Chapter 19

Pertarungan terus berlanjut, tanpa ada salah satu yang mengalah. Victor melawan Kevin dengan pedang mereka masing-masing. Hoksun dan Bangjin bertarung sama mengendalikan pikiran. Jaehyuk melawan Hyungi dengan kekuatan api mereka. Nam-Il melawan Hyukjin dengan kecepatan tangan kosong. Jimyun menggunakan tombak trisulanya kepada Jung-il yang menggunakan kekuatan membekukan segala benda. Sedangkan Jeon menggunakan asap hitamnya untuk melawan Samuel yang memiliki kekuatan angin.

Hwangsun sang senang melihat anak - anaknya bertarung seperti ini. Terutama melihat Jinhoo, yang tiada henti mengeluarkan kejutannya untuk menyerang Raeyoo.

"Sungguh pertarungan yang sangat aku nantikan selama berabad-abad." ucap Hwangsun.

"Iya, noona. Aku juga demikian melihat mereka bertarung." jawab Il-sun.

Ketika mereka asik bertarung, tanpa sadar di atas langit gerhana bulan merah darah muncul kembali. Dan itu, membuat anak - anak Hwangsun berubah menjadi wujud asal mereka di sela pertarungan.

"Oh, ternyata kalian monster." ucap Raeyoo tajam

Melihat perubahan Jinhoo dan adiknya berubah seperti vampir setengah manusia. Membuat Raeyoo dan yang lain tersenyum simpul. Karena dengan begini, mereka bisa mengetahui kelemahan Jinhoo dan adik - adiknya.

Tanpa Hwansun dari, dari arah atas sebuah bongkahan es batu tajam hampir saja menusuk kepalanya.

"Si*lan, siapa yamg berani melemparkan duri es itu?" geramnya.

Tanpa dia ketahui, ternyata Kevin melakukannya. Dia sengaja membuat Victor setengah beku dan menahan anak itu dengan perisai es di sekelilingnya.

"Hampir saja terkena kepalamu, iblis betina." ucap Kevin menatap tajam Hwangsun.

"Keparat kau, anak sialan." geram Hwangsun melemparkan selendangnya untuk melibas Kevin.

Untungnya Kevin dengan sigap menghindar dari serangan itu.

"Hwangsun, sadarkah kau itu hanya abu dan asap. Jika kau menggunakan kekuatanmu secara berlebihan. Siap - siap saja, kau akan musnah. Lihat saja, lenganmu sudah mulai menghilang." ucap Kevin menunjuk ke arah lengan Hwangsun.

Hwangsun melihat salah satu lengannya, yang perlahan-lahan menjadi pasir. Entah siapa yang melepas salah satu segel agar dia tetap sempurna.

"Kerjaku sudah beres, hyung." ucap Samuel dengan telepatinya.

"Tidak mungkin, bukannya kau melawan Jeon? Kemana anak bungsuku sialan?" emosi Hwangsun.

"Kau mencari anak - anakmu? Lalu, itu siapa yang kau gantung di sana." ucap Bangjin.

Benar saja, dengan kekuatan Raeyoo miliki, semua anak Hwangsun langsung melemah kecuali Victor. Saat Hwangsun lengah, Rae yoo dan yangblain dengan cepat menggantikan tawanan yang di sandera Hwangsun dengan anak - anaknya.

"Kurang ajar kalian..!!!!" marah Hwangsun dan menimbulkan gelegar suara petir yang dahsyat

"Akhirnya ratu kegelapan keluar juga," ejek Jaehyuk.

Dengan menjulurkan tangannya, Hwangsun langsung mengeluarkan angin gelap menyerang mereka. Pertama Hwangsun menyerang dada Jaehyuk dengan hempasan tangannya sehingga Jaehyuk terjatuh hebat dari ketinggian gedung. Kemudian dia menyambar Bangjin dan Kevin dengan angin yang dia arahkan kepada mereka berdua. Sehingga, kedua pria itu melayang ke udara karena belum siap dan akhirnya terpelanting menghantam tembok rooftop.

Kemudian tatapan tajam, mengarah ke arah Samuel yang sudah siap melawan bersama Hyukjin dan Jung-il. Namun mereka kalah cepat karena dalah satu tangan Hwangsun, dan kedua selendang hitam sudah mencekik leher mereka bertiga sampai terangkat.

"Hahaha... Kim Rae Yoo. Lihatlah, para saudaramu sudah di dalam genggamanku." ucapnya tertawa lebar.

Raeyoo melihat para sahabat - sahabat, sudah tertawan harus berusaha tenang, dan tidak panik. Karena sekali, dia panik maka tidak ada lagi kesempatan untuk melawan Selir Choi itu.

"Hai, Selir Choi." ucap Raeyoo berhasil menyulut emosi Hwangsun kembali.

"Gadis sialan, kenapa kau memanggilku Selir Choi huh?"

"Dari pada kau membuang kekuatanmu, kau tidak selamatkan saja anak - anakmu yang hampir membeku itu." ucap Raeyoo.

Namun dari arah belakang, Victor langsung menyerang Raeyoo dengan angin andalannya.

"Itu tidak mungkin terjadi Kim Rae Yoo." ucap Victor sinis.

"Oh, aku lupa. Ternyata salah satu nyawa Selir Choin ada di dirimu, Victor." pantas saja kau sering cari gara-gara kepadaku.

"Diam kau keparat,"

Victor mengeluarkan api dari tangannya dan di hempaskan ke arah Raeyoo.

"Sreng"

Tiba-tiba sebuah pedang dari tubuh Raeyoo muncul sebagai perisai pelindungnya.

"Tidak mungkin, pedang itu bukannya sudah musnah?"

Victor terkejut, melihat dua pedang yang pegang oleh Raeyoo.

"Kenapa kalian, teringat pedang ini?" ucap Raeyoo.

"Bangsat," umpat Hwangsun dan membanting semua tawanannya

Raeyoo melihat itu, langsung menatap tajam ke arah Hwangsun dan Victor. Ada kemaraha yang membuat Raeyoo menatap tajam. ke arah ibu dan anak itu.

***

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Kania Rahman

Kania Rahman

lanjut thor,, semangat sehat selalu 👍👍

2023-10-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!