“Iya semalam tante cerita sama aku, aku seneng banget lihat tante bicara dengan sangat antusias tau gak dan terlihat kalau dia sangat bahagia mendengar hubunganmu dengan Nuno. Aku berharap kamu bisa memikirkannya baik-baik Nuno itu pria baik aku yakin kamu akan bahagia jika mau menjadi istrinya.”kata Naya sambil tersenyum.
“Aku gak tau Nay, rasanya aku gak pantas buat Nuno.”kata Reyna membuat Nana yang ada di ruangan menghela nafasnya.
“Kenapa kamu bisa bilang kayak gitu, apa ada sesuatu yang kamu rahasiakan dariku? Reyn, jika kamu masih menganggapku saudaramu aku mohon katakan apa yang membuatmu tak pede dekat dengan Nuno?”kata Naya yakin jika Reyna menyembunyikan sesuatu.
“Aku merasa gak pantas saja.”kata Reyna yang gak ingin menceritakan tentang dirinya yang pernah hamil dengan Diego.
“Kamu mau cerita sama aku atau aku cari tau sendiri apa yang kamu sembunyikan dariku? Kamu pasti tau jika aku mencari tau sendiri maka bukan aku saja yang akan tau karena aku pasti akan minta bantuan mas Gabriel.”kata Naya membuat Reyna terdiam.
Naya terpaksa mengancam Reyna karena dia yakin jika sepupunya itu tak akan menceritakan apa yang terjadi sebenarnya. Reyna sejak dulu suka sekali menyimpan rahasianya sendiri, baginya dia tak ingin jadi beban.
“Baiklah, aku akan cerita sama kamu tapi aku mohon rahasiakan ini dari papa dan mama. Aku takut jika mereka tau maka mereka akan murka pada Diego.”kata Reyna membuat Naya mengerutkan keningnya.
“Apa kaitannya dengan Diego?”kata Naya penasaran.
“Kamu taukan kalau aku dan Diego pernah pacaran?”kata Reyna berat sebenarnya bercerita soal masalalunya yang kelam tapi dia harus cerita pada Naya supaya sepupunya itu tak mencari tau sendiri. Reyna takut jika nanti orangtuanya juga ikut tau masalalunya dan mereka akan menyalahkan dirinya sendiri.
“Aku tau.”kata Naya.
“Ternyata Diego mendekatiku karena dia taruhan dengan teman-temannya kalau Diego bisa mendapatkanku dan mengambil kesucianku maka Diego akan menang. Aku yang bodoh mengira jika Diego benar-benar mencintaiku dengan bujuk rayunya aku menyerahkan kesucianku padanya. Aku tau jika dia taruhan dengan teman-temannya sudah terlambat sehingga aku memutuskan untuk memutuskannya dan supaya aku bisa melupakannya aku menyibukkan diri tapi karena kelelahan aku gak sadar jika aku hamil sehingga aku keguguran karena kecapekan. Itulah alasanku yang membuatku tak pantas menjadi istri seorang Nuno.”kata Reyna.
Reyna tak sadar jika dibelakangnya ada Nuno yang sebenarnya datang ke perusahaan tak sengaja diminta Gabriel untuk mengantarkan berkas Naya. Nuno mendengar perkataan Reyna menghela nafasnya lalu mendekati Reyna.
“Aku menerimamu apa adanya dirimu serta masalalumu, aku gak perduli apa yang sudah kamu lakukan dimasalalu. Bukankah aku sudah bilang jadikan masalalu sebagai pelajaran untuk lebih baik lagi dan jadikan aku masa depanmu.”kata Nuno membuat Reyna berbalik ke belakang Reyna gak menyangka jika ada Nuno disana.
“Aku…”kata Reyna menunduk.
“Aku menerima semua yang ada didirimu, aku gak perduli dengan masalalumu. Jadi aku mohon cobalah membuka hatimu untukku, kita sama-sama belajar untuk membuka hati satu sama lain.”kata Nuno sambil menangkup wajah Reyna.
“Sejak kapan kamu disini?”kata Reyna mengalihkan kegugupannya.
“Sejak tadi saat kamu cerita tentang Diego.”kata Nuno membuat Reyna menutup wajahnya dengan tanggannya karena malu.
“Dia malu No.”kata Naya.
“Gak usah malu, oh ya nih Nay berkas yang diminta sama tante Tari.”kata Nuno.
“Kenapa gak kasih ke mama langsung sih No?”kata Naya yang kesal karena orang yang ada disini belum tau jika Naya istri Gabriel.
“Tadi aku sudah hubungi tante Tari katanya suruh kasih kamu saja soalnya dia masih berada diluar ada kerjaan yang harus dia urus.”kata Nuno.
“Kamu ini… bagaimana kalau orang-orang itu memandang tajam aku sekarang saja sudah digosipin yang gak-gak?”kata Naya membuat Nuno tersenyum.
“Kalau itu aku gak tau, memangnya kamu mau dipublis sekarang kalau iya biar aku katakan sama tuan Gabriel?”kata Nuno.
“Gak usah aneh-aneh deh, kamu ini sama mas Gabriel tu sebelas dua belas tau gak.”kata Naya kesal membuat semua yang ada disana tersenyum.
“Aku pergi dulu nanti suamimu marah kalau aku gak segera kembali ke perusahaan. Reyn, hari sabtu aku jemput kita ke rumahku.”kata Nuno yang diangguki oleh Reyna.
Reyna yang masih berada diruangan Naya dijahili oleh orang-orang yang ada disana. Apalagi asisten baru Naya yang baru tau jika Naya dan Reyna adalah orang penting bagi Nuno dan Gabriel. Selama ini kedua pria itu sangat dingin tapi tuan Gabriel disini selalu didekati oleh desainer yang jadi kepercayaan nyonya Tari tapi nyatanya atasannya yang baru ini adalah istri dari Gabriel.
Hari Sabtu adalah hari yang membahagiakan bagi Nuno karena hari ini dia akan membawa Reyna menemui ibu dan adiknya. Nuno berharap setelah ini Reyna bisa menerimanya walaupun dia tau dihatinya dan Reyna belum ada rasa cinta tapi dia yakin seiring berjalannya waktu pasti perasaan itu akan tumbuh dengan sendirinya.
Reyna yang ada didalam kamarnya bingung mau memakai pakaian mana karena dia tak ingin terlihat jelek dimata ibu dan adiknya Nuno. Mama Sarah yang masuk ke kamar putrinya terkejut saat melihat kamar Reyna seperti kapal pecah. Mama Sarah juga melihat jika putrinya sedang kesal sehingga mendekati Reyna lalu menepuk pundak Reyna membuat Reyna terkejut.
“Mama ih bikin aku kaget saja.”kata Reyna kesal.
“Kamu kenapa?”kata mama Sarah.
“Aku bingung mau pakai baju mana ma.”kata Reyna manja.
“Memangnya kamu mau kemana hmmm? Gak biasanya kamu uring-uringan kayak gini kalau mau keluar?”kata mama Sarah.
“Aku mau ke rumah ibunya Nuno.”kata Reyna membuat mama Sarah tersenyum.
“Kamu sudah menerima Nuno sayang?”kata mama Sarah membuat Reyna memandang mamanya bingung.
“Mama tau, disini masih belum ada perasaan untuknya tapi mama yakin kamu bisa cepat meyakinkan perasaanmu karena Nuno itu pria baik. Papa sudah menceritakan bagaimana sifat Nuno yang papa tau jadi mama yakin jika Nuno adalah suami yang baik untuk putri mama. Sekarang tinggal kamunya saja mau gak buka hati buat Nuno?”kata mama Sarah membuat Reyna terdiam sesaat lalu menganggukkan kepalanya membuat mama Sarah tersenyum.
“Ma, bantuin aku milik baju.”kata Reyna.
Setelah beberapa kali ganti pakaian akhirnya Reyna memutuskan memakai kaos dan jeans serta rambutnya dia ikat satu. Mama Sarah tersenyum karena melihat putrinya memakai pakaian itu terlihat seperti umur 20an. Mereka turun ke bawah saat pembantu mama Sarah menggatakan jika ada tuan Nuno didepan. Nuno tertegun saat melihat penampilan Reyna membuat mama Sarah tersenyum.
Nuno mengajak Reyna pergi setelah berpamitan dengan mama Sarah, di perjalanan mereka terdiam tapi karena Reyna tak suka diam sehingga dia memandang Nuno membuat Nuno melirik Reyna sebentar lalu kembali fokus dengan mengemudinya.
“Kamu kenapa memandangi aku seperti itu?”kata Nuno.
“Kamu kenapa memilihku?”kata Reyna membuat Nuno tersenyum.
“Karena kamu pantas dipilih.”kata Nuno.
“No, aku serius… kenapa kamu memilihku padahal banyak perempuan lain yang lebih baik dari aku?”kata Reyna membuat Nuno mengelus rambut Reyna membuat Reyna tertegun.
“Karena aku ingin melindungi perempuan yang terlihat kuat padahal yang sebenarnya dia rapuh.”kata Nuno membuat Reyna memukul lengan Nuno.
“Aku serius malah bercanda sih.”kata Reyna.
“Aku serius, aku sering melihat seorang perempuan yang menangis di dekat danau dan berteriak sendiri kayak orang gila. Sudah lama aku memperhatikannya hingga saat aku mencari tau soal Naya barulah aku tau perempuan yang sering menangis ternyata saudaranya aku berusaha untuk mencari tau tentangnya juga dan akhirnya aku tertarik dengannya.”kata Nuno membuat Reyna memandang Nuno gak percaya.
“Masak? Tapi setiap aku berteriak aku gak pernah melihat ada orang disana.”kata Reyna membuat Nuno tersenyum.
“Aku ada dibelakang pohon, awalnya aku mengira orang gila teriak-teriak sendiri tapi saat mendengar teriakannya aku hanya bisa menghela nafas dan berjanji akan menjaganya.”kata Nuno.
“Kamu kira aku gila, aku gak gila ya.”kata Reyna manyun membuat Nuno tersenyum.
“Kamu gak gila tapi edan.”kata Nuno membuat Reyna memukul lengan Nuno dan Nuno pura-pura kesakitan.
Mereka menghentikan pembicaraan saat sudah sampai rumah Nuno, Nuno membukakan pintu untuk Reyna membuat dia tersenyum. Tapi saat mereka mau masuk tangan Nuno dipegang oleh Reyna, Nuno yang merasakan tangan dingin Reyna membuatnya tersenyum lalu menghadap Reyna.
“Jangan takut ibu dan adikku gak akan mengigitmu.”kata Nuno membuat Reyna kesal lalu melepas gengamannya tapi tangannya ditarik lagi oleh Nuno.
“Aku baru pertama kali datang ke rumah pria No.”kata Reyna.
“Tenang saja ibu dan adikku pasti menerima kamu, jadilah dirimu sendiri ya jangan jadi orang lain.”kata Nuno yang dianguki Reyna.
“Temani aku jangan pernah tinggalkan aku nanti.”kata Reyna.
“Siap, nyonya Nuno.”kata Nuno sambil menoel dagu Reyna membuat Reyna kesal.
Kedua orang itu masuk ke dalam, Nuno mengenalkan Reyna pada ibu dan adiknya. Reyna gak menyangka jika dia disambut baik oleh keluarga Nuno. Adik Nuno juga selalu menjahili Nuno membuat Nuno kesal kalau gak gitu melempar kulit kacang dikepala Nia. Reyna merasakan kehangatan dari keluarga Nuno dan memutuskan untuk menerima Nuno dengan sepenuh hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments