2

Tante Jessika mengernyit heran ke arah Sky. Dan Tante Jessika langsung mengerti ketika ingatan tentang kalung hati dengan permata biru di pakai oleh Zeline.

"ayo Yun, Zel, masuk dulu ke dalam. Sepertinya kalian kenal sama anak Tante" ucap Tante Jessika ramah.

Yuni tersenyum ramah sementara Zeline tersenyum kikuk. Zeline dan Sky bahkan saling lirik kemudian Sky lebih dulu masuk ke dalam rumah. niat hati ingin bertanya tentang camilan nya yang tiba-tiba habis tapi ternyata ketika ia keluar justru melihat Zeline.

Tentu saja akan terasa memalukan jika Sky bertanya perihal camilan kepada sang mama sementara ada gadis pujaan nya disana.

"ayo pak bawa masuk ke dalam. Hari sudah senja biar sekalian di tata" ucap Tante Jessika kepada chef.

Zeline, Yuni dan chef pun masuk ke rumah. Ketika mereka memasuki rumah pandangan kagum langsung terlihat. berbeda dengan Zeline yang tampak biasa saja. Ia justru menatap datar ke arah rumah itu.

"Zel.." panggil Yuni menepuk pundak Zeline.

Zeline sedikit terkejut kemudian menoleh arah Yuni. Zeline memandang Yuni yang sedang tersenyum teduh ke arah nya. Hanya Zeline yang paham arti senyum dari Yuni. Sedang tiga pria di tengah-tengah tangga sana hanya menatap ke arah Zeline dengan tatapan tak terbaca.

"menurut lu ada apa sama Zeline?" tanya Sky.

"apa yang aneh memang?" tanya Varo.

"lihat dua orang di sebelah nya, mereka menatap kagum ke arah rumah ini. sedang Zeline hanya pandangan dingin seolah ada luka di mata nya" jelas Sky.

Varo dan Enda saling pandang, ternyata segitu dalam penglihatan Sky pada Zeline.

"pelan-pelan ketika lu udah berhasil masuk dalam kehidupan Zeline, gua yakin sedikit demi sedikit hal yang bikin doi sedih pasti bakal di ceritain sama lu" ucap Enda.

"gua harap"

"emang perlu sedikit rasa sabar Ky, gua lihat selama ini Zeline belum pernah Deket sama cowok mana pun. Kemana-mana selalu sama si Yuni" sahut Varo.

"ada baiknya lu nyari tau tentang Zeline dari Yuni" usul Enda.

Sky hanya diam tak menanggapi,, namun ia setuju dengan usulan Enda. tapi nanti apakah tidak akan membuat Zeline risih.

***

Beberapa hari berlalu, Sky berencana datang ke restoran Zeline setelah satu Minggu ia tak berkunjung kesana. Ia pun sekaligus ingin menyampaikan ucapan terima kasih dari sang mama karena adik nya sangat menyukai cake buatan Zeline. Mama nya bahkan memberikan sesuatu kepada Zeline. Sky sendiri tak mengerti apa isi bungkusan dalam paper bag yang tadi pagi di berikan sang mama padanya.

"mama ada-ada aja deh, padahal kan kalo cuma mau bilang makasih bisa langsung chat atau telpon" sungut Sky.

Ia menatap paper bag yang ada di sudut meja nya. Jiwa nya sungguh kepo untuk mengetahui apa isi di dalam nya. tapi,

"kalo di buka mama bakal tau ngga sih ya?" gumam Sky.

tangan Sky terulur hendak mengambil paper bag itu. Namun, ponsel dalam saku nya bergetar, Sky pun mengambil ponsel itu dan langsung menggeser tombol hijau ketika nama sang mama tertera di layar nya.

"JANGAN COBA BUKA ISI PAPER BAG ITU, KALAU KAMU BERANI COBA BUKA UANG JAJAN KAMU MAMA POTONG"

Suara melengking yang membahana itu membuat Sky menjauhkan ponsel nya dari telinga nya agar tidak terluka. Ketika Sky hendak menjawab ternyata panggilan telah terputus. Sky menghela nafas kasar.

"mama bikin greget aja, untung sayang" gumam Sky memasukkan kembali ponsel nya.

Ia meraih paper bag itu dan mengintip sedikit apa isi di dalam nya. sebuah kotak yang di bungkus kertas kado.

"huh, bikin penasaran aja" ucap Sky kemudian berlalu.

Suasana kantor sudah agak sepi, karena jam pulang kantor memang sudah satu jam yang lalu. Sky sengaja pulang akhir karena ia ingin lama-lama berada di ruangan nya. Bukan apa-apa, hanya saja ia merasa tenang di ruangan itu. Dan juga ia bisa menyelesaikan misi yang selama ini membuat ia penasaran akan jati diri seorang Safira Zeline.

Sky memacu kendaraan roda empat nya menuju restoran bread and butter. disana suasana terlihat ramai. Sky mengernyit ketika keramaian itu bukan lah orang-orang yang berniat mengantri. tapi lebih kepada orang-orang yang sedang melihat sesuatu.

Sky menghentikan mobil nya di area pelataran, ia bergegas turun sembari membawa paper bag dari sang mama. Ia sedikit penasaran dengan kerumunan di depan sana. Sky mencoba menyelinap di antara orang-orang untuk melihat lebih dekat. Dan ketika sudah dekat ia melihat pemandangan yang membuat mulut nya menganga.

"DASAR ANAK NGGA TAU DIRI! UDAH BAGUS AKU MERAWAT MU SEJAK BAYI SAMPAI SEKARANG SEBESAR INI. TAPI KAMU TIDAK MAU MEMBALAS BUDI. AKU HANYA MINTA BEBERAPA UANG SAJA TAPI KAMU TAK MAU MEMBERIKAN NYA!!!" ucap seorang pria yang mengenakan pakaian sederhana.

Zeline hanya terdiam, terlihat sudut bibir gadis itu mengeluarkan darah. kedua pipi nya terlihat memerah jelas sekali gadis itu baru saja di tampar.

'siapa itu?' batin Sky.

Sky mencoba maju dan menghampiri Zeline yang menatap datar ke arah pria yang wajah nya terlihat kusam. tapi Sky heran ketika warna kotor di tubuh pria itu terlihat tak merata di seluruh tubuh. pakaian nya terlihat lusuh. Sky melihat sekeliling, banyak orang-orang yang berbisik membicarakan hal ini.

"KALIAN LIHAT, INI ADALAH ANAK YANG TIDAK BERBAKTI. AKU SEBAGAI AYAH SUDAH MEMBESARKAN NYA DENGAN SEPENUH HATI TAPI DIA YANG SUDAH SUKSES TAK PERNAH MEMBERIKAN SEDIKIT SAJA UANG PADAKU" ucap lantang pria itu.

Deg .

'anak?' batin Sky.

Sky melihat ke arah Zeline yang menunduk, Sky tau pasti Zeline merasa malu saat ini. Tiba-tiba, Yuni menerobos kerumunan itu dan menghampiri Zeline.

"cukup om!!!" seru Yuni.

"apa om ngga merasa malu membuat kerumunan disini? Bahkan hari sudah senja tapi om masih berkeliaran disini apakah tidak takut ada nyamuk menggigit om?"

"diam kamu anak kecil!!!"

"aku tak akan diam. Zeline adalah sahabat ku, kau tak berhak mengatai nya di depan banyak orang!" seru Yuni.

"tapi dia adalah anakku!"

"anak yang tak pernah di urus!!" ucap Yuni sarkas.

pria itu terdiam. Ia mendengus kasar kemudian pergi dari sana tanpa berkata apapun. Dan beberapa saat, tanpa di komando orang-orang yang berkerumun sudah hilang perlahan. Ada yang pergi ada juga yang masuk ke restoran. beruntung ada Dea yang akan menangani pelanggan di dalam.

"kamu baik-baik aja Zel?" tanya Yuni.

Zeline mengangguk, meskipun wajah nya terluka ia tetap mencoba tersenyum di depan Yuni. Yuni memberi kode kepada Sky untuk meninggalkan mereka. Sky pun mengangguk dan masuk ke restoran.

Terpopuler

Comments

Jumi Saddah

Jumi Saddah

semangat nd lanjut trus

2023-10-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!