Bertemu dengan calon menantu

Sejak pulang dari sekolah, Freya sudah minta ijin tidak bekerja kepada pemilik toko bunga, dimana selama ini ia bekerja paruh waktu.

Setibanya di panti asuhan. Ia langsung masuk ke dalam kamar dan berganti baju guna membantu ibu panti menyiapkan keperluan untuk menyambut tamu penting yang akan datang sore ini ke panti asuhan.

Sementara itu, Daddy Aksa sudah terlebih dulu mencari latar belakang Freya Gayatri, calon menantunya tersebut. Dari dokumen yang diberikan oleh asistennya, terkuak sebuah fakta bahwa Freya adalah anak dari Melodi Guna Darma yang hilang 17 tahun yang lalu ketika, Melodi berkunjung ke sebuah taman setelah pulang dari rumah sakit. Sedangkan suami Melodi bernama Alexander Bimantara.

" Hardi, sepertinya aku rasa pernah bertemu dengan tuan Alexander ini !"

" Tentu saja anda pernah bertemu dengan beliau, kalau tidak salah waktu anda menghadiri pertemuan bisnis di Jepang."

" Pantas saja namanya tidak asing bagiku."

" Tapi tuan, menurut kabar yang saya dapat kedua orang tua kandung nona Freya sekarang tinggal di Jerman, dan mengangkat seorang putra bernama Sky Bimantara, yang sekarang berumur 24 tahun."

" Selidiki lebih dalam tentang hal itu ! Dan kenapa sampai sekarang mereka belum juga bertemu dengan Freya !"

" Baik Tuan, kalau begitu saya mohon permisi."

Setelah asistennya meninggalkan ruangan, datanglah Bunda Naira yang bermaksud mengajak sang suami untuk makan siang dengan membawa bekal makanan untuk mereka makan bersama.

" Sayang kenapa tidak bilang mau kesini?"

" Aku bermaksud mengejutkanmu, eh malah gagal total", keluh bunda Naira sambil menata makanan yang telah ia bawa ke kantor suaminya.

" Ayo istirahat dulu, aku sudah membawa bekal makanan kesukaan mu!"

" Baiklah sayang."

Setelah makan siang selesai. Daddy Aksa dan Bunda Naira pun melanjutkan perjalanan membeli beberapa buah tangan yang ingin mereka bawa ke panti asuhan tempat dimana Freya tinggal dari kecil sampai sekarang.

Di Universitas Guna Bakti.

Dewa yang baru saja keluar dari ruang dosen. Dihampiri oleh wakil ketua BEM bernama Kamal.

" Wa, untung gue bisa bertemu dengan lo?"

" Kenapa lo nyariin gue, apa ada hal penting?"

" Kemarin malam lo kemana sih? Gue sama yang lain pada nyariin lo, tapi lo menghilang gak ada kabar !"

" Biasa ada hal penting dengan keluarga, jadi gue nggak sempat ngasih tau kalian."

" Oh, by the way Wa, awal tahun depan kita sudah mulai melakukan ospek kepada calon maba apa bidang kesiswaan sudah ngasih instruksi ya?" tanya Kamal sambil berjalan beriringan dengan Dewa .

" Sampai sekarang sih gue belum nerima kabar terbaru."

" Ya sudah, gue balik ke kelas dulu ! Lo ada kelas lagi?"

" Nggak, habis ini gue akan pulang karena ada urusan keluarga."

" Sok sibuk banget lo ya ."

" Memang kenyataannya gue sangat sibuk bro."

" Oke sampai nanti."

" Ya."

Setelah masuk ke dalam mobilnya. Kini Dewa sedang memikirkan sebuah hadiah yang ingin dia berikan kepada Freya, tapi apa. Banyak sekali nama hadiah yang terbersit di pikiran Dewa, tapi kalau masalah kesukaan wanita, ia sama sekali tidak ahli.

Di sepanjang jalan raya yang ia lewati sebelum sampai ke rumah. Dewa melihat di etalase sebuah butik di pinggir jalan ada yang menjajakan beberapa dress wanita. Dewa pun tertarik untuk melihatnya.

Setelah memarkirkan mobilnya. Dewa pun memasuki butik tersebut. Seperti yang terlihat dari luar ternyata dress tersebut kalau dilihat dari dekat sangat memancarkan ciri khas elegan, simpel dan mewah.

" Permisi tuan, ada yang bisa saya bantu!" sela pelayan butik.

" Saya ingin membeli dress yang dipajang disebelah sana!"

" Wah, pilihan anda sangat tepat tuan. Dress itu limited edition baru saja kami pasang, dan Beru tungnya anda sebagai pembeli pertama."

" Apa menurut anda, itu akan cocok dengannya?"

" Dengan siapa maksud anda?"

" Hem ... Begini saya sebetulnya ingin mencari hadiah yang sekiranya cocok dengan calon istri saya."

" Maaf saya kira anda belum punya pasangan tuan."

" Saya sudah punya."

" Kalau menurut saya dress ini cocok dengan calon istri anda !"

" Baiklah kalau begitu, saya beli dress itu, tolong dibungkus dengan rapi!"

" Silahkan kalau begitu, anda menuju ke kasir untuk menyelesaikan pembayarannya."

Sesuai membeli hadiah untuk Freya, Dewa pun pulang ke rumah.

Sementara di panti asuhan.

" Bu, aku sangat gugup bertemu dengan orang tua kak Dewa."

" Jangan gugup nak, anggap saja mereka tamu biasa yang datang ke panti. Ada Ibu disini, tenanglah bersikaplah seperti biasa."

" Kira-kira apa ada hal lain yang kurang ya Bu?"

" Tentu saja ada yang kurang nak, lihat penampilanmu ini, nanti pakailah dress yang baru dan berias lah sedikit."

" Apa harus begitu Bu?"

" Ya haruslah nak, ayo cepat kamu ke atas, langsung mandi dan ingat ya berdandanlah yang cantik sore ini ! Ibu dan anak panti yang lain yang akan mengurus sisanya !'

" Iya ... Iya aku akan ke atas sekarang."

Sedangkan di kediaman Prayoga.

Dewa sudah bersiap begitu pula dengan Daddy Aksa dan Bunda Naira. Mereka bertiga telah masuk ke dalam mobil dan diikuti oleh 2 mobil pengawal.

Sesampainya di Panti Asuhan Pelita Harapan.

" Dad, disini asri sekali ya."

" Iya Bun, disini masih asri dan suasana juga terasa sangat nyaman."

Dewa pun menekan bel di pintu masuk panti asuhan.

Mendengar ada bel berbunyi. Ibu panti yang baru keluar dari salah satu kamar anak panti, segera membukakan pintu.

" Selamat datang, tuan, nyonya dan Dewa, silahkan kalian masuk ke dalam !" sambut Ibu panti asuhan.

Setelah masuk dan duduk di ruang tamu. Kini Dewa sedang mencari keberadaan Freya.

" Bu dimana Freya?"

" Dia masih di kamar Wa, sebentar ibu panggilkan dulu ! Tuan, Nyonya serta Dewa silahkan dinikmati dulu minumannya !"

" Terima kasih ", jawab Daddy Aksa.

Tok ... tok ...tok

" Freya, apa kau sudah selesai berdandan nak? Dewa dan keluarganya sudah ada dibawah menunggumu !"

" Iya Bu, ini sudah hampir selesai ! Ibu duluan saja nanti aku kan menyusul !"

" Baiklah kalau begitu, jangan lama-lama ya nak !"

" Sepertinya penampilanku sudah sempurna", ucap Freya sambil bercermin memandangi dirinya.

Sambil berbincang dan meminum minuman yang telah disajikan oleh Ibu panti. Pandangan Dewa tak lepas dari kedatangan Freya yang akan memasuki ruang tamu. Sedangkan orang tua Dewa nampak bersikap hangat ketika melihat kedatangan Freya.

" Nak ... duduklah disamping ibu !"

Setelah Freya bergabung, dimulailah pembicaraan serius yang dimulai dari Daddy Aksa. Yang secara resmi melamar Freya untuk putranya Dewa. Pernikahan adalah jalan terbaik agar kedepannya tidak akan menjadi aib, jika Freya hamil tanpa seorang suami atau ayah bagi anaknya.

Bunda Naira pun sangat setuju dengan keputusan suaminya, apalagi dia sudah merasa cocok dengan Freya padahal baru pertama kali bertemu.

" Bagaimana nyonya, apakah anda setuju dengan pernikahan antara Dewa dan Freya?"

" Saya setuju, jika itu baik untuk Freya, Tuan Aksa . Freya bagaimana nak, apa kamu menerima lamarannya nak Dewa?"

Setelah berpikir dengan penuh pertimbangan, akhirnya Freya setuju dengan pernikahan tersebut.

" Tapi tuan ...?"

" Mulai sekarang panggil kami Daddy dan bunda nak, seperti Dewa !"

" Dad ... maksudku daddy ! Aku setuju menikah dengan Kak Dewa, tapi bisakah pernikahan ini dirahasiakan dulu? Aku masih siswi SMA yang tinggal 2 bulan lagi lulus sekolah. Bagaimana jika mereka tau kalau aku sudah menikah pasti aku kan dikeluarkan dari sekolah."

" Kamu tenang saja nak, kamu tenang saja kekhawatiran mu akan kami urus, bukankah begitu Wa?"

" Iya Freya, kau tenang saja pihak sekolah tidak akan tau pernikahan kita, biarkan kami yang akan mengurus semuanya. Tapi saat kamu mulai kuliah maka aku ingin pernikahan kita diketahui oleh publik !"

" Baiklah kak, aku setuju!"

" Dan ini terimalah hadiah dari ku", ucap Dewa sambil menyodorkan hadiah yang telah ia siapkan.

Sedangkan Bunda Naira pun memerintahkan orangnya untuk membawa beberapa bingkisan yang telah ia siapkan untuk Freya dan untuk seluruh penghuni yang ada di panti asuhan.

" Nyonya, tolong diterima pemberian kami ini, sebagai bentuk bahwa Freya akan menjadi bagian dari keluarga kami", ujar Bunda Naira.

" Nyonya apa ini tidak terlalu banyak?"

" Bu terimalah", desak Dewa.

" Ya sudah ibu terima, terima kasih atas semuanya tuan dan nyonya. Untuk pemberiannya kepada panti ini."

Setelah makan malam usai, mereka pun membahas tentang hari pernikahan Dewa dan Freya.

Dan ditentukan lah jika pernikahan tersebut akan diselenggarakan 2 Minggu kedepan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 1. Malam Panas Penuh Gairah
2 Panti Asuhan Pelita Harapan
3 Kemarahan Daddy Aksa
4 Bertemu dengan calon menantu
5 Ujian Akhir Sekolah
6 Pikiran dan Hati yang tidak sinkron
7 Garis Dua
8 Mengambil keputusan
9 Ngidam
10 Hari Pernikahan
11 Membuka lembaran baru
12 Berpisah dengan penghuni panti asuhan
13 Rasa yang sulit ditebak
14 Basecamp
15 Selamat tinggal masa putih abu-abu
16 Berdebar
17 Kampus
18 Pasar Malam
19 OSPEK
20 Suamiku Ketua BEM ?
21 Pesta Abang Gio
22 Pesta Abang Gio ( part 2 )
23 Rasa cinta yang terbalas
24 Saingan cinta ( part 1 )
25 Saingan cinta (part 2)
26 Prasangka
27 Go Publik
28 Kemarahan Dewa
29 Nenek Fitri
30 Teman Lama
31 Sisi lain dari Dewa
32 Acara Reuni SMA
33 Cemburu
34 Baikan
35 Mantan Kencan Buta
36 Rival
37 Pertandingan Basket
38 Diary
39 Masa lalu yang terkuak
40 Korban Ngidamnya Ibu Hamil.
41 Kedatangan Nindi
42 Niat terselubung
43 Rencana
44 Senjata makan tuan
45 Terbongkar
46 Kau milikku
47 Menyudutkan
48 Tak bisa mengelak
49 Nasib buruk
50 Hati yang tak tergapai
51 Perlakuan manis
52 Kedatangan Oma dan Opa
53 Kakek Xavier
54 Balapan Liar
55 Celaka
56 Marah
57 Pertemuan
58 Ekspektasi
59 Bersikukuh
60 Balutan simpul
61 Sky Alexander
62 Berbohong
63 Dr.Philip
64 Kedatangan Ima dan Gilang
65 Melarikan diri
66 Menghapus jejak
67 Bakat Freya
68 DNA
69 Kebetulan bertemu
70 Kebenaran terkuak
71 Merenung
72 Mencoba berdamai dengan masa lalu.
73 Kesan pertama
74 Nostalgia
75 Identitas baru
76 Patner
77 Persaingan
78 Tak bisa menjangkau
79 Bersabar
80 Salah Paham part 1
81 Salah Paham part 2
82 Tertampar
83 Waspada
84 Gagal
85 Klan Mafia Oneus
86 Penyusup
87 Bersandiwara
88 Saksi kunci
89 Kepercayaan yang terkikis
90 Jangan menyiksa diri
91 Optimis
92 Pertengkaran hebat
93 Kecelakaan
94 Kabar buruk
95 Menyesal
96 Nasib Viktor dan Calista
97 Pergi ke Jepang
98 Ikatan batin
99 Ren dan Akio
100 Pertemuan pilu
101 Berat demi kebaikan
102 Rencana liburan ke Indonesia
103 Menabuh genderang perang
104 Sambutan hangat
105 Bunga peony
106 Dejavu
107 Demi Ren dan Akio
108 hukuman atau kesempatan?
109 Direktur?
110 Kembali bersatu (End)
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Malam Panas Penuh Gairah
2
Panti Asuhan Pelita Harapan
3
Kemarahan Daddy Aksa
4
Bertemu dengan calon menantu
5
Ujian Akhir Sekolah
6
Pikiran dan Hati yang tidak sinkron
7
Garis Dua
8
Mengambil keputusan
9
Ngidam
10
Hari Pernikahan
11
Membuka lembaran baru
12
Berpisah dengan penghuni panti asuhan
13
Rasa yang sulit ditebak
14
Basecamp
15
Selamat tinggal masa putih abu-abu
16
Berdebar
17
Kampus
18
Pasar Malam
19
OSPEK
20
Suamiku Ketua BEM ?
21
Pesta Abang Gio
22
Pesta Abang Gio ( part 2 )
23
Rasa cinta yang terbalas
24
Saingan cinta ( part 1 )
25
Saingan cinta (part 2)
26
Prasangka
27
Go Publik
28
Kemarahan Dewa
29
Nenek Fitri
30
Teman Lama
31
Sisi lain dari Dewa
32
Acara Reuni SMA
33
Cemburu
34
Baikan
35
Mantan Kencan Buta
36
Rival
37
Pertandingan Basket
38
Diary
39
Masa lalu yang terkuak
40
Korban Ngidamnya Ibu Hamil.
41
Kedatangan Nindi
42
Niat terselubung
43
Rencana
44
Senjata makan tuan
45
Terbongkar
46
Kau milikku
47
Menyudutkan
48
Tak bisa mengelak
49
Nasib buruk
50
Hati yang tak tergapai
51
Perlakuan manis
52
Kedatangan Oma dan Opa
53
Kakek Xavier
54
Balapan Liar
55
Celaka
56
Marah
57
Pertemuan
58
Ekspektasi
59
Bersikukuh
60
Balutan simpul
61
Sky Alexander
62
Berbohong
63
Dr.Philip
64
Kedatangan Ima dan Gilang
65
Melarikan diri
66
Menghapus jejak
67
Bakat Freya
68
DNA
69
Kebetulan bertemu
70
Kebenaran terkuak
71
Merenung
72
Mencoba berdamai dengan masa lalu.
73
Kesan pertama
74
Nostalgia
75
Identitas baru
76
Patner
77
Persaingan
78
Tak bisa menjangkau
79
Bersabar
80
Salah Paham part 1
81
Salah Paham part 2
82
Tertampar
83
Waspada
84
Gagal
85
Klan Mafia Oneus
86
Penyusup
87
Bersandiwara
88
Saksi kunci
89
Kepercayaan yang terkikis
90
Jangan menyiksa diri
91
Optimis
92
Pertengkaran hebat
93
Kecelakaan
94
Kabar buruk
95
Menyesal
96
Nasib Viktor dan Calista
97
Pergi ke Jepang
98
Ikatan batin
99
Ren dan Akio
100
Pertemuan pilu
101
Berat demi kebaikan
102
Rencana liburan ke Indonesia
103
Menabuh genderang perang
104
Sambutan hangat
105
Bunga peony
106
Dejavu
107
Demi Ren dan Akio
108
hukuman atau kesempatan?
109
Direktur?
110
Kembali bersatu (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!