Saat Nuno mengantarkan Reyna pulang ke rumahnya, Reyna mengatakan jika dia menerima lamaran Nuno membuat pria itu bahagia. Walaupun Nuno belum memiliki perasaan pada Reyna tapi dia yakin jika lama kelamaan perasaan itu akan tumbuh dengan sendirinya. Nuno sampai dirumah Reyna minta izin dengan Reyna untuk menemui orangtua Reyna.
“Ada apa nak kamu ingin ketemu kami?”kata papa Dito.
“Saya ingin meminta izin sama om dan tante untuk mengajak ibu dan adik saya kesini melamar Reyna.”kata Nuno membuat Reyna terkejut sedangkan kedua orangtuanya tersenyum.
“No, kenapa secepat ini?”kata Reyna kesal.
“Hal baik memang harus cepat sayang daripada nanti terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Kami sih terserah Reyna saja bagaimana?”kata papa Dito yang diangguki mama Sarah.
“Haruskah secepat ini No?”kata Reyna.
“Aku hanya ingin menyegerakan hal yang baik, tapi jika kamu belum siap aku akan selalu menunggumu sampai kamu siap.”kata Nuno sambil tersenyum.
“Reyn, apalagi yang kamu pikirkan?”kata mama Sarah.
“Aku belum siap untuk menikah ma.”kata Reyna.
“Setidaknya kalian tunangan dulu masalah nikahnya bisa nanti dibicarakan lagi, mama gak mau kehilangan calon menantu yang potensial kayak nak Nuno.”kata mama Sarah.
“Kalau tunangan dulu aku mau, memangnya kapan ibu dan Nia mau kamu bawa kesini?”kata Reyna memandang kearah Nuno.
“Aku ikut om dan tante kapan bisa saya bawa ibu dan adik saya kesini? Mungkin nanti orangtua Gabriel akan ikut karena saya sudah anggap mereka sebagai orangtua kedua saya.”kata Nuno yang diangguki oleh mama Sarah.
“Mama ikut papa kalian saja.”kata mama Sarah.
“Sabtu ini bagaimana No?”kata papa Dito membuat Reyna terkejut.
Reyna memberi kode pada Nuno supaya dia gak setuju dengan keinginan papa Dito tapi Nuno pura-pura tak melihat kode dari Reyna. Nuno menganggukan kepalanya lalu berpamitan pulang membuat Reyna kesal. Reyna mengikuti Nuno keluar rumahnya saat didepan mobil Nuno, Reyna menarik tangan Nuno membuat Nuno berbalik badan sambil mengangkat alisnya.
“Ada apa?”kata Nuno santai.
“Kenapa kamu setuju sama keinginan papa sih kalau hari sabtu ini kita lamaran?”kata Reyna.
“Apa alasan aku untuk menolak keinginan orangtuamu?”kata Nuno.
“No, baru tadi aku setuju melakukan hubungan serius denganmu sekarang malah kita mau lamaran.”kata Reyna kesal membuat Nuno tersenyum.
“Aku ingin kita pacaran setelah menikah jadi mau ngapain saja halal.”kata Nuno berbisik ditelinga Reyna membuat bulu kuduk Reyna meremang.
Mereka menjauhkan badannya saat melihat lampu sorot kearah mereka berdua membuat keduanya memandang kearah mobil yang mendekati mereka. Reyna yang tau pemilik mobil itu menghela nafasnya sedangkan Nuno tersenyum.
“Inilah yang buat aku ingin segera menikahimu.”kata Nuno membuat Reyna memandang Nuno sambil tersenyum.
“Janji sama aku satu hal tapi kalau kita menikah?”kata Reyna.
“Janji apa?”kata Nuno.
Reyna belum sempat menjawab pertanyaan Nuno, Diego sudah mendekati mereka. Bukan hanya Diego saja yang datang ternyata Diego juga membawa mamanya membuat Reyna mengerutkan keningnya.
“Selamat malam Reyn, kenalin ini mamaku. Aku ajak mama kesini ingin bertemu dengan kedua orangtuamu, mereka ada dirumahkan?”kata Diego sambil tersenyum.
Diah tersenyum saat memandang Reyna, seandainya saja Diego mengenalkan Reyna lebih awal pasti sekarang Reyna sudah jadi menantunya. Diah yang melihat Reyna terdiam kembali bertanya pada Reyna.
“Nak, apakah orangtuamu ada tante mau bertemu dengannya?”kata Diah.
“Ada tante ayo masuk… Mas, masuk lagi ya please.”kata Reyna memohon pada Nuno dengan wajah menggemaskannya membuat Nuno tersenyum.
“Aku pulang sudah malam, nanti aku hubungi kalau sudah sampai rumah.”kata Nuno sambil mengelus rambut Reyna.
“Gak boleh pulang, please ikut masuk ke dalam.”kata Reyna manja.
Diah yang melihat kemanjaan Reyna mengerutkan keningnya siapa pria yang ada didepannya. Tapi dia tak mau bertanya karena itu bukan urusannya kedatangannya kesini ingin melamar Reyna. Walaupun Diah tau jika pertunangan Diego dengan Kimi belum dibatalkan karena Kimi yang tak ingin melepaskan putranya karena Kimi sudah terlanjur cinta.
“Ya sudah aku masuk.”kata Nuno membuat Reyna tersenyum.
Reyna mengajak Diego dan Diah ke dalam lalu mempersilahkan keduanya untuk duduk. Nuno memilih untuk duduk diruang keluarga karena dia tak ingin ikut campur pembicaraan keluarga Diego dan keluarga Reyna. Orangtua Reyna yang melihat Nuno ada disana tersenyum, Reyna tadi sudah mengatakan jika Nuno tak jadi pulang karena permintaannya yang tak ingin Nuno pergi. Reyna tak ingin jika Nuno salahpaham karena Reyna benar-benar gak tau kedatangan Diego dan mamanya kesini. Kedua orangtua Reyna tersenyum lalu berjabat tangan dengan Deigo dan mamanya.
“Ada apa ya bu? Malam-malam begini datang kemari?”kata papa Dito sedangkan mama Sarah memilih untuk diam saja.
“Kedatangan saya kesini selain bersilaturahmi juga ingin melamar Reyna menjadi istri saya.”kata Diah membuat semua yang ada disana terkejut sedangkan Nuno yang mendengar diruang keluarga tersenyum.
“Maaf bu sebelumnya, bukankah nak Diego sudah punya tunangan lalu apa pantas jika dia ingin melamar putri saya? Bukankah seharusnya menyelesaikan permasalahannya dulu?”kata papa Dito.
“Saya tau tapi putra saya ingin bertanggungjawab atas apa yang sudah dia lakukan dulu pada Reyna.”kata Diah membuat Reyna dan Nuno terkejut. Mereka berdua berharap jika Diah tak memberitau tentang kehamilan Reyna dulu karena orangtua Reyna tak mengetahui kehamilannya.
“Memangnya tanggungjawab untuk apa kalau kami boleh tau?”kata mama Sarah.
“Nak Reyna pernah hamil dengan putra saya waktu dia kuliah dulu.”kata Diah.
Duaaar akhirnya ketakutan Reyna jika orangtuanya mengetahui kehamilannya terjadi juga. Reyna memandang tajam Diego.
“Reyn, apa benar kamu pernah hamil dengan dia? Kapan itu dan kenapa kami gak tau? Apa kamu mengugurkan anak itu?”kata mama Sarah mencoba menahan emosinya.
Reyna hanya menunduk tak berani menjawab hanya ada airmata yang turun tanpa isak tangis. Reyna berlutut dikaki mamanya sambil minta ampun. Nuno yang melihat keadaan Reyna yang menyedihkan memutuskan untuk ke ruang tamu lalu memeluk Reyna.
“Reyn, jawab pertanyaan mama jangan diam saja?”kata mama Sarah.
“Ma, sabar dulu kita dengarkan penjelasan Reyna dulu.”kata papa Dito.
“Pa, bagaimana aku bisa sabar jika benar Reyna pernah hamil dan mengugurkan kandungannya anaknya itu gak bersalah pa?”kata mama Sarah emosi.
“Mau aku yang menjelaskan atau kamu?”kata Nuno membuat Reyna memandang Nuno dengan airmatanya yang terus mengalir di pipinya.
“Ma, pa izinkan Nuno yang menjelaskan semuanya.”kata Nuno.
“Mama mau Reyna yang menjelaskannya No.”kata mama Sarah.
“Ma, Reyna juga terluka saat itu tapi dia gak ingin membuat mama dan papa malu sedangkan pria yang mengambil kesuciannya ternyata menjadikannya kekasih karena taruhan dengan teman-temannya.”kata Nuno membuat mama Sarah menangis lalu memandang tajam Diego.
“Apa benar yang Nuno katakan?”kata mama Sarah dengan nada tinggi.
“Iya, tante aku memang taruhan dengan teman-temanku tapi seandainya Reyna mau mengatakan jika dia hamil aku akan menikahinya.”kata Diego.
“Reyn, kamu mengugurkan kandunganmu?”kata mama Sarah kesal karena Naya saja tak mengugurkan kandungannya lebih memilih merawat putrinya. Reyna mengelengkan kepalanya membuat Nuno menghela nafasnya sambil mengelus punggungnya supaya Reyna tenang. Papa Dito melihat ketakutan putrinya semakin yakin jika Nuno adalah pria yang baik dan akan menjadi imam yang baik untuk Reyna.
“Reyna gak mengugurkannya ma.”kata Nuno.
“Lalu kenapa mama gak tau jika dia hamil?”kata mama Sarah.
“Reyna setelah tau jika Diego menjadikannya taruhan meminta putus dan menerima banyak pekerjaan untuk menghilangkan kesedihannya. Bukan hanya sedih karena kehilangan kekasih tapi juga kepergian Naya yang sedang hamil tanpa dia tau siapa pria yang menghamilinya. Reyna baru tau jika dia hamil saat dia keguguran karena tubuhnya kelelahan dan juga banyak pikiran.”kata Nuno membuat mama Sarah menghela nafasnya. Mama Sarah gak bisa menyalahkan Reyna sepenuhnya karena dia juga salah selama ini dia tak pernah memperhatikan putrinya tapi sibuk ingin menguasai harta Naya untung saja dia segera sadar.
“Mama dan papa menyerahkan semuanya sama kamu Reyn, kamu menerima lamaran Diego atau melanjutkan hubunganmu dengan Nuno?”kata mama Sarah membuat Diah terkejut ternyata pria yang memeluk Reyna bukan kakak Reyna tapi kekasihnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments