Bab 14 ~ Reuni Dan Juli

“Dari mana kamu?”

Pertanyaan yang terlontar dari mulut Teja ketika Luna memasuki ruang tamu. Luna tahu Teja sudah pulang, karena mobil pria itu sudah terparkir rapi di carport. Kedatangannya ke rumah Ayah mertua pun ia minta dirahasiakan dari Teja.

“Dari luar,” sahut Luna santai tanpa rasa bersalah apalagi berdosa.

“Ya aku tahu kamu dari luar, kalau di dalam nggak mungkin aku tanya. Maksud aku dari mana, kamu pergi tidak izin.”

“Lupa Pak, berasa masih single aja. padahal udah double.” Luna menuju dapur, tujuannya lemari es dan mengambil air dingin.

Ternyata Teja masih berdiri menunggu Luna dengan gaya bossy, di mana tangannya berada di kantong celana.

“Wajahnya kondisikan Pak, jangan jutek gitu. Kelihatan makin tua,” ujar Luna lalu berlari ke kamarnya sambil tertawa.

“Luna,” teriak Teja.

Sampai di kamar, Luna menghempas tubuhnya ke atas ranjang menatap langit-langit kamar. Secara garis besar dia sudah tahu masa lalu Teja, tapi apakah hal itu akan berpengaruh pada pernikahan mereka ini belum bisa diprediksi. Apalagi sikap Teja yang acuh seakan tidak tergoda dengan Luna yang sudah mendalami peran sebagai seorang istri.

Sedangkan di kamar berbeda, Teja membaca undangan reuni kampus terbatas hanya angkatannya saja. Sebagai pebisnis hal ini bisa dijadikan peluang untuk menambah rekanan dan marketing terselubung di sela obrolan. Hanya saja Teja malas kalau sampai bertemu dengan pasangan lakn4t mantan kekasih dan sahabatnya. Reuni sekaligus makan siang itu diadakan di salah satu hotel di Jakarta.

...***...

Setelah sarapan bersama, Teja dan Luna sudah siap menuju kendaraan masing-masing. Luna baru akan menaiki motornya, tapi urung dan bergegas menghampiri Teja.

“Salim,” ujarnya, Teja lalu mengulurkan tangan karena sebelumnya Luna melakukan hal yang sama. “Pak Teja kerjanya jangan marah-marah ya, biar awet muda,” seru Luna yang sudah berada di atas motor dan memakai helm dan menarik resleting sweater.

Teja hanya memandang istrinya perlahan meninggalkan rumah. Pria itu yakin bukan karena Luna tidak mampu membeli mobil sampai harus menggunakan motor. Gadis itu pasti punya alasan yang aneh ketika ditanya.

Semalaman berpikir Teja memutuskan akan menghadiri undangan reuni. Tidak peduli walaupun dia harus bertemu dengan orang dari masa lalunya, saat ini dia sedang menapaki masa depan dengan kesuksesan.

Menjelang makan siang, pria itu memasuki lobby hotel. Pandangan Teja mengarah pada sosok yang dia kenal … Luna. Untuk apa istrinya berada di hotel apalagi gadis itu berjalan bersama seorang pria. Gegas Teja mengejar Luna yang berbelok ke executive lounge, mau tidak mau Teja menyurutkan niatnya mengejar sang istri. Karena kedatangan Luna ke sana pasti ada hubungannya dengan pekerjaan.

“Tapi siapa pria itu? sepertinya tidak asing,” gumam Teja yang melihat rekan Luna dari belakang dan dari samping ketika mereka berbelok memasuki area lounge.

“Bro, udah di sini aja.”

Teja menoleh, ternyata salah satu teman yang akan menghadiri reuni. Keduanya lalu menuju ruangan tempat acara, karena sesuai rundown yang sempat disampaikan sebentar lagi acara akan dimulai.

Acara tidak terlalu formal, bahkan saat ini sedang ramah tamah. Teja berada di antara para pria yang sama-sama pebisnis sambil menikmati makan siang.

“Gue denger lo udah nikah?”

Teja akhirnya menjadi pusat perhatian, akhirnya ia pun menjelaskan tentang pernikahannya.

“Resepsi dong, biar kita semua tahu kalau lo udah laku dan penasaran juga siapa perempuan itu.”

“Nantilah, istri gue juga sama nggak mau ada resepsi. Kalaupun ada kalian nanti gue undang,” tutur Teja menjelaskan situasi, setelah itu ia pamit ke toilet karena ada panggilan alam yang tidak bisa ditahan.

Pria itu lega karena tidak bertemu dengan dua orang yang sangat ia hindari. Bukan karena takut, tapi enggan mengingat dan merasakan betapa kecewa dan sakit saat dikhianati. Namun, semesta tidak mendukung harapannya. Keluar dari toilet Teja menyenggol seseorang ….

“Sorry,” ucap Teja.

“Justru saya yang minta maaf,” seru wanita yang tidak sengaja disenggol bahkan ponsel wanita itu sampai jatuh ke lantai.

“Apa ponselnya rusak?”

“Oh nggak, ini … Teja, Mas Teja ‘kan?”

Teja menghela nafasnya karena yang dihindari malah ada di hadapannya. Juli, wanita itu Juli. Mantan kekasih dan istri dari sahabatnya.

“Iya, aku Teja.”

“Wah, pangling loh. Beda sekarang, makin ganteng sih,” ujar Juli sambil tertawa. “Masih kenal aku ‘kan?”

Teja mengangguk. “Apa kabarmu Juli?” tanya Teja dengan tangan berada di kantong celananya, khawatir kalau Juli mengajaknya bersalaman.

“Baik, aku baik Mas. Dari penampilan kamu, kayaknya makin sukses aja nih. Ajak-ajak dong kalau ada bisnis.”

Teja melirik arlojinya lalu pamit kembali ke ruangan dan ke meja di mana tadi dia berkumpul. Lagi-lagi dia harus gigit jari, karena salah seorang memanggil Juli agar bergabung.

“Teja, lo lagi usaha apartemen dan café ‘kan? Juli kerja di perusahaan advertising loh, bisa dong lo pake perusahaannya untuk iklan. Sekali mendayung satu dua pulau terlampaui.” Kemudian mereka terbahak kecuali Teja, Juli pun ikut tersenyum.

“Usaha jalan, reuni pacaran juga jalan,” ujar yang lainnya kembali mengejek Teja dan Juli.

“Udah beres perceraian lo?” tanya seseorang pada Juli.

“Sudah lama kali, udah tiga tahun lalu.”

Teja mengernyitkan dahinya, meskipun dia paham artinya Juli dan suaminya sudah bercerai tapi dia tidak peduli.

“Harusnya lo gercep waktu itu, langsung cari Teja karena dia baru menikah loh.”

“Masa sih?” tanya Juli heran sambil menatap Teja.

“Nggak percaya tanya aja langsung.”

Teja hanya tersenyum terpaksa, menunggu sebentar dan berbasa basi kemudian pamit undur diri dengan alasan ada pertemuan lain. Sudah berada di lobby saat seseorang memanggilnya, ternyata Juli.

“Mas Teja, maaf kalau aku to the point. Kalau benar ada project atau peluang untuk kita kerja sama, aku tunggu banget Mas. Jadi single parent ternyata tidak mudah,” ungkap wanita itu lalu menyerahkan kartu namanya.

“Oke, aku kabari kalau ada peluang.”

“Terima kasih, Mas.”

Teja sudah berada di mobilnya dan mencengkram erat stir, pertemuan dengan Juli membuat moodnya buruk. Kartu nama yang diberikan sudah dia simpan di laci dashboard. Ponsel yang ada di saku jasnya bergetar, ternyata pesan dari Luna.

[Siang Pak Teja, saya Kaluna dari Seloka Design. Apa bapak ada waktu besok, untuk penandatanganan kontrak kerjasama]

Teja mengusap wajahnya membaca pesan formal dari Luna.

[Iya] balas Teja.

Teja pun menghidupkan mesin mobil dan bersiap meninggalkan hotel, tapi ponselnya kembali bergetar. Pesan dari Luna ... lagi.

[Sekarang aku Luna, istrinya Pak Teja. Sekedar info, nanti malam aku pulang agak telat karena ada perayaan karyawan baru di kantor]

“Perayaan? Maksudnya pesta atau gimana sih?” gumam Teja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Lilis Wn

Lilis Wn

awas aja jgn sampe kepincut lg nih si Tejo sama si cancer 😂😂😂 gw jagain dah si tejoo biar ga dipepet cancer lg ,karna tejoo udh ada pawangnya yg Mash tingting 🤩🤩😂😂

2024-02-24

0

kafa ainshod

kafa ainshod

Luna profesional banget ya

2024-01-25

1

Jumadin Adin

Jumadin Adin

apa doddy mantannya juli

2023-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Aku Bersedia
2 Bab 2 ~ Pria Tua Bertubuh Gendut
3 Bab 3 ~ Si Bujang Lapuk
4 Bab 4 ~ Kenapa Belum Menikah
5 Bab 5 ~ Membahagiakan Eyang
6 Bab 6 ~ Belum Ada
7 Bab 7 ~ Pernikahan
8 Bab 8 ~ Lurus Atau Belok
9 Bab 9 ~ Kepribadian Ganda
10 Bab 10 ~ Sugar Daddy dan Sugar Baby
11 Bab 11 ~ Cantik Juga
12 Bab 12 ~ Masa Lalu Teja (1)
13 Bab 13 ~ Masa Lalu Teja (2)
14 Bab 14 ~ Reuni Dan Juli
15 Bab 15 ~ Sampai Aku Datang
16 Bab 16 ~ Pertemuan
17 Bab 17 ~ Kenapa Begini?
18 Bab 18 ~ Woi Suteja
19 Bab 19 ~ Pingsan
20 Bab 20 ~ CLBK
21 Bab 21 ~ Doddy Si Player
22 Bab 22 ~ Mulai Meaum
23 Bab 23 ~ Rencana
24 Bab 24 ~ Enak ....
25 Bab 25 ~ Kaluna !!!
26 Bab 26 ~ Sepuluh Menit
27 Bab 27 ~ Jangan Lupa Password
28 Bab 28 ~ Karatan
29 Bab 29 ~ Aku Cinta Kamu
30 Bab 30 ~ Rencana Busuk
31 Bab 31 ~ Kangen Aku
32 Bab 32 ~ Emosi
33 Bab 33 ~ Emosi (2)
34 Bab 34 ~ Selesaikan ....
35 Bab 35 ~ Kamu Masa Depanku
36 Bab 36 ~ Masa Lalu
37 Bab 37 ~ Penjelasan
38 Bab 38 ~ Bertemu di Cafe
39 Bab 39 ~ Istri Teja Dewangga
40 Bab 40 ~ Kamu Kenapa?
41 Bab 41 ~ Ini Tentang Luna
42 Bab 42 ~ Tugas Terakhir
43 Bab 43 ~ Menyelamatkan Luna
44 Bab 44 ~ Siapa Herman?
45 Bab 45 ~ Bicarakan Baik-baik
46 Bab 46 ~ Rencana Amar
47 Bab 47 ~ Kabur
48 Bab 48 ~ Do You Miss Me
49 Bab 49 ~ Tolong Anakku
50 Bab 50 ~ Bujang Lapuk Happy Ending
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 ~ Aku Bersedia
2
Bab 2 ~ Pria Tua Bertubuh Gendut
3
Bab 3 ~ Si Bujang Lapuk
4
Bab 4 ~ Kenapa Belum Menikah
5
Bab 5 ~ Membahagiakan Eyang
6
Bab 6 ~ Belum Ada
7
Bab 7 ~ Pernikahan
8
Bab 8 ~ Lurus Atau Belok
9
Bab 9 ~ Kepribadian Ganda
10
Bab 10 ~ Sugar Daddy dan Sugar Baby
11
Bab 11 ~ Cantik Juga
12
Bab 12 ~ Masa Lalu Teja (1)
13
Bab 13 ~ Masa Lalu Teja (2)
14
Bab 14 ~ Reuni Dan Juli
15
Bab 15 ~ Sampai Aku Datang
16
Bab 16 ~ Pertemuan
17
Bab 17 ~ Kenapa Begini?
18
Bab 18 ~ Woi Suteja
19
Bab 19 ~ Pingsan
20
Bab 20 ~ CLBK
21
Bab 21 ~ Doddy Si Player
22
Bab 22 ~ Mulai Meaum
23
Bab 23 ~ Rencana
24
Bab 24 ~ Enak ....
25
Bab 25 ~ Kaluna !!!
26
Bab 26 ~ Sepuluh Menit
27
Bab 27 ~ Jangan Lupa Password
28
Bab 28 ~ Karatan
29
Bab 29 ~ Aku Cinta Kamu
30
Bab 30 ~ Rencana Busuk
31
Bab 31 ~ Kangen Aku
32
Bab 32 ~ Emosi
33
Bab 33 ~ Emosi (2)
34
Bab 34 ~ Selesaikan ....
35
Bab 35 ~ Kamu Masa Depanku
36
Bab 36 ~ Masa Lalu
37
Bab 37 ~ Penjelasan
38
Bab 38 ~ Bertemu di Cafe
39
Bab 39 ~ Istri Teja Dewangga
40
Bab 40 ~ Kamu Kenapa?
41
Bab 41 ~ Ini Tentang Luna
42
Bab 42 ~ Tugas Terakhir
43
Bab 43 ~ Menyelamatkan Luna
44
Bab 44 ~ Siapa Herman?
45
Bab 45 ~ Bicarakan Baik-baik
46
Bab 46 ~ Rencana Amar
47
Bab 47 ~ Kabur
48
Bab 48 ~ Do You Miss Me
49
Bab 49 ~ Tolong Anakku
50
Bab 50 ~ Bujang Lapuk Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!