Reyna terbangun dari tidurnya saat merasa keningnya dicium oleh sesorang. Reyna membuka matanya ternyata yang pertama dia lihat adalah senyuman papanya membuat Reyna ikut tersenyum sambil bangun dari berbaringnya.
"Jam segini kok masih tidur sudah mandi belum?"kata papa Dito.
"Belum pa, papa kok tumben sudah pulang?"kata Reyna.
"Kamu ini coba kamu lihat ini jam berapa?"kata papa Dito.
Reyna mengambil ponselnya untuk melihat jam, Reyna terkejut saat tau jika sekarang sudah pukul 7. Papa Dito yang melihat wajag Reyna terkejut tersenyum.
"Mandi gih habis itu temani papa makan malam."kata papa Dito.
"Memangnya mama kemana?"kata Reyna.
"Mamamu pergi kerumah temannya katanya bantuin bikin kue buat arisan besok."kata papa Dito.
"Baiklah, kalau gitu aku mandi. Ya ampun pa aku lupa titipan Naya buat papa ada dikoper besok saja aku bawa kesini kasih papa."kata Reyna.
"Iya kapan-kapan saja kalau kamu sibuk."kata papa Dito.
"Gak bisa gitu ini amana, kalau gak aku kasih mama muda itu pasti marah besar sama aku. Aku malas kalau harus dengar ceramahna."kata Reyna membuat papa Dito tersenyum.
Papa Dito senang karena Reyna bisa akur dengan Naya tak seperti dulu saat mereka masih tinggal dirumah ini. Papa Dito juga sadar jika Reyna dulu sering marah sama Naya karena Reyna iri pada Naya. Papa Dito lebih membela Naya daripada Reyna, sebenarnya bukan pilih kasih tapi papa Dito sadar jika didunia ini Naya sudah gak ada orangtua yang menjaga dan melindunginya kalau bukan dia yang menjaga siapa lagi.
"Pa, papa nglamunin apa sih?"kata Reyna.
"Mama berpikir kapan putri papa ini bawa menantu papa pulang ke rumah?"kata papa Dito.
"Gak usah ngomongin itu dulu, aku mau fokus sama karier aku dulu pa."kata Reyna.
"Kamu ini padahal papa cepat-cepat gendong cucu."kata papa Dito.
"Bukannya papa sudah punya cucu dari Naya?"kata Reyna membuat papa Dito menghela nafas.
"Papa maunya dari kamu karena Elya jauh papa hanya bisa melihatnya lewat VC saja."kata papa Dito.
"Nanti Naya akan pulang ke Jakarta soalnya dia akan bekerjasama dengan salah satu perusahaan diJakarta untuk mengadakan fashion show."kata Reyna membuat papa Dito memandang kearah putrinya.
"Kamu serius Naya akan kembali ke Jakarta?"kata papa Dito bahagia.
"Iya, tadi dia bilang sama aku. Walaupun gak tinggal lama disini seenggaknya bisa buat papa melepaskan rindu papa sama Naya dan Elya."kata Reyna.
"Kapan mereka pulang, papa akan siapkan semuanya?"kata papa Dito semangat membuat Reyna tersenyum.
"Aku belum tau pastinya, papa tenang saja aku sudah minta Nana untuk menyiapkan hotel buat Naya dan Elya selama mereka disini nanti."kata Reyna membuat papa Dito mengerutkan keningnya.
"Mereka gak akan tinggal selamanya disini? Kata kamu Naya akan bekerjasama dengan perusahaan diJakarta."kata papa Dito membuat Reyna tersenyum.
"Pa, mereka hanya bekerjasama untuk fashion show saja, jadi hanya satu minggu ataupun beberapa hari saja mereka disini."kata Reyna.
"Papa pikir Naya akan kembali kesini selamanya."kata papa Dito kecewa.
"Tapi akan aku pastikan jika Naya akan tinggal disini untuk selamanya."kata Reyna tersenyum membuat papa Dito memandang putrinya.
"Memangnya kamu bisa memaksa Naya untuk tinggal disini?"kata papa Dito.
"Bukan aku yang akan melarangnya tapi papa dari Elya yang akan melarangnya. Aku hanya mau kebahagiaan Naya karena aku yakin jika Naya bisa bersatu dengan papanya Elya maka kebahagiaan akan mereka berdua dapatkan."kata Reyna.
"Kamu tau papa kandung Elya? Apa papa mengenalnya? Apa pria itu pria baik-baik?"kata papa Dito membuat Reyna tersenyum.
"Nanti sambil makan aku kasih tau sekarang papa mandi gih katanya tadi sudah lapar."kata Reyna.
Papa Dito terpaksa menuruti keinginan putrinya untuk segera mandi, Reyna sendiri juga mandi setelah papanya pergi dari kamarnya. Dimeja makan Reyna mengatakan jika Gabriel Atmajaya lah papa kandung Elya membuat papa Dito senang sekaligus kesal. Reyna selesai makan malam memutuskan untuk menemani papa Dito sebentar tapi baru saja dia duduk bersama papa Dito diruang keluarga ponselnya berbunyi dari nomor tak dikenal. Reyna awalnya mengabaikannya tapi setelah papa Dito menyuruhnya mengangkat panggillan itu barulah dia mengangkat panggiln itu lagian dia juga penasaran siapa yang menghubunginya.
[Hallo dengan siapa ini?]
[Reyna ini aku Diego.]
[Kamu dapat no ini darimana?]
[Maaf, aku minta sama teman-teman kita. Reyn, aku ingin bertemu denganmu.]
[Maaf, aku gak mau bertemu denganmu.]
Reyna setelah berkata begitu mematikan panggilannya lalu menghela nafasn membuat papa Dito penasaran ada apa dengan Reyna. Reyna menganti mode Silent ponselnya sehingga Diego menghubunginya tak menganggu pembicaraannya dengan papa Dito.
"Siapa Reyn yang menghubungimu?"kata papa Dito.
"Bukan siapa-siapa pa hanya orang salah sambung."kata Reyna berbohong.
"Kamu yakin itu hanya salah sambung?"kata papa Dito yang tau jika Reyna berbohong.
"Beneran pa, sudah ah katanya mau nonton berita kok gak dinyalain tvnya?"kata Reyna mengalihkan pembicaraan.
Papa Dito yang tau jika Reyna mengalihkan pembicaraan menyalakan tvnya karena dia gak ingin ikut campur masalah Reyna. Papa Dito yakin jika Reyna pasti bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Saat Reyna dan papa Dito sedang fokus dengan acara tv Reyna merasakan ponselnya bergetar yang menandakan kalau ada pesan masuk. Reyna melihat pesan dari siapa ternyata itu pesan dari Nuno.
@Nuno
[Malam, kamu sudah tidur Reyn?]
Reyna yang melihat pesan dari Nuno tersenyum lalu membalas pesan dari Nuno karena mereka sudah membuat janji untuk saling mengenal satu sama lain sehingga sandiwara mereka akan lebih natural.
@Reyna
[Aku sedang bersama dengan papaku nonton berita, kamu sendiri sedang apa?]
@Nuno
[Aku lagi nyelesain kerjaan yang belum aku selesaikan diperusahaan.]
@Reyna
[Kamu bawa kerjaan pulang?]
@Nuno
[Iya, soalnya gak sempat tadi ngerjain harus ikut Gabriel meeting kesana kemari.]
@Reyna
[Bukannya bisa dikerjakan besok ya?]
@Nuno
[Kalau bisa, kamu pasti sudah mendengar bagaimana Gabriel bekerja jadi aku gak bisa seenaknya sendiri mengerjakan sesuatu.]
@Reyna
[Kamu betah bekerja sama orang kayak Gabriel itu?]
Papa Dito yang penasaran kenapa Reyna asik banget dengan ponselnya mendekati Reyna lalu memeluk Reyna membuat putrinya itu terkejut lalu memandang kearah papa Dito.
"Ada apa pa?"kata Reyna sambil meletakkan ponselnya disamping.
"Kamu sibuk banget sedang kirim pesan sama siapa? Papa lihat kamu senyum-senyum sendiri."kata papa Dito.
"Sedang kirim pesan sama Nana dan Nindi."kata Reyna.
"Masak sih kok papa berpikir kalau kamu sedang berkirim pesan dengan seorang pria?"kata papa Dito membuat Reyna terkejut.
"Ish papa bisa saja, lagian siapa yang mau dekat sama aku pa?"kata Reyna.
"Papa yakin diluar sana banyak pria yang mau sama putri papa ini tapi putri papa ini saja yang pemilih."kata papa Dito membuat Reyna tertegun.
Bukan karena Reyna memilih hanya saja Reyna merasa tak pantas dicintai, Reyna yakin jika nanti pria yang mendekatinya tau jika dia pernah hamil diluar nikah pasti pria itu akan pergi darinya. Reyna gak mau kecewa sehingga memutuskan untuk tak memiliki kekasih sampai benar-benar ada pria yang sayang sama dia dan terima dia apa adanya.
"Kok diam, benarkan kata papa kalau putri papa ini banyak yang suka?"kata papa Dito.
"Papa ini aku gak mau nanti salah pilih pasangan hidup jadi sekarang aku mau fokus karier dulu, memang banyak yang mendekatiku tapi aku tau mereka mendekatiku hanya melihat kecantikanku saja."kata Reyna.
"Papa yakin suatu saat ada yang menerimamu apa adanya tapi syaratnya kamu harus membuka hati. Kalau kamu gak membuka hati bagaimana bisa kamu tau jika pria itu mencintaimu atau gak?"kata papa Dito.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments