Reyna sampai diJakarta berjalan menuju mobil yang sudah menunggunya dan kedua temannya. Mereka berhenti disebuah cafe karena perut Reyna sudah kelaparan. Saat sedang menunggu makanan pesanan mereka, ada tiga orang perempuan menghampiri mereka. Reyna yang tau siapa mereka hanya bisa menghela nafasnya.
"Aku gak nyangka kalau kamu berani muncul ditempat umum?"kata Kimi.
"Memangnya kenapa kalau aku makan disini gak boleh?"kata Reyna santai.
"Kamu gak tau malu ya, sudah jadi pelakor?"kata Kimi.
"Hey jaga mulutmu ya, kapan aku merebut kekasihmu memangnya kamu punya bukti ha?"kata Reyna kesal.
"Bukti, maaf semua mohon perhatiannya. Kalian lihat perempuan ini dia sudah merebut tunanganku dan gara-gara pernikahanku ditunda. Tapi dia bilang gak merebut tunanganku, apa kalian mau lihat model cantik sih tapi tukang merebut tunangan orang?"kata Kimi.
Reyna hanya bisa mengelengkan kepalanya lalu mengajak kedua temannya itu untuk pergi darisana tapi baru saja melangkah pergi Kimi sudah memprovokasi Reyna membuat perempuan itu gak tahan lagi. Tapi saat dia mau menuangkan minuman kearah Kimi tangannya dipegang oleh seseorang. Kimi tersenyum karena dia yakin jika pria itu akan membelanya, dia tau semua orang takut pada orangtuanya karena kalau mereka tak takut maka perusahaan orang itu akan bangkrut.
"Kenapa kamu halangin aku?"kata Reyna kesal.
"Ya jelaslah dia halangi kamu karena dia pasti membelaku."kata Kimi membuat Gabriel tersenyum sinis.
"Aku gak membelamu hanya saja aku tak mau adik iparku ini mengotori tangannya."kata Gabriel membuat semua orang yang ada disana terkejut sedangkan Nuno hanya tersenyum.
"Adik ipar apa maksutmu?"kata Kimi.
"Dia adik dari calon istriku jadi bukankah dia adik iparku?"kata Gabriel membuat semua orang mengangguk.
"Dan lagi anda bilang kalau dia merebut tunanganmu bagaimana bisa sedangkan dia sudah bertunangan dengan saya dan sebentar lagi kami akan menikah. Iyakan sayang?"kata Nuno sambil melangkur pinggang Reyna.
Kedua teman Kimi yang gak mau malu mengajak perempuan itu pergi tapi Kimi tak mau pergi darisana. Kimi malah semakin membuat kekacauan dan mengolok-olok Reyna sehingga membuat satpam cafe itu terpaksa mengusir ketiga perempuan itu pargi. Walalupun Kimi adalah anak seorang pejabat tapi mereka lebih takut dengan kekuasaan Gabriel. Gabriel bisa menutup cafe itu dengan mudah dan menurunkan orangtua Kimi jika mau. Mereka semua tau jika orangtua Kimi bisa tetap menjabat didaerah itu karena dia melakukan suap dan juga mengancam orang-orang.
Reyna dan kedua temannya kembali duduk sedangkan Gabriel dan Nuno naik ke lantai atas setelah berbicara sebentar dengan ketiga perempuan. Nana menghela nafas lega karena mereka dibantu oleh Gabriel dan Nuno hari ini tapi kalau lain kali ada kejadian seperti ini mereka gak akan tau harus berbuat apalagi.
"Aku gak menyangka jika perempuan yang bernama Kimi itu sangat berbahaya dan kasar."kata Nindi.
"Iya, untung saja ada tuan Gabriel dan tuan Nuno kalau gak ada mereka gak tau lagi harus bagaimana."kata Nana.
"Sudahlah gak usah pikirkan itu lagi, sekarang kita makan saja terus pulang aku sudah lapar banget ini."kata Reyna yang gak mau bahas soal Kimi dan kawan-kawannya.
Mereka bertiga menikmati makanan yang mereka pesan setelah itu pulang sebelum pergi Reyna mengirim pesan pada Nuno dia pamit pulang sekaligus mengucapkan terimakasih. Tapi Reyna takut jika perkataan Nuno nanti dianggap benar jika dia tunangannya membuat Nuno tersenyum lalu membalas pesan itu. Kita jadikan kebohongan ini menjadi nyata jika kamu mau pesan dari Nuno itu membuat Reyna terdiam sesaat. Tapi setelah itu menganggap jika Nuno hanya bercanda karena Reyna merasa jika dia gak pantas untuk Nuno apalagi kesuciannya sudah diambil oleh Diego waktu itu.
Reyna sampai dirumah disambut oleh mamanya, mama Sarah tersenyum lalu memeluk putrinya yang setelah Naya pergi memang Reyna memutuskan untuk tinggal sendiri diapartemennya. Jarang sekali putrinya itu pulang, mama Sarah bingung apa yang salah dengan putrinya tapi dia tak pernah ada kesempatan untuk bertanya pada Reyna.
"Reyn, kamu sudah makan belum?"kata mama Sarah.
"Sudah ma, tadi sebelu pulang kesini aku makan dulu. Papa mana ma?"kata Reyna.
"Papamu baru saja berangkat ke perusahaan."kata mama Sarah.
"Ya sudah kalau kayak gitu aku istirahat dulu capek banget."kata Reyna.
"Kamu gak bawa koper memangnya pergi?"kata mama Sarah yang tak melihat koper putrinya.
"Aku suruh bawa Nindi buat bawa koperku ke apartemen."kata Reyna.
"Kamu gak belikan mama oleh-oleh?"kata mama Sarah kesal padahal kemarin saat Reyna diSingapur dia nitip pakaian.
"Nanti pakaiannya datang ma, kemarin aku paketin langsung kesini."kata Reyna.
"Makasih sayang, mama pikir kamu lupa?"kata mama Sarah.
"Gak aku gak lupa tenang saja, aku keatas dulu ma."kata Reyna.
"Ya sudah, istirahat."kata mama Sarah.
Reyna masuk ke dalam kamarnya dia ganti pakaian lalu mengambil ponselnya bukannya tidur dia malah menghubungi Naya secara VC. Reyna kangen dengan keponakannya yang lucu sekalian dia ingin melepaskan bebannya sejenak dengan bermain sama Elya.
[Kamu kenapa?]
[Gak papa Nay, mana keponakanku yang cantik?]
[Dia sedang bermain sama Ririn, kamu beneran gak papa kok aku lihat kayak ada masalah? Apa ini ada kaitannya dengan Diego?]
[Apa kamu bertemu dengannya lagi?]
[Iya setelah kamu pulang kemarin dia datang ke apartemenku menanyakan tentangmu dan meminta no ponselmu.]
[Kamu kasih?]
[Ya gaklah ngapain aku kasih sama pria yang sudah punya tunangan dan lagi kamu tau gak kemarin saat Diego datang ke apartemen berdebat dengan tuan Gabriel.]
[Serius kamu, lalu bagaimana?]
[Yah berakhir gitu saja karena aku langsung menutup pintu apartemenku takut kalau Elya bangun.]
[Tadi aku malah berdebat dengan tunangannya, kayaknya aku akan berhenti jadi model dan cari pekerjaan lain saja.]
[Kamu bantuin om Dito buat ngurus perusahaan 'kan bisa.]
[Gak mau, itu perusahaanmu kamu yang harusnya mengelola perusahaan itu sendiri. Aku takut kilap nanti malah kita sering berdebat lagi kayak dulu.]
[Bukan aku yang ngajak berdebat.]
[Iya, aku tau aku yang duluan menganggumu.]
[Bukannya kamu tau kalau aku lebih suka jadi desainer jadi aku mohon sama kamu kelola perusahaan peninggalan papaku, lagian aku gak ngerti perusahan itu bergerak dibiang yang gak aku geluti.]
[Lihat nanti saja, aku mau tidur dulu ngantuk banget.]
[Kamu gak mau bicara sama Elya?]
[Nanti saja, dia sedang asik main sendiri aku gak mau ganggu.]
Reyna mematikan panggilan itu lalu meletakkan ponselnya dimeja setelah itu dia tertidur nyenyak sampai tak tau jika ada yang menghubunginya. Nuno ingin tau apa jawaban Reyna untuk menjadikan kebohongan ini menjadi sungguhan. Nuno sejak pertama bertemu dengan Reyna sudah tertarik, perempuan yang dia pikir manja ternyata rapuh dan pernah memiliki kenangan buruk. Nuno mencaritau siapa Reyna dan mengetahui kenapa sampai sekarang Reyna tak ingin menjalin hubungan dengan seorang pria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments