Dibalik Topeng

Dibalik Topeng

DT 1 Dibalik Topeng

Dibalik Topeng (1)

" Farisa, bersiaplah. Besok kamu tidak boleh pulang terlambat. Akan ada orang yang melamarmu."

Jeduarrr

Bak petir di siang bolong. Tanpa ada angin dan hujan sang ayah memberitahukan tentang lamaran dadakan yang akan di adakan besok malam.

" Kenapa tiba-tiba, Yah?," Farisa merasa ada yang janggal dengan keputusan sepihak sang ayah.

" Perusahaan ayah sedang membutuhkan dana besar. Jika tidak mendapatkan dana itu segera, perusahaan yang ayah rintis akan bangkrut." Jelasnya.

" Memangnya siapa yang akan melamar Kak Risa, Yah?," Indira sang adik penasaran saat ayahnya mengungkit masalah dana. Bukankah itu artinya orang yang akan melamar kakaknya bukanlah orang biasa?

Pembicaraan mengenai lamaran ini memang sedang di bahas sekeluarga. Tidak hanya ada Pak Danu dan Risa, namun ada Indira sang adik dan Bu Liliana sang ibu.

" Dia adalah Dhika Ghiandra. Ahli waris perusahaan Ghiandra Global. Perusahaan besar yang cukup di perhitungkan keberadaannya." jelas Pak Danu.

Mendengar kata ahli waris dan perusahaan besar, membuat Indira iri pada sang Kakak. Bagaimana bisa kakak angkatnya seberuntung itu.

" Kenapa ayah malah menyuruh Kak Risa yang menikah dengan orang itu? Kenapa tidak aku saja?," Indira memonyongkan bibirnya kesal.

" Ayah tidak ingin menikahkan mu dengan seseorang yang tidak terlalu ayah kenal. Sekalipun dia kaya raya, namun sosoknya sangat misterius. Tidak ada yang tahu pasti seperti apa wajahnya karena selalu memakai topeng.

Ada rumor yang beredar bahwa wajahnya rusak karena kecelakaan di masa lalu." jelas sang ayah. " Mana mungkin ayah mau menikahkanmu dengan orang yang seperti itu." tambahnya.

Farisa tersenyum getir. Pantas saja ayah menyuruhku yang menikah ternyata... Batin Farisa.

" Pasti itu hanya rumor, Yah. Dia kan kaya. Mana mungkin membiarkan wajahnya tetap rusak. Zaman sudah modern,Yah. Pasti dia akan melakukan operasi. Aku malah yakin wajahnya justru sangat tampan. Saking tampannya dia menutupinya dengan topeng."

Indira menolak mentah-mentah rumor yang beredar. Sangat tidak masuk akal menurutnya.

" Bagaimana kalau benar? Ayah tidak ingin mengambil resiko,Dira." ucapnya lembut tersirat kekhawatiran di dalamnya.

Farisa merasa sakit hati. Untuk sang adik, ayahnya mempertimbangkan apapun. Namun, tidak untuknya.

Di sisi lain, Bu Liliana hanya menghela nafas berat. Ia merasa iba dengan putri sulungnya. Sekalipun hanya putri angkat, namun Bu Liliana sangat menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri.

Pembahasan masalah lamaran ini malah menjadi perdebatan ayah dan anak.

" Ayah, Dira maaf. Kalau aku menyela."

Ucapan Farisa membuat Pak Danu dan Indira berhenti berdebat.

" Kalau Dira menginginkan lamaran ini untuk dirinya aku tidak masalah." Farisa lelah. Tidak hanya tubuhnya yang lelah karena seharian kuliah dan di lanjutkan dengan bekerja. Tapi, hatinya juga.

" Tuh kan,Yah. Aku saja yang menikah jangan kakak " Indira merasa di atas angin.

Belum sempat sang ayah bicara, Farisa sudah mendahuluinya.

" Kalau begitu aku permisi, Yah. Besok ada kuliah pagi." Farisa menganggukkan kepalanya lalu pergi melangkah ke kamarnya.

Pak Danu tidak menghalangi langkah Farisa. Ia malah kembali berdebat dengan Indira.

Farisa hanya menghela nafas. Sabar, Farisa. Ingat posisimu hanya anak angkat. Ayahmu terlalu baik jika menikahkanmu dengan orang kaya yang baik hati.

Hah, ternyata rumornya seperti itu pantas ayah memilihku yang menikah ketimbang Dira. Padahal, perusahaan itu akan di wariskan kepada Indira. Tapi, ayah lebih memilih untuk mengorbankanku.

Perusahaan milik sang ayah memang cepat atau lambat akan di wariskan kepada sang adik. Ya, adiknya lah yang berhak atas perusahaan itu karena status Farisa hanyalah anak angkat. Anak yang di adopsi untuk memancing kehamilan.

Sebuah mitos yang nyatanya benar-benar menjadi nyata. Karena hanya berselang beberapa bulan kemudian, Ibu Liliana sang ibu angkat akhirnya hamil untuk pertama kalinya setelah lima tahun menikah.

Farisa sendiri di adopsi di sebuah panti asuhan saat berusia dua tahun. Catatan di panti asuhan mengatakan dia hanya sebatang kara karena keluarganya meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan yang hanya menyisakan Farisa kecil yang saat itu masih berusia satu tahun.

Namun, semenjak tahu istrinya hamil, Pak Danu yang awalnya menyayangi Farisa mulai berubah. Ia tidak lagi menyayangi Farisa. Baginya, tugas Farisa sudah selesai. Ia pun pernah berniat mengembalikan Farisa ke panti asuhan. Namun mendapatkan penentangan yang keras dari Bu Liliana yang terlanjur menyayangi Farisa.

...**********...

Malam ini, lamaran itu akan di laksanakan. Akhirnya, Dira lah yang akan menggantikan posisi Farisa. Farisa sendiri tidak masalah. Ia tidak merasa iri sekalipun Dira akan menikah dengan orang kaya. Karena menikah, belum ada dalam rencana Farisa dalam waktu dekat ini.

Namun, Farisa tetap pulang cepat karena ini adalah acara keluarga. Dan disinilah ia berada, di dalam kamar sang adik atas perintah ayahnya untuk menemani adiknya.

Ceklek

Pintu terbuka. Bu Liliana datang dengan senyumnya.

" Mereka sudah datang. Ayo ke bawah." Ucap Bu Liliana lembut.

" Aku sudah cantik kan, Bu?," tanya Indira kembali memastikan bahwa ia tampil cantik malam ini di hadapan calon suaminya.

Farisa hanya memutar bola matanya jengah.

" Kamu sudah cantik, sayang." Puji Bu Liliana.

Mereka pun menuju ruang keluarga dimana sudah ada seorang laki-laki paruh baya dengan seorang lagi yang memakai topeng.

Deg

Farisa terkejut saat melihat sosok paruh baya yang tersenyum padanya. Seorang kakek tua yang sering ia temui di tepi danau buatan tempat ia suka melukis.

Indira duduk di tengah-tengah Pak Danu dan Bu Liliana. Sementara Farisa duduk sendiri di sofa single.

" Ini putriku yang akan menikah dengan Nak Dhika." Pak Danu memperkenalkan Indira.

Farisa bisa melihat keterkejutan orang yang ada dihadapannya yang ia panggil dengan sebutan kakek Arya.

" Kenalkan, saya Farisa Wiguna." Indira memperkenalkan diri dengan identitas sang kakak.

Tidak hanya Kakek Arya, Farisa pun kini ikut terkejut saat Indira berpura-pura jadi dirinya.

" Jadi, ini Farisa?," Kakek Arya bertanya pada Pak Danu.

' I_iya betul." Pak Danu menjawab tergagap. Ia agak takut dengan sorot mata Kakek Arya yang mengintimidasinya.

Kakek Arya hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Dengan tersenyum. Namun, senyuman yang cukup membuat Pak Danu khawatir.

Keringat mulai membasahi kening Pak Danu. Kalau bukan demi putri kesayangannya, mana mau ia berpura-pura. Ia terpaksa berbohong karena saat pertemuan dengan Kakek Arya, Pak Danu menawarkan Putri sulungnya, Farisa.

" Sekarang aktivitas kamu apa?," tanya Kakek Arya. Ia ingin tahu sejauh mana Indira akan berbohong.

Kakek Arya yang sudah tahu siapa Farisa, tentu merasa aneh dengan pengakuan wanita lain yang ia ketahui sebagai adik Farisa.

" Saya kuliah di jurusan manajemen bisnis. Setelah pulang kuliah saya bekerja paruh waktu di sebuah galeri seni." Indira menjelaskan aktivitas sang kakak yang kini sedang ia pakai identitasnya.

Kakek Arya menarik sudut bibirnya. Ia tidak menyangka gadis di depannya berani berbohong.

"Sekarang, izinkan saya memperkenalkan diri" Ucap pria yang akan melamar Farisa sambil membuka topengnya.

Deg

Terpopuler

Comments

Nurgusnawati Nunung

Nurgusnawati Nunung

Belum apa apa sudah ada kebohongan..

2024-05-07

1

sherly

sherly

totalitas banget ya boongnya Dira... pakai nyamar dgn nama Risa...

2024-03-11

0

Ucu Borneo.

Ucu Borneo.

keren...

2024-03-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!