DT 6 Mempersiapkan Pernikahan

Dibalik Topeng (6)

" Ingat! Sebisa mungkin kamu bujuk kakek agar tak menggelar pernikahan yang mewah." Dhika kembali memberi peringatan.

" Akan aku usahakan," jawab Risa yang berjalan mengekori Dhika. Ia tak berani mensejajarkan diri dengan laki-laki di hadapannya.

Bukan karena jijik setelah tahu seperti apa wajahnya. Namun, ia hanya merasa aura Dhika menakutkan.

Brukkk

Risa yang setengah melamun tak sadar bahwa laki-laki sie depannya berhenti mendadak.

" Berdirilah di sampingku. Aku tak ingin Kakek mengomeli ku jika membiarkanmu berjalan jauh di belakangku."

Tanpa banyak bicara, Risa melangkah sehingga ia ada di samping Dhika.

Setelah dirasa tidak ada hal yang akan membuat sang Kakek mengomelinya, Dhika yang memang sudah ada di depan pintu ruang privat yang di pesan kakek Arya langsung masuk begitu saja.

Ceklek

"Akhirnya kalian datang juga!," seru kakek Arya senang apalagi melihat keduanya yang tampak serasi. Risa bahkan merangkul lengan Dhika.

Ya, Dhika pun memaksa Risa agar merangkul lengannya.

" Apa kabar, nak. Kamu baik-baik saja 'kan?," tanya Kakek Arya memeluk calon cucu menantunya.

" Risa baik, kek." jawab Risa di sertai kekehan. "Padahal, baru kemarin kita bertemu di tepi danau,"

" Siapa tahu ayah angkatmu atau adik angakatmu itu melakukan sesuatu padamu," jawab kakek Arya.

" Mereka tidak akan berani, kek. Mereka lebih sayang uang yang mereka dapatkan dari menandatangani perjanjian kemarin," Kakek Arya mengangguk. Dhika pun tak banyak bertanya karena ia sudah tahu tempat yang menjadi pertemuan awal keduanya.

Setelah makan siang, satu persatu orang yang di tunggu pun datang. Kakek Arya mengundang pihak wo agar menunjukkan pada mereka dekorasi yang mereka miliki untuk mereka pilih di pernikahan Risa dan Dhika nanti.

Dhika diam malas ikut memilih. Dia lebih fokus pada laptop yang sengaja ia bawa. Ia pun tak menghiraukan tatapan perempuan yang curi-curi pandang ke arahnya yang sedang menjelaskan dekorasi yang ada di foto.

" Kamu mau yang mana?,"

" Apa tidak bisa yang lebih sederhana,Kek?," tanya Risa penuh harap.Ia tak mau Dhika marah padanya karena tidak berhasil membuat Arya berubah pikiran untuk menyelenggarakan acara pernikahan yang sederhana saja.

Arya tersenyum. "Kakek ingin memperkenalkan cucu menantu kakek pada semua orang. Jadi, tidak ada penolakan." Risa pun diam.

" Kau jangan mempengaruhinya agar meminta padaku melakukan acara pernikahan yang sederhana. Kakek tahu itu perintahmu, Dhika,"

" Aku? Tid...."

" Jangan mengelak. Kamu kira berada di sisimu dari kecil sampai sekarang tidak membuat kakek tahu watakmu?," Dhika mendengus.

Akhirnya, mereka pun memilih salah satu dekorasi yang bernuansa putih.

" Antar Risa pulang, Dhik." pinta Arya

" Aku ada meeting sebentar lagi," Dhika menolak.

" Mulai sekarang belajarlah untuk lebih memprioritaskan keluargamu. Risa akan menjadi istrimu,"

" Kek,..,"

" Kakek sudah tua. Jika kelak kakek tidak ada, kakek akan tenang jika kamu sudah menikah dengan Risa."

Kakek yakin Risa akan membuatmu kembali menjadi dirimu yang dulu. Batin Arya.

" Jangan bicara aneh-aneh, kek. Aku tidak suka."

Arya hanya tersenyum.

Akhirnya, Dhika pun mengiyakan untuk mengantar Risa pulang. , Mereka pun mulai keluar dari ruangan itu setelah urusan mereka selesai.

" Hati-hati, Kek,"

" Kalian juga. Oh ya, kalau Dhika melakukan sesuatu yang buruk padamu, jangan sungkan beritahu kakek ya?," Arya mengusap kepala Risa.

Risa hanya menjawab dengan anggukan saja. Sementara Dhika memutar bola matanya jengah.

Arya pun masuk ke dalam mobil di ikuti asisten setianya. Keduanya baru beranjak berjalan ke arah mobil Dhika saat Mobil yang di tumpangi Arya tidak terlihat lagi.

" Risa!!"

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***