Sky menghentikan motor nya di pelataran parkir restoran bread and butter. Jeje yang sedang memeluk erat sang kakak pun melepas pelukan nya dan membuka kaca helm nya.
"kita kesini kak?" tanya Jeje bingung.
"iya. kamu mau ikut turun enggak?" tanya Sky.
"ikut. nanti beliin Jeje red Velvet ya sama pudding mangga juga" minta Jeje dengan antusias.
Sky hanya memutar bola matanya malas. anak kecil ini hanya memikirkan tentang makanan saja. tapi Sky selalu tak bisa menolak permintaan nya.
"yuk masuk dulu" ucap Sky turun dari motor. tak lupa ia juga mengambil sepuluh cup es cincau yang tadi di belinya.
Sky membantu adik nya turun dari motor dan membantu melepas helm Jeje. Kemudian ia melangkah kan kaki nya masuk ke restoran yang memang sudah buka di ikuti oleh Jeje di belakang nya.
"aku mau nyoba es cincau nya kak" seru Jeje mengejar Sky.
Sky berhenti sebentar kemudian mengambil satu cup es cincau dan memberikan nya kepada Jeje.
Jeje mencoblos tutup cup es itu menggunakan pipet dan menyedot nya. Sensasi dingin dan rasa manis gula merah serta santan yang telah tercampur membuat mata Jeje berbinar. Selama ini ia belum pernah merasakan minuman seperti ini.
"uuummm,,, enak banget" seru Jeje.
"duduk dulu dek" tegur Sky.
Jeje mengangguk kan kepalanya lucu kemudian duduk di bangku sebelah Sky. Tak lama Dea menghampiri kedua nya. Dea terpaku dengan Jeje yang sedang asyik mengunyah cincau hijau itu.
Tiba-tiba Dea teringat dengan adiknya yang belum pernah menikmati es seperti yang Jeje nikmati. Meskipun hanya es cincau tapi adik Dea belum pernah menikmati nya karena uang gaji Dea selalu habis untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
"kenapa de?" tanya Zeline yang yang baru saja masuk ke dalam restoran.
Zeline datang membawa lima cup es cincau yang sama seperti yang Sky beli.
"hai kakak Zeline" sapa Jeje senang.
"hai Jeje mbem,,, kamu pagi-pagi udah minum es nanti tambah Endut loh" ucap Zeline bercanda.
"enggak dong, kata kak kyky Jeje makin imut tau. Iya kan kak?" ucap Jeje melihat ke arah Sky.
"dih, kapan kakak bilang gitu" elak Sky.
"kakak!!!" seru Jeje merajuk.
Zeline terkekeh, ia mencubit gemas pipi tembam Jeje membuat Jeje tersenyum ceria.
"iya. Kamu makin imut. Lihat pipi kamu jadi makin tembam daripada Minggu lalu"
Jeje tak menanggapi ia hanya merengut kesal namun tetap meminum es cincau itu sampai hanya tersisa cincau nya saja.
"kamu nggak apa-apa de?" tanya Zeline lagi karena tadi Dea tak menanggapi pertanyaan nya dan lagi ia asyik mengobrol dengan Jeje.
"enggak apa kak" jawab Dea tersenyum.
Zeline mengangguk ia pun mencubit kembali pipi Jeje dengan lembut setelah nya ia melangkah menuju kursi kasir.
"mau pesan apa pak?" tanya Dea ramah.
"Jeje mau pesan puding mangga paling enak buatan kak Zeline, terus sama kue bolu panggang yang di atasnya di kasih keju lumeeer" pesan Jeje dengan antusias dan ekspresi wajah menggemaskan. pria kecil itu sudah membayangkan betapa enak nya makanan yang akan ia makan sebentar lagi.
"kamu belum makan nasi dek!" tegur Sky.
"tapi Jeje mau makan itu" rengek Jeje.
"makan nasi dulu ya" bujuk Sky.
Jeje mengetukkan jari telunjuk nya pada pipi nya yang tembam seperti sedang berpikir. Setelah beberapa saat ia pun mengangguk.
"iya deh, Jeje mau nasi goreng kecap telur ceplok ya kak"
Sky mengangguk, sementara Dea mencatat pesanan Jeje.
"Jagan lupa kak minum nya susu hangat biar Jeje cepet besar"
"kamu juga udah besar" seru Sky.
"belum, aku masih lima tahun"
Sky mencebik, namun Dea kebingungan sebab di restoran itu tak ada susu.
"disini enggak ada susu dek" sela Dea.
"enggak ada ya kak?"
Dea mengangguk, kemudian Jeje berpikir kembali. Tiba-tiba bayangan minuman terlintas di pikiran nya.
"kalo Jeje mau minum teh hangat boleh kak?"
"kenapa de? Ada masalah? Kakak lihat kamu disini aja?"
"Jeje mau minum susu coklat kak" sahut Jeje menjawab pertanyaan Yuni.
"baik. Si ganteng mau minum susu coklat hangat nanti kakak anter ya"
Jeje mengangguk kan kepalanya lucu.
"Kamu layani yang lain aja de"
Dea pun mengangguk dan menyerahkan kertas pesanan Jeje kepada Yuni. setelah itu ia melangkah menuju meja yang belum sempat memesan makanan.
"nasi goreng kecap telur ceplok sama susu coklat hangat untuk Jeje. Lu pesan apa Ky?" tanya Yuni.
"nasi goreng seafood sama kopi ya jangan terlalu manis"
"oke. tunggu sebentar"
Yuni pun berlalu. Jeje melihat ke sekeliling restoran itu. Sebenarnya masih pagi tapi restoran nya sudah ramai. tiba-tiba Jeje berpikir alangkah bahagianya jika seandainya Jeje memiliki restoran seperti Zeline.
Jeje melihat ke arah Zeline yang sedang menghitung uang karena ada pelanggan yang membayar secara cash. Melihat lembaran merah dan biru di tangan Zeline membuat mata Jeje berbinar.
Ia pun melihat ke arah sang Kakak nya untuk mengatakan keinginan bahwa ia mau memiliki restoran.
tapi saat Jeje melihat Sky, ternyata pemuda itu sedang terpaku menatap ke arah Zeline. Sky berpikir apakah sekarang Zeline sudah menjadi gadis yang ramah sehingga ia sering tersenyum kepada pelanggan.
Ada yang panas di sudut hati Sky ketika melihat Zeline tersenyum ramah kepada salah seorang pria yang sedang membayar tagihan makanannya.
"kak Zeline cantik ya kak?" tanya Jeje.
"iya, cantik banget malah" jawab Sky tak sadar.
"kak kyky suka enggak sama kak Zeline. Kalo Jeje sih suka"
"iya kakak suka sama kak Zeline"
tepat setelah mengatakan itu, Sky seperti tersadar. Ia langsung menoleh ke arah Jeje dan menatap tajam bocah itu. sedang Jeje hanya menutup mulut nya agar tak tertawa.
Sky hendak menjitak kepala Jeje namun kedatangan Yuni dengan membawa pesanan mereka membuat Sky mengurungkan niatnya.
"terima kasih kakak" ucap Jeje.
"sama-sama Jeje, di habisin ya makan nya"
"siaapp"
Mereka berdua kemudian memakan pesanan mereka sembari sesekali melihat ke arah Zeline. Sky dengan pandangan tajam sedang Jeje dengan pandangan kagum.
"Jeje suka sama kak Zeline?" tanya Sky.
Jeje mengangguk tak menjawab karena mulut nya penuh dengan nasi goreng.
tentu saja Jeje mengangguk, sebab bocah berusia lima tahun itu belum memahami konsep menyukai yang Sky tanya kan. Bagi Jeje arti suka adalah senang melihat Zeline.
"kalo Jeje suka sama kak Zeline, Jeje harus bisa bikin Kak Zeline jadi kakak Jeje juga"
Jeje terdiam. Ia meletakkan sendok nya kemudian berpikir. Istilah Sky terlalu rumit namun Jeje sedikit memahami.
"emang bisa Kakak Zeline jadi kakak Jeje?" tanya Jeje tak paham.
sedang Sky tersenyum misterius menanggapi pertanyaan Jeje.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments