Pagi hari telah tiba, setelah melewati malam dengan menangis dan akhirnya tertidur Zeline kini sudah siap dengan celana jeans dan kemeja kotak-kotak berwarna navy. Rambut nya di kuncir kuda, tas selempang sudah di pakai. Ia sudah siap berangkat ke restoran.
Sebenarnya hari restoran libur sebab tadi malam wanita yang belum di ketahui nama nya oleh Zeline mengirimi pesan bahwa ia akan memesan kue ulang tahun sekaligus nasi kotak pada Zeline. Tentu saja Zeline senang, setidaknya meskipun harus menutup restoran ia tak akan rugi.
Zeline siap berangkat dengan motor matic kesayangan, di restoran Yuni sudah tiba lebih dulu dan tengah menunggu kedatangan Zeline. Tak lama Yuni melihat Zeline sudah sampai di pelataran restoran.
"hai Zel" sapa Yuni.
Zeline tersenyum, meski mata nya masih terlihat sembab tapi melihat senyum di bibir Zeline membuat Yuni urung menanyakan perihal semalam.
"chef udah belanja kan?" tanya Zeline.
"iya udah, nanti nasi kotak kita serahin sama chef. Sekarang kita mending siapin kue nya."
Zeline mengangguk, ia membuka tas selempang nya dan mengambil kunci. namun belum sempat mereka masuk sebuah mobil berhenti di samping motor Zeline. mereka pun menengok dan langsung tersenyum ramah melihat siapa yang datang.
"selamat pagi Tante.." sapa Zeline dan Yuni ramah.
Wanita setengah baya yang masih terlihat cantik itu pun balik tersenyum ramah. Ia keluar dari mobil dengan menggandeng seorang anak kecil yang usia nya sekitar lima tahunan.
"selamat pagi" balas Tante itu.
"oh iya, silah kan masuk Tante. Saya buka pintu dulu"
Zeline membuka pintu dan mempersilahkan wanita dan putra kecil nya masuk.
"sebelumnya kenal kan Tante, saya Zeline dan ini Yuni teman saya. tadi malam kita belum sempet berkenalan"
"iya Tante sampai lupa, nama Tante Jessika, panggil saja Tante Jessi"
"baik Tante Jessi, selamat datang di restoran kami. Kami ada beberapa rekomendasi bentuk kue ulang tahun. Silah kan di lihat"
Yuni dengan sigap memberikan kertas berisi daftar harga serta bentuk kue ulang tahun.
"wahh,,, gambar bobo*boi ma" seru anak lelaki itu.
"kamu suka?"
"suka"
"jadi mau ini aja buat ulang tahun nanti?"
Anak lelaki itu mengangguk. "tapi di buat besar ya ma... Bertumpuk-tumpuk biar keliatan keren" ucap bocah itu dengan gemas.
"em,,, emang bisa ya mbak?" tanya Bu Jessika.
"Bisa Tante, kami akan mengantar kue itu nanti sore bersamaan dengan nasi kotak dan kue yang nanti nya akan di hidangkan" ucap Zeline.
"syukur lah, baik mbak. Terima kasih sebelumnya. Saya harap itu akan datang nanti sore jam lima ya mba. Acara akan di mulai pukul tujuh malam"
Zeline dan Yuni mengangguk. Wanita itu pun mengucapkan terima kasih kemudian berlalu. Setelah mobil wanita itu pergi, mobil pick up yang biasa mengantar sayuran datang.
seorang pria yang menjadi chef di restoran Zeline keluar dari dalam mobil. Dengan di bantu satu orang yang menjadi supir chef mengeluarkan sekarung beras, beberapa karpet telur, beberapa papan tempa dan bahan-bahan lainnya.
Zeline yang melihat itu pun segera membantu dan memasukkan itu semua ke dapur restoran. Setelah selesai dan menerima pembayaran, mobil itu pun pergi. Sementara chef, Zeline dan Yuni segera membuat pesanan mereka.
"ini kalo Dea ada pasti lebih cepet" seru Yuni.
"iya mbak Yun, tapi adik nya Dea lagi sakit jadi dia ngga bisa datang"
"iya. semoga besok udah sembuh biar Dea bisa berangkat lagi"
Yuni dan Zeline membuat kue ulang tahun, mereka membuat kue itu menjadi lima tingkat. Dan setia tingkat ada gambar animasi serial yang menjadi pilihan anak lelaki itu. Dalam waktu Setengah hari Yuni dan Zeline sudah menyelesaikan kue ulang tahun pesanan.
"duhh,,, capek juga ternyata" keluh Yuni.
"tapi seneng kan?"
"iya"
"semangat, kita tinggal membuat beberapa risol, brownies kering, dan kue sarang semut"
Yuni mengangguk, setelah meminum air mineral Yuni kembali berkutat di dapur. Sedang di tempat memasak sana, Chef dengan ahli meracik bahan-bahan untuk membuat nasi kuning. Masakan yang sudah di hasil kan selama setengah hari ini adalah, tumis kering tempe kecap, dan telur goreng yang sudah di iris-iris.
Untuk isian mika, Tante Jessika memilih nasi kuning, tempe kecap kering, telur dadar iris dan irisan mentimun. Tante Jessika memesan 500 mika untuk di berikan kepada mereka yang datang.
Sudah lewat beberapa jam, akhirnya pekerjaan mereka telah siap. kini mereka secara bergantian mengisi mika dengan nasi, telur dan tempe. Setelah selesai mereka pun duduk di bangku yang ada.
"akhirnya selesai juga. pokok nya gua ngga mau Zel, nanti malem kita harus refreshing. seharian ini gua cuma di dapur ini aja" seru Yuni.
"beres deh"
Mereka pun menata mika itu ke dalam kantung dan mulai membawa nya ke dalam mobil yang telah di sewa. Sementara untuk beberapa mika di bawa oleh chef menggunakan motor matic Zeline.
***
"ya ampun Sky Adersn,, kemana aja kamu?" seru seorang wanita yang melihat Sky baru pulang.
"eh mama" ucap Sky.
"kalian berdua masuk, Tante mau ngomong sama Sky"
"oke Tante"
Varo dan Enda yang kebetulan ikut pun segera masuk ke dalam. Sebab mereka merasakan hawa tak biasa pada wanita yang menjadi ibu sahabat nya itu.
setelah memastikan kedua teman anak nya masuk ke dalam rumah. wanita itu menjewer kuat telinga anak nya.
"aduh mam,,, sakit. Aauuu" teriak Sky.
"rasain! Udah di bilang pulang, pulang, malah ngga pulang. Udah tau adik nya mau ulang tahun tapi kakak nya ngga tau kemana"
Sky mengusap telinga nya yang memerah, ia memang benar-benar lupa dengan acara hari ini karena tadi malam ia terlalu memikirkan Zeline. Hingga rencana akan pulang setelah nongkrong akhirnya tidak jadi, sebab ia ketiduran di kamar Varo.
"maaf ma,, Sky capek banget semalem terus ketiduran di kostan Varo"
"alesan!" cibir sang mama.
"masuk sana!!" seru mama nya mendorong tubuh sang putra.
"punya mama gini amat" gumam Sky.
"kamu ngomong apa??"
"enggak ma"
Sky langsung ambil langkah seribu sebelum telinga nya di jewer kembali.
Setelah Sky masuk ke rumah, sebuah mobil masuk ke halaman rumah itu. Wanita itu menyambut dengan senyuman mengembang.
"ya ampun Zel, ini beneran rumah nya. Mewah banget" seru Yuni.
Zeline menatap rumah mewah bergaya klasik modern di depan sana. memang mewah.
"aku juga ngga tau"
"ya udah yuk turun, udah di tunggu sama Tante Jessika"
Zeline dan Yuni turun. Mereka mendorong sebuah kue ulang tahun yang tinggi menggunakan troli khusus. Tante Jessika pun tersenyum senang.
"selamat so....."
"maaa......"
Zeline terhenti begitu pun seseorang yang memanggil Tante Jessika dengan sebutan 'ma..'
"Zeline.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments