Mama Sarah masuk ke kamar Reyna

[Masih ingat aku ternyata?]

Nuno terkejut mendengar perkataan Reyna, dia tak mengerti apa salahnya sehingga Reyna berkata  ketus padanya.

[Ada apa sayang, aku baru selesai mandi dan melihat ada banyak panggilan darimu makananya aku menghubungimu?]

[Masak? Bukannya kamu sedang asik dengan perempuan kesayanganmu?]

[Ha, siapa perempuan kesayanganku? Bukankah perempuan kesayanganku yang lagi aku hubungi ini ya?]

[Sudahlah gak usah pura-pura, aku tau pasti kamu sedang berduaan dengan perempuan lain.]

[Terima video callnya biar kamu tau disini ada perempuan lain apa gak?]

Reyna menerima pengalihan panggilan lalu Nuno mengarahkan ke kamera belakang dan memperlihatkan apartemennya yang hanya ada dirinya. Reyna yang melihat hanya tersenyum sedangkan Nuno menggelengkan kepalanya.

[Bagaimana bisa kamu berpikir sempit kayak gitu? Aku bukan Diego atau pria-pria hidung belang diluar sana. Kamu tau aku hanya pernah menjalin hubungan dengan Diana dan sekarang sama kamu.]

[Masak sih?]

[Kalau kamu gak percaya tanya saja sama Nia, bukannya kamu tadi tukar-tukaran no ponsel?]

[Iya nanti aku tanya sama dia.]

[Reyn, aku mau tanya sesuatu sama kamu boleh gak mumpung aku belum fokus memeriksa kerjaanku?]

[Kamu mau tanya apa memangnya?]

[Kamu ingin aku memberikan mahar berapa?]

[Tanya saja sama mama kenapa tanya sama aku?]

[Nanti aku tanya sama mama tapi aku mau kamu menyebutkan satu saja keinginanmu.]

[Memang harus ya?]

[Aku mau juga ngasih  sesuatu keinginanmu saat kita menikah nanti.]

Reyna yang mendengar perkataan Nuno terdiam membuat Nuno yang tak mendengar jawaban bingung. Nuno takut jika Reyna tak suka dengan perkataannya.

[Reyn, Reyna kamu masih ada disana gak?]

[He aku masih disini, aku gak mau minta apa-apa dari kamu. Kamu menerima aku apa adanya saja aku sudah bersyukur.]

[Tapi aku butuh kamu meminta sesuatu padaku sayang supaya aku bisa merasa dibutuhkan.]

[Baiklah, aku minta rumah yang sederhana tapi halamannya yang luas bagaimana?]

[Kalau itu gak bisa sekarang sayang, tapi aku akan usahakan meminta pendapatmu supaya nanti bisa sesuai dengan keinginanmu sekarang aku masih mau cari tempat yang cocok supaya  saat kamu kerja dan aku kerja gak kejauhan.]

[No. aku cuma bercanda jangan diambil hati.]

[Kalau soal rumah tak kamu minta pun akan aku buatkan karena gak mungkin kita tinggal terus di apartemen. Kasian anak-anak nantinya kalau mau main gak akan bebas mau kemana-mana.]

[Ish nikah saja belum sudah mikirin anak-anak.]

[Sudah dulu ya sayang, aku mau mengerjakan pekerjaanku dulu.]

[Jangan matiin tapi kalau fokus sama kerjaan.]

Nuno membuka  laptopnya setelah meletakkan ponselnya ditempat yang bisa dilihat oleh Reyna sedangkan Reyna sendiri sedang menonton drakor. Saat keduanya sedang fokus tiba-tiba mama Sarah masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu membuat Reyna kaget.

“Ma, ngagetin saja sih?”kata Reyna kesal.

“Kamu mama ketuk dari tadi gak dengar, lagi ngapain sih?”kata mama Sarah sambil duduk diranjang.

“Lagi nonton drakor ma, mama tumben masuk ada apa?”kata Reyna.

“Mama gak boleh masuk ke kamar kamu?”kata mama Sarah.

“Boleh ma, tapi gak biasanya jam segini datang. Biasanya datang saat pagi hari banguin Reyna.”kata Reyna membuat mama Sarah tersenyum.

“Kalau pagi bukan mama yang banguin memangnya kamu mau bangun? Reyn, kamu sebentar lagi mau nikah ubah kebiasaan kamu untuk susah bangun. Apalagi kamu tau pekerjaan Nuno pasti dituntut untuk selalu tepat waktu, mama gak mau nanti kamu mengabaikan Nuno. Mama juga berharap supaya kamu mengurangi menerima job keluar kota.”kata mama Sarah yang gak ingin jika nanti Reyna seperti dirinya yang dulu.

“Kenapa  mama ngomong kayak gitu?”kata Reyna memandang mama Sarah.  Reyna bisa melihat kesedihan dan penyesalan di mata tua mamanya.

“Mama gak mau kamu menyesal seperti mama yang dulu jarang dirumah dan lebih memilih berkumpul dengan teman daripada keluarga. Mama juga menyesal karena sudah keceolongan dua kali kamu dan Naya hamil diluar nikah.”kata mama Sarah membuat Reyna menghela nafasnya.

“Ma, kalau soal kehamilan kami bukan salah mama mungkin sudah takdir kami yang terpenting sekarang kami berdua sudah mendapatkan imam yang aku  yakin bisa membimbing dan menjaga kami.”kata Reyna sambil memeluk mamanya.

Nuno yang mendengar perkataan Reyna tersenyum sambil berjanji pada dirinya sendiri akan menjaga Reyna.

“Sudah ma, lagian aku memang niat mau berhenti dari dunia model.”kata Reyna membuat mama Sarah mengerutkan keningnya.

“Kenapa kamu mau berhenti jadi model? Bukankah model adalah keinginanmu dari dulu?”kata mama Sarah.

“Ma, semenjak gosip yang mengatakan kalau aku merebut Diego dari Kimi banyak produk yang membatalkan kontrak denganku. Lagian aku juga sudah capek mungkin ini saatnya aku berhenti dari dunia model. Aku akan menerima tawaran dari Naya saja sesuai dengan janjiku padanya dulu.”kata Reyna membuat mama Sarah tersenyum.

“Mama ikut kamu saja, tapi kalau kamu gak jadi model lagi kamu mau kerja di perusahaan atau jadi ibu rumahtangga?”kata mama Sarah.

“Soal itu pikirkan nanti saja ma, aku juga mau diskusikan sama mas Nuno dulu gak mungkin aku ambil keputusan sendiri. Jika dia gak setuju aku kerja aku gak akan kerja lagi.”kata Reyna sambil melirik ponselnya terlihat jika Nuno sedang fokus dengan laptopnya tapi  di bibir pria itu Reyna melihat senyum samar Nuno membuat Reyna juga tersenyum.

“Ya sudah mama ikut  kamu saja, jangan malam-malam tidurnya besok mama mau ajak kamu sama Naya ke makam orangtua Naya sekalian mama mau membeli sesuatu untuk lamaran kamu.”kata mama Sarah.

“Siap ma.”kata Reyna.

Mama Sarah setelah mencium kening Reyna keluar dari kamar putrinya sedangkan Reyna yang melihat mamanya sudah keluar memandang ke arah ponselnya. Reyna kesal karena Nuno lebih fokus dengan laptopnya.

[Nybelin banget sih…]

[Apa yang nyebelin hmmm?]

[Kamu tu…]

[Aku kenapa?] Nuno memandang ke arah ponselnya.

[Masak gak ada pujian atau apa gitu dengan apa yang aku katakan tadi?] Membuat Nuno tersenyum semakin Reyna kesal.

[Memangnya mau aku kasih pujian bagaimana?]

[Tau ah, fokus saja lagi sama laptopmu itu…]

[Sayang, aku gak mau ikut campur pekerjaanmu karena setelah menikah nanti kalau pun kamu mau jadi model, bekerja diperusahaan ataupun  jadi ibu rumahtangga aku akan izinkan hanya saja setelah nanti kamu hamil mungkin aku akan batasin waktu kerja kamu atau pun  aku lebih menginginkan kamu jadi ibu rumahtangga saja supaya kamu bisa fokus sama aku dan anak-anak.]

Reyna yang mendengar perkataan Nuno tersenyum, ternyata Nuno  bijak dalam menyikapinya dan lebih sabar darinya.

[Makasih ya dan maaf kalau aku ambekan nantinya.]

[Bukankah perempuan itu apa-apa selalu  ngambek ya?]

[Ish kamu nyebelin banget perempuan itu butuh dimengerti tau gak?]

[Aku tau tapi gak semua pria akan mengerti keinginan perempuan jika dia hanya memberikan kode. Aku maunya kamu nanti jika aku melakukan kesalahan atau punya keinginan tolong katakan saja jangan pakai kode karena aku gak sepeka pria lain.]

[Lihat saja nanti.] 

Episodes
1 Reyna dituduh sebagai pelakor
2 Nuno mengajak Reyna pergi dari pesta
3 Nuno mengantar Reyna ke hotel
4 Sampai Jakarta makan terlebih dahulu
5 Reyna menemani papa Dito
6 Mama Sarah kesal dengan berita soal Reyna
7 Reyna disidang orangtuanya
8 Diego datang tanpa diundang
9 Nuno meminta restu orangtua Reyna
10 Mereka dihadang 4 pria saat pulang
11 Ke rumah Ibu Nuno
12 Keinginan Nia
13 Diego datang dengan mamanya
14 Penolakan Reyna pada Diego
15 Mama Sarah masuk ke kamar Reyna
16 Lamaran Reyna
17 Kimi bikin ulah
18 Diego datang ke cafe
19 Pernikahan Reyna dan Nuno
20 Malam pertama yang gagal
21 Kejahilan Fadil
22 Dituduh menghamili Diana
23 Rencana Nuno dan keluarganya
24 Bercerita soal om Arman pada Reyna
25 Mengetahui pria yang menghamili Diana
26 Tingkah aneh Gabriel
27 Membantu Zaskia mengungkap sifat Rizal
28 Nasehat papa Dito untuk Reyna
29 Berangkat bulan madu
30 Jalan-jalan disekitar penginapan
31 Jalan-jalan disekitar Hotel
32 Reyna megajak pulang mendadak
33 Hubungan Joni dan Agus
34 Makan malam yang membuat heboh
35 Mulai bekerja lagi
36 R&N Cafe
37 Curhatan Reyna dengan Naya
38 Elya ikut lomba disekolah
39 Di apartemen sendirian
40 Nuno pulang dari Kalimantan
41 Dibikin kesal Nuno
42 Pagi-pagi pengganggu datang
43 Reyna ke luar kota
44 Reyna menyelesaikan pemotretannya
45 Diana menghubungi kembali
46 Rosidah kesal dengan Diana
47 Bertemu Kinara
48 Minta izin Nuno
49 Nuno membantu tetangga
50 Menasehati Nia
51 Datang ke perusahaan Kinara
52 Menandatangani kontrak
53 Nuno dan Gabriel tersenyum
54 Mengganggu Reyna tidur
55 Bertemu Kinara di lift
56 Rumah Baru
57 Ketakutan Reyna
58 Reyna menganggu Nuno
59 ART baru teman mama Sarah
60 Mengajak Reyna periksa
61 Diruangan Nuno
62 Nuno mencicipi masakan Reyna
63 Syukuran rumah baru
64 Tinggal dirumah baru
65 Pemotretan dengan Alif
66 Perdebatan Kinara dan Andri
67 Makan Cilok
68 Buah Kelengkeng
69 Reyna dan Naya meeting
70 Rencananya gagal
71 Bertemu dengan Diego
72 Diego pasrah
73 Ide Reyna untuk Nia
74 Saling bercerita
75 Kesal dengan Nuno
76 Rosidah minta ganti rugi
77 Bu Narti setuju
78 Joni ikut Nuno ke rumah bu Narti
79 Bertemu gadis kecil
80 Tentang nenek Anik dan Intan
81 Nuno setuju
82 Periksa ke Rumah Sakit
83 Dibolehkan melakukan perjalanan
84 Pergi ke Itali
85 Mendapatkan titipan Gabriel
86 Marcho menemui Nuno
87 Marcho menemui Nuno
88 Taruhan dengan Tyas
89 Foto dari anak buah
90 Tak mau mengaku
91 Menjahili Nuno
92 Beres-beres untuk pulang
93 Jalan berdua diItali
94 Sampai diJakarta
95 Reyna kesal dengan mama Sarah
96 Bau badan Nuno
97 Naya mencari Nuno
98 Nuno tak dikenali karyawan
99 Menasehati Hendro
100 Pergi ke Bali dengan keluarga
101 Diego ikut jalan-jalan
102 Mengajak kembali ke Jakarta
103 Nuno kembali sendiri ke Jakarta
104 Paksaan Gabriel
105 Saran Gabriel
106 Pembicaraan Nuno dan Diego
107 Ingin makan lalapan
108 Penjual asongan
109 Membantu keluarga Radit
110 Pembicaraan Radit dan Rini
111 Cemburu Nuno
112 Jalan pagi
113 Heran dengan Reyna
114 Dimas pengganti Nuno
115 Reyna ke perusahaan
116 Reyna digendong Nuno
117 Bertanya pada tetangga
118 Jalan di Taman
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Reyna dituduh sebagai pelakor
2
Nuno mengajak Reyna pergi dari pesta
3
Nuno mengantar Reyna ke hotel
4
Sampai Jakarta makan terlebih dahulu
5
Reyna menemani papa Dito
6
Mama Sarah kesal dengan berita soal Reyna
7
Reyna disidang orangtuanya
8
Diego datang tanpa diundang
9
Nuno meminta restu orangtua Reyna
10
Mereka dihadang 4 pria saat pulang
11
Ke rumah Ibu Nuno
12
Keinginan Nia
13
Diego datang dengan mamanya
14
Penolakan Reyna pada Diego
15
Mama Sarah masuk ke kamar Reyna
16
Lamaran Reyna
17
Kimi bikin ulah
18
Diego datang ke cafe
19
Pernikahan Reyna dan Nuno
20
Malam pertama yang gagal
21
Kejahilan Fadil
22
Dituduh menghamili Diana
23
Rencana Nuno dan keluarganya
24
Bercerita soal om Arman pada Reyna
25
Mengetahui pria yang menghamili Diana
26
Tingkah aneh Gabriel
27
Membantu Zaskia mengungkap sifat Rizal
28
Nasehat papa Dito untuk Reyna
29
Berangkat bulan madu
30
Jalan-jalan disekitar penginapan
31
Jalan-jalan disekitar Hotel
32
Reyna megajak pulang mendadak
33
Hubungan Joni dan Agus
34
Makan malam yang membuat heboh
35
Mulai bekerja lagi
36
R&N Cafe
37
Curhatan Reyna dengan Naya
38
Elya ikut lomba disekolah
39
Di apartemen sendirian
40
Nuno pulang dari Kalimantan
41
Dibikin kesal Nuno
42
Pagi-pagi pengganggu datang
43
Reyna ke luar kota
44
Reyna menyelesaikan pemotretannya
45
Diana menghubungi kembali
46
Rosidah kesal dengan Diana
47
Bertemu Kinara
48
Minta izin Nuno
49
Nuno membantu tetangga
50
Menasehati Nia
51
Datang ke perusahaan Kinara
52
Menandatangani kontrak
53
Nuno dan Gabriel tersenyum
54
Mengganggu Reyna tidur
55
Bertemu Kinara di lift
56
Rumah Baru
57
Ketakutan Reyna
58
Reyna menganggu Nuno
59
ART baru teman mama Sarah
60
Mengajak Reyna periksa
61
Diruangan Nuno
62
Nuno mencicipi masakan Reyna
63
Syukuran rumah baru
64
Tinggal dirumah baru
65
Pemotretan dengan Alif
66
Perdebatan Kinara dan Andri
67
Makan Cilok
68
Buah Kelengkeng
69
Reyna dan Naya meeting
70
Rencananya gagal
71
Bertemu dengan Diego
72
Diego pasrah
73
Ide Reyna untuk Nia
74
Saling bercerita
75
Kesal dengan Nuno
76
Rosidah minta ganti rugi
77
Bu Narti setuju
78
Joni ikut Nuno ke rumah bu Narti
79
Bertemu gadis kecil
80
Tentang nenek Anik dan Intan
81
Nuno setuju
82
Periksa ke Rumah Sakit
83
Dibolehkan melakukan perjalanan
84
Pergi ke Itali
85
Mendapatkan titipan Gabriel
86
Marcho menemui Nuno
87
Marcho menemui Nuno
88
Taruhan dengan Tyas
89
Foto dari anak buah
90
Tak mau mengaku
91
Menjahili Nuno
92
Beres-beres untuk pulang
93
Jalan berdua diItali
94
Sampai diJakarta
95
Reyna kesal dengan mama Sarah
96
Bau badan Nuno
97
Naya mencari Nuno
98
Nuno tak dikenali karyawan
99
Menasehati Hendro
100
Pergi ke Bali dengan keluarga
101
Diego ikut jalan-jalan
102
Mengajak kembali ke Jakarta
103
Nuno kembali sendiri ke Jakarta
104
Paksaan Gabriel
105
Saran Gabriel
106
Pembicaraan Nuno dan Diego
107
Ingin makan lalapan
108
Penjual asongan
109
Membantu keluarga Radit
110
Pembicaraan Radit dan Rini
111
Cemburu Nuno
112
Jalan pagi
113
Heran dengan Reyna
114
Dimas pengganti Nuno
115
Reyna ke perusahaan
116
Reyna digendong Nuno
117
Bertanya pada tetangga
118
Jalan di Taman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!