Chapter 9

"Kurang ajar!" teriak Victor dengan bola matanya menyala merah pekat.

"Kenapa kita keduluan oleh mereka?!" geramnya sambil menggebrak meja di hadapannya.

"Seharusnya yang bersinar di bunga itu aku dan semua saudaraku. Kenapa harus mereka?!" lanjutnya marah.

"Percuma kau marah, Victor. Kalau mereka benar-benar reinkarnasi dari para putra mahkota dan putri mahkota." ucap Jimyun kepada saudaranya itu.

"Aku tidak terima dengan semua ini, Jimyun-ah. Seharusnya reinkarnasi dari kerajaan itu kita, Jimyun-ah. Bukannya mereka...!!" emosi Victor.

"Kalian tidak perlu khawatir, para ponakanku." ucap seseorang dengan baju serba hitam dan pandangannya sangat tajam.

"Ahjussi, apa maksudmu?" tanya Jinhoo mulai angkat bicara.

"Tunggu lah beberapa hari lagi. Karena ada bulan purnama merah yang akan muncul. Dan begitu, kalian akan menambah kekuatan dari Raja Ilmu hitam." ucap pria baya bernama Choi Il Sun.

Choi Il Sun adalah adik dari selir Choi. Dia menunggu reinkarnasi ketujuh keponakannya selama berabad-abad. Ilmu hitam yang di turunkan oleh keluarganya. Membuat dia hidup abadi. Dia hanya bisa di kalahkan oleh pedang putra mahkota. Sama seperti pedang putri mahkota, pedang milik putra mahkota pertama adalah satu pedang yang bisa memutuskan mata rantai ilmu hitam.

"Jinhoo-ya, kau sudah berapa kali memakan r*h*m perempuan?" tanya Il Sun kepada keponakannya.

"Dia sudah berkali-kali memakan itu, Ahjussi." lapor Jeon.

"Wah, sungguh perubahan yang sangat besar. Di balik diammu, kau malah lebih buas dari keenam saudaramu." bangsa sang paman.

"Aku menjaga imageku karena seseorang. Dan aku juga tidak mau terlahir seperti ini, ahjussi." terang Jinhoo.

"Kau bisa melakukan apa karena itu takdirmu sebagai calon pemimpin dunia kegelapan dan ilmun hitam." ujar Il Sun.

"Kau masih mengharapkan gadis itu lagi, hyung? Kau lupa, gadis itu yang membuat dirimu terbakar." ucap Hyungi.

"Oh, gadis siapa lagi yang kau incar Jinhoo?" tanya Il Sun.

Jinhoo hanya terdiam, dan tidak mau menanggapi pertanyaan pamannya itu.

"Reinkarnasi dari putri mahkota, Ahjussi. Aku kira, setelah terlahir kembali. Jinhoo hyung telah menghilangkan rasa itu. Ternyata masih ada, dan terus mendekati gadis itu." jelas Victor.

"Oh, begitu rupanya. Gadis reinkarnasi putri mahkota yang membuatmu luluh." ujar Il Sun tersenyum sebelah.

"Kenapa, Ahjussi? Kau melarangku untuk suka padanya?" tanya Jinhoo tajam.

"Aku tidak melarangmu suka kepada siapapun. Tapi jangan reinkarnasi putri mahkota, paham? " ucap Il Sun.

"Ini kehidupanku, kalian jangan mengaturku lagi." balas Jinhoo datar.

***

Sementara itu, di lapangan basket dekat taman kota. Terdapat tujuh muda mudi yang sedang berlatih mengasah kemampuan Kevin, Samuel, dan Hyuk Jin. Ketiga anak ini, sebenarnya sungguh luar bisa kekuatannya. Namun cara mengendalikannya, mereka masih belu mampu.

"Ah, kenapa belum bisa membaca pikiran Raeyoo." keluh Kevin kepada Jaehyuk.

"Bagaimana kau bisa membaca pikirannya? Karena isi otaknya sedang ribut dengan Bangjin. Jadi, jangan heran dari tadi gadis itu diam saja." jawab Jaehyuk.

Sementara di sudut lain, Jung-Il mengajarkan bagaimana Hyukjin bisa memindahkan barang dari jarak jauh, dan mengajarkan Samuel cara mendarat teleportasi dengan baik agar tidak terjatuh saat mendarat.

"Memannya bisa memindahkan barang telunjuk?" tanya Hyukjin.

"Tajamkan pikiranmu, dan konsentrasi pada barang ingin dipindah," Hyukjin menurutinya dengan konsentrasinya yang tinggi akhirnya dia bisa memindahkan barang yang dia tuju.

"Yak! kenapa kau memindahkan aku di atas ring basket?!" teriak Jung-Il karena saat menikmati minuman tiba-tiba dia terbang sendiri dan terduduk di atas ring basket.

Beberapa saat kemudian, Samuel muncul di pangkuan Jung-Il.

"Maaf, hyung. Aku kira bisa teleportasi di atas pohon. Malah jatuhnya di sini," ucap Samuel.

Beberapa jam kemudian, mereka berbaring di lantai ring basket sambil melihat bintang di langit.

"Ah, lelahnya...!!!" ucap Bangjin.

"Iya, otak oppa yang lelah." jawab Raeyoo di sebelahnya.

"Eh, kalian teringat tidak momen saat ini waktu kehidupan sebelumnya?" tanya Jaehyuk menghentikan perdebatan dua manusia di sebelahnya.

"Aku malah merasakannya kalau kita pernah seperti ini. Tapi, dimana?" ucap Samuel.

"Aku juga merasakannya, padahal aku sudah mati-matian tidak percaya." ujar Hyukjin.

"Dulu kita semua adalah saudara, saling menyayangi dan saling mengasihi. Aku masih teringat ucapan seorang Biksu kalau abu dari ketujuh putri dan putra mahkota di taburkan di sebuah tanaman Bunga Matahari sebelum abu - abu di kubur. Karena raja berharap, ketujuh anak dari para permaisuri bisa bereinkarnasi." jelas Jaehyuk.

"Lalu, abu anak-anak seli Choi?" tanya Raeyoo.

"Semua abu mereka, dihanyutkan di laut semua. Karena mereka sudah dianggap mengkhianati Kerajaan." jawab Bangjin.

"Dan raja kegelapan, tidak terima ketika abu para buyutnya hanya di hanyutkan ke laut. Sedangkan anak-anak permaisuri abunya di makamkan di kuil istana." tambah Jaehyuk.

"Bagaimana kalau liburan musim panas nanti kita ke sana?" usul Kevin.

"Bisa di jadwalkan," ujar Jaehyuk.

Sesaat kemudian, Samuel melihat ada bintang jatuh melintas di hadapan mereka.

"Hyung, Noona. Lihat, ada meteor." tunjuk Samuelm

"Ayo, kita meminta permohonan." ajak Jaehyuk.

"Memangnya bisa, membuat permohonan jika ada meteor?" tanya Hyukjin.

"Sudah, kau ikuti saja. Daripada banyak omong, ayo membuat permohonan sebelum meteornya hilang." ucap Jung-Il.

Mereka bertujuh memegang tangan masing-masing dan membuat permohonan. Entah apa yang mereka minta, yang jelas hanya Tuhan yang tahu isi hati mereka.

*****

...****************...

Bersambung.....

hai... jangan lupa komen dan share ya....

Terpopuler

Comments

Kania Rahman

Kania Rahman

sehat selalu 💪💪👍👍

2023-10-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!