Garis Dua

Setelah beberapa hari yang lalu bertemu dengan masa lalunya. Kini Freya menikmati hari libur setelah selesai ujian sekolah.

Sejak pagi, ia dan para anak panti asuhan. Saling bahu-membahu membersihkan panti, dari luar hingga ke dalam. Hingga mereka mempercantik taman yang ada di samping panti asuhan, yang terdapat wahana permainan yang sederhana.

" Kak, apa kak Dewa akan ke panti hari ini ?"

" Dia bilang sih ... Kemarin sama kakak. Akan kesini mampir tapi tidak tau jadi atau nggak ?"

" Kok begitu kak, padahal kak Dewa kemarin bilang kalau kesini akan ikut menemani kami bermain."

" Hai, kalian harus mengerti. Kak Dewa itu mahasiswa, jadi mungkin jadwal kuliahnya cukup padat, maklumlah !"

Sambil mengobrol mereka semua silih berganti menyelesaikan kegiatan bersih-bersih panti.

" Anak-anak, ayo kemari ! Ibu bawa buah semangka banyak, siapa yang mau ?"

" Aku Bu ."

" Aku juga mau", jawab para anak panti yang berebut untuk mendapatkan buah semangka yang dibawa oleh Ibu panti dari dapur.

" Ibu sangat mengerti sekali, cuaca lagi panas terik begini. Ya cocoklah kalau makan buah semangka dan es biar adem dan segar", seru Freya.

" Makasih atas pujiannya nak."

Tok ... Tok ... Tok

" Apa hari ini , ibu ada tamu?"

" Kurasa tidak nak, coba aku ke depan dulu !"

Saat Freya membuka pintu, terlihat petugas pos yang sedang membawa paket.

" Benar ini dengan saudari Freya ?"

" Iya pak, dengan saya sendiri."

" Ini nona ada kiriman paket berupa dokumen atas nama anda, silahkan tanda tangani disini !"

" Makasih pak."

Setelah menerima paket tersebut, kemudian Freya menghampiri ibu panti dan adik panti yang lainnya.

" Apa itu Freya?"

" Katanya sih dokumen Bu, biar aku lihat dulu isinya !"

Setelah dokumen itu dibuka, betapa terkejutnya Freya ternyata itu adalah dokumen penerimaan dirinya menjadi mahasiswi di Universitas yang ada di luar negeri.

" Ya ... Tuhan, Bu aku berhasil lolos masuk ke universitas yang selama ini aku impikan."

" Dimana nak?"

" Di luar negeri Bu."

Deg.

" Nak, sepertinya ini harus kamu bicarakan dengan nak Dewa dan kedua calon mertuamu."

" Baik Bu, akan aku cari waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini ."

Malam harinya saat Freya akan makan malam di panti, dari luar ruang makan ia sudah tidak kuat mencium bau yang membuat ia sangat mual.

" Bu, bau apa ini ", keluh Freya sambil menutup hidungnya dengan sebelah tangan.

" Ini cuma sambal pete kesukaanmu nak."

" Tidak Bu, jauhkan itu aku nggak kuat mau muntah", jawab Freya sambil berlari ke arah kamar mandi untuk menumpahkan segala isi perut yang mendadak ingin keluar.

" Kak Freya, apa kakak sakit? Biar kami bantu memapah kakak untuk duduk ke sofa." jelas salah satu adik panti.

" Baiklah, terima kasih."

Sedangkan ibu panti segera mengambil minyak gosok, agar kondisi Freya sedikit membaik.

" Nak, apa kamu lagi tidak enak badan? Hingga muntah banyak begini."

" Aku juga nggak tau Bu, sejak pagi sampai siang bantu bersihkan panti, aku baik saja. Tapi entah kenapa sejak ingin masuk ke ruang makan dan mencium bau pete, aku jadi mual."

" Jangan-jangan..." terka ibu panti sambil berlari ke kotak obat.

" Bu, mau kemana? Jangan-jangan apa?" tanya Freya dengan penasaran.

Setelah mendapatkan apa yang ia butuhkan. Lalu ibu panti memberikan alat tersebut kepada Freya.

" Nih ... Kamu cek dulu ke belakang! Siapa tau tebakan ibu benar?"

" Ini ...?"

" Ya itu alat tes kehamilan, ayo kita harus cek sekarang. Kamu mengerti kan cara pakainya?"

" Iya aku mengerti Bu."

" Cepat masuk sana, i u tidak sabar menunggu hasilnya !"

Setelah Freya melakukan instruksi yang telah tercantum di bungkus alat tes kehamilan itu. Ia pun kemudian memasukan alat tes kehamilan tersebut ke dalam air kencing yang sudah ia tampung dalam botol. Setelah menunggu selama 10 menit. Akhirnya terlihat garis dua.

Freya pun membawa hasil di alat itu kepada Ibu panti.

Setelah melihat hasil tesnya menunjukkan ada garis dua. Ibu panti pun memeluk Freya dan mengusapkan selamat atas kehamilannya.

" Freya pun menangis bahagia mendengar bahwa ia sekarang sedang hamil anak Dewa."

Dewa yang sedang menuju ke panti asuhan pun, mendadak menjadi gugup, entah kenapa ia bisa merasakan hal demikian. Sebelum akhirnya ia menerima telepon dari Freya.

Freya : [ Halo, kak. Kakak sekarang dimana? ]

Dewa : [ Ini aku sedang dijalan menuju panti, mungkin sekitar 20 menit lagi aku sampai kesana.]

Freya : [ Kalau begitu aku tunggu di panti, nanti akan aku ceritakan, hati-hati kak.]

Dewa : [ Ya, sampai jumpa disana.]

Klik.

" Bagaimana nak, apa yang dikatakan oleh Dewa kepadamu?"

" Kak Dewa masih di jalan Bu, ia juga akan menuju kesini. Lebih baik aku bicarakan langsung jika ia sudah sampai di panti."

 Sambil menunggu kedatangan Dewa. Ibu panti pun menemani Freya di ruang tamu. Sedangkan adik panti yang lain, sudah masuk ke kamar mereka masing-masing.

Terdengar bunyi mobil Dewa dari luar.

" Selamat malam", sapa Dewa setelah dibukakan pintu oleh Freya.

" Duduk dulu kak, disana juga ada ibu yang menunggu kedatangan kakak !"

Mereka bertiga pun duduk dan langsung membahas tentang Freya.

" Kak tadi aku cek , ternyata aku positif hamil ini bukti alat tes kehamilannya yang terlihat garis dua."

Freya kira, Dewa tidak akan setuju dengan kabar kehamilannya.

Ternyata berbanding terbalik dengan yang ada di benak Freya.

" Ini sudah pikirkan sejak awal Freya. Pasti kamu akan hamil dengan kejadian kemarin yang menimpa kita."

" Kamu tenang saja, aku tidak akan membiarkan darah dagingku hidup tanpa sesosok daddy. Jangan khawatir kita akan menanggungnya bersama. Anak yang ada di dalam perutmu adalah milik kita berdua Freya. Jugaan lagi seminggu acara pernikahan kita kan digelar."

" Iya kak."

" Kapan kamu tau kami hamil?"

" Baru tadi kak, karena aku tumben merasa mual , muntah mencium bau pete."

" Syukurlah kalau begitu, kau tidak sendiri ada aku yang bisa kau andalkan. Apalagi kamu sedang berbadan dua, kakak harap kamu bisa menjaga diri jika tidak bersamaku."

" Kalau begitu, ibu tinggal ke dalam ya. Kalian silahkan lanjutkan obrolannya", ucap Ibu panti.

" Ibu tenang saja, ada aku yang menemani Freya."

Semenjak kepergian ibu panti yang akan kembali ke kamarnya.

Freya pun merasa bahwa ia harus terbuka kepada Dewa.

" Kak, selain tentang kabar kehamilanku. Aku juga punya kabar baru."

" Katakanlah, kabar apa itu?"

" Hem ... mmm ini tentang beasiswa dan universitas yang aku dapatkan. Tadi pagi aku mendapatkan kiriman paket yang berisi dokumen, dimana disana dijelaskan. Bahwa aku keterima masuk di Universitas tersebut dan full beasiswa sampai aku lulus kuliah."

" Dimana tempatnya?"

" Di luar negeri kak."

Deg. Deg.

" Apa ...?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

luiya tuzahra

luiya tuzahra

ini gimana siih ceritanya apa aku ada yg kelewat,bukannnya freya baru tau klw hamil melalui tespeck dan dewa baru dikasih tau jg trus paginya lngsung ke rumah dewa,ko bundanya udah tanya bgmn kehamilanmu,kapan ngasi taunya... trus udah usg...kapan usgnya...kemaren ??

2024-02-29

0

luiya tuzahra

luiya tuzahra

kmu hrs ambil keputusan frey kuliah di LN apa kehamilanmu

2024-02-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Malam Panas Penuh Gairah
2 Panti Asuhan Pelita Harapan
3 Kemarahan Daddy Aksa
4 Bertemu dengan calon menantu
5 Ujian Akhir Sekolah
6 Pikiran dan Hati yang tidak sinkron
7 Garis Dua
8 Mengambil keputusan
9 Ngidam
10 Hari Pernikahan
11 Membuka lembaran baru
12 Berpisah dengan penghuni panti asuhan
13 Rasa yang sulit ditebak
14 Basecamp
15 Selamat tinggal masa putih abu-abu
16 Berdebar
17 Kampus
18 Pasar Malam
19 OSPEK
20 Suamiku Ketua BEM ?
21 Pesta Abang Gio
22 Pesta Abang Gio ( part 2 )
23 Rasa cinta yang terbalas
24 Saingan cinta ( part 1 )
25 Saingan cinta (part 2)
26 Prasangka
27 Go Publik
28 Kemarahan Dewa
29 Nenek Fitri
30 Teman Lama
31 Sisi lain dari Dewa
32 Acara Reuni SMA
33 Cemburu
34 Baikan
35 Mantan Kencan Buta
36 Rival
37 Pertandingan Basket
38 Diary
39 Masa lalu yang terkuak
40 Korban Ngidamnya Ibu Hamil.
41 Kedatangan Nindi
42 Niat terselubung
43 Rencana
44 Senjata makan tuan
45 Terbongkar
46 Kau milikku
47 Menyudutkan
48 Tak bisa mengelak
49 Nasib buruk
50 Hati yang tak tergapai
51 Perlakuan manis
52 Kedatangan Oma dan Opa
53 Kakek Xavier
54 Balapan Liar
55 Celaka
56 Marah
57 Pertemuan
58 Ekspektasi
59 Bersikukuh
60 Balutan simpul
61 Sky Alexander
62 Berbohong
63 Dr.Philip
64 Kedatangan Ima dan Gilang
65 Melarikan diri
66 Menghapus jejak
67 Bakat Freya
68 DNA
69 Kebetulan bertemu
70 Kebenaran terkuak
71 Merenung
72 Mencoba berdamai dengan masa lalu.
73 Kesan pertama
74 Nostalgia
75 Identitas baru
76 Patner
77 Persaingan
78 Tak bisa menjangkau
79 Bersabar
80 Salah Paham part 1
81 Salah Paham part 2
82 Tertampar
83 Waspada
84 Gagal
85 Klan Mafia Oneus
86 Penyusup
87 Bersandiwara
88 Saksi kunci
89 Kepercayaan yang terkikis
90 Jangan menyiksa diri
91 Optimis
92 Pertengkaran hebat
93 Kecelakaan
94 Kabar buruk
95 Menyesal
96 Nasib Viktor dan Calista
97 Pergi ke Jepang
98 Ikatan batin
99 Ren dan Akio
100 Pertemuan pilu
101 Berat demi kebaikan
102 Rencana liburan ke Indonesia
103 Menabuh genderang perang
104 Sambutan hangat
105 Bunga peony
106 Dejavu
107 Demi Ren dan Akio
108 hukuman atau kesempatan?
109 Direktur?
110 Kembali bersatu (End)
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Malam Panas Penuh Gairah
2
Panti Asuhan Pelita Harapan
3
Kemarahan Daddy Aksa
4
Bertemu dengan calon menantu
5
Ujian Akhir Sekolah
6
Pikiran dan Hati yang tidak sinkron
7
Garis Dua
8
Mengambil keputusan
9
Ngidam
10
Hari Pernikahan
11
Membuka lembaran baru
12
Berpisah dengan penghuni panti asuhan
13
Rasa yang sulit ditebak
14
Basecamp
15
Selamat tinggal masa putih abu-abu
16
Berdebar
17
Kampus
18
Pasar Malam
19
OSPEK
20
Suamiku Ketua BEM ?
21
Pesta Abang Gio
22
Pesta Abang Gio ( part 2 )
23
Rasa cinta yang terbalas
24
Saingan cinta ( part 1 )
25
Saingan cinta (part 2)
26
Prasangka
27
Go Publik
28
Kemarahan Dewa
29
Nenek Fitri
30
Teman Lama
31
Sisi lain dari Dewa
32
Acara Reuni SMA
33
Cemburu
34
Baikan
35
Mantan Kencan Buta
36
Rival
37
Pertandingan Basket
38
Diary
39
Masa lalu yang terkuak
40
Korban Ngidamnya Ibu Hamil.
41
Kedatangan Nindi
42
Niat terselubung
43
Rencana
44
Senjata makan tuan
45
Terbongkar
46
Kau milikku
47
Menyudutkan
48
Tak bisa mengelak
49
Nasib buruk
50
Hati yang tak tergapai
51
Perlakuan manis
52
Kedatangan Oma dan Opa
53
Kakek Xavier
54
Balapan Liar
55
Celaka
56
Marah
57
Pertemuan
58
Ekspektasi
59
Bersikukuh
60
Balutan simpul
61
Sky Alexander
62
Berbohong
63
Dr.Philip
64
Kedatangan Ima dan Gilang
65
Melarikan diri
66
Menghapus jejak
67
Bakat Freya
68
DNA
69
Kebetulan bertemu
70
Kebenaran terkuak
71
Merenung
72
Mencoba berdamai dengan masa lalu.
73
Kesan pertama
74
Nostalgia
75
Identitas baru
76
Patner
77
Persaingan
78
Tak bisa menjangkau
79
Bersabar
80
Salah Paham part 1
81
Salah Paham part 2
82
Tertampar
83
Waspada
84
Gagal
85
Klan Mafia Oneus
86
Penyusup
87
Bersandiwara
88
Saksi kunci
89
Kepercayaan yang terkikis
90
Jangan menyiksa diri
91
Optimis
92
Pertengkaran hebat
93
Kecelakaan
94
Kabar buruk
95
Menyesal
96
Nasib Viktor dan Calista
97
Pergi ke Jepang
98
Ikatan batin
99
Ren dan Akio
100
Pertemuan pilu
101
Berat demi kebaikan
102
Rencana liburan ke Indonesia
103
Menabuh genderang perang
104
Sambutan hangat
105
Bunga peony
106
Dejavu
107
Demi Ren dan Akio
108
hukuman atau kesempatan?
109
Direktur?
110
Kembali bersatu (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!