Bab 18 Menjelajah
Pagi ini Rena menyambut harinya dengan semangat.
Sejak semalam dia sudah menyiapkan beberapa perbekalan dan tak lupa pula dengan senjata yang akan dia bawa nantinya.
"Ren! Cepatlah, Ayahmu sudah mau berangkat ini."
Terdengar suara ibunya diluar kamarnya.
"Iya, Bu!" Rena pun bergegas keluar dari kamarnya membawa tas yang sudah dipersiapkannya semalam serta tidak lupa dengan katana miliknya.
Dalam perjalanannya Rena melihat ada beberapa zombie yang mencoba mengejar mobil yang mereka gunakan.
Setelah beberapa saat akhirnya sampai jugalah tim yang Rena ikuti di pasar tradisional guna mencari perbekalan dan perlengkapan hidup mereka.
"Ayah, Apa kita mencari perbekalannya terpisah pisah atau berkelompok?" Bisik Rena penasaran pada Ayahnya.
"Kita akan tetap berkelompok, Ren. Lagi pula kita semua tidak tau apakah akan ada musuh yang bersembunyi atau pun zombie yang tidak akan dapat kita tangani jika kita berpencar." Ucap Tio.
Mendengar apa yang dikatakan Ayahnya itu Rena mengangguk setuju, apalagi jika sampai disaat mereka berpencar itu ada satu kelompok yang menyergap salah satu dari mereka bisa saja orang yang disergap itu celaka.
"Hmmm ... Ayah benar."
Setelah turun dari mobil Rena mengikuti tim dua yang langsung bergerak menuju bangunan pasar tradisional.
Pada lantai pertama dan lantai kedua yang memang menjual bahan makanan, pada lantai satunya sudah terlihat acak acakan dengan isi tokoh atau pun kios yang sudah kosong melompong akibat dijarah oleh orang orang yang selamat dari zombie.
Memasuki lantai dua mereka semua langsung bergegas menuju beberapa pertokoan yang masih menyisakan beberapa bahan makanan yang masih dapat dikonsumsi.
sebelum memasuki pertokoan mereka terlebih dahulu mengamati lingkungan disekitar pertokoan tersebut.
Setelah dirasa cukup aman dan tidak ada orang lain di lingkungan yang mereka masuki barulah mereka menggeledah isi tokoh mencari barang barang yang berguna untuk mereka.
Rena yang melihat tim dua yang mulai mencari bahan makanan dibagian depan tokoh berinisiatif untuk mencari di bagian belakang tokoh.
Rena yang baru sampai dibagian agak belakang atau lebih tepatnya gudang tokoh tersebut membulatkan matanya begitu melihat beerbagai bahan makanan dan bumbu yang masih melimpah di dalam gudang tersebut.
Rena segera berbalik dan berlari kearah tim dua yang sedang mengumpulkan beberapa bahan makanan yang berada di etalase depan.
"Ayah! Paman, Ayo kita kegudang belakang diasana masih terdapat sangat banyak bahan dan bumbu yang belum diambil orang orang yang selamat dari wabah zombie."
Mendengar apa yang dikatakan Rena mereka langsung saja menghentikan aktifitas mereka kemudian melirik Rena dengan antusias.
"Benarkah itu, Ren? Seberapa banyak?" Tanya Joko dengan antusias.
"Gudang itu masih penuh sesak dengan bahan dan bumbu masakan paman, jadi sepertinya belum ada yang mengambilnya." Terang Rena.
"Bagus! kalau begitu sebaiknya kita segera kesana." Ucap tio antusias.
Mereka semua pun segera pergi kebagian belakang tokoh.
Begitu sampai mereka segera mengeluarkan beberapa karung yang memang sudah mereka persiapkan didalam ransel mereka masing masing dan segera mengambil apa yang sekiranya memang sangat mereka butuhkan.
Melihat isi karung yang sudah penuh serta ransel yang juga penuh mereka pun akhirnya bergegas kembali kedalam mobil dan segera memasukkan barang barang yang barusan mereka ambil.
"Ayah, bagaimana dengan sisa bahan dan bumbu yang masih banyak itu?" Tanya Rena.
"Biarkan saja begitu, masih banyak orang lain disekitar sini yang memerlukannya." Ucap Tio.
Mendengar apa yang dikatakan Ayahnya itu ada rasa kesal didalam hati Rena melihat betapa naifnya sang Ayah.
Bagaimana bisa meninggalkan semua yang telah mereka temukan begitu saja, jika saja bisa dibawa semuanya kenapa pula harus ditinggal.
Rena tau ayahnya itu memang berhati lembut dan selalu memikirkan orang orang disekitarnya namun itu semua sudah tidak lagi berlaku dalam dunia yang sudah kacau ini meski begitu Ayahnya itu masih saja memikirkan orang lain.
Merasa tidak puas dengan apa yang dikatakan sang Ayah Rena pun mencoba bertanya pada yang lainnya. "Paman, Bagaimana dengan sisa yang masih ada digudang itu?"
Sebuah pertanyaan yang cukup lantang dari Rena membuat yang lainnya menghentikan aktivitas mereka yang sedang menyusun barang dalam bagasi belakang mobil. yap! pertanyaan Rena pada Ayahnya tadi memang tidak terdengar oleh yang lain karena dia memang berbisik bisik dengan Ayahnya.
"Sebaiknya kita menyusun barang barang ini terlebih dahulu baru nanti jika masih ada tempat baru kita ambil lagi yang di gudang sana." Jawab Roni yang sedang menyusun barang yang sekiranya tidak akan remuk bila ditaruh dibagian bawah.
Mendengar apa yang dikatakan Paman Roni Rena mengangguk puas.
"Paman benar juga. Aku melihat ada beberapa tali dan karung di lantai satu tadi paman, bagaimana jika kita mengambilnya dan menggunakannya untuk menaruh beberapa karung lagi bahan makanan dan mengikatnya diatap mobil." Usul Rena yang memang tidak rela meninggalkan apa yang telah ditemukannya itu.
"Benarkah itu, Ren? Di tokoh yang mana kamu melihat tali dan karung itu Ren biar paman ambil." Ucap Juki antusias setelah mendengar usulan Rena yang dia rasa masuk akal itu apalagi sangat disayangkan jika meninggalkan bahan makanan itu begitu saja.
"Tokoh yang berada disamping kiri tangga itu paman." Jawab Rena.
Mendengar pembicaraan mereka sontak saja Tio ingin melarang mereka membawa lebih banyak lagi, namun ketika ia melirik yang lain dan melihat betapa antusiasnya wajah teman temannya yang lain pada akhirnya Tio pun mengurungkannya.
"Bagaimana jika kita bagi saja menjadi dua tim? Tim yang pertama akan menunggu disini sekaligus menjaga barang barang yang sudah kita ambil sedangkan tim kedua akan pergi kembali mengambil sisa makanan di gudang tadi." Usul Roni setelah mendengar pembicaraan Rena dan Juki.
"Aku setuju." Ucap Danis dan diangguki yang lainnya.
"Baiklah jika semuanya sudah setuju maka langsung saja kita bagi tim yang akan bertugas menunggu dan yang mengambil barang digudang." Ucap Roni melirik pada teman temannya.
"Aku dan Rena akan menunggu disini." Ucap Tio.
Rena yang mendengar itu tidak membantah dan hanya diam saja.
Roni melirik teman temannya yang lain dan tampak enggan untuk menunggu disini bersama Tio dan Rena.
"Bagaimana dengan kalian?" tanya Roni.
"Aku juga akan menunggu disini." Ucap Ivan yang tadinya ingin ikut mengambil sisa barang digudang namun ia tidak tega pada Tio dan Rena dan akhirnya memutuskan untuk tinggal.
Roni kembali melirik yang lainnya namun mereka tidak ada yang bersuara lagi yang menandakan mereka tidak ingin tinggal dimobil dan menunggu disini.
Melihat Roni yang tampaknya mulai kesal dan itu terlihat diwajahnya akhirnya Tio mengatakan biar mereka bertiga saja yang menunggu. "Biar kami bertiga saja yang menunggu disini kalian pergilah mengambil sisa barang yang ada digudang."
"Kamu yakin Tio hanya bertiga saja menunggu disini? Aku ikut disini sajalah." Ucap Roni pada akhirnya karena kesal dengan yang lain.
"Tidak usah, sebaiknya kamu ikut yang lain mengambil sisa barang digudang biar kami saja disini, lagian tidak ada orang lain disekitar sini jadi aman aman saja." Ucap Tio.
mendengar apa yang dikatakan Tio memang masuk akal akhirnya Roni pun ikut dengan yang lain.
"Baiklah kalau begitu kalian hati hatilah disini."
"kalian pun sama." Ucap Ivan.
Tim Roni pun segera kembali kegudang dan mengambil sisa barang yang tertinggal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments