Baru saja Nuno bertanya pada Reyna, Kimi dan kedua temannya datang menghampiri dengan wajah sombongnya. Kimi tak takut dengan Nuno karena dia hanya seorang asisten dari Gabriel pemilik GA grup. Bagi Kimi Nuno bukanlah orang yang harus ditakuti, Nuno hanya seorang bawahan tak seperti dirinya anak seorang pejabat.
"Aku yang menuduhnya."kata Kimi dengan berkaca pinggang.
"Apa buktinya kalau Reyna merebut tunanganmu?"kata Nuno.
"Buktinya, nih lihat aku juga semakin yakin kalau perempuan ini memberikan tubuhnya supaya bisa mendapatkan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar."kata Kimi membuat Nuno menghela nafas.
"Bukannya tadi tunanganmu bilang bukan Reyna yang mengejarnya tapi tuan Diego yang mengejar Reyna apakah itu gak cukup sehingga kamu memfitnah Reyna? Oh atau kamu sampai sekarang belum bisa memikat tuan Diego sehingga semua perempuan yang dekat dengan Diego akan kamu singkirkan karena kamu takut kehilangannya."kata Nuno.
"Jaga ucapanmu, lagian perempuan ini bukan levelku mana mungkin aku takut sama dia."kata Kimi.
"Kalau dia bukan level anda lalu kenapa anda masih mengejarnya kemari? Kalau memang anda tak ingin tunangan anda berpaling sebaiknya anda intropeksi dulu."kata Nuno.
"Kamu bicara seperti ini memangnya kamu gak tau siapa aku?"kata Kimi.
"Ada adalah putri seorang pejabat didaerah sini lalu apa yang harus saya takutkan karena dimata Allah semua orang itu sama?"kata Nuno.
"Kamu hanya seorang bawahan dari GA grup gak usah sok menasehatiku, aku bisa membuat kamu kehilangan pekerjaanmu."kata Kimi dengan sombong.
"Silahkan saja, kita akan lihat siapa yang akan kehilangan pekerjaan aku atau papamu?"kata Nuno sambil tersenyum.
"Apa maksutmu?"kata Kimi.
"Kamu akan tau sendiri, ingat ini aku gak akan menyentuh keluargamu kalau kamu gak menyentuh kekasihku. Tapi sedikit saja kamu mneyentuh Reyna maka apa yang kamu miliki sekarang akan hilang."kata Nuno sambil mengeret tangan Reyna untuk dia ajak pergi.
"Aku gak takut dengan ancamanmu."kata Kimi kesal.
"Kamu memang gak takut dengan ancaman tuan Nuno tapi aku malu dengan semua tamu karena ulahmu. Maafkan saya atas ketidaknyamanan ini kalian bisa melanjutkan acaranya."kata Diego sambil meninggalkan Kimi.
Diego sudah kecewa berat dengan sikap Kimi yang cemburuan dan suka mengaturnya itu. Diego menemui mamanya dan kedua orangtua Kimi yang ada diruang vip, dia ingin memikirkan lagi apakah pernikahannya dengan Kimi dilanjut aku gak karena Kimi benar-benar keterlaluan. Sedangkan Reyna yang berada didalam mobil Nuno menghela nafasnya kasar membuat pria disampingnya memandang kearahnya.
"Kamu kenapa?"kata Nuno.
"Gak papa hanya gak menyangka saja niatku menghadiri pesta bukannya menyenangkan tapi malah dapat masalah."kata Reyna.
"Memangnya kamu dulu ada hubungan apa dengan Diego, kok sampai dia masih mengejarmu sampai sekarang?"kata Nuno.
"Aku dulu ada hubungan dengannya tapi setelah aku tau kalau dia hanya menjadikanku bahan taruhan aku memutuskannya. Kami sudah lama tak bertemu dan kemarin tak sengaja bertemu karena dia ingin aku bekerjasama dengan perusahaannya sebagai BA setelah saat itu dia terus mengejarku."kata Reyna menghela nafas.
"Kamu gak menolaknya?"kata Nuno.
"Aku sering menolaknya tapi dia gak tau malu tetap mengejarku, parahnya lagi dia datang ke butik Naya yang ada diSingapura untuk mencari tau tentangku."kata Reyna.
"Kamu bekerjasama dengan perusahaannya setelah tau kalau perusahaan yang memintamu bekerjasama adalah perusahaan Diego?"kata Nuno.
"Gaklah, gila apa masak aku mau mengulang masalaluku lagi."kata Reyna.
Saat mereka sedang sama-sama terdiam terdengar suara perut Reyna berbunyi membuat Nuno tersenyum.
"Kamu lapar?"kata Nuno.
"Iya, tadi niatnya mau makan gratis tapi malah terjadi masalah."kata Reyna.
"Kalau gitu kita makan dulu aku juga belum makan, kamu mau makan apa?"kata Nuno.
"Apa saja asalkan makanannya enak."kata Reyna.
"Memangnya gak masalah kalau aku ajak kamu makan dipinggir jalan?"kata Nuno.
"Gak ada masalah asalkan makanannya enak."kata Reyna.
"Kamu gak takut kalau ada yang mengenalimu? Biar bagaimanapun kamu seorang model."kata Nuno membuat Reyna tersenyum.
"Memangnya kenapa kalau aku seorang model?"kata Reyna mengerutkan keningnya.
"Kamu gak takut ada yang mengenalimu?"kata Nuno membuat Reyna tersenyum saat tau maksut dari Nuno.
"Memangnya ada masalah kalau mereka mengenaliku? Bukannya itu berarti aku terkenal asal mereka gak membuat ulah aku gak ada masalah."kata Reyna.
"Baiklah kalau kamu gak ada masalah aku akan ajak kamu ke tempat makan yang sering aku datangi sama Gabriel."kata Nuno.
"Baiklah."kata Reyna.
Nuno menjalankan mobilnya menuju warung tenda yang sering dia datangi, Reyna melihat banyak orang disana terkejut. Reyna yakin pasti makanan disana enak karena banyak yang membeli disana. Nuno yang melihat wajah Reyna yang terkejut berpikir kalau Reyna tak nyaman jika makan diwarung tenda yang akan mereka datangi.
"Kalau kamu gak nyaman kita bisa cari tempat makan yang lebih sepi."kata Nuno sambil menyalakan kembali mobilnya.
"Memanya siapa bilang gak nyaman?"kata Reyna.
"Aku lihat dari terkejutanmu."kata Nuno membuat Reyna tersenyum.
"Kamu mau tau kenapa aku terkejut?"kata Reyna.
"Iya, aku ingin tau kenapa?"kata Nuno.
"Didepan sana banyak yang datang pasti makanannya enak, aku gak sabar ingin segera kesana tapi pasti lama nunggunya."kata Reyna membuat Nuno memandang kearah Reyna gak percaya.
"Kamu yakin?"kata Nuno.
"Kenapa kamu gak percaya kalau aku suka makan dipinggir jalan? Aku juga manusia No, gak mungkin aku terus makan diresto yang terus bisa tekor aku. Lagian apa yang aku miliki sekarang pasti akan kembali ke Naya karena dia pemilik sebenarnya."kata Reyna.
"Oke, kalau kamu gak ada masalah mari kita langsung kesana."kata Nuno.
Mereka berdua keluar dari mobil lalu masuk ke dalam warung tenda untung saja masih ada tempat yang kosong. Banyak pelanggan disana memandang kearah Reyna mereka ingin meminta foto tapi takut, Reyna yang sadar dipandangi menghadap orang yang memandang lalu tersenyum dan menganggu membuat mereka juga tersenyum. Mereka gak menyangka jika Reyna tersenyum pada mereka.
"Kenapa kamu tersenyum? Apa kamu mengenal mereka?"kata Nuno.
"Gak tapi mereka melihatku jadi aku tersenyum saja pada mereka memangnya gak boleh?"kata Reyna.
"Lain kali jangan terlalu ramah sama orang takutnya mereka memanfaatkanmu, kamu itu biar bagaimanapun seorang publik figur."kata Nuno.
"Kamu tenang saja, aku ini dulu pernah jadi orang jahat jadi aku bisa melihat mana yang benar-benar tulus sama aku atau gak."kata Reyna sambil tersenyum.
"Aku bingung kenapa dulu kamu jahat sama Naya tapi setelah diusir dari rumah kamu malah baik padanya?"kata Nuno.
"Karena dulu aku iri sama dia, papaku sayang banget sama dia. Sudah gak usah bahas itu lagi, makasih ya kamu tadi mau bersandiwara denganku."kata Reyna.
"Bilang saja kalau kamu butuh bantuan lagi aku akan siap membantumu."kata Nuno membuat Reyna mengerutkan keningnya.
"Maksutmu bagaimana?"kata Reyna bingung.
"Aku yakin Kimi dan Diego masih akan mengejarmu jadi kamu bisa minta bantuanku kapan saja."kata Nuno.
"Tapi bagaimana aku bisa menghubungimu?"kata Reyna.
"Mana ponselmu?"kata Nuno.
Reyna memberikan ponselnya pada Nuno setelah itu Nuno menyimpan no pribadinya pada Reyna setelah itu memberikannya kembali pada Reyna.
"Apa gak ada yang marah kalau kamu membantuku?"kata Reyna.
"Gak akan ada yang marah tapi kamu harus bantu aku sesuatu."kata Nuno membuat Reyna mengerutkan keningnya.
"Memangnya kamu minta bantuan apa?"kata Reyna.
"Jika nanti ada seorang perempuan yang bernama Diana kamu bisa membantuku untuk mengatakan kalau kamu calon istriku?"kata Nuno.
"Baiklah, akan aku lakukan. Tunggu Diana itu mantan kamu?"kata Reyna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments