Quality Time

"Nak, hari ini kamu libur kan?" tanya Azizah yang diangguki oleh Faiz. "Jalan-jalan gih ajak Nayya, udah satu bulan lebih masa cuma di rumah terus. Nggak kebayang bosennya gimana kan?" ujar Azizah kemudian Faiz tampak menimang-nimang penuturan Azizah. Benar juga apa kata Azizah, kalau Faiz ada di posisi Nayya, Faiz udah minta buat anterin jalan-jalan. Faiz pun segera masuk ke dalam kamar menemui istrinya yang baru saja selesai menyetrika baju.

"Dek" panggil Faiz kemudian mendekat dan duduk di tepi ranjang. Sedangkan Nayya hanya mendongak dan mengernyitkan dahinya seolah bertanya 'kenapa'

"Jalan-jalan yuk, kamu nggak bosen apa di rumah terus. Keluar cuma buat belanja. Kamu tu kalau mau keluar-keluar bilang aja dek nggak usah sungkan" jelasnya membuat Nayya nyengir. Kemudian dirinya lanjut memasukkan baju-baju yang sudah di setrika ke dalam lemari.

"Nayya ngikut aja mas, lagian Nayya juga udah terbiasa di rumah, keluar cuma buat belanja sama ke rumah sakit aja" jelasnya yang diangguki Faiz.

"Yaudah siap-siap gih kita quality time berdua" ajaknya sembari mengambil tas selempang yang ada di gantungan balik pintu.

"Berdua? Terus ibu gimana mas?" tanyanya kemudian pada sang suami.

"Justru ibu yang nyuruh kita buat jalan berdua. Lagian nanti sore ibu ada arisan, malemnya kan ada kajian. Takutnya nanti kecapekan" jelasnya pada sang istri.

"Yaudah mas tunggu di luar ya. Jangan lama-lama nggak usah make up lebih-lebih, kalau perlu pakai masker" ujarnya sembari melenggang pergi meninggalkan Nayya yang tengah bersiap.

Alhasil Nayya segera mengganti pakaiannya dengan midi dress hitam, kemudian dirinya mengambil pashmina hijau army yang ada di dalam almari dan memakainya dengan tetap menjulurkan jilbabnya menutupi dada.

Setelahnya dirinya mengoleskan sedikit bedak di wajahnya dan juga mengoles sedikit lipstik berwarna peach di bibirnya.

Usai bersolek, dirinya mengambil kaos kaki dan memakainya, kemudian mengambil tas, dompet, juga handphone.

Kemudian berjalan keluar dan mencari Azizah, setelah menemukan Azizah yang tengah berada di dapur, Nayya pun pamit, setelahnya Nayya segera menghampiri Faiz dan duduk di belakang.

"Udah?" tanya Faiz sembari membenarkan spionnya. Nayya pun menganggukkan kepalanya.

"Nggak pakai masker?" tanya Faiz.

"Ada kok di dalam tas, bentar Nayya pakai dulu" ujarnya kemudian segera membuka tas dan mengambil masker dan memakainya. Setelahnya Faiz menyodorkan helm dan langsung Nayya terima dan dipakai di kepalanya.

"Mau kemana?" tanya Faiz saat motor sudah berjalan di jalan raya.

"Nayya ikut aja mas" Faiz pun mengangguk dan mulai melajukan motor maticnya. Setelah kurang lebih setengah jam berhentilah di sebuah taman bermain yang cukup ramai di kota Solo.

"Taman bermain? Kita udah gede mas" dumelnya kemudian sang suami hanya mengusap pucuk kepala Nayya.

"Masuk dulu aja" jelasnya membuat Nayya mengangguk dan berjalan masuk mengekori Faiz.

Usai membeli tiket, Faiz segera masuk dan melihat berbagai wahana permainan.

Faiz mulai mendekat ke permainan becak air. Setelah ada becak air yang kosong, Faiz pun mengajak Nayya untuk menaikinya.

"Kenapa takut?" tanya Faiz saat becak air itu udah mulai berada di tengah-tengah. Dan Nayya memalingkan wajahnya di ceruk leher Faiz.

"Takut mas, tu di ikutin sama ikan-ikan, mana gede-gede lagi ikannya, kan takut, apalagi kalau becak airnya ini tenggelam mas, terus kita gimana" Faiz hanya terkekeh mendengar penuturan Nayya. Sedangkan Nayya kembali menyandarkan wajahnya ke pundak Faiz, berharap pikiran negatifnya segera hilang.

Melihat Nayya yang ketakutan pun segera menepikan becak airnya.

"Yaudah sekarang kamu mau kemana, biar mas temenin" Nayya pun melihat daftar permainan gratis yang tertera di tiket itu.

"Mmm kita ke bioskop 6 dimensi aja mas, Nayya belum pernah nyoba hehe" ujar Nayya yang langsung diangguki oleh Faiz.

Mereka pun berjalan menuju tempat dimana bioskop itu berada setelahnya mereka masuk dan mulai memakai kacamata yang sudah di sediakan.

Layar bioskop mulai menyala, kursi turut bergoyang seolah dirinya adalah peran utama di layar itu, dan dapat Nayya juga Faiz rasakan ada tetesan air seperti gerimis, seolah berada di dunia yang sama dengan film yang ditayangkan.

Setelah puas menonton bioskop, Nayya dan Faiz membeli makan siang dan memakannya di sebuah gazebo yang sangat sejuk karena dikelilingi pohon rindang.

Setelah menuntaskan makannya mereka shalat Dzuhur di musholla. Kemudian mereka melanjutkan berjalan untuk mencoba wahana gratis lainnya. Namun mereka rasa itu hanya untuk anak kecil saja. Alhasil Faiz mengajak Nayya untuk menaiki bus yang membawa wisatawan jalan-jalan mengelilingi area taman bermain ini.

Setelah puas mereka pun keluar dan melanjutkan perjalanannya. Kali ini Faiz mau mengajak Nayya ke taman bunga yang di desain dengan konsep ala Italia juga Inggris.

Setelah membayar tiket, mereka mulai masuk mengikuti jalan dan pandangan pertama yang Nayya lihat adalah bunga-bunga berwarna lavender juga pink menggantung di atas dan di sepanjang jalan masuk.

Kemudian dirinya berjalan terus, melewati jembatan kaca, kemudian melewati kolam ikan yang pinggirnya terdapat bunga merah yang menghiasi sepanjang jalan.

Kemudian maju lagi dan mulai turun ke bawah, tampaklah pot-pot yang ditata rapi membentuk seperti gunung, juga ada beberapa tanaman lainnya yang sangat cantik. Tak lupa ada menara tiruan, menara Eiffel yang terletak di samping taman kelinci.

Nayya masih terus berjalan sembari memegang handphonenya untuk terus memotret indahnya taman bunga ini.

Setelah satu jam berada di dalam, mereka berjalan keluar melewati jalan yang berbeda.

Saat keluar, mereka disuguhkan dengan banyaknya kedai yang menjual beberapa makanan khas untuk oleh-oleh, cenderamata, dan lain lain.

"Mau beli apa?" tanya Faiz saat mereka berhenti di kedai oleh-oleh.

"Emang nggak papa, ntar mahal lhoh mas" ujarnya kemudian.

"Nggak papa, beli buat ibu satu, sama bu Zulfa satu. Kita nanti aja di luar. Lagian udah makan siang kan tadi" jelasnya membuat Nayya mengangguk dan kemudian memilih oleh-oleh. Setelah membayar mereka berjalan keluar menuju parkiran.

Faiz mulai menyalakan motornya dan menuju ke rumah Nayya terlebih dahulu.

Setelah motor berjalan kurang lebih 45 menit, mulai berbelok ke sebuah gang dan berhenti tepat setelah jembatan sungai.

Dua orang itu segera turun dan mengetuk pintu rumah Zulfa. Tak selang lama pemilik rumah pun keluar.

"Assalamualaikum bu" ujar Faiz juga Nayya hampir berbarengan.

"Wa'alaikumsalam, ayo masuk dulu sini" ajak Zulfa kemudian Faiz dan Nayya pun segera masuk, setelah dipersilahkan duduk mereka berdua pun duduk.

"Habis dari mana?" tanya Zulfa penasaran.

"Habis dari jalan-jalan bu, pumpung mas Faiz libur" jelasnya. "Oh iya bu, ini oleh olehnya, mas Faiz yang beliin" ucap Nayya sembari menyodorkan kresek yang berisi satu dus putih tanggung.

"Kok repot-repot nak, makasih ya" ujarnya yang diangguki oleh Faiz.

Faiz melihat jam yang ada di tangannya. Pukul 14:45 dirinya juga Nayya pun segera pamit dan pulang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!