Chapter 5

Jinhoo lagi - lagi terbangun dari tidurnya, keringat dingin yang bercucuran membuat dia beranjak dari tempat tidurnya.

"Apa aku salah mencintainya? Toh, di kehidupan yang sekarang kita buka saudara melainkan orang lain." gumamnya sambil memandang bulan pernah.

'Cekle'

Suara pintu kamarnya terbuka, dan ada seseorang yang masuk ke kamarnya.

"Kau terbangun lagi, hyung?" tanya Hyungi kepada kakaknya itu.

"Iya, mimpi itu lagi membuat aku muak." balas Jinhoo datar.

"Lalu bagaimana dengan Victor? Apa Jimyun sudah mengobatinya?" tanya Jinhoo mengalihkan topik.

"Kau menghajarnya terlalu keras, hyung." jawa Hyungi mengalihkan matanya ke arah foto yang di pajang oleh Jinhoo.

"Itu untuk hukuman paling pas untuk orang tidak sabaran. Aku pikir, setelah dia terlahir kembali akan mengendalikan kekuatannya. Ternyata dia malah mencari masalah dengan Raeyoo." jelas Jinhoo kesal.

"Kau harus ingat apa tujuan kita terlahir kembali, hyung. Kita tidak tahu, kapan para titisan putra mahkota dan titisan putri mahkota akan bersatu lagi. Kalau mereka bersatu kembali, siap tidak siap kita harus membunuh mereka." ucap Hyungi serius

"Apa tujuan kita memusnahkan mereka, Hyungi - ah? Balas dendam Oemma? atau ingin membangkitkan Oemma kembali dari abu dan membuat dunia ini menjadi gelap?" cercah Jinhoo.

"Aku ingin hidup tenang di kehidupan ini, Hyungi-ah. Tapi sayangnya aku tidak bisa melawan takdirku sebagai manusia memiliki ilmu hitam." lanjut Jinhoo.

"Kau menyesali terlahir kembali, hyung?" sesal Hyungi kepada kakaknya itu

"Aku sangat menyesali kenapa Putri Mahkota tidak menghabisi nyawaku menjadi abu seperti Oemma. Dan kenapa harus Victor, memiliki dua nyawa di dalam tubuhnya sejak lahir kembali?" jawabnya.

Hyungi hanya terdiam mendengarkan kekesalan kakaknya itu. Dia tahu, Jinhoo ingin kehidupan normal seperti manusia biasa. Sama seperti dirinya, ingin hidup normal seperti manusia biasa tanpa ada dendam. Namun dia bisa apa, takdir yang membuat mereka seperti ini.

***

Keesokan harinya, akhirnya Jaehyuk bisa bertemu dengan Raeyoo di lapangan basket tempat biasanya dia dan Bangjin bertemu di sore hari.

"Aku pikir, aku tidak bisa menemukanmu." ucap Jaehyuk kepada Raeyoo.

"Maaf, anda siapa?" tanya Raeyoo mengerutkan dahinya.

"Perkenalkan, aku Kim Jae Hyuk. Mahasiswa jurusan seni budaya di Kyunghee University." Jaehyuk memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya.

"Kim Raeyoo," balas Raeyoo singkat tanpa membalas uluran tangan Jaehyuk.

"Kau jangan khawatir, kita memiliki nasib yang sama. Terlahir dengan tanda lahir bunga matahari, dan memiliki kemampuan seperti superhero." ucap Jaehyuk membuat Raeyoo tercengang.

"Jaehyuk-nim, mungkin anda jangan bercanda. Itu tidak lucu," ucap Raeyoo langsung mendribble bola basket.

Jaehyuk melepaskan jam tangannya, dan menunjukkan tanda lahirnya.

"Apa tanda ini tidak sama dengan pergelangan tanganmu, huh?" ucap Jaehyuk.

"Walaupun, di kehidupan sekarang kita tidak sedah. Setidaknya ikatan batin kakak dan adik di jaman dulu masih ada. Kau tahu, saat kau pingsan di Istana hampir saja aku menggunakan teleportasi di depan umum. Untuk menolong dirimu dan laki-laki itu." jelas Jaehyuk.

Raeyoo menghentikan aktivitasnya, setelah mendengar penjelasan Jaehyuk.

"Oke, aku percaya." ucap Raeyoo pasrah.

"Laki-laki yang pingsan denganmu, dia bersekolah di mana?" tanya Jaehyuk.

"Garam Senior High School, kata temanku yang sekolah di sana sampai sekarang dia belum masuk sekolah." jawab Raeyoo.

"Memang, ketika menggunakan kelebihan pada diri kita tanpa sadar. Akan berakhir tidak sadarkan diri, dan bisa sakit berhari-hari. Aku juga dulu seusia kalian, juga pernah seperti itu." ujar Jaehyuk.

Beberapa saat kemudian, Bangjin datang dengan siswa berseragam SMP.

"Anak siapa yang kau bawa, Bangjin - ah?" tanya Jaehyuk.

"Oh, itu yang namanya Bangjin?" batin Raeyoo ikut menengok ke arah Bangjin.

"Aku tidak tahu, dia dari minimarket mengikuti diriku terus." balas Bangjin kesal.

Bagaimana tidak kesal, saat dia di minimarket sedang mencari minuman tiba-tiba ada anak berseragam SMP menemui dia, dan memanggilnya 'Il Jin hyung'.

"Maaf, aku mengikuti hyung ini. Karena dia, seperti orang pernah aku temui." ucap anak itu yang tak lain adalah Samuel.

"Kau murid Neul Paran Middle School?" tanya Raeyoo kepada Samuel.

"Iya, noona. Aku Choi Samuel, murid kelas 8 Neul Paran Middle School." jawab Samuel sambil tersenyum kepada mereka bertiga.

"Sam il" ucap mereka dalam hati.

"Namaku Samuel, bukan Sam il. Hyung, Noona.." sontak saja mereka membulatkan matanya.

"Kau tau apa yang kita katakan dalam hati?" Bangjin terkejut.

"Entah kenapa sejak dulu, aku sering mendengar kata pikiran orang-orang saat mereka terdiam. Makanya, kenapa aku sering membawa headset." jawab Samuel polos.

"Sepertinya sainganmu bertambah satu, Bangjin-ah" ucap Jaehyuk menepuk pundak Bangjin.

Bagaimana tidak, Bangjin mengira hanya dia yang punya keahlian Read Minder. Ternyata, ada dua bocah yang bisa seperti dia.

...****************...

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Kania Rahman

Kania Rahman

wah,, anak anak yang hebat,, sukses selalu 👍👍

2023-10-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!