Sutradara (2)

Melihat Abimanyu tak mengindahkan perkataannya, seketika emosi Clara membumbung tinggi.

“Abi!!!” teriaknya memanggil Abimanyu yang sudah menjauh daritadi

“Sialan. Wanita jalanng itu terus saja mengganggunya padahal mereka sudah bercerai.” Clara memaki habis mantan istri Abimanyu

“Dasar tidak tahu diri.” Umpatnya lagi, ia mereka Indira terus saja mengusik Abimanyu meski mereka sudah lama berpisah.

“Mengatasnamakan anak, jalangg itu terus menempeli Abi.” Ujarnya menyiratkan kebencian pada Indira, sang mantan Abimanyu.

Abimanyu sudah resmi bercerai dengan Indira sejak 2 tahun yang lalu, mereka dikaruniai satu orang puteri berusia 5 tahun setelah mereka lama menunggu kehadiran buah hati selama 6 tahun menikah.

Alasan mereka bercerai adalah, Indira dan Abimanyu kerap bertengkar hanya pasal kesibukan pria itu yang memang sedang naik daun sebagai seorang sutradara.

Selama ini, Abimanyu hanya sutradara biasa, maka dari itu ketika pamornya baik dengan memegang film yang sukses digarapnya, Abimanyu tentu tak ingin melewatinya begitu saja.

Dampaknya adalah, ia jarang berada bersama keluarga kecilnya dan memicu pertengkaran suami istri yang akhirinya memilih berpisah setelah menikah selama 11 tahun di saat karir Abimanyu sedang naik-naiknya.

Dan Clara yang memang menaruh hati pada pria itu sejak merintis karirnya, tentu tidak tinggal diam saat tahu pujaannya sudah menyandang status duda, dengan label hot tentu saja.

Maka dari itu, artis yang juga fenomenal itu dengan segala cara gencar mendekati duda keren yang juga haus belaian wanita. Ia paham sekali dengan tuntutan hasrat tinggi seperti Abimanyu, dan ia dengan sukarela menyerahkan tubuhnya asalkan pria itu menjadi miliknya.

Terbukti, satu tahun mereka menjalani hubungan diam-diam ini. Clara menginginkan semua orang tahu jika mereka adalah sepasang kekasih, tapi Abimanyu masih mempertimbangkannya. Dan Clara tahu alasannya, yakni Indira.

Ia yakin jika Abimanyu masih menaruh hati pada sang mantan istri yang belum mau diajak rujuk oleh Abimanyu.

“Aku akan membuatmu merasakan akibat mengganggu milikku, Indira.” Kecam Clara yang sudah menyingkirkan akal sehatnya akibat terbakar cemburu buta.

“Dan kamu Abi, jangan pernah berharap bisa pergi dengan mudah dariku, setelah semua yang aku berikan dan kau masih memikirkan jalangg liar itu.” Giliran nama Abimanyu yang diikutsertakannya.

Ia benar-benar emosi saat ini, ia merasa Abimanyu hanya memanfaatkan tubuhnya tanpa mau serius dengan hubungan mereka. Dan Clara tidak mau dirugikan, ia tidak mau habis manis sepah di buang.

Setelah puas bersamanya, Abimanyu kembali pada mantan istrinya? Clara tidak akan membiarkan hal itu terjadi begitu saja.

“Datanglah kemari bersama Beauty, rumah yang pernah menjadi impian kita sudah berhasil aku bangun.” Sayup-sayup Clara mendengar perbincangan Abimanyu yang sedang berada di sudut ruang kerjanya.

Benar kan dugaannya. Abimanyu tetap tidak bisa berlari dari masa lalunya.

Dan Clara sudah pasti tidak menjadi masa depan Abimanyu setelah ini.

Tanpa berpamitan sama sekali, Clara bergegas keluar dari rumah besar yang sudah dibangun Abimanyu dengan hasil kerja kerasnya selama ini.

“Akan ku pastikan kau lenyap dari bumi ini, Indira.” Dengan penuh tekad membara, Clara berniat melakukan hal itu pada mantan istri Abimanyu.

Deru suara mobil menyita perhatian Abimanyu. Kebetulan letak ruang kerjanya memang agak menjorok ke halaman depan sehingga ia bisa melihat tamu yang berkunjung ke rumahnya.

Abimanyu hanya menghela nafasnya melihat sikap Clara yang suka bertindak sesuka hatinya, tapi ia tetap bersabar karena ia mencintai wanita muda itu dengan tulus tanpa embel-embel memanfaatkan sama sekali.

15 menit ia bercengkrama dengan anaknya setelah berbicara dengan Indira lebih dulu. Akhirnya Abimanyu keluar dari ruang kerjanya dan mendapati kekosongan kembali memeluknya malam ini.

“Clara, kapan kamu akan dewasa. Ini yang membuatku belum berani menunjukkan hubungan kita di depan umum.” Ucap Abimanyu dengan alasannya.

Sungguh bertolak belakang dengan apa yang dipikirkan oleh Clara tadi yang menyatakan jika Abimanyu tak mau mempublikasikan karena ingin rujuk dengan mantan istrinya.

Satu minggu setelah pertemuan mereka, Clara yang sudah menepikan mobilnya di halaman rumah Abimanyu tertegun ketika mendapati pintu dibuka oleh..

“Indira? Kenapa kau ada di sini?” begitu tanya Clara ketika melihat mantan istri Abimanyu yang membukakan pintu untuknya.

“Mas Abi menyuruh kami kemari, karena dia masih sibuk jadi kami dimintanya menunggu.” Jawab Indira sembari menggeser tubuhnya agar Clara bisa masuk

Ia sudah tahu perempuan yang lebih muda darinya itu adalah kekasih mantan suaminya. Abimanyu sendiri yang mengatakannya.

“Kenapa tidak menunggu dia pulang saja baru kalian kemari.” Sarkas Clara merasa Indira harusnya tahu diri dengan statusnya yang bukan siapa-siapa Abimanyu lagi.

“Bunda!” dari arah dalam, Beauty, puteri Abimanyu dan Indira berlari kecil menghampiri ibunya.

“Ini siapa, bun?” dengan wajah polosnya, Beauty bertanya perihal sosok Clara.

“Calon istri ayahmu.” Clara yang menjawab dengan wajah tak ramahnya.

“Dia belum mengerti dengan ucapanmu, Clara. Mohon memaklumi.” Ujar Indira yang merasa ucapan Clara tidak seharusnya diberikan pada anak seusia Beauty.

“Kenapa aku harus memperdulikan hal itu.” Dengan masa bodohnya Clara melenggang masuk melewati ibu dan anak itu.

“Siapa dia bunda.” Kembali anak Abimanyu bertanya

“Teman ayah, sayang.” Jawab Indira lembut yang mengikuti Clara masuk lebih dalam lagi.

Bak nyonya pemilik rumah, Clara bertindak sesuka hatinya, bahkan ia juga marah-marah ketika puteri Abimanyu bising atau memainkan sesuatu.

“Kalau kalian ribut terus, sana keluar saja dari rumah ini.” Usir Clara marah dan Beaty kontan ketakutan dengan wajah emosi yang dikeluarkan Clara dihadapannya.

“Bunda, Bee takut.” Gadis cilik itu bersembunyi di belakang tubuh ibunya saking ketakutan

“Clara, jaga sikapmu, bagaimana pun juga ini adalah rumah ayahnya Bee, Abimanyu. Kau tahu sendiri kan.” Indira jelas merasa puterinya berhak melakukan apapun di rumah ayahnya sendiri, sedangkan Clara hanya sebatas kekasih saja belum menjadi istri sah Abimanyu.

“Apa katamu!” Clara yang memang membenci Indira segera bangkit dari duduknya, mendekati Indira dan mencengkram dagu wanita cantik nan ayu itu dengan kasarnya.,

“Bunda!!” sontak Beauty menangis melihat ibunya disakiti oleh orang lain yang tak dikenalnya.

Dengan kasar pula, Indira menepis tangan Clara dari wajahnya, “Kau hanya kekasih gelap mantan suamiku, kau bisa dibuangnya saat ini jika aku mengucapkan kata siap rujuk.” Kalimat bernada ancaman keluar dari bibir Indira dan Clara semakin marah mendengarnya.

“Heh, benar dugaanku, kau memang hendak mengacaukan hubunganku dengan Abi.” Ujar Clara menyeringai iblis. Ia menyerang Indira dengan membabi buta, Beauty mau tidak mau ikut merasakan akibat serangan Clara.

Tak tinggal diam, Indira membalas, tapi malangnya, baru saja hendak melayangkan jambakan, Beauty mendekati Clara hendak membalas dan Clara mendorong keras tubuh bocah itu hingga membentur sudut meja

“Beee!!!” teriak Indira histeris melihat kucuran darah sudah membasahi kepala puterinya,

“Kau!!!” Indira berniat membalas Clara tapi malang tak bisa ditolak, Clara sudah bersiap duluan. Ia menikam tepat dijantung Indira menyebabkan mantan istri Abimanyu itu ikut tergeletak di lantai tak jauh dari puterinya.

“Rasakan itu.” Seringai kembali terbit di sudut bibir Clara

10 menit menikmati hal itu, Clara tersadarkan juga akhirnya tapi sayang ia sudah terlambat. “Sialan, mereka mati.” Panik, itulah ekspresi yang diperlihatkan Clara.

Kepalanya liar menoleh ke segala penjuru rumah, hingga tatapannya berhenti ke sebuah pintu yang pernah ditunjukkan Abimanyu sebagai ruang bawah tanah.

“Ya, aku akan bawa mereka ke sana.” Ucap Clara, dan satu persatu ia menarik tubuh Indira bergantian dengan Beauty setelah itu.

“Clara, apa yang sedang kau lakukan?” Abimanyu yang baru datang terkejut melihat Clara menyibukkan diri dengan mengepel lantai yang berwarna merah.

“A-Abi.” Gugup Clara melihat kedatangan Abimanyu yang tak terduga itu.

“Apa yang kau lakukan, dan di mana Indira serta Bee?” tanya Abimanyu namun dijawab Clara dengan gelengan kepala

Tringgg

Dering ponsel yang berada di atas meja ruang tengah membawa Abimanyu mendekati, “Bukankah ini ponsel milik Indira?” gumam Abimanyu melihat ponsel milik mantan istrinya

“Clara, di mana Indira!!” sentak Abimanyu, dan segera juga ia mencolek noda merah yang masih tersisa di lantai.

“Darah?” lirihnya mencium bau amis, “Darah siapa ini?” tuntut Abimanyu yang mulai was-was

“Darah siapa ini, CLARA!!!” jerit Abimanyu sudah kehilangan kesabaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!