“Aku memilih mempertahankan hubungan dengan mas Nuno karena hanya dia pria yang bisa menerimaku apa adanya setelah apa yang terjadi padaku dia tetap berusaha meyakinkanku untuk menerimanya padahal dia tau jika aku bukan perempuan suci lagi.”kata Reyna sambil memandang Nuno.
“Kamu yakin?”kata Nuno.
“Aku yakin mas, aku gak tau sejak kapan aku mulai memikirkanmu tapi saat kamu tak menghubungiku atau kamu berbicara dengan perempuan lain aku merasa kesal.”kata Reyna jujur membuat Nuno menaikkan alisnya.
“Kapan kamu melihatku berbicara dengan perempuan lain?”kata Nuno penasaran.
“Tadi saat diperusahaan tante Tari, kamu bicara sama perempuan ganjen itu?”kata Reyna membuat Nuno terkekeh.
“Ish kenapa kamu malah tersenyum sih?”kata Reyna sambil memukul dada Nuno kesal.
Tanpa mereka sadari senyum orangtua Reyna terbit saat melihat putri bahagia membuat papa Dito yakin jika Nuno bisa menjadi imam yang baik bagi putrinya. Tapi tidak dengan Diego dia mengepalkan tangannya tak terima karena Reyna lebih memilih pria yang dibawahnya.
“Sudah nanti aku jelaskan siapa dia, sekarang kamu selesaikan dulu masalahmu dengan mereka.”kata Nuno sambil memberikan kode pada Reyna untuk melihat Diego dan mamanya yang masih berada disana.
“Saya tau niat baik tante sama Diego kesini tapi saya minta maaf karena saya lebih memilih Nuno yang sudah lebih dulu meminta saya pada orangtua saya. Sekali lagi saya minta maaf.”kata Reyna menatap Diah.
“Tak papa sayang tante bisa mengerti karena kami memang terlambat datang.”kata Diah sambil tersenyum.
“Go, aku harap kamu bisa buka hati untuk Kimi. Dia perempuan baik, aku yakin kamu bisa bahagia dengannya.”kata Reyna sambil tersenyum.
“Aku gak terima Reyn, kamu lebih memilih dia daripada aku.”kata Diego dengan nada tinggi membuat Nuno menghela nafas dan ingin menjawab perkataan Diego tapi tangannya ditahan oleh Reyna membuatnya mengurungkan niatnya.
“Apa yang membuatmu tak terima aku memilih mas Nuno?”kata Reyna.
“Aku gak terima karena dia lebih rendah dariku.”kata Diego sambil menunjuk Nuno membuat mama Sarah kesal tapi papa Dito menggelengkan kepalanya yang artinya tak ingin mama Sarah ikut campur. Sedangkan Diah hanya bisa menghela nafasnya karena mendengar perkataan putranya.
“Dari apanya mas Nuno lebih rendah dari kamu? Dari pekerjaannya? Aku gak peduli dengan pekerjaannya karena aku menerima dia karena sikapnya dan kebaikannya. Apalagi aku semakin yakin dengan cara dia menjaga dan menyayangi mama dan adik perempuannya. Aku juga bangga dengan mas Nuno yang secara tidak langsung lebih menghormati wanita yang ada di dekatnya bukan malah merusaknya. Dari perkataanku tadi pasti kamu paham? Sebenarnya aku tak mau berbicara kasar padamu tapi kamu yang memulai.”kata Reyna.
“Kalau soal pekerjaan memang kak Nuno asisten suamiku tapi jika dia sudah menikah dengan Reyna maka perusahaan Arna akan menjadi tanggung jawabnya.”kata Naya yang datang bersama dengan Gabriel.
“Sayang kamu kok kesini bukannya kamu bilang besok saja datangnya.”kata mama Sarah mendekati keponakan kesayangannya itu.
“Maaf tan, tadi niatnya aku mau datang besok sama mama tapi saat tante bilang ada Diego dan mamanya datang kesini apalagi ada kak Nuno, aku mengajak mas El kesini.”kata Naya.
“Apa yang dikatakan istriku memang benar tapi yang harus kamu pahami disini Nuno bukan hanya asisten bagiku tapi juga saudaraku karena mamaku lebih sayang dia daripada aku anak kandungnya sendiri.”kata Gabriel membuat Nuno memandang tajam Gabriel tapi bukannya takut malah dia tersenyum.
“Bisa gak tatapanmu itu lembut dikit sama aku, kalau bukan karena istriku yang merengek aku gak akan datang kesini.”kata Gabriel sambil memandang tajam Nuno.
“Aku gak peduli walaupun kamu gak membantuku aku yakin om sama tante akan membelaku.”kata Nuno tersenyum.
“Dasar licik.”kata Gabriel.
“Apa kamu lupa kalau kita sama-sama licik tuan Gabriel?”kata Nuno.
“Mas, ingat tujuan kita kesini apa?”kata Naya kesal membuat Gabriel mengusap wajahnya kasar karena istrinya sama dengan mamanya yang selalu membela Nuno.
“Baiklah, baiklah aku diam.”kata Gabriel sambil tangannya melakukan gerakan seperti mengunci mulutnya membuat Reyna dan Nuno tersenyum.
“Go, aku mohon sama kamu lupakan aku mulailah lembaran baru dengan Kimi. Aku yakin kamu akan bahagia dengannya karena dia sangat mencintaimu, aku tau kamu kembali padaku bukan karena cinta tapi kamu merasa bersalah padaku.”kata Reyna.
“Sudahlah nak, benar apa kata Reyna kamu harus bisa menerima semua keputusan nak Reyna karena dia yang akan menjalaninya.”kata Diah.
“Aku akan pergi tapi ingat Reyn, aku masih belum merelakanmu. Aku akan datang lagi nanti dan saat itu aku akan pastikan jika kamu akan menerimaku.”kata Diego sambil pergi begitu saja.
Diah meminta maaf pada semuanya atas kelakuan Diego sambil berpamitan setelah itu meninggalkan rumah Reyna dengan perasaan bersalah tapi juga kasihan pada putranya. Mama Sarah mengajak semuanya kembali ke ruang keluarga supaya mereka nyaman saat mengobrol.
“Kenapa kamu berkata kalau setelah menikah aku akan mengurus perusahaanmu?”kata Nuno menatap tajam Naya.
“Jangan pandang istriku dengan tatapan itu karena hanya aku yang boleh menatap tajam istriku.”kata Gabriel membuat Nuno menggelengkan kepalanya karena cemburunya Gabriel berlebihan.
“Mas…”kata Naya kesal.
“Sudah gak usah drama katakan kenapa aku harus mengelola perusahaanmu?”kata Nuno yang gak mau jika kedua orang didepannya mengasihaninya.
“Benarkan sayang Nuno gak akan dengan mudah menerima rencanamu karena pasti dia berpikir jika kita mengasihaninya?”kata Gabriel membuat Naya menghela nafasnya.
“Kak, aku gak ingin mengasihimu tapi aku gak bisa mengelola perusahaan sedangkan om Dito minta aku mengelolanya karena dia ingin pensiun dan menghabiskan waktu dengan tante Sarah yang selama ini dia abaikan. Aku mau serahkan pada Reyna tapi aku yakin jika kakak gak akan setuju kalau Reyna bekerja saat nanti kalian sudah punya anak.”kata Naya membuat Nuno menghela nafasnya.
“Aku sudah nyaman jadi asisten Gabriel, lagian aku gak yakin bisa mengelola perusahanmu dengan baik.”kata Nuno.
“Aku yakin kamu bisa.”kata Gabriel.
“Aku pikir-pikir dulu.”kata Nuno akhirnya karena bagaimana pun dia menolak pasti Gabriel akan mengabulkan semua keinginan istrinya.
Nuno berpamitan pulang sedangkan Naya dan Gabriel menginap dirumah om Dito. Nuno sampai apartemennya menghela nafasnya kasar karena dia kesal dengan keputusan sepihak Naya. Nuno takut jika nanti keluarga Naya lainnya tak terima apalagi dia bukan bagian dari keluarga Naya, dia hanya menantu dari papa Dito. Lelah memikirkan pemikiran yang gak jelas Nuno memutuskan untuk mandi. Saat dia mandi Reyna menghubungi Nuno biasanya Nuno akan menghubunginya saat sampai apartemen tapi malam ini Nuno tak menghubunginya. Reyna takut jika Nuno akan membatalkan lamarannya padahal dia sudah mulai membuka hatinya.
Nuno mandi lalu mengambil laptopnya untuk mengurusi bisnis lainnya dia, Nuno memang bekerja sebagai asisten Gabriel tapi dia berhasil membangun rumah makan yang dia bangun karena hobinya yang suka berkeliling nusantara. Semenjak menjadi asisten Gabriel membuatnya tak bisa menyalurkan hobinya sehingga dia membuka rumah makan yang menyediakan menu masakan nusantara yang kadang dengan idenya dia bisa menggabungkan beberapa jenis makanan sehingga menjadi menu baru sehingga rumah makan yang awalnya kecil sekarang sudah memiliki beberapa cabang di Jakarta.
Nuno juga ingin mengembangkan bisnisnya itu keluar Jakarta tapi dia masih belum menemukan tempat yang cocok. Nuno sebelum memulai memeriksa laporan dari Hendra terlebih dahulu memeriksa ponselnya dia terkejut saat melihat banyak panggilan dari Reyna dan juga pesan masuk. Nuno menghubungi kembali Reyna tapi tak ada jawaban. Sedangkan Reyna tersenyum kecut karena dia kesal dengan Nuno, tapi setelah beberapa kali Nuno menghubunginya barulah dia mengangkat panggilan dari Nuno.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments