Rasa yang sulit ditebak

Tak mau orang lain memergoki mereka. Dewa pun melepaskan ciumannya dan memandang intens sang istri.

" Hem ... hem, sebaiknya kita pulang !"

Dewa langsung menyalakan mobil dan melaju pesat meninggalkan kampus.

Sedangkan Freya hanya bisa merutuki dirinya, kenapa ia bisa luluh dan menurut apalagi Dewa telah merebut ciuman pertamanya.

" Ya Tuhan aku malu, kenapa aku tadi tidak bisa mencegahnya ? Secepat itukah kami berdua ... ?" rutuk Freya dalam hati, sambil secepat kilat menghadap ke arah jendela mobil agar mukanya yang merah tak terlihat oleh Dewa.

Ketika sampai di rumah pun. Baik Dewa dan Freya mendadak menjadi canggung. Hal itu dilihat oleh Bunda Naira yang sedang menunggu mereka berdua pulang.

" Apa yang terjadi dengan mereka, padahal pagi tadi mereka biasa saja, kok sekarang pulang malah menjadi 2 orang yang tidak saling mengenal?"

Bunda Naira pun menghentikan kegiatannya sejenak saat merangkai bunga di ruang tamu. Tidak lupa ia menyapa Dewa dan Freya saat mereka baru saja menaiki tangga.

" Nak, apa semua barang yang tertinggal di panti sudah kamu bawa?"

" Sudah bun."

" Ya sudah, kalau begitu. Nanti bunda akan panggil jika sudah waktunya makan malam !"

" Iya", jawab Dewa dengan cepat.

" Dasar pasangan pengantin muda ! Ada saja tingkah mereka berdua."

Sesampainya di kamar, ternyata kecanggungan tersebut masih terasa. Tak ayal Dewa yang sudah tak mampu berdiam diri terhadap Freya. Mau tak mau ia menurunkan sedikit egonya.

" Kamu mandilah dulu ! Nanti giliran sama kakak !"

" Iya kak", jawab Freya sambil bergegas mengambil baju ganti sebelum memasuki kamar mandi.

Pukul 20.00 malam. Mereka pun mulai menyantap makan malam, minus Daddy Aksa. Karena beliau sedang ke luar negeri ada urusan bisnis.

Saat di meja makan, bunda Naira pun melihat ada hal yang tidak beres yang terjadi antara putra dan menantunya.

" Apa kalian berdua akan bersikap seperti ini terus?" tanya Bunda Naira secara mendadak.

Dewa yang baru saja meminum airnya sampai tersedak mendengar pertanyaan bundanya.

Reflek saja Freya mengambilkan tisu untuk suaminya.

" Makasih", ucap Dewa sambil mengambil tisu yang telah disodorkan oleh Freya.

" Jadi, apa kalian berdua ada masalah?"

" Tidak Bun, aku dan kak Dewa baik-baik saja kok, ya kan kak?" tanya Freya sambil menginjak kaki sang suami.

" I ... Iya Bun, kami baik-baik saja kok, kenapa bunda bisa bertanya seperti itu pada kami?"

" Ya habisnya sikap kalian bunda lihat agak canggung satu sama lain."

" Ah ... mungkin itu cuma perasaan bunda saja."

" Ya sudah, kalau kalian berdua nggak ada masalah.

Makan malam pun berlanjut, hingga sekarang Dewa dan Freya sudah kembali ke kamar mereka dan saling merebahkan diri atas ranjang.

" Maaf", ucap Dewa dan Freya berbarengan.

Hahaha.

" Wanita duluan !"

" Kak, kenapa tadi kamu menciumiku?"

" Kenapa? Memangnya ada yang salah jika seorang suami mencium istrinya sendiri?"

" Tidak salah tapi kita ini kan ...?" ucapan Freya dipotong oleh Dewa.

" Maksudmu karena kita berdua tidak saling mencintai begitu?"

" Iya kak, maaf."

" Kenapa kamu minta maaf padaku?"

" Seharusnya aku yang meminta maaf kepadamu, karena mendadak menciumi tadi di dalam mobil."

" Kak, aku ..."

Dewa pun langsung berbalik menghadap sang istri, " Dengar Freya kita sudah menikah, kamu kan sudah sepakat denganku jika kita berdua akan saling membuka diri sehingga lebih cepat akan jatuh cinta.

" Iya, tapi gara-gara kakak tadi, bibirku sedikit sakit."

" Sini !" titah Dewa yang langsung mengangkat kepala Freya agar bersandar di lengannya. Sehingga Dewa punya akses banyak memandang bibir Freya yang katanya sakit.

" Maafkan aku, hingga membuat bibirmu luka."

Freya pun mulai memandang Dewa.

" Bukankah ini kewajiban seorang istri untuk menyenangkan suaminya. Sejujurnya tadi aku sedikit terkejut dengan tindakan kakak, yang mencium ku secara mendadak, apalagi itu adalah ciuman pertamaku."

Mendengar penjelasan sang istri. Dewa pun mengeratkan pelukannya dan tersenyum menatap Freya.

" Sejujurnya aku belum pasti dengan perasaan cintaku kepadamu Freya. Tapi yang jelas jika nantinya aku jatuh cinta kepadamu. Maukah kamu menungguku sampai waktu itu tiba?"

" Jika jawaban atas perasaan cintamu kepadaku lama, apa bisa kakak mengatakan lebih awal kepadaku, jika rasa cinta itu tidak datang? Aku sebagai seorang wanita butuh kepastian dari seorang pria yang hendak serius mencintaiku kak, jika hanya sementara dan menghilang. Lebih baik kakak jangan membuatku terlalu berharap kepadamu. Ujungnya itu sangat menyakitkan."

Deg.

Mendengar pertanyaan balik dari Freya. Dewa pun juga merasa sakit bagaikan ditikam pisau tapi tak berdarah.

" Yang aku mampu pasti akan aku lakukan untuk mu, makanya aku tidak bisa berjanji menepati hal tersebut. Aku saja tidak menemukan jawabannya pada diriku sendiri. Tapi jika hal itu datang, aku pasti secepatnya akan memberitahumu, hingga kau tidak akan percuma menungguku cukup lama."

" Pembicaraan ini, kita bahas lagi nanti kak hmmm ..."

" Ya kamu benar, pembicaraan serius perlu pikiran jernih , sepertinya hari semakin malam. Ayo kita tidur ! Karena besok aku harus pergi ke kampus."

Dengan saling berpelukan dan merasakan aroma wangi dan nyaman dari sang istri. Akhirnya Dewa pun terlelap dengan Freya yang tertidur di dalam pelukannya.

Pagi harinya, setelah Dewa dan Freya sarapan pagi. Kini Freya sedang mengantarkan Dewa ke depan sebelum berangkat ke kampus menggunakan motor sportnya.

" Kak, hati-hati dijalan !"

" Ya, kamu tenang saja, oh iya nanti kamu ingatkan ikut dengan Bunda ke mall ?"

" Iya aku ingat kok kak."

" Ya sudah, aku pergi dulu !"

Sementara itu, di ruang BEM.

Ilham sedang menunggu para anggota BEM di masing fakultas karena hari ini adalah agenda rapat untuk mempersiapkan Ospek untuk mahasiswa baru di kampus mereka.

" Winda, apa berkasnya sudah kamu print?" tanya Ilham.

" Sudah kok, semua keperluan rapat sudah lengkap."

" Oke , makasih sekarang kita tingga menunggu yang lain, sebelum rapat kita mulai."

Saat Dewa tiba di parkiran kampus. Seperti biasa dia menjadi pusat perhatian para mahasiswi. Bagaimana tidak seorang Dewangga Prayoga adalah pria tampan penuh karisma dan pesona, apalagi segala prestasi yang ia raih, ditambah sekarang memangku jabatan sebagai Ketua BEM.

Dewa yang dasarnya dingin dan cuek pada orang lain, berjalan dengan tenang memasuki kampus tanpa menanggapi sapaan para mahasiswi yang berteriak memanggil namanya. Bahkan ada yang secara publik menyatakan cinta kepadanya.

Namun tetap saja, sampai saat ini belum ada wanita yang diberi label kepemilikan oleh seorang Dewangga Prayoga.

Padahal jika fakta terungkap, mungkin saja Freya yang notabenenya adalah istri Dewa. Akan dibenci dan oleh fans Dewa dikampus nantinya.

Sungguh akan menjadi berita hot, dan patah hati para mahasiswi.

Ceklek.

" Akhirnya kamu datang juga Wa", sapa Ilham saat melihat Dewa membuka pintu ruangan BEM.

" Ya, karena ijinku kemarin sudah selesai."

" Seminggu kamu nggak ke kampus, memangnya ada urusan apa sih?"

" Jangan kepo !"

" Dasar ... ", sahut Ilham dengan kesal.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 1. Malam Panas Penuh Gairah
2 Panti Asuhan Pelita Harapan
3 Kemarahan Daddy Aksa
4 Bertemu dengan calon menantu
5 Ujian Akhir Sekolah
6 Pikiran dan Hati yang tidak sinkron
7 Garis Dua
8 Mengambil keputusan
9 Ngidam
10 Hari Pernikahan
11 Membuka lembaran baru
12 Berpisah dengan penghuni panti asuhan
13 Rasa yang sulit ditebak
14 Basecamp
15 Selamat tinggal masa putih abu-abu
16 Berdebar
17 Kampus
18 Pasar Malam
19 OSPEK
20 Suamiku Ketua BEM ?
21 Pesta Abang Gio
22 Pesta Abang Gio ( part 2 )
23 Rasa cinta yang terbalas
24 Saingan cinta ( part 1 )
25 Saingan cinta (part 2)
26 Prasangka
27 Go Publik
28 Kemarahan Dewa
29 Nenek Fitri
30 Teman Lama
31 Sisi lain dari Dewa
32 Acara Reuni SMA
33 Cemburu
34 Baikan
35 Mantan Kencan Buta
36 Rival
37 Pertandingan Basket
38 Diary
39 Masa lalu yang terkuak
40 Korban Ngidamnya Ibu Hamil.
41 Kedatangan Nindi
42 Niat terselubung
43 Rencana
44 Senjata makan tuan
45 Terbongkar
46 Kau milikku
47 Menyudutkan
48 Tak bisa mengelak
49 Nasib buruk
50 Hati yang tak tergapai
51 Perlakuan manis
52 Kedatangan Oma dan Opa
53 Kakek Xavier
54 Balapan Liar
55 Celaka
56 Marah
57 Pertemuan
58 Ekspektasi
59 Bersikukuh
60 Balutan simpul
61 Sky Alexander
62 Berbohong
63 Dr.Philip
64 Kedatangan Ima dan Gilang
65 Melarikan diri
66 Menghapus jejak
67 Bakat Freya
68 DNA
69 Kebetulan bertemu
70 Kebenaran terkuak
71 Merenung
72 Mencoba berdamai dengan masa lalu.
73 Kesan pertama
74 Nostalgia
75 Identitas baru
76 Patner
77 Persaingan
78 Tak bisa menjangkau
79 Bersabar
80 Salah Paham part 1
81 Salah Paham part 2
82 Tertampar
83 Waspada
84 Gagal
85 Klan Mafia Oneus
86 Penyusup
87 Bersandiwara
88 Saksi kunci
89 Kepercayaan yang terkikis
90 Jangan menyiksa diri
91 Optimis
92 Pertengkaran hebat
93 Kecelakaan
94 Kabar buruk
95 Menyesal
96 Nasib Viktor dan Calista
97 Pergi ke Jepang
98 Ikatan batin
99 Ren dan Akio
100 Pertemuan pilu
101 Berat demi kebaikan
102 Rencana liburan ke Indonesia
103 Menabuh genderang perang
104 Sambutan hangat
105 Bunga peony
106 Dejavu
107 Demi Ren dan Akio
108 hukuman atau kesempatan?
109 Direktur?
110 Kembali bersatu (End)
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Malam Panas Penuh Gairah
2
Panti Asuhan Pelita Harapan
3
Kemarahan Daddy Aksa
4
Bertemu dengan calon menantu
5
Ujian Akhir Sekolah
6
Pikiran dan Hati yang tidak sinkron
7
Garis Dua
8
Mengambil keputusan
9
Ngidam
10
Hari Pernikahan
11
Membuka lembaran baru
12
Berpisah dengan penghuni panti asuhan
13
Rasa yang sulit ditebak
14
Basecamp
15
Selamat tinggal masa putih abu-abu
16
Berdebar
17
Kampus
18
Pasar Malam
19
OSPEK
20
Suamiku Ketua BEM ?
21
Pesta Abang Gio
22
Pesta Abang Gio ( part 2 )
23
Rasa cinta yang terbalas
24
Saingan cinta ( part 1 )
25
Saingan cinta (part 2)
26
Prasangka
27
Go Publik
28
Kemarahan Dewa
29
Nenek Fitri
30
Teman Lama
31
Sisi lain dari Dewa
32
Acara Reuni SMA
33
Cemburu
34
Baikan
35
Mantan Kencan Buta
36
Rival
37
Pertandingan Basket
38
Diary
39
Masa lalu yang terkuak
40
Korban Ngidamnya Ibu Hamil.
41
Kedatangan Nindi
42
Niat terselubung
43
Rencana
44
Senjata makan tuan
45
Terbongkar
46
Kau milikku
47
Menyudutkan
48
Tak bisa mengelak
49
Nasib buruk
50
Hati yang tak tergapai
51
Perlakuan manis
52
Kedatangan Oma dan Opa
53
Kakek Xavier
54
Balapan Liar
55
Celaka
56
Marah
57
Pertemuan
58
Ekspektasi
59
Bersikukuh
60
Balutan simpul
61
Sky Alexander
62
Berbohong
63
Dr.Philip
64
Kedatangan Ima dan Gilang
65
Melarikan diri
66
Menghapus jejak
67
Bakat Freya
68
DNA
69
Kebetulan bertemu
70
Kebenaran terkuak
71
Merenung
72
Mencoba berdamai dengan masa lalu.
73
Kesan pertama
74
Nostalgia
75
Identitas baru
76
Patner
77
Persaingan
78
Tak bisa menjangkau
79
Bersabar
80
Salah Paham part 1
81
Salah Paham part 2
82
Tertampar
83
Waspada
84
Gagal
85
Klan Mafia Oneus
86
Penyusup
87
Bersandiwara
88
Saksi kunci
89
Kepercayaan yang terkikis
90
Jangan menyiksa diri
91
Optimis
92
Pertengkaran hebat
93
Kecelakaan
94
Kabar buruk
95
Menyesal
96
Nasib Viktor dan Calista
97
Pergi ke Jepang
98
Ikatan batin
99
Ren dan Akio
100
Pertemuan pilu
101
Berat demi kebaikan
102
Rencana liburan ke Indonesia
103
Menabuh genderang perang
104
Sambutan hangat
105
Bunga peony
106
Dejavu
107
Demi Ren dan Akio
108
hukuman atau kesempatan?
109
Direktur?
110
Kembali bersatu (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!