Chapter 11

Di rumah Raeyoo, Hakyun sedang memasak makanan kesukaan putrinya. Sementara putra sulungnya, Haksun sedang bantunya dalam menyiapkan bekal untuk sekolah mereka.

"Appa, tidak ada niatan untuk menikah lagi?" tanya Raeyoo sambil membantu ayah dan kakaknya.

"Iya, apalagi kita sudah besar semua. Pasti Appa sangat kesepian." tambah Haksun.

"Hei, kalian itu. Appa sudah bersumpah dengan mendian Oemma kalian, tidak akan menikah lagi." ucap Hakyun sambil menata makanan di meja makan.

"Kita ingin Appa bahagia juga, masak tidak boleh?" ucap Raeyoo.

"Appa tidak ingin, cinta kalian terbagi. Sudah sarapan sana nanti kalian telat." ucap Hakyun memerintah anaknya untuk sarapan.

"Rae-ya, nanti kita berangkat kau yang bawa motornya. Okey?" ucap Hasun kepada adiknya.

"Siap, bos. Tapi jangan lupa, pajaknya belikan ramen mochi." balas Raeyoo.

"Soal itu beres, asal nanti kalau berkendara jangan ngebut." ucap Haksun memulai sarapannya.

Mendengar celotehan kedua anaknya mulai beranjak dewasa, membuat Hakyun terharu. Karena sebagai orantua tunggal, tidaklah menghadapi kedua anak berbeda karekter. Di tambah putrinya, kadang lepas kontrol ketika marah dengan sang kakak.

"Hara, andaikan kau masih hidup. Pasti kau sangat bahagia dengan anak-anak. Mereka sudah beranjak dewasa, dan Raeyoo sudah mengendalikan kekuatannya agar tidak lepas kontrol lagi." ucapnya dalam hati sambil memandang foto mendiang istrinya.

***

@Nadam Internasional Senior High School

"Aish, kenapa akhir - akhir ini mendung dan hujan terus sih?" keluh Jieul saat memandang rintik hujan.

"Iya, aku lihat berita sepertinya akan terjadi mendung beberapa bulan ini." ucap Boomhyun.

"Kasihan Oemmaku kalau begini, cucianya belum kering juga dari kemarin." tambah Kevin.

Ya, mereka bertiga sedang meratapi hujan yang mengguyur sekolahnya. Sebenarnya hari ini, mereka ada pelajaran olah raga outdoor namun entah kenapa guru mereka tidak datang, hanya mengirimkan pesan ke ketua kelas untuk mengerjakan tugas.

"Aura kegelapan semakin hari, semakin pekat. Apa kau tidak merasakan, Rae-ya." kata Kevin kepada Raeyoo menggunakan telepati mereka.

"Aku dengar dari cerita ayahku, selir itu bangkit lagi dengan raga yang baru." balas Raeyoo sambil mengerjakan tugasnya.

Terlihat Raeyoo memang diam saja, namun pikirannya sedang berbicara dengan Kevin. Sesekali ada celutkan dari Bangjin yang mengganggu mereka berdua.

"Bangjin hyung, sekali lagi kalau kau ikut - ikutan. Aku pindahkan kau, ke pohon besar dekat lapangan basket." ancam Kevin kesal.

"Sekalian jadi penghalang petir di pohon," tambah Raeyoo.

"Yak! Kalian berdua, kenapa kejam kepadaku?" rengek Bangjin.

Raeyoo ingin sekali memblokir Bangjin. Namun kekuatan Bangjin terlalu kuat untuk memblokir dia ikut masuk dalam pikiran.

***

Di tempat lain, Selir Choi yang sekarang menjadi Choi Hwang Sun. Sedang berjalan angkuh memasuki kantor perusahaan atas nama miliknya. Dia tidak sabar menduduki kursi kebesarannya yang selama ini di duduki oleh sang adik.

"Selamat datang, Nyonya Choi." ucap sang Sekretaris dengan wajah pucat dan tatapannya sangat kosong.

"Siapa dia Il-Sun? Kenapa wajahnya pucat dan bola matanya tidak ada cahaya?" tanya Hwang Sun kepada adiknya.

"Dia 'peliharaan' Victor, Noona. Aura wanita ini sering di serap oleh titisan anakmu itu sampai bola mata wanita ini tidak ada cahaya." jelas Il-Sun.

"Oh, hebat juga ternyata putraku itu." ucapnya bangga Hwangsun kepada Victor.

Setelah masuk kedalam ruangan CEO, Hwangsun langsung menduduki kursi kebesarannya. Semua karyawan serta staff di gedung itu adalah pengikutnya dan beberapa di antaranya adalah 'peliharaan' ketujuh anaknya.

"Akhirnya, aku bisa menguasai tempat ini. Tunggu saja, aku akan membuat dunia ini akan menjadi gelap selamanya. Siapa suruh tidak memakamkan aku secara tidak terhormat." ucap Hwangsun dengan tatapan tajam.

"Il-Sun - ah, aku perintahkan kau menjemput ketujuh titisan anakku. Aku ingin memberikan mereka kejutan," perintah Hwangsun kepada sang adik.

"Perintah anda akan saya laksanakan, paduka Ratu." ucapnya sambil membungkuk badannya 90 derajat.

***

Saat pulang sekolah, hujan sudah berhenti. Namun cuaca masih mendung. Haksun yang sedang menunggu adiknya, di kejutkan oleh Jinhoo teman seangkatannya seperti memakan sesuatu.

"Ih, ternyata dia lebih buas dari pada adiknya." ucap Haksun bergidik ngeri.

Sebenernya Haksun ingin sekali, melaporkan kelakuan ketujuh orang dari kelas istimewa itu. Namun dia masih ingin hidup dengan tenang tanpa ada gangguan dari siapapun.

"Lihat apa, Oppa? Serius sekali kau memandangnya." ucap Raeyoo tiba-tiba muncul.

"Aish, kenapa sering kali mengagetkan aku?" Haksun terkejut ketika Raeyoo sering mengagetkannya dengan ilmu teleportasi.

"Aku tadi melihat Jinhoo memakan sesuatu di balik pohon itu." tunjuk Haksun kepada adiknya.

"Oh, sekarang dia berulah tidak di dalam sekolah lagi?" Raeyoo sudah menebak.

"Tidak berulah di sekolh lagi? Kau sudah tahu kasus yang di tutup - tutupi oleh pihak sekolah?" Raeyoo hanya menganggukkan kepalanya.

"Karena di sekolah, semua murid perempuan sudah aku segel dengan perisaiku, dan segel perisai Kevin. Jadi, aura mereka tidak bisa dihirup oleh ketujuh manusia aneh itu." jelas Raena.

"Lalu kita di sini, apa dia tidak mengetahuinya?" Raeyoo terkekeh mendengar pertanyaan Haksun.

"Tenang, penglihatan dia sudah aku samarkan jadi dia tidak tahu kau mengintinya dari tadi. Ayo kita pulang," ajak Raeyoo.

Sementara, Jinhoo yang menjadi bahan pembicaraan kedua orang itu. Membersihkan sisa - sisa dar*h di mulutnya, dan mengubur korban yang dia ambil organnya tadi.

"Maafkan aku, bukannya aku tidak tangung jawab. Tapi r*h*m dan j*n*nmu yang kau kandung membuat aku tergiur untuk 'memakannya' karena beberapa hari ini aku 'kelaparan' dan tidak dapat mangsa." ucap Jinhoo sambil mengubur wanita yang pernah dia tiduri sampai hamil.

***

Bersambung....

jangan lupa like komennya....

Terpopuler

Comments

Kania Rahman

Kania Rahman

biadab banget,, semangat 👍👍

2023-10-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!