"hai Zeline" sapa Varo ramah bahkan ia tersenyum sangat manis.
Zeline yang mendengar namanya di sebut pun menoleh. Ia menatap datar ke arah tiga pria yang sedang menatap nya. Ia merasa tak mengenal ketiga pria itu tapi darimana para pria itu tau akan nama nya. Ia mengedarkan pandangan dan melihat ada beberapa bangku kosong di sana tapi mereka lebih memilih duduk di meja yang dekat dengan nya. Seperti nya nanti Zeline akan menggeser meja itu.
"Zeline" panggil Enda.
Zeline hanya menatap malas ke arah mereka. Sebenernya apa mau mereka.
Merasa panggilan nya tak di saut, Enda dan Varo pun tak lagi memanggil. Yang nama nya gadis dingin memang terlihat agak sombong dan angkuh. Tapi wajar Zeline tak mau menyala balik sebab mungkin Zeline merasa tak mengenal mereka meskipun mereka adalah para pria tampan di kampus dulu.
"gadis kulkas emang gitu ya" rutuk Enda.
Sky hanya terkekeh, ia justru menarik untuk meluluhkan si kulkas berjalan itu.
Yuni menghampiri meja mereka setelah tadi dari dapur mengantar pesanan pelanggan lain.
"mau pesen apa mas?" tanya Yuni ramah.
Varo dan Enda tersenyum, ia menginginkan gadis yang seperti Yuni. Yang murah senyum dan wajah nya lebih ekspresi.
"makanan favorit disini apa?" tanya Varo.
"untuk hari ini menu favorit yang tersedia adalah bebek rica-rica" jawab Yuni.
"oke, kami pesen itu aja dengan minum nya kopi latte"
"baik, harap tunggu sebentar"
Yuni pun berlalu ke dapur dan mengatakan pesanan mereka. Setelah beberapa saat Yuni di bantu dengan chef mengeluarkan pesanan di meja Sky.
Mereka bertiga pun kemudian menikmati makan siang yang terasa nikmat itu. Entah karena perut mereka lapar atau memang masakan nya yang enak. Sesekali Sky melirik ke arah gadis dingin di sana. Selama ia duduk tak sekalipun ia melihat gadis itu tersenyum. Ia hanya akan tersenyum tipis, sangat tipis kepada mereka yang melakukan pembayaran.
'sebenernya kenapa? Tidak mungkin bukan bahwa sejak lahir ia berwajah dingin seperti itu'
batin Sky bertanya-tanya.
Sky melakukan pembayaran setelah menghabiskan menu pesanan nya. Sementara dua sahabat nya keluar lebih dulu dan menunggu di mobil.
Zeline menghitung total pembelian itu di kalkulator. Zeline sengaja tak menggunakan komputer karena ia malas.
"total nya 345 ribu rupiah" ucap Zeline.
Sky mengeluarkan kartu ATM milik nya dan di serahkan pada Zeline.
"kau Zeline kan?" tanya Sky basa basi.
Zeline hanya mengangguk, sedang Sky menganga tak menyangka bahwa Zeline hanya menjawab dengan anggukan.
Seorang Sky di abaikan oleh seorang perempuan? Sungguh ini pertama kali dan semakin menarik perhatian Sky.
"thanks" ucap Zeline mengembalikan ATM milik Sky.
Sky pun berlalu, ia berjalan cepat sebab jam istirahat hampir usai.
"mereka udah balik?" tanya Yuni menghampiri Zeline.
Yuni membawa nampan berisi dua piring nasi dan sayur kangkung dengan lauk telur ceplok. Menu kesukaan Zeline.
"makan dulu Zel" ucap Yuni.
"iya, makasih ya"
Yuni mengangguk, ia pun duduk di bangku samping Zeline dan mulai menyantap makanan nya.
"mereka pulang sejak tadi?" tanya Yuni lagi.
"siapa?" tanya Zeline menoleh ke arah Yuni.
"Sky sama temen-temennya"
"siapa?"
"lu ngga kenal mereka?"
Zeline menggeleng, Yuni hanya menghela nafas pelan. Memang secuek itu Zeline sampai cowok paling tampan di kampus nya pun tak ia kenal.
Yuni tak mengobrol lagi, ia menghabiskan makanan nya segera karena takut nanti ada pelanggan lagi.
***
"lu berdua tuh gi*la ya. Bisa-bisanya ninggalin gua semalem!!" sentak Sherly.
Sementara dua teman di depan nya hanya meringis.
"kita sebenarnya tadi malem ngga berniat ninggalin lu Sher, tapi lu sendiri yang minta di tinggal" jawab Bella membela diri.
"iya betul" sahut Aurel setuju.
Sherly mendengus, ia sebenarnya ingat kejadian sebelum ia melakukan one night stand dengan cowok tadi malam. Sedikit-sedikit ia ingat bahwa ia mengusir kedua teman nya sebab ia merasa tersang*ang dengan sentuhan cowok itu.
"inget kan lu? makanya jangan asal nyalahin" seru Bella.
"kalian nggak kerja?" tanya Sherly mengalihkan pembicaraan.
"kita mulai kerja Minggu depan. Lagian kita kerja di perusahaan bokap lu kan?" tanya Aurel.
"iya, gua udah rekomendasiin kalian sama bokap. tinggal kalian aja kirim cv kalian" jawab Sherly.
"ashiiaap... Duhh seneng banget sih bisa temenan sama lu Sher, kita kan ngga harus capek-capek nyebar CV ke kantor lain" sanjung Bella.
Sherly hanya tersenyum bangga. Di antara mereka bertiga memang hanya orang tua Sherly yang mempunyai pekerjaan. Sedangkan orang tua Bella dan Aurel bekerja di perusahaan papa Sherly.
"kita jalan-jalan yuk, sebelum kita mulai kerja. kalo udah kerja pasti kita ngga bakal punya waktu buat shopping lagi" usul Bella.
Sherly dan Aurel pun setuju dan mereka langsung bergegas ke mall yang dekat dari cafe tempat dimana mereka nongkrong.
***
Di sebuah ruangan khusus yang di sediakan, Andra sedang duduk di sebuah sofa sembari memandang foto seorang gadis cantik. Di dalam foto itu gadis itu tersenyum sangat manis, senyumannya hangat dan menawan. Tapi sekarang ia tak bisa melihat senyum itu lagi, senyum yang membuat ia jatuh cinta. Tapi ketika ia sadar bahwa diri nya lah yang membuat gadis itu jarang tersenyum Andra seketika merasakan nyeri di dada nya.
Menyesal tentu saja. Ia sudah menyia-nyiakan seseorang yang tulus menyayangi nya hanya demi seorang wanita yang menawarkan kesenangan sementara.
Di luar ruangan itu, ada seorang lelaki yang hendak mengetuk pintu namun ia urung kan. Jam sudah menunjukkan lima sore tapi Andra belum juga keluar dari ruangan. Padahal ia akan pamit pulang sebab shift siang akan berganti.
Tok tok tok
akhirnya pintu di ketuk juga, pria yang tak lain Bara itu masuk ke ruangan khusus milik Andra setelah di persilahkan.
"ngelamun lagi?" tanya Bara.
Andra diam, ia tahu bahwa penyesalan tiada akhirnya tak akan merubah apapun. karena karakter gadis yang ia sakiti tak pernah mau melihat ke arah orang yang sudah menyakiti nya.
"percuma Ndra, itu nggak akan merubah apapun" seru Bara.
"gua tau"
"nyesel kan lu sekarang? Lebih nyesel lagi kalo suatu saat dia bakal sama temen Deket lu"
"siapa?"
"Sky. Dia tertarik sama Zeline."
Andra terdiam. Rupa nya sejak tadi Andra sedang melihat foto Zeline dengan penuh kerinduan. Siapa yang menyangka bahwa gadis dingin bak kulkas berjalan itu pernah merajut kasih bersama seorang Andra.
Tak ada yang tau cerita itu selain Bara dan Yuni. Sebab dua orang ini adalah saksi dimana Zeline perlahan berubah menjadi gadis dingin yang perasaan nya tak gampang tersentuh lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Atau jangan2 dgn Sherly semalam juga Andra..
2024-01-21
0