Bab 11 Pertarungan

Bab 11 Pertarungan

Setelah berkeliling hampir lima belas menit sekelompok zombie ditemukan di gang ujung Desa. Semua yang ikut berpartisipasi dalam perburuan zombie langsung saja mencari posisi yang pas dalam menyergap zombie.

"Rena! Tetaplah di dekat motor dan jangan pernah ikut maju." Tegas Tio menatap Rena.

"Baik, Ayah." Jawab Rena.

"Jika ada zombie yang lolos dan mengarah kesini segera lari cari tempat apa pun untuk berlindung." Tambah Tio menghawatirkan Rena.

Rena mengangguk, "lalu Ayah bagaimana?" tanya Rena menghawatirkan Ayahnya.

"Tenang saja, Ayah nanti akan berada di belakang bersama orang yang membawa senapan dan panah." Tio mengusap kepala Rena untuk menenangkannya.

"Ayah, hati-hati!" ucap Rena melihat Ayahnya

Mulai berjalan meninggalkannya dan ikut mengambil posisi seperti yang lainnya.

Tio yang sudah berjalan beberapa langkah meninggalkan Rena kemudian berbalik ketika mendengar suara Anaknya itu kemudian mengangguk dan tersenyum ke arah Rena.

Rena mengambil samurai di punggungnya dan menggenggamnya dengan erat kemudian melirik zombie yang tengah diserang oleh beberapa orang dengan menggunakan tombak. Beberapa orang menancapkan ujung tombak ke tubuh zombie sedang kan tim lain akan menusuk langsung kepala zombie dan jika tidak berhasil maka itu adalah tugas penembak untuk langsung menembak tepat di kepala zombie.

Setelah hampir dua jam lamanya pertarungan dengan zombie itu akhirnya berakhir.

Ketika mereka yang baru saja bertarung bisa bernafas lega, suara teriakan Tio mengejutkan orang-orang yang sedang beristirahat dari lelahnya pertarungan sengit dengan zombie barusan.

Ketika Tio melirik Rena yang berada di dekat motor, "RENA AWAS!!" dengan mata membulat sempurna serta tubuh yang bergetar hebat Tio berteriak ketika dia melihat satu zombie yang entah dari mana datangnya tengah berlari ke arah putrinya itu.

Rena yang sedang mengawasi Ayahnya yang berada di pohon mangga kaget ketika Ayahnya berteriak padanya.

Dengan tangan yang gemetaran Tio mencoba mengarahkan senapan kearah zombie di belakang Rena namun digagalkan oleh Roni yang berada di sampingnya.

"Jangan gila, Tio!" bentak Roni. "Apa kamu pikir dengan tangan gemetaran begini kamu bisa menembak zombie itu dengan tepat. Yang ada kamu malah akan mencelakai Rena." Roni menepis senapan yang di pegang Tio dengan gemetaran.

"Biar aku yang" perkataan Roni seketika terhenti dan langsung tertegun ketika Dia mengarahkan senjatanya ke arah zombie yang hampir meraih Rena.

Melihat Roni yang tengah tertegun melihat ke arah Rena membuat jantung Tio hampir melompat dari tempatnya sebab saat ini Ia memang tidak melihat kearah rena melainkan kearah Roni, segala pikiran buruk langsung saja melandanya.

Rena berbalik dan terkejut melihat satu zombie yang hampir menggapai tubuhnya dengan reflek Rena melompat ke belakang dan menunduk untuk menghindari serangan zombie.

Rena langsung saja mengeluarkan samurainya yang berwarna hitam pekat itu untuk menebas kaki zombie.

Klotakk!

Suara sarung samurai yang berwarna merah Rena lempar ke sembarang arah.

"Tio lihat kesana! Apa rena pernah berlatih menggunakan samurai, pedang atau semacamnya?" tanya Roni pada Tio yang masih menatapnya itu.

"Tidak. Setau ku tidak." Setelah berbalik menatap Rena, Tio tercengang ketika melihat putrinya mengeluarkan samurai yang tadi katanya hanya untuk pajangan itu untuk bertarung dengan zombie.

Wuzz!

Krakk!

Suara samurai yang Rena gunakan sekuat tenaga berhasil menebas lutut kiri zombie dan membuat zombie tersebut hampir terjatuh.

Dengan cepat rena kembali berdiri dan menyeringai pada zombie yang hampir mencakarnya itu.

"Beraninya! Baiklah mari kita lihat siapa yang akan musnah." Ucap rena dingin pada zombie yang tentunya tidak terdengar oleh yang lain karena posisi mereka yang jauh dari Rena.

Rena melirik bilah samurainya 'mangsa mu yang pertama Black Rose!' ucapnya dalam hati pada samurai yang digenggamnya. Rena kembali melirik zombie yang ada di depannya serta mulai mengambil ancang ancang untuk menerjang kedepan melanjutkan pertarungannya denan zombie.

Rena mulai menerjang ke depan sambil mengayunkan bilah samurainya pada pergelangan tangan zombie yang berusaha meraihnya.

Wuss!

Pluk!

Suara tangan zombie yang berhasil dipotong Rena hingga putus. Rena yang merasakan staminanya menurun dengan cepat menggenggam samurainya dengan erat. Kali ini incarannya langsung kepala zombie karena Dia sadar tidak bisa berlama lama bertarung. 'sepertinya aku harus sering ber olahraga mulai sekarang' ucap rena dalam hati.

Setelah berhasil menebas pergelangan tangan zombie rena kembali mengayunkan samurainya secara vertikal ke kepala zombi dengan seluruh kekuatannya yang tersisa sehingga kepala zombie itu berhasil terbelah dan zombie itu pun mati.

Brukk!! Suara zombie yang ambruk setelah kepalanya berhasil di tebas Rena.

Hening! Ya... terjadi keheningan setelah Rena berhasil membunuh zombie yang berlari kearahnya itu.

'Sial! Harusnya aku lebih waspada tadi. Dasar bodoh! Arghh. Sekarang bagaimana menjelaskannya pada Ayah, dan juga apa apaan suasana hening ini?' kesal Rena dalam hati tidak berani berbalik.

Tio yang melihat Putrinya berhasil mengalahkan zombie tertegun beberapa saat, kemudian Dia langsung berlari menuju Rena.

Begitu sampai Ia memutar tubuh Rena, melihat apakah ada bagian tubuh Anaknya itu yang terluka atau tergores saat bertarung tadi, setelah beberapa saat Dia bernafas lega tidak menemukan luka di tubuh rena.

"Bukan kah Ayah sudah bilang jika ada zombie yang mendekat segera cari tempat berlindung, kenapa kamu malah bertarung?. Apa kamu mau Ayah mati berdiri karena menghawatirkan mu?" ucap Tio kawatir akan keselamatan Rena.

Ya Tio marah dan kawatir karena Rena bukannya lari tapi malah memilih bertarung dengan zombie. Tio juga marah pada dirinya sendiri sebab ketakutan yang melandanya membuatnya tidak dapat menembak kepala zombie yang sedang mengincar Rena tadi.

"Maaf Ayah." Ucap Rena dengan kepala menunduk merasa bersalah.

Melihat Rena yang menunduk bersalah, Tio menghela nafas kemudian memeluk Rena guna menghilangkan kekhawatirannya sendiri dan juga mungkin saja anaknya itu tengah ketakutan saat ini.

Mendengar suara langkah rombongan yang mendekat Tio melepaskan pelukannya pada Rena.

"Apa kamu terluka Rena?" Roni membawa sarung pedang samurai milik Rena yang dipungutnya kemudian memberikannnya pada Rena yang memang masih menggenggam samurainya.

"Tidak ada paman." ucap Rena pelan.

"Baguslah kalau begitu." Jawab Roni.

"Ayo sebaiknya kita semua segera pulang! berhubung semua zombie yang kita temui telah tewas." Ucap pak joko mengajak semua orang untuk pulang.

Semua orang yang ikut dalam perburuan malam ini pun pulang ke rumahnya masing masing. Rena yang dibonceng Ayahnya tidak mengeluarkan suaranya selama perjalanan pulang begitu pun dengan Tio, hanya ada keheningan dalam perjalanan pulang ini.

_____

Terima kasih kepada semua pembaca yang telah membaca, memberikan like atau pun berkomentar pada karya pertama saya ini.

Episodes
1 Bab 1 Kembali Hidup
2 Bab 2 Persiapan
3 Bab 3 Hujan Merah
4 Bab 4 Dimulai
5 Bab 5 Awal Kekacauan
6 Bab 6 Kekeringan dan Ketakutan
7 Bab 7 Perburuan Pertama
8 Bab 8 Akibat Kecerobohan
9 Bab 9 Kejujuran Rena
10 Bab 10 Ikut Berburu
11 Bab 11 Pertarungan
12 Bab 12 Es Dan Api
13 Bab 13 Berlatih dan Informasi
14 Bab 14 Kemampuan Baru
15 Bab 15 Informasi
16 Bab 16 Tim Dua
17 Bab 17 Bangkitnya Kekuatan Tim Dua
18 Bab 18 Menjelajah
19 Bab 19 Dikepung Zombie
20 Bab 20 Datangnya Kelompok Asing
21 Bab 21 Diluar Prediksi
22 Bab 22 Pertarungan
23 Bab 23 Setelah Pertarungan
24 Bab 24 kamuflase dan latihan
25 Bab 25 Kembali Mencari Perbekalan
26 Bab 26 Perjalanan
27 Bab 27 Lantai Tiga
28 Bab 28 Tikus
29 Bab 29 Kembali
30 Bab 30 Cerita Rena
31 Bab 31 Membuat Tembok Desa
32 Bab 32 Serangan Hewan
33 Bab 33 Serangan Hewan II
34 Bab 34 Serangan Hewan III
35 Bab 35 Akhir dari Serangan Hewan
36 Bab 36 Berkah Setelah Kekacauan
37 Bab 37 Cherry Hitam
38 Bab 38 Pergi
39 Bab 39 Bertemu
40 Bab 40 Kembali Dikepung Zombie
41 Bab 41 Dirampok
42 Bab 42 Pulang
43 Bab 43 Marah
44 Bab 44 Bukan Kutub Utara
45 Bab 45 Akhirnya
46 Bab 46 Meningkatkan kemampuan
47 Bab 47 Meningkatnya Kemampuan Spesial
48 Bab 48 Pembersihan I
49 Bab 49 Pembersihan II
50 Bab 50 Pembersihan III
51 Bab 51 Misi Selesai
52 Bab 52 Kembali Dengan Muatan Penuh
53 Bab 53 Mereka Lagi
54 Bab 54 Tempat Yang Katanya Aman
55 Bab 55 Masih di Tempat Penampungan
56 Bab 56 Kembali
57 Bab 57 Tim Keluarga kecil
58 Bab 58 Rumah Kaca
59 Bab 59 Benih yang telah berkecambah
60 Bab 60 Orang dari tempat penampungan
61 Bab 61 kesepakatan
62 Bab 62 Penghianat?
63 Bab 63 Hujan
64 Bab 64 Tim Tujuh Orang
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 Kembali Hidup
2
Bab 2 Persiapan
3
Bab 3 Hujan Merah
4
Bab 4 Dimulai
5
Bab 5 Awal Kekacauan
6
Bab 6 Kekeringan dan Ketakutan
7
Bab 7 Perburuan Pertama
8
Bab 8 Akibat Kecerobohan
9
Bab 9 Kejujuran Rena
10
Bab 10 Ikut Berburu
11
Bab 11 Pertarungan
12
Bab 12 Es Dan Api
13
Bab 13 Berlatih dan Informasi
14
Bab 14 Kemampuan Baru
15
Bab 15 Informasi
16
Bab 16 Tim Dua
17
Bab 17 Bangkitnya Kekuatan Tim Dua
18
Bab 18 Menjelajah
19
Bab 19 Dikepung Zombie
20
Bab 20 Datangnya Kelompok Asing
21
Bab 21 Diluar Prediksi
22
Bab 22 Pertarungan
23
Bab 23 Setelah Pertarungan
24
Bab 24 kamuflase dan latihan
25
Bab 25 Kembali Mencari Perbekalan
26
Bab 26 Perjalanan
27
Bab 27 Lantai Tiga
28
Bab 28 Tikus
29
Bab 29 Kembali
30
Bab 30 Cerita Rena
31
Bab 31 Membuat Tembok Desa
32
Bab 32 Serangan Hewan
33
Bab 33 Serangan Hewan II
34
Bab 34 Serangan Hewan III
35
Bab 35 Akhir dari Serangan Hewan
36
Bab 36 Berkah Setelah Kekacauan
37
Bab 37 Cherry Hitam
38
Bab 38 Pergi
39
Bab 39 Bertemu
40
Bab 40 Kembali Dikepung Zombie
41
Bab 41 Dirampok
42
Bab 42 Pulang
43
Bab 43 Marah
44
Bab 44 Bukan Kutub Utara
45
Bab 45 Akhirnya
46
Bab 46 Meningkatkan kemampuan
47
Bab 47 Meningkatnya Kemampuan Spesial
48
Bab 48 Pembersihan I
49
Bab 49 Pembersihan II
50
Bab 50 Pembersihan III
51
Bab 51 Misi Selesai
52
Bab 52 Kembali Dengan Muatan Penuh
53
Bab 53 Mereka Lagi
54
Bab 54 Tempat Yang Katanya Aman
55
Bab 55 Masih di Tempat Penampungan
56
Bab 56 Kembali
57
Bab 57 Tim Keluarga kecil
58
Bab 58 Rumah Kaca
59
Bab 59 Benih yang telah berkecambah
60
Bab 60 Orang dari tempat penampungan
61
Bab 61 kesepakatan
62
Bab 62 Penghianat?
63
Bab 63 Hujan
64
Bab 64 Tim Tujuh Orang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!