BAB 19. MENUNGGU WAKTU YANG TEPAT

Sami memicu mobilnya dengan kecepatan penuh menuju rumah. Hatinya sudah tak tenang lagi. Ia sudah tak mampu lagi menunggu lebih lama. Naya sama sekali tak menggubris panggilannya. Sudah berkali-kali ia mencoba menghubungi wanita itu namun tetap tak ada reaksi apapun. Apa sebenarnya yang tengah di lakoni sang istri saat ini? Apa ia sedang sibuk dengan dunianya? Sami membuang nafas berat. Rasanya ia tak ingin percaya fakta yang telah ia dapatkan tadi siang. Sungguh ia tak pernah mengira hal seburuk itu menjadi penyebab runtuhnya kehangatan cinta diantara mereka. Sami berkali-kali mencoba untuk mencerna apa yang sedang tejadi pada rumah tangganya. Sepelik inikah hidupnya kini?

Sami memarkirkan kendaraannya begitu saja di halaman rumah. Bunyi decitan mobil yang terdengar nyaring memicu tatapan heran dari security yang berjaga di pos depan. Mereka menatap heran sang pemilik rumah yang tiba-tiba saja datang tanpa diduga dengan kecepatan yang tidak biasa. Begitu Sami turun dari mobil terdengar dentuman keras dari pintu mobil. Sami membantingnya begitu saja untuk meluapkan rasa hatinya yang tengah dibakar amarah saat ini.

"Papa.." Panggilan riang dari Kiara langsung menyambut kedatangan Sami di ruang tamu. Putri kecilnya yang lucu tersenyum senang melihat kedatangan sang papa di rumah.

"Sayang.." Sami tersenyum hangat menyambut pelukan hangat putrinya. Kiara berhamburan memeluk tubuh sang papa dengan sangat erat.

"Kia kangen sama papa. Kok papa baru pulang sekarang?" Ujar Kiara dengan suara manja. Ia menatap Sami dengan wajah sendu. Sudah beberapa hari ia tak melihat Sami di rumah. Rasa rindu akan sosok seorang ayah begitu terasa di hati Kiara.

"Maafin papa ya sayang. Papa baru bisa ketemu Kia hari ini. Kemarin papa kesini mau ketemu Kia tapi Kia nggak ada di rumah. Kia kemana aja kemarin? Hmm?" Tanya Sami sembari membelai rambut panjang Kiara. Menatap wajah putri kecilnya yang imut. Mata bulat dengan bulu mata lentik itu mengerjap beberapa kali sembari tersenyum lebar.

"Ooh papa kemarin kesini nyariin Kia? Kok papa nggak bilang-bilang?"

"Emang kemarin Kia ngapain aja? Kemana?"

"Kia kemarin les piano pa. Habis itu main bentar sama si mbak. Kiara tungguin kemarin papa nggak dateng-dateng. Kata mama, papa pulangnya malem terus." Gadis kecilnya itu mulai merajuk. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Sami.

"Papa jangan pergi-pergi lagi ya. Kalo papa pergi, jangan lama-lama. Kia juga kangen mau main sama papa sama mama." 

Kalimat itu membuat perasaan Sami jadi makin tak karuan. Ia makin merasa bersalah karena terlalu sering meninggalkan rumah dalam waktu lama. Sudah banyak waktu terbuang percuma. Sami terlalu sibuk diluar. Ia sudah terlalu larut dalam pekerjaan yang tiada pernah ada habisnya. Melihat wajah sendu Kiara menimbulkan rasa nyeri yang tiba-tiba saja menelusup ke dalam hati. Sami menarik nafas berat sembari membelai rambut ikal milik sang putri. Ia mengecup hangat pucuk kepala gadis kecil itu.

""Maafin papa ya Kia. Papa janji nggak pergi-pergi lagi."

"Beneran pa?" Tanya Kiara dengan mata berbinar. Rasanya ia tak percaya sang papa menuruti apa maunya.

"Iya papa nggak bohong." Ucap Sami dengan tersenyum sumringah menatap manik mata gadis kecilnya yang berbinar indah.

"Yeah." Kiara bersorak dengan gembira.

"Kalo gitu bilang sama papa, mama mana?" Tanya Sami akhirnya sembari membelai lembut pipi gembul Kiara. 

"Mama nggak ada di rumah pa. Kia belum ada ketemu sama mama." 

Mendengar jawaban lugu sang anak, membuat Sami menghela nafas panjang. Tatapannya kini beralih pada baby sitter yang mengasuh Kiara.

"Ibu belum pulang pak. Beliau pergi udah dari tadi pagi." Petugas baby sitter yang dipercayakan oleh Sami mengasuh sang putri langsung memberi jawaban tanpa menunggu pertanyaan dari mulut Sami. Ia mengerti arti dari tatapan mata elang milik pria yang telah lama menjadi atasannya itu. 

"Dari tadi pagi?" Sami mengulang tanya. Pengasuh yang biasa dipanggil si mbak itu langsung mengangguk.

"Iya pak dari tadi pagi."

"Ibu ada bilang kemana?" Selidik Sami dengan nada datar tanpa intimidasi.

"Beliau cuman bilang ada acara hari ini sama teman-temannya tapi nggak ada bilang acara apa." Jelas si mbak dengan berkata apa adanya.

Sami menarik nafas berat. Sungguh luar biasa wanita yang telah menjadi istrinya itu. Pergi sedari pagi meninggalkan rumah tanpa ada penjelasan? Apa ini sudah menjadi kebiasaannya? 

"Apa ibu sering pergi lama seperti ini mbak? Sami kembali bertanya pada pengasuh putri kecilnya. Wanita paruh baya itu terdiam beberapa saat seperti enggan untuk menjawab pertanyaan itu dari suami majikannya. Ia sedikit meragu.

"Tolong jawab yang jujur mbak. Saya butuh jawaban itu. Ini sangat penting bagi saya."

"Tapi pak.."

"Tolong mbak." Sami setengah memohon. Ia menatap wanita paruh baya itu dengan mata elangnya yang berubah menjadi sendu.

"Benar pak. Ibu memang sering bepergian. Beliau jarang ada di rumah." Akhirnya jawaban itu keluar juga dari mulut si mbak. Sedetik kemudian timbul perasaan bersalah dalam hatinya. Entah kenapa ia menjadi merasa tidak enak hati melihat wajah Sami yang dirundung kekecewaan. Sami tertunduk dalam menahan rasa kecewa yang membuncah di dalam dada.

Suasana rumah hening beberapa saat setelah pengakuan itu terlontar dari mulut baby sitter. Sami mendongakkan kepalanya menatap langit-langit kamar. Mencoba menahan air mata yang tiba-tiba merebak. Memang tak salah lagi semua Fakta yang telah ia terima. Semuanya menjadi sangat masuk akal. Semua terasa sinkron dengan pernyataan yang baru saja ia dengar dari wanita yang biasa mengasuh sang putrinya setiap hari. Inilah kenyataan terpahit yang harus Sami terima. Sudah mulai nampak jelas kini segalanya.

Tak berapa lama terdengar deru mesin mobil dari halaman rumah. Sami mampu menangkap dengan jelas itu adalah kendaraan milik sang istri. Akhirnya wanita itu pulang juga. Sami mendesah pelan. Ia sudah cukup menunggu lama untuk bertemu Naya di kediaman mereka hari ini. Sudah saatnya mereka bicara serius empat mata. Ada banyak hal yang akan Sami bahas bersama sang istri. Pembahasan penting yang akan menentukan nasib pernikahan mereka yang sudah berada di ujung tanduk. Sayangnya Naya tidak mengira hal itu sama sekali. Ia melangkahkan kaki jenjangnya turun dari mobil dengan perasaan senang yang luar biasa karena telah menghabiskan banyak waktu untuk bersenang-senang diluar sana.

Dengan senyum manis yang mengembang dari wajah cantiknya, Naya menyapa sang suami dari pintu masuk. 

"Mas udah pulang rupanya. Ada anak cantik mama juga." Suara Naya menyapa hangat keluarga kecilnya dengan langkah penuh percaya diri. Ia langsung bergelayut dengan  manja di lengan sang suami tanpa peduli Sami menatapnya kini dengan tatapan yang sulit diartikan. Sami menatapi wajah sang istri dengan perasaan yang membuncah. 

"Kiara main sama si mbak dulu ya di kamar. Papa mau ngomong sebentar sama mama. Nanti habis itu papa temenin main." Ujar Sami pada sang putri. Kalimat itu langsung membuat Naya menoleh ke arah Sami dengan tatapan sedikit heran.

"Ayo kita main di kamar Kia." Tanpa ragu lagi sang pengasuh langsung membawa Kiara menuju kamar. Meninggalkan sang pemilik rumah yang kini berdiri saling berhadapan. Entah apa yang akan mereka bicarakan. Hanya mereka yang tahu.

"Mas..." Naya memanggil lirih.

"Kita bicara di kamar saja." 

Apa yang akan mereka bicarakan?? Apa yang akan terjadi setelah itu??

******TBC*******

Episodes
1 BAB 1. ENGGAN
2 BAB 2. Mulai Nyaman
3 BAB 3. Jihan Menghilang
4 BAB 4. Penasaran
5 BAB 5.Mulai Dekat
6 BAB 6. Terbawa Suasana
7 BAB 7. Terbuai
8 BAB 8. Ternyata Masih..?
9 BAB 9. Bertanggung Jawab
10 BAB 10. JIHAN MERAGU
11 BAB 11. Jihan Kabur Lagi
12 BAB 12. Mencari Jihan
13 BAB 13. JIHAN POSITIF HAMIL?
14 BAB 14. AYO KITA MENIKAH
15 BAB 15. RAHASIA NAYA
16 BAB 16. Kecurigaan Sami
17 BAB 17. Mencari Tahu Fakta
18 BAB 18. Terkuak Sudah Fakta Itu
19 BAB 19. MENUNGGU WAKTU YANG TEPAT
20 BAB 20. MEMBONGKAR RAHASIA NAYA
21 BAB 21. Dihadapkan Pada Pilihan Sulit
22 BAB 22. RENCANA PERCERAIAN
23 BAB 23. KECURIGAAN NAYA
24 BAB 24. BERDEBAT LAGI
25 BAB 25. KABAR YANG MENGEJUTKAN
26 BAB 26. SUDAH MULAI MUAK
27 BAB 27. MENDATANGI JIHAN
28 BAB 28. MENCOBA INTIMIDASI??
29 BAB 29. TAK MAU DIMADU
30 BAB 30. Mengurus Perceraian
31 BAB 31. PAPA MURKA??
32 BAB 32. RENCANA DADAKAN SAMI
33 BAB 33. BERTEMU ORANG TUA SAMI
34 BAB 34. PERDEBATAN ALOT
35 BAB 35. KEPUTUSAN FINAL PAPA
36 BAB 36. TERPAKSA MENGIZINKAN
37 BAB 37. WIN WIN SOLUTION
38 BAB 38. PERNIKAHAN
39 BAB 39. RASA YANG ANEH
40 BAB 40. MENDEBAT PAPA
41 BAB 41. MENDADAK CANGGUNG?
42 BAB 42. KANGEN KIARA
43 BAB 43. NAYA MENGAMUK
44 BAB 44. REAKSI SAMI
45 BAB 45. MENJEMPUT JIHAN
46 BAB 46. CHECK UP PERTAMA
47 BAB 47. CANGGUNGNYA JIHAN
48 BAB 48. AKHIRNYA JIHAN TERHANYUT
49 BAB 49. RENCANA HONEYMOON
50 BAB 50. BERTEMU MADU
51 BAB 51. NAYA BERTEMU SHAYNE
52 BAB 52. MEMINTA PENGERTIAN JIHAN
53 BAB 53. TAK PERCAYA LAGI
54 BAB 54. KECURIGAAN KIA
55 BAB 55. GODAAN NAKAL NAYA
56 BAB 56. HONEYMOON BERSAMA JIHAN
57 BAB 57. MEMASRAHKAN DIRI
58 BAB 58. RENCANA DINNER
59 BAB 59. SEPERTI LEMBAYUNG DI LANGIT BALI
60 BAB 60. KARENA MANJA
61 BAB 61. PEMBUKTIAN
62 BAB 62. DI BAWAH LANGIT BALI
63 BAB 63. RUMIT
64 BAB 64. TENTANG SHAYNE
65 BAB 65. MEETING PENTING
66 BAB 66. BERTEMU SHAYNE
67 bab 67. MEMINTA JIHAN PERGI
68 BAB 68. UNGKAPAN HATI SHAYNE
69 BAB 68. JANJI CINTA YANG TELAH TERBANTAHKAN
70 BAB 70. PUTUSAN FINAL SAMI
71 BAB 71. KEGILAAN NAYA
72 Bab 72. JIHAN MENGHILANG LAGI??
73 BAB 73. NAYA MENGGILA??
74 BAB 74. PENCARIAN JIHAN
75 BAB 75. USAHA SAMI
76 BAB 76. MENUNGGU NAYA
77 BAB 77. UNDANGAN DARI SEKOLAH KIARA
78 BAB 78. NAYA BERAKSI
79 BAB 79. MENEMUKAN JIHAN
80 BAB 80. SIDANG PERTAMA
81 BAB 81. INIKAH AKHIR CERITA KITA??
82 BAB 82. SEPAKAT BERPISAH NAMUN...
83 BAB 83. HAK ASUH KIA BAGAIMANA?
84 BAB 84. AKHIR CERITA KITA
Episodes

Updated 84 Episodes

1
BAB 1. ENGGAN
2
BAB 2. Mulai Nyaman
3
BAB 3. Jihan Menghilang
4
BAB 4. Penasaran
5
BAB 5.Mulai Dekat
6
BAB 6. Terbawa Suasana
7
BAB 7. Terbuai
8
BAB 8. Ternyata Masih..?
9
BAB 9. Bertanggung Jawab
10
BAB 10. JIHAN MERAGU
11
BAB 11. Jihan Kabur Lagi
12
BAB 12. Mencari Jihan
13
BAB 13. JIHAN POSITIF HAMIL?
14
BAB 14. AYO KITA MENIKAH
15
BAB 15. RAHASIA NAYA
16
BAB 16. Kecurigaan Sami
17
BAB 17. Mencari Tahu Fakta
18
BAB 18. Terkuak Sudah Fakta Itu
19
BAB 19. MENUNGGU WAKTU YANG TEPAT
20
BAB 20. MEMBONGKAR RAHASIA NAYA
21
BAB 21. Dihadapkan Pada Pilihan Sulit
22
BAB 22. RENCANA PERCERAIAN
23
BAB 23. KECURIGAAN NAYA
24
BAB 24. BERDEBAT LAGI
25
BAB 25. KABAR YANG MENGEJUTKAN
26
BAB 26. SUDAH MULAI MUAK
27
BAB 27. MENDATANGI JIHAN
28
BAB 28. MENCOBA INTIMIDASI??
29
BAB 29. TAK MAU DIMADU
30
BAB 30. Mengurus Perceraian
31
BAB 31. PAPA MURKA??
32
BAB 32. RENCANA DADAKAN SAMI
33
BAB 33. BERTEMU ORANG TUA SAMI
34
BAB 34. PERDEBATAN ALOT
35
BAB 35. KEPUTUSAN FINAL PAPA
36
BAB 36. TERPAKSA MENGIZINKAN
37
BAB 37. WIN WIN SOLUTION
38
BAB 38. PERNIKAHAN
39
BAB 39. RASA YANG ANEH
40
BAB 40. MENDEBAT PAPA
41
BAB 41. MENDADAK CANGGUNG?
42
BAB 42. KANGEN KIARA
43
BAB 43. NAYA MENGAMUK
44
BAB 44. REAKSI SAMI
45
BAB 45. MENJEMPUT JIHAN
46
BAB 46. CHECK UP PERTAMA
47
BAB 47. CANGGUNGNYA JIHAN
48
BAB 48. AKHIRNYA JIHAN TERHANYUT
49
BAB 49. RENCANA HONEYMOON
50
BAB 50. BERTEMU MADU
51
BAB 51. NAYA BERTEMU SHAYNE
52
BAB 52. MEMINTA PENGERTIAN JIHAN
53
BAB 53. TAK PERCAYA LAGI
54
BAB 54. KECURIGAAN KIA
55
BAB 55. GODAAN NAKAL NAYA
56
BAB 56. HONEYMOON BERSAMA JIHAN
57
BAB 57. MEMASRAHKAN DIRI
58
BAB 58. RENCANA DINNER
59
BAB 59. SEPERTI LEMBAYUNG DI LANGIT BALI
60
BAB 60. KARENA MANJA
61
BAB 61. PEMBUKTIAN
62
BAB 62. DI BAWAH LANGIT BALI
63
BAB 63. RUMIT
64
BAB 64. TENTANG SHAYNE
65
BAB 65. MEETING PENTING
66
BAB 66. BERTEMU SHAYNE
67
bab 67. MEMINTA JIHAN PERGI
68
BAB 68. UNGKAPAN HATI SHAYNE
69
BAB 68. JANJI CINTA YANG TELAH TERBANTAHKAN
70
BAB 70. PUTUSAN FINAL SAMI
71
BAB 71. KEGILAAN NAYA
72
Bab 72. JIHAN MENGHILANG LAGI??
73
BAB 73. NAYA MENGGILA??
74
BAB 74. PENCARIAN JIHAN
75
BAB 75. USAHA SAMI
76
BAB 76. MENUNGGU NAYA
77
BAB 77. UNDANGAN DARI SEKOLAH KIARA
78
BAB 78. NAYA BERAKSI
79
BAB 79. MENEMUKAN JIHAN
80
BAB 80. SIDANG PERTAMA
81
BAB 81. INIKAH AKHIR CERITA KITA??
82
BAB 82. SEPAKAT BERPISAH NAMUN...
83
BAB 83. HAK ASUH KIA BAGAIMANA?
84
BAB 84. AKHIR CERITA KITA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!