Mengambil keputusan

" Iya kak aku keterima di Universitas Luar Negeri dengan jalur beasiswa."

" Freya, sebagai calon suamimu dan lagi pula beberapa hari lagi kita berdua akan menikah. Bisakah jika kamu melanjutkan kuliah di Universitas yang sama denganku?"

" Kenapa kak?"

" Tentu saja agar aku bisa leluasa menjagamu jika di kampus, apalagi kamu sedang hamil. Aku khawatir jika kita berjauhan maka konsentrasi ku ajan terpecah belah. Mau ya untuk sekarang kamu melanjutkan kuliah disini?"

Freya pun terdiam sejenak dan memikirkan apa yang terbaik kedepannya, hingga ia memandang Dewa dan mendalami kejujuran yang ada di matanya.

" Baiklah kak, aku akan mengikuti keputusanmu."

Mendengar jawaban dari Freya. Dewa pun langsung saja memeluk Freya dan menyandarkan kepala Freya ke dadanya.

" Terima kasih banyak Freya, kamu bisa memahami keputusan ku."

" Kak, ayo kita masuk ke dalam kita sudah terlalu lama diluar !"

" Baiklah ayo ! Lagipula angin malam tidak cocok buat bumil sepertimu ."

Alhasil malam itu Dewa pun mengingat di panti asuhan, tentu saja Dewa tidak sekamar dengan Freya. Karena mereka berdua belum menikah.

Setelah tadi malam minta ijin kepada ibu panti dan bundanya. Pagi ini Dewa mengajak Freya berkunjung ke rumahnya.

Sebelum sampai di rumah Dewa. Freya berencana membawa sedikit oleh-oleh buat Bunda Naira dan Daddy Aksa.

" Kak, bisakah kita mampir dulu di sebuah toko buah dan bakery?"

" Untuk apa?"

" Ya untuk bunda sama Daddy lah. Masa ini hari pertama aku berkunjung ke rumahmu tapi tidak membawa sesuatu."

" Baiklah kalau begitu, kita beli di sekitaran sini saja, siapa tau ada !"

Saat Dewa membuka pintu mobil buat Freya, tidak sengaja momen tersebut dilihat oleh teman sekampusnya Dewa yang bernama Ilham.

" Apa aku tidak salah lihat? Bukankah itu Dewa? Wow ... ternyata diam-diam si kulkas 4 pintu sudah punya tambatan hati."

" Ham, kamu kenapa ngomong sendiri? Kamu lagi lihat apa nak?" tanya ibu Ilham.

" Gapapa Bu, hanya salah lihat teman."

" Kalau begitu, ini bawa belanjaannya masuk ke dalam mobil !"

" Iya Bu ."

Sementara itu, Freya dan Dewa telah memasuki toko buah yang menjual berbagai macam jenis buah baik lokal maupun buah import.

Dewa pun mendorong troli, sedangkan Freya memilih beberapa jenis buah yang cocok buat calon mertuanya.

" Kak, apa kira-kira buah yang disukai oleh bunda dan Daddy?"

" Kalah tidak salah mereka suka buah anggur, apel, jeruk sama melon. Namun buah yang lain juga mereka suka."

" Kalau begitu, buahnya aku campur saja deh."

" Apa kamu sudah selesai milihnya?"

" Sudah kak, ayo kita ke kasir untuk membayar !"

Selesai membeli buah, mereka berdua berjalan menuju toko bakery yang cuma berjarak dua toko dari toko buah tersebut.

" Astaga, ada apa hari ini kenapa banyak sekali yang mengantri", keluh Dewa.

" Kak lihat kesana! Pantas ramai hari ini mereka ada promo buy 1 get 1 free."

" Baiklah, daripada kita cari toko bakery lain akan memakan waktu lama, lagian kita nunggu 3 antrean lagi."

" Bersabarlah kak, semoga yang mereka jual sepadan dengan lamanya kita menunggu."

Melihat keringat bercucuran di kening Freya. Dengan sigap Dewa memberikan sapu tangan kepada Freya untuk membersihkan keringatnya.

" Makasih ya kak", ucap Freya sambil tersenyum ke arah Dewa.

Deg.

" Jantungku, tolonglah jangan berdetak terlalu cepat. Ini sungguh bahaya terlalu intim dengannya aku bisa kelepasan", ucap Dewa dalam hati.

" Kak Dewa, hai kak !" panggil Freya sambil melambaikan tangannya di depan muka Dewa.

" Iya kenapa Freya?"

" Ayo kita masuk ke dalam, sekarang sudah giliran kita !"

" Ya."

Sudah mendapatkan buah dan kue serta cemilan yang lainnya. Kini Dewa dan Freya melanjutkan perjalanan ke kediaman Prayoga.

" Selamat pagi tuan muda dan nona muda", ucap salah satu pelayan yang membuka pintu rumah.

" Pagi, dimana bunda?"

" Nyonya ada di taman belakang tuan muda."

" Ayo Freya kita bertemu dengan bunda !"

Freya pun sangat takjub dengan rumah Dewa. Bagaimana tidak itu bukan sekedar rumah tapi hampir mirip dengan kastil raja, berkonsep gaya eropa bagaikan berada di dalam istana. Kesini saja harus pakai mobil karena jarak pintu gerbang yang dijaga pos satpam berjarak 1 km untuk mencapai rumah utama.

" Bunda, kami sudah datang", teriak Dewa yang sedang memanggil Bunda Naira .

" Kalian lanjutkan menanam bunganya!" titah bunda Naira kepada para pelayan yang membantunya di taman.

" Selamat datang di rumah kami Freya."

" Iya Bun, ini buah dan sedikit kue buat bunda dan Daddy !"

" Wah, kenapa repot-repot nak? Tapi makasih ya."

" Ini sama sekali nggak repot kok Bun, hal seperti ini memang seharusnya bagiku."

Kemudian mereka pun asyik mengobrol satu sama lain. Freya pun merasa nyaman dekat dengan keluarga Dewa. Apalagi bunda Naira memperlakukan dia seperti anak kandungnya sendiri.

" Bagaimana dengan kondisi kehamilanmu nak? Apa ada kendala?"

" Saat ini sih nggak ada kendala bunda, mereka anteng sekali di dalam perut Freya."

" Apa mereka? Maksud kamu nak?"

" Bun, bayi kami kembar, usianya baru menginjak 2 Minggu.Saat kemarin di USG terlihat ada 2 kantong di dalam rahim Freya ", jelas Dewa.

Bunda Naira pun memeluk Freya saking bahagianya mendengar kabar bahwa ia akan mempunyai cucu kembar.

" Pokoknya nak, kamu harus jaga mereka. Begitu juga denganmu Wa, kau harus siap menjadi Daddy yang siaga demi istri dan anakmu."

" Tentu saja bunda."

" Hampir bunda lupa, bik tolong ambilkan brosur Wedding Organizer di meja depan !"

" Baik nyonya akan saya ambilkan."

" Nah ini dia, Freya coba kamu pilih yang mana yang kamu sukai, ini konsep pernikahan untuk kalian. Silahkan kalian berdua berdiskusi ! Bunda tinggal sebentar ke dapur dulu!"

" Kak, apa tidak ada yang biayanya lebih murah? Kenapa semuanya mahal sekali ?"

" Hahaha ... jaman sekarang ya kisaran segitu biayanya Freya. Kamu tenang saja jangan khawatir kan masalah biaya. Karena aku sangat mampu membiayai semua biaya pernikahan kita."

" Tapi kak ..."

" Pilih saja ok, kita menikah cuma sekali, kita harus juga memberi kenangan yang berkesan bagi diri kita."

" Ya sudah kalau begitu, hmmm ... kalau konsepnya seperti ini apa kakak suka?"

" Aku suka kok, asalkan kamu juga suka."

Blush.

Freya pun tersipu malu mendengar jawaban Dewa.

" Nah ... silahkan kalian berdua minum dulu", ujar Bunda Naira yang membawa nampan yang berisi minuman dan cemilan dari arah dapur.

" Iya bunda."

" Jadi , kalian sudah sepakat memilih konsep pernikahannya?"

" Iya bunda, kami memilih konsep garden tapi yang simpel saja Bun", sahut Dewa.

" Kalian berdua tenang saja, serahkan semuanya pada Bunda."

" Habis ini, ikut bunda ya ke butik langsung fitting baju pengantin!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 1. Malam Panas Penuh Gairah
2 Panti Asuhan Pelita Harapan
3 Kemarahan Daddy Aksa
4 Bertemu dengan calon menantu
5 Ujian Akhir Sekolah
6 Pikiran dan Hati yang tidak sinkron
7 Garis Dua
8 Mengambil keputusan
9 Ngidam
10 Hari Pernikahan
11 Membuka lembaran baru
12 Berpisah dengan penghuni panti asuhan
13 Rasa yang sulit ditebak
14 Basecamp
15 Selamat tinggal masa putih abu-abu
16 Berdebar
17 Kampus
18 Pasar Malam
19 OSPEK
20 Suamiku Ketua BEM ?
21 Pesta Abang Gio
22 Pesta Abang Gio ( part 2 )
23 Rasa cinta yang terbalas
24 Saingan cinta ( part 1 )
25 Saingan cinta (part 2)
26 Prasangka
27 Go Publik
28 Kemarahan Dewa
29 Nenek Fitri
30 Teman Lama
31 Sisi lain dari Dewa
32 Acara Reuni SMA
33 Cemburu
34 Baikan
35 Mantan Kencan Buta
36 Rival
37 Pertandingan Basket
38 Diary
39 Masa lalu yang terkuak
40 Korban Ngidamnya Ibu Hamil.
41 Kedatangan Nindi
42 Niat terselubung
43 Rencana
44 Senjata makan tuan
45 Terbongkar
46 Kau milikku
47 Menyudutkan
48 Tak bisa mengelak
49 Nasib buruk
50 Hati yang tak tergapai
51 Perlakuan manis
52 Kedatangan Oma dan Opa
53 Kakek Xavier
54 Balapan Liar
55 Celaka
56 Marah
57 Pertemuan
58 Ekspektasi
59 Bersikukuh
60 Balutan simpul
61 Sky Alexander
62 Berbohong
63 Dr.Philip
64 Kedatangan Ima dan Gilang
65 Melarikan diri
66 Menghapus jejak
67 Bakat Freya
68 DNA
69 Kebetulan bertemu
70 Kebenaran terkuak
71 Merenung
72 Mencoba berdamai dengan masa lalu.
73 Kesan pertama
74 Nostalgia
75 Identitas baru
76 Patner
77 Persaingan
78 Tak bisa menjangkau
79 Bersabar
80 Salah Paham part 1
81 Salah Paham part 2
82 Tertampar
83 Waspada
84 Gagal
85 Klan Mafia Oneus
86 Penyusup
87 Bersandiwara
88 Saksi kunci
89 Kepercayaan yang terkikis
90 Jangan menyiksa diri
91 Optimis
92 Pertengkaran hebat
93 Kecelakaan
94 Kabar buruk
95 Menyesal
96 Nasib Viktor dan Calista
97 Pergi ke Jepang
98 Ikatan batin
99 Ren dan Akio
100 Pertemuan pilu
101 Berat demi kebaikan
102 Rencana liburan ke Indonesia
103 Menabuh genderang perang
104 Sambutan hangat
105 Bunga peony
106 Dejavu
107 Demi Ren dan Akio
108 hukuman atau kesempatan?
109 Direktur?
110 Kembali bersatu (End)
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Malam Panas Penuh Gairah
2
Panti Asuhan Pelita Harapan
3
Kemarahan Daddy Aksa
4
Bertemu dengan calon menantu
5
Ujian Akhir Sekolah
6
Pikiran dan Hati yang tidak sinkron
7
Garis Dua
8
Mengambil keputusan
9
Ngidam
10
Hari Pernikahan
11
Membuka lembaran baru
12
Berpisah dengan penghuni panti asuhan
13
Rasa yang sulit ditebak
14
Basecamp
15
Selamat tinggal masa putih abu-abu
16
Berdebar
17
Kampus
18
Pasar Malam
19
OSPEK
20
Suamiku Ketua BEM ?
21
Pesta Abang Gio
22
Pesta Abang Gio ( part 2 )
23
Rasa cinta yang terbalas
24
Saingan cinta ( part 1 )
25
Saingan cinta (part 2)
26
Prasangka
27
Go Publik
28
Kemarahan Dewa
29
Nenek Fitri
30
Teman Lama
31
Sisi lain dari Dewa
32
Acara Reuni SMA
33
Cemburu
34
Baikan
35
Mantan Kencan Buta
36
Rival
37
Pertandingan Basket
38
Diary
39
Masa lalu yang terkuak
40
Korban Ngidamnya Ibu Hamil.
41
Kedatangan Nindi
42
Niat terselubung
43
Rencana
44
Senjata makan tuan
45
Terbongkar
46
Kau milikku
47
Menyudutkan
48
Tak bisa mengelak
49
Nasib buruk
50
Hati yang tak tergapai
51
Perlakuan manis
52
Kedatangan Oma dan Opa
53
Kakek Xavier
54
Balapan Liar
55
Celaka
56
Marah
57
Pertemuan
58
Ekspektasi
59
Bersikukuh
60
Balutan simpul
61
Sky Alexander
62
Berbohong
63
Dr.Philip
64
Kedatangan Ima dan Gilang
65
Melarikan diri
66
Menghapus jejak
67
Bakat Freya
68
DNA
69
Kebetulan bertemu
70
Kebenaran terkuak
71
Merenung
72
Mencoba berdamai dengan masa lalu.
73
Kesan pertama
74
Nostalgia
75
Identitas baru
76
Patner
77
Persaingan
78
Tak bisa menjangkau
79
Bersabar
80
Salah Paham part 1
81
Salah Paham part 2
82
Tertampar
83
Waspada
84
Gagal
85
Klan Mafia Oneus
86
Penyusup
87
Bersandiwara
88
Saksi kunci
89
Kepercayaan yang terkikis
90
Jangan menyiksa diri
91
Optimis
92
Pertengkaran hebat
93
Kecelakaan
94
Kabar buruk
95
Menyesal
96
Nasib Viktor dan Calista
97
Pergi ke Jepang
98
Ikatan batin
99
Ren dan Akio
100
Pertemuan pilu
101
Berat demi kebaikan
102
Rencana liburan ke Indonesia
103
Menabuh genderang perang
104
Sambutan hangat
105
Bunga peony
106
Dejavu
107
Demi Ren dan Akio
108
hukuman atau kesempatan?
109
Direktur?
110
Kembali bersatu (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!