Seputar Perjalanan

Kedua sahabat yang sangat setia itu menghabiskan malam di dalam penginapan untuk mengistirahatkan tubuh saat satu hari perjalanan mereka tempuh.

Keduanya terlihat begitu nyenyak tidurnya, Raysa yang sangat kecapean sampai ngorok tak sadarkan diri.

Calista sengaja memasang alarm di ponselnya agar ia terbangun dipagi pagi buta untuk bersiap siap melanjutkan perjalanan mereka.

Tak mereka sadari satu malam dengan tidur yang nyenyak, bunyi alarm ponsel yang membangunkan mereka.

DING-DING-DING

(Bunyi alarm)

Calista menggeliat tubuhnya kesana kemari dengan mata yang masih berat tak terbuka, ia mencoba meraih ponselnya memaksakan kedua matanya terbuka, layar ponsel menyala cerah Calista menyimpitkan matanya melihat jam dilayarnya.

"Huaahmm, sudah pagi ternyata," sambil menguap ia merenggangkan tubuhnya serta otot ototnya yang kaku.

Ia menoleh kearah Raysa yang masih saja keenakan tidurnya.

"Huh, dasar Raysa si Gorila malas," omel Calista memukul pantat Raysa yang tidur telengkup diatas tempat tidur.

Raysa mana menyadari ia masih saja keenakan tidurnya.

"Yaampun perjalanan masih dalam waktu 5 jam lagi, aku harus siap siap biar nanti saja membangunkan Gorila itu," ucap Calista berbicara sendiri beranjak dari tempat tidurnya pergi kekamar mandi.

Selesai dengan kegiatan membersihkan diri dipagi hari itu Calista sangat merasa segar, ia kelantai bawah meminta pelayan penginapan untuk menyiapkan mereka sarapan sebelum mereka beranjak pergi dari sana.

"Raysa, oi Sa...!" seru Calista membangunkan Raysa yang masih tertidur.

"Sa bangun, kita mau pergi lagi," ucap Calista menarik lengan Raysa agar terbangun.

Raysa mana dengar, Calista yang sudah geram ide jahil terlintas dipikirannya.

Ia memutar unjung rambutnya lalu ia masukan kedalam lubang hidung dan telinga Raysa.

Rasa geli Raysa rasakan, ia menggeliat sambil menggosok hidungnya.

"Bangun woyy!!" teriak Calista kedalam telinga Raysa.

"Oh my God!" teriak Raysa langsung mendudukan tubuhnya membuka matanya lebar lebar.

Ia melihat kearah Calista yang tertawa terus mengejeknya.

"Dasar gila kamu List, kamu bikin aku jantungan!" ucapnya malas kembali merebahkan tubuhnya.

"Kamu siap siap dong Sa, kita mau pergi lagi," balas Calista kesal melihat Raysa malah kembali merebahkan tubuhnya.

"Kalau kamu tidak jadi pergi, aku tinggal disini," Calista menakutinya agar mau mendengarnya dulu.

"Serius ?" tanya nya kembali mendudukan tubuhnya.

"Ya tentu, karena kamu tidak mau siap siap. Sarapan kita bentar lagi datang makanya aku suruh kamu lebih baik mandi," Calista masih tidak bosan untuk memerintahkan sahabatnya itu, tujuannya agar mereka tidak menunda waktu melanjutkan perjalan mereka.

"Hmm baik lah, aku akan mandi," balas Raysa masih sangat malas untuk mendirikan tubuhnya.

"Nah gitu dong, ya sudah sana mandi," Calista membantu menarik tubuhnya agar berdiri setelahnya ia dorong tubuh malas Raysa kekamar mandi.

Suatu hubungan persahabatan yang serasi dan kompak, mereka mampu memahami sikap satu sama lain tanpa ada konflik diantara mereka.

TOK-TOK-TOK

(Suara pintu diketok)

"Tunggu bentar," sahut Calista yang mendengar ketokan pintu kamar mereka.

CEKLEK!

(Pintu di bukan)

"Oh maaf neng, ini sarapannya," ucap pelayan itu sopan tersenyum kearah Calista.

"Ahmm iyah mba, makasih yah," balas Calista menerima napan yang cukup besar dengan berisi makanan diatasnya.

Pelayan itu mengangguk seraya kembali beranjak pergi dari sana.

"Sa, cepetan mandinya, sarapan kita sudah siap nih keburu dingin ntar," teriak Calista memanggil Raysa dibalik pintu kamar mandi.

"Iyah List bentar lagi aku siap," sahutnya mendengar suara Calista diluar.

Calista tak ambil pusing ia segera mencicipi sarapannya tanpa menunggu Raysa lagi.

30 menit semenjak Raysa masuk kamar mandi akhirnya siap juga dengan kegiatannya, ia keluar kamar mandi dengan handuk yang masih melilit di rambutnya.

"Ayo makan, kita pergi setelah ini," ajak Calista menoleh kearahnya.

"Iyah beb," ucap Raysa mengikuti Calista menyantap sarapannya.

......................

...----------------...

Pukul 07:00 pagi, akhirnya mereka siap untuk kembali meneruskan perjalanan mereka lagi.

Mereka membayar tagihan mereka dalam satu malam menginap ditambah dengan sarapannya, setelah itu mereka langsung pergi.

"Berapa jam lagi List kita baru sampai? " tanya Raysa yang duduk dijok samping kemudi.

"Sekitar 5 jam perjalanan lagi kita sampai," jawabnya langsung melajukan mobil.

"Masih jauh juga beb, kita harus bersemangat lagi nih," sahut Raysa menyemangati Calista yang tengah mengemudi.

"Nanti kita gantian nyetirnya tidak usah sok memberiku semangat," ucap Calista memukul kepala sahabat gilanya itu.

" Iyah iyah tapi tidak usah mukul kepalaku, sakit tau ah," balas Raysa ingin mencabik cabik wajah Calista namun ia tahan.

"Hahaha, dasar Gorila," ejek Calista, tak ambil pusing sambil mencari siaran radio yang bagus agar perjalanan mereka tidak terasa kaku.

Persahabatan kedua perempuan ini sangat the best forever, baru ketemu satu hari setelah tiga tahun putus kontak, namun tidak ada perubahan mereka dalam menjalin persahabatan.

Hubungan keduanya sangat baik, susah maupun senang tidak pernah ada kata nyerah untuk mereka.

......................

......................

Calista yang berada dibalik setir mobil memberi alih kepada Raysa untuk menggantikannya setelah dalam dua jam ia mengemudi.

"Gantian ya Sa, sekitar kurang lebih dari 3 jam lagi kita jalan, nanti kalau kamu capek kita gantian lagi," ucap Calista berganti tempat kepada Raysa.

"Oke beritahukan jalannya," balas Raysa tanpa basa basi.

"Kita lewati jalan yang lurus saja, tidak ada belokannya kok," Calista menjelaskan agar Raysa tidak perlu wanti wanti akan ada pekolan lagi.

Sementara Calista asyikan chatan dengan kakaknya untuk memberitahukan seputar perjalanan mereka.

"List, Papah kamu tidak menghubungimu?" tanya Raysa sesekali menoleh keara Calista.

"Tidak Sa ini cuman kak Glen, aku yakin sih pasti Papahku yang nyuruh," jawab Calista bisa menebak nebak keluarganya yang ia tinggalkan.

"Bagaimana dengan Papahmu, apa menayakan kita sudah sampai atau belum?" Calista kembali melontarkan pertanyaan yang sama kepada Raysa.

"Tadi aku dapat chatnya, katanya nanti kalau misalnya kita sampai di tugu Kota itu aku harus menghubunginya," jelas Raysa yang mendapat pesan dari Papahnya.

"Ohh mungkin saja untuk menuntun kita ketempat yang sudah Papahmu siapkan," tebakan Calista kalau bukan ini apa lagi coba,?

"Bisa jadi sih gitu, aku yakin," sahut Raysa ikut mengiyakan dan setuju dengan Calista.

"Ya sudah, santai saja nyetirnya dan fokus kedepan," ucap Calista memberi peringatan kepada Raysa untuk menghindari kecelakaan yang tak disangka sangka.

Calista dalam satu hari kemarin dan hari ini tidak lagi merasa kesedihan, semenjak adanya Raysa bersamanya beban dipundaknya serta masalah dan kesedihannya terasa sudah ia jatuhkan tak lagi ada dipunggungnya.

Sekarang ia terasa segar dan kembali semangat layaknya seperti keceriaannya anak remaja yang lain.

Ia tak lagi memikirkan akan Jhon yang akan memarahi dan memukulnya, karena ia yakin setelah meninggalkan rumah kehidupan baru segera ia dapat apa lagi ditambah dengan kehadiran Raysa hari harinya pasti akan ceria dan menyenangkan.

......................

...----------------...

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

BERSAMBUNG...

Episodes
1 Dinyatakan Lulus
2 Teriksa Tangis
3 Ingin Mandiri
4 Tolong Bebaskan Aku
5 Menyendiri
6 Jangan Paksa Aku Menikah
7 Berkepala Batu
8 Keesokan Hari
9 Bertemu Teman Lama
10 Dilema
11 Perasaan Tak Menentu
12 Sahabat Setia
13 Melelahkan
14 Seputar Perjalanan
15 Kota Tujuan
16 Happy City
17 Lamaran Kerja
18 Awal Bertemu
19 Tidak Bisa Mengela Lagi
20 Jahil
21 Suka Mengganggunya
22 Mengunjungi Kampus Impian
23 BOS yang menyebalkan
24 Gadis Ingusan Memikat Hati
25 Merindukan Keluarga
26 6 Bulan kemudian
27 Mana Ku Tahu Kamu Suka
28 Ternyata Dia Mau
29 Berada Dalam Pilihan Yang Sulit
30 Bertemu Steven
31 Kebiasaan yang tidak ada obatnya
32 Taman Kota Jadi Saksinya
33 Ada Yang Cemburu
34 Kacau
35 Semakin Cinta Dengan Steven
36 Nathan Jadi Galau
37 Calista Cuek
38 Akhirnya Raysa Tidak Jomblo Lagi
39 Jangan Nodai aku
40 Renggang
41 Diselingkuhi
42 Rindu kak Glenka
43 Pamit Pulang
44 Bareng Pulkam
45 Sambutan Hangat
46 Musim Gugur
47 Bertamu Kerumah Mu
48 Ternyata Kamu Jodoh Ku
49 Bicara Empat Mata
50 Ingin Menikah Saja
51 Anak Gadis Mamah Sudah Dewasa
52 Mengenang Kenangan Mantan
53 Kencan Bersama Calon Suami
54 Segala Rencana Pernikahan Telah Siap Diatur
55 Sedih
56 Bahagia
57 Janji Suci
58 Teman Hidup Ku
59 Pengantin Baru
60 Happy Citty A Wait
61 Kamar Pengantin Terhias Indah
62 Pemandangan Indah
63 Aku Belum Siap
64 Jangan Ngambek
65 Jebol
66 Merindukan Sahabat
67 Perkara Baju Dinas
68 Bertemu Mantan
69 Pacaran Setelah menikah
70 Steven Kepoin Calista
71 6 Bulan Sudah Menikah
72 Lupa Jadwal Datang Bulan
73 Besan Berasa Bestie
74 Sampai Happy City
75 Kebahagiaan
76 6 Bulan Kehamilan
77 Steven merencanakan kejahatan
78 Aku Sangat Membencimu
79 Kesedihan Calista
80 Nathan Cemas
81 Keadaan buruk pun terjadi
82 Tidak Bisa Di Selamatkan
83 Mengikhlaskan
84 Berbaikan
85 Ibu Rumah Tangga
86 Ulang Tahun Pernikahan
87 Sahabat Gila
88 Surat Undangan
89 Calista Diam Diam mendatangi Restoran
90 Apa Iyah Suamiku Selingkuh?"
91 Konflik
92 Pertama Kali Kamu Sakiti
93 Pergi Dari Mu
94 Hilang Tak Ada Kabar
95 Ngidamin Kamu
96 Kembali Datang Membawa Bencana
97 Salah Paham
98 Akhirnya Bertemu Dengan Calista
99 Makasih Sudah Mempercayaiku
100 2 Garis Biru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Dinyatakan Lulus
2
Teriksa Tangis
3
Ingin Mandiri
4
Tolong Bebaskan Aku
5
Menyendiri
6
Jangan Paksa Aku Menikah
7
Berkepala Batu
8
Keesokan Hari
9
Bertemu Teman Lama
10
Dilema
11
Perasaan Tak Menentu
12
Sahabat Setia
13
Melelahkan
14
Seputar Perjalanan
15
Kota Tujuan
16
Happy City
17
Lamaran Kerja
18
Awal Bertemu
19
Tidak Bisa Mengela Lagi
20
Jahil
21
Suka Mengganggunya
22
Mengunjungi Kampus Impian
23
BOS yang menyebalkan
24
Gadis Ingusan Memikat Hati
25
Merindukan Keluarga
26
6 Bulan kemudian
27
Mana Ku Tahu Kamu Suka
28
Ternyata Dia Mau
29
Berada Dalam Pilihan Yang Sulit
30
Bertemu Steven
31
Kebiasaan yang tidak ada obatnya
32
Taman Kota Jadi Saksinya
33
Ada Yang Cemburu
34
Kacau
35
Semakin Cinta Dengan Steven
36
Nathan Jadi Galau
37
Calista Cuek
38
Akhirnya Raysa Tidak Jomblo Lagi
39
Jangan Nodai aku
40
Renggang
41
Diselingkuhi
42
Rindu kak Glenka
43
Pamit Pulang
44
Bareng Pulkam
45
Sambutan Hangat
46
Musim Gugur
47
Bertamu Kerumah Mu
48
Ternyata Kamu Jodoh Ku
49
Bicara Empat Mata
50
Ingin Menikah Saja
51
Anak Gadis Mamah Sudah Dewasa
52
Mengenang Kenangan Mantan
53
Kencan Bersama Calon Suami
54
Segala Rencana Pernikahan Telah Siap Diatur
55
Sedih
56
Bahagia
57
Janji Suci
58
Teman Hidup Ku
59
Pengantin Baru
60
Happy Citty A Wait
61
Kamar Pengantin Terhias Indah
62
Pemandangan Indah
63
Aku Belum Siap
64
Jangan Ngambek
65
Jebol
66
Merindukan Sahabat
67
Perkara Baju Dinas
68
Bertemu Mantan
69
Pacaran Setelah menikah
70
Steven Kepoin Calista
71
6 Bulan Sudah Menikah
72
Lupa Jadwal Datang Bulan
73
Besan Berasa Bestie
74
Sampai Happy City
75
Kebahagiaan
76
6 Bulan Kehamilan
77
Steven merencanakan kejahatan
78
Aku Sangat Membencimu
79
Kesedihan Calista
80
Nathan Cemas
81
Keadaan buruk pun terjadi
82
Tidak Bisa Di Selamatkan
83
Mengikhlaskan
84
Berbaikan
85
Ibu Rumah Tangga
86
Ulang Tahun Pernikahan
87
Sahabat Gila
88
Surat Undangan
89
Calista Diam Diam mendatangi Restoran
90
Apa Iyah Suamiku Selingkuh?"
91
Konflik
92
Pertama Kali Kamu Sakiti
93
Pergi Dari Mu
94
Hilang Tak Ada Kabar
95
Ngidamin Kamu
96
Kembali Datang Membawa Bencana
97
Salah Paham
98
Akhirnya Bertemu Dengan Calista
99
Makasih Sudah Mempercayaiku
100
2 Garis Biru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!