Kecelakaan

Lima hari menjelang pernikahan, Faiz telah menyewa baju yang akan digunakan dirinya juga Nayya untuk akad dan dirinya akan mengantarkan baju itu ke rumah Nayya sore hari ini. Meskipun Faiz tak tahu ukuran baju Nayya tapi dirinya rasa gaun yang dipilihnya sudah pas, lagi pun jika ukuran tak sesuai bisa ditukar terlebih dahulu.

"Bu, Faiz ke rumah Nayya bentar ya mau anter bajunya" pamitnya pada Azizah.

"Apa nggak besok pagi aja Iz" sanggahnya kemudian. Sebenarnya Azizah merasakan sesuatu tak enak dalam hatinya, dirinya dihantui rasa was-was seperti akan ada suatu hal yang terjadi, entah pada dirinya atau putra bungsunya ini, tapi Azizah tak tau apa itu. "Lagian ini hari Rabu nak, nanti kamu harus bantu-bantu di masjid kan buat acara kajian" lanjutnya lagi. Faiz tampak menimang-nimang ucapan sang ibu.

"Masih keburu kok bu, ini baru jam setengah lima. Biasanya Faiz sampe masjid jam lima sore. Faiz antar bajunya sekarang karena biar nanti kalau ukurannya kurang pas di badan Nayya bisa ditukar kalau nggak ya bisa dijahitkan dulu" ujarnya memberi alasan, membuat Azizah mengangguk.

"Yaudah hati-hati ya Iz, salam buat bu Zulfa" ujarnya yang diangguki Faiz, kemudian Faiz pun mengulurkan tangannya.

"Assalamualaikum" Faiz mulai menaiki motornya dan mengendarai motor itu menuju rumah Nayya.

"Wa'alaikumsalam" setelah Faiz bersama motor yang ditumpanginya benar-benar hilang dari pandangannya, Azizah mengelus dadanya pelan. 'semoga tak terjadi apa-apa nak' batinnya kemudian masuk ke dalam rumah.

...****************...

Usai mengendara sejauh dua kilometer, motor Faiz mulai memasuki sebuah gang dan setelah seratus meter melewati gang, sampailah di depan rumah Nayya.

Tok… Tok… Tok…

"Assalamualaikum" salamnya pada sang pemilik rumah. Tak lama kemudian Arya yang kebetulan masuk pagi dan sudah berada di rumah pun keluar.

"Wa'alaikumsalam, lhoh Faiz ada apa kesini? Ayo masuk dulu" tanyanya sembari mempersilahkan Faiz untuk masuk namun Faiz menolaknya karena setelah ini masih ada urusan yang harus diselesaikannya.

"Saya kesini mau antar gaun untuk Nayya. Nanti disuruh coba dulu aja mas, kalau udah pas ya syukur Alhamdulillah, kalau kurang atau kebesaran mas Arya chat saya aja ya, biar nanti saya jahitkan dulu atau saya tukar dengan gaun yang lain" jelasnya sembari menyerahkan paper bag cokelat yang berisi gaun itu ke Arya.

"Nanti aku sampaikan sama Nayya, makasih ya Iz" ujarnya seraya menerima paper bag itu. "Ini beneran nggak mau masuk dulu?" tawarnya lagi.

"Saya masih ada urusan mas, ibu saya nitip salam buat bu Zulfa" ujarnya kemudian. "Iya, nanti saya sampaikan, sekali lagi terima kasih ya" ucap Arya kedua kalinya.

"Ya sudah saya permisi dulu mas, Assalamualaikum" pamitnya kemudian berjalan ke arah motornya.

"Wa'alaikumsalam" setelah Faiz pergi, Arya segera masuk dan pergi ke kamar Nayya untuk memberikan gaun dari Faiz.

"Nay" panggil Arya dari luar. Sang pemilik kamar pun segera keluar menemui abangnya.

"Ini dari Faiz, disuruh coba dulu katanya, nanti kalau kurang pas bilang sama abang ya biar abang bilangin ke Faiz" jelasnya kemudian.

"Iya bang nanti Nay coba dulu, makasih ya bang" ujarnya diangguki Arya dan Arya pun kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda.

Di depan cermin Nayya mengeluarkan gaun itu dari paper bag dan menempelkan di tubuhnya. 'Pas, cantik' namun karena kurang yakin Nayya tetap akan memakainya. Saat Nayya hendak membuka pengait baju itu tiba-tiba baju yang dipegangnya jatuh dan Nayya tak sengaja menyenggol minuman teh yang ada di atas meja yang turut tumpah membasahi gaun yang putih itu, hingga tampaklah noda coklat di atas gaun itu.

Nayya merasa sangat bersalah dengan Faiz, menyewa gaun saja bisa sampai ratusan ribu. Boro-boro dipakai untuk acara akad, bahkan Nayya belum mencobanya sama sekali pun baju itu sudah kotor.

Deg

Nayya merasakan tak enak dalam hatinya, entah kenapa tiba-tiba jantungnya berdebar-debar. Apakah ada sesuatu yang terjadi pada keluarganya? Atau malah terjadi sesuatu dengan Faiz? pikirnya kemudian mengambil alat pel untuk mengepel lantai yang basah karena tehnya, 'semoga tak terjadi apa-apa' batinnya mengalihkan pikiran negatif dalam dirinya dan berusaha menenangkan dirinya.

Setelah mengepel lantai, dirinya membawa gaun itu ke kamar mandi untuk di cuci supaya nodanya hilang dan tampak putih bersih seperti semula.

"Syukurlah nodanya bisa hilang, maafkan Nayya ya mas Faiz, bahkan belum Nayya pakai pun Nayya sudah mengotorinya" gumamnya kemudian memeras baju itu dan dimasukkan ke dalam ember untuk dibawa keluar dan dijemur.

Sore hari memang bukan waktunya untuk menjemur pakaian. Namun, saat Nayya melihat matahari yang tampak masih memancarkan sinarnya dengan terang, tak masalah bukan, jika dirinya menjemur gaun itu sekarang.

Setelah menjemur pakaian, Nayya hendak berjalan masuk ke rumah sembari menenteng ember yang ia bawa tadi. Langkahnya terhenti saat mendengar Adiba yang berjalan pulang bersama temannya sembari berbincang-bincang.

"Kasian banget ya" timpal Seli, teman kerja Adiba.

"Iya Sel, ngeri juga aku liatnya, kakinya banyak darah gitu. Yaudah aku pulang dulu ya" pamitnya sembari bersalaman dengan Seli dan setelahnya berjalan menuju halaman rumahnya.

"Wih, baju pengantin, dari mas Faiz ya" kata Adiba saat netranya menangkap gaun yang nampak masih basah, sepertinya baru saja di cuci.

"Iya, Diba kok bilang ngeri-ngeri gitu. Emang ada apa?" tanyanya penasaran.

Adiba pun mulai menceritakan saat dirinya pulang kerja di dalam angkot melihat ada kecelakaan di jalan raya, tepatnya di belokan depan Masjid.

"Tadi pas Diba pulang kerja, di depan masjid itu lho Nay, yang ada belokan itu. Nah disitu ada kecelakaan. Ngeri banget tau Nay. Kakinya berdarah-darah gitu" ceritanya terpotong oleh abangnya yang tiba-tiba ikut nimbrung.

"Apanya yang berdarah-darah" ujarnya sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk yang ia usap-usapkan ke rambutnya.

"Itu, ada kecelakaan di depan masjid sebrang jalan" jelas Adiba pada Arya. Sontak Arya sedikit terkejut dan entah kenapa tiba-tiba dirinya teringat dengan Faiz.

"Keliatan orangnya?" tanya Arya penasaran, takut-takut jika itu benar Faiz.

"Nggak keliatan jelas si bang, telungkup soalnya, kalau bajunya sih kemeja pendek kaya koko gitu,warnanya merah hati, ada abunya, terus pakai sarung" jelas Adiba sekenanya, karena memang itulah yang Adiba lihat.

'Apa iya Faiz yang kecelakaan?' batinnya bertanya, dirinya menduga-duga jika yang Adiba ceritakan adalah Faiz. Arya pun menoleh ke arah Nayya yang tampak termenung.

Nayya memang pernah melihat Faiz memakai baju berwarna merah hati dan di bagian kancing berwarna abu-abu. Namun karena dirinya belum memastikan, dirinya tak terlalu percaya jika itu adalah Faiz. Tapi entah kenapa Feelingnya sangat kuat mengatakan jika itu adalah Faiz.

"Kok pada diem?" sahut Adiba memecah kecanggungan diantara mereka.

"Nggak, nggak papa kok, yaudah ayo masuk" ajak Nayya kemudian, sedangkan Faiz masih berdiri di teras rumahnya.

'Beneran Faiz bukan ya, tapi tadi memang Faiz pakai baju merah hati, ah mending cek sendiri aja lah daripada penasaran terus' batinnya kemudian segera menyalakan motornya dan menuju ke tempat yang sudah Adiba jelaskan tadi.

"Tadi ada yang kecelakaan ya pak" tanya Arya pada pedagang bakmi pinggir jalan.

"Iya mas Arya, yang kecelakaan itu lho, putranya bu Azizah, mas Faiz"

Duarrr…

Bagai petir di siang bolong. Arya sangat sangat terkejut. Ternyata benar dugaannya, Faiz kecelakaan tepat setelah pulang dari rumahnya.

"Terus dibawa ke rumah sakit mana pak?" tanya Arya kemudian.

"Lagi dibawa ke klinik mas, nggak tau kalau nanti dirujuk ke RS, soalnya kalau dilihat lukanya cukup parah mas" jelasnya yang diangguki oleh Arya.

"Ya sudah pak, saya permisi dulu nggeh. Assalamu'alaikum" pamitnya kemudian mulai menyalakan motornya.

"Iya mas. Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" pedagang bakmi itupun mulai melanjutkan masaknya yang sempat tertunda.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!