Bab 2 ~ Pria Tua Bertubuh Gendut

“Luna, kamu yakin mau terima perjodohan temannya ayah?” tanya Amar lirih. Keduanya masih menemani Surya di rumah sakit. Eyang sedang istirahat, Amar dan Luna berada di sofa dan pembicaraan mereka lebih ke arah berbisik agar tidak membuat Surya terganggu lalu terjaga.

“Yakin Om. Demi kebahagiaan Eyang aku siap menikah. Kalau tunggu pria yang cocok denganku, entah kapan.”

“Luna, pria itu anak bungsu teman Ayah. Sama seperti Om, putra bungsu Ayah.” Amar bicara dengan memajukan tubuhnya agar apa yang dia ucapkan benar-benar didengar oleh Luna. Amar perlu memastikan lagi kalau Luna tidak akan berulah, dengan menolak ketika pria itu pertemuan keluarga diadakan dan bertemu pria yang akan menikah dengannya.

“Lalu?”

Amar berdecak, agak kesal karena Luna sering kali nge lag ketika diajak bicara termasuk kali ini.

“Kita tidak ada yang tahu siapa pria itu termasuk umurnya. Bagaimana kalau pria itu seumuran dengan Om?”

“Pria dewasa dengan perut buncit dan rambut sudah mulai memutih atau bahkan dia duda dengan anak hampir seusia kamu.”

Luna pun mengerjap pelan menyadari kebenaran dari setiap kalimat Amar. Dia sudah sangat yakin menerima keputusan perjodohan bahkan Surya sudah menghubungi sahabatnya dan besok akan datang. Selain untuk menjenguk Surya, juga membicarakan persiapan pelaksanaan pernikahan.

“Iya ya. Terus gimana dong Om? Masa aku yang unyu-unyu dan cantik jelita begini harus menikah dengan duda perut buncit dan tua. Om, aku nggak mau ah,” keluh Luna.

Amar kembali berdecak, kemudian berbaring di sofa panjang yang ia tempati. Sedangkan Luna masih merengek lirih sambil mengguncang tubuh Amar.

“Ssttt, jangan berisik nanti Ayah bangun.”

“Ya terus nasib aku gimana?”

“Terima aja, memang sudah takdir kamu punya suami pria tua dengan tubuh gendut dan perut buncit.”

“Om Amar!”

Luna masih bergumam mengeluhkan nasibnya, sedangkan Amar memejamkan mata sambil mengulas senyum. Pria itu memang senang menggoda keponakan yang juga dianggap sebagai anak sendiri. Apalagi kedua anak kandungnya laki-laki.

“Jangan berisik, Om mau tidur. Nanti kita gantian jaga.”

“Yang ada aku nggak akan bisa tidur. Masa depanku ini loh Om, terancam suram dan menyeramkan.”

Amar rasanya ingin terbahak mendengar keluhan dan kekhawatiran Luna, ia segera merubah posisi berbaring miring menghadap  sandaran sofa memunggungi Luna yang duduk di sofa tunggal.

“Ya Tuhan, rencana apalagi yang sudah engkau persiapkan untukku. Kalau pun jodohku tidak seganteng Al Ghazali, nggak seimut Lee Min Ho dan macho kayak Giorgino Abraham, paling nggak yang enak dilihat tiap bangun tidur dan nggak malu-maluin kalau dibawa kondangan dan jalan-jalan,” tutur Luna pelan.

...***...

“Kamu kok belum mandi juga sih. Siap-siap dulu sana, bentar lagi calon suami kamu datang.”

“Ah. Gini ajalah. Mau syukur nggak mau ya udah,” sahut Luna menolak perintah Tante Indah -- istri Om Amar.

“Ini anak, kalau dikasih ngeyel. Masa menyambut keluarga calon suami, kayak gini.”

Luna dengan rambut ikal yang agak berantakan dan masih mengenakan piyama gambar keropi hanya bisa mencebik karena ejekan dari Indah. Untuk apa pula ia harus dandan maksimal kalau hanya akan dipersunting pria tua dengan perut buncit. Lebih baik tampil apa adanya dan berharap calon suaminya nanti akan menolak perjodohan ini.

Hari ini Luna izin tidak ke kantor dan baru saja mengirimkan pesan untuk Pak Arta dan Astri, dengan alasan masih berada di rumah sakit. tidak mungkin juga dia mengatakan akan ada pertemuan keluarga karena akan menikah dengan proses perjodohan.

Kondisi Luna saat ini memang sedang jomblo dan kalau diingat memang belum pernah ada hubungan yang cukup serius dengan seorang laki-laki. Ia pernah ditembak oleh temannya saat masih SMA dan hanya bertahan seminggu, karena susah mengajak Luna keluar rumah untuk sekedar ke café atau nonton. Ada dua bodyguard yang harus dihadapi, siapa lagi kalau bukan Surya dan Amar.

“Ini penampilan alami aku Tante, cantik alami wanita yang kayak gini bukan yang bedaknya tebel dan kalau cuci muka nggak cukup dua kali bilas.”

“Kenapa sih?” tanya Amar yang baru keluar dari toilet.

“Lihat aja tuh, masa mau bertemu calon suami penampilannya kayak gitu.”

Amar hanya melirik sekilas kemudian menghampiri ranjang pasien karena Surya sudah terjaga.

“Luna mana?” tanya Surya.

“Ada tuh, udah nggak sabar mau ketemu calon suaminya,” canda Amar dan sukses membuat Luna semakin cemberut.

“Ayah makan dulu ya,” ujar Indah dengan mangkuk bubur di tangannya.

“Iya Ayah harus makan, sebentar lagi akan ada tamu spesial," ujar Surya bersemangat.

Amar agak meninggikan ujung ranjang untuk Surya bersandar. Luna memperhatikan pria tua yang sedang disuapi. Hatinya kembali sedih, ia ingat betul kalau sakit yang sibuk adalah Surya.

“Tante, biar aku aja,” ujar Luna beranjak dari sofa tempat dia bermuram durja.

Surya tersenyum melihat Luna mengambil alih mangkuk dari tangan Indah dan menyuapinya. Meskipun Amar terus berbisik mengingatkan jika sebentar lagi Luna akan bertemu dengan pria yang akan menjadi imamnya tidak lupa mengatakan kemungkinan pria itu bisa saja lebih tua dari dirinya dengan tubuh gendut dan perut buncit membuat Luna memicingkan mata dan menghela nafasnya. 

Terpopuler

Comments

Lilis Wn

Lilis Wn

gpp tua yg penting setia ,🤩😂

2024-02-24

0

Kas Mi

Kas Mi

aku jg mau thor klw kya le min ho😁😄

2023-12-31

1

Athifah S Rato

Athifah S Rato

mudah mudahan cowo nya seganteng Andika Pratama 😍😍😍

2023-12-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Aku Bersedia
2 Bab 2 ~ Pria Tua Bertubuh Gendut
3 Bab 3 ~ Si Bujang Lapuk
4 Bab 4 ~ Kenapa Belum Menikah
5 Bab 5 ~ Membahagiakan Eyang
6 Bab 6 ~ Belum Ada
7 Bab 7 ~ Pernikahan
8 Bab 8 ~ Lurus Atau Belok
9 Bab 9 ~ Kepribadian Ganda
10 Bab 10 ~ Sugar Daddy dan Sugar Baby
11 Bab 11 ~ Cantik Juga
12 Bab 12 ~ Masa Lalu Teja (1)
13 Bab 13 ~ Masa Lalu Teja (2)
14 Bab 14 ~ Reuni Dan Juli
15 Bab 15 ~ Sampai Aku Datang
16 Bab 16 ~ Pertemuan
17 Bab 17 ~ Kenapa Begini?
18 Bab 18 ~ Woi Suteja
19 Bab 19 ~ Pingsan
20 Bab 20 ~ CLBK
21 Bab 21 ~ Doddy Si Player
22 Bab 22 ~ Mulai Meaum
23 Bab 23 ~ Rencana
24 Bab 24 ~ Enak ....
25 Bab 25 ~ Kaluna !!!
26 Bab 26 ~ Sepuluh Menit
27 Bab 27 ~ Jangan Lupa Password
28 Bab 28 ~ Karatan
29 Bab 29 ~ Aku Cinta Kamu
30 Bab 30 ~ Rencana Busuk
31 Bab 31 ~ Kangen Aku
32 Bab 32 ~ Emosi
33 Bab 33 ~ Emosi (2)
34 Bab 34 ~ Selesaikan ....
35 Bab 35 ~ Kamu Masa Depanku
36 Bab 36 ~ Masa Lalu
37 Bab 37 ~ Penjelasan
38 Bab 38 ~ Bertemu di Cafe
39 Bab 39 ~ Istri Teja Dewangga
40 Bab 40 ~ Kamu Kenapa?
41 Bab 41 ~ Ini Tentang Luna
42 Bab 42 ~ Tugas Terakhir
43 Bab 43 ~ Menyelamatkan Luna
44 Bab 44 ~ Siapa Herman?
45 Bab 45 ~ Bicarakan Baik-baik
46 Bab 46 ~ Rencana Amar
47 Bab 47 ~ Kabur
48 Bab 48 ~ Do You Miss Me
49 Bab 49 ~ Tolong Anakku
50 Bab 50 ~ Bujang Lapuk Happy Ending
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 ~ Aku Bersedia
2
Bab 2 ~ Pria Tua Bertubuh Gendut
3
Bab 3 ~ Si Bujang Lapuk
4
Bab 4 ~ Kenapa Belum Menikah
5
Bab 5 ~ Membahagiakan Eyang
6
Bab 6 ~ Belum Ada
7
Bab 7 ~ Pernikahan
8
Bab 8 ~ Lurus Atau Belok
9
Bab 9 ~ Kepribadian Ganda
10
Bab 10 ~ Sugar Daddy dan Sugar Baby
11
Bab 11 ~ Cantik Juga
12
Bab 12 ~ Masa Lalu Teja (1)
13
Bab 13 ~ Masa Lalu Teja (2)
14
Bab 14 ~ Reuni Dan Juli
15
Bab 15 ~ Sampai Aku Datang
16
Bab 16 ~ Pertemuan
17
Bab 17 ~ Kenapa Begini?
18
Bab 18 ~ Woi Suteja
19
Bab 19 ~ Pingsan
20
Bab 20 ~ CLBK
21
Bab 21 ~ Doddy Si Player
22
Bab 22 ~ Mulai Meaum
23
Bab 23 ~ Rencana
24
Bab 24 ~ Enak ....
25
Bab 25 ~ Kaluna !!!
26
Bab 26 ~ Sepuluh Menit
27
Bab 27 ~ Jangan Lupa Password
28
Bab 28 ~ Karatan
29
Bab 29 ~ Aku Cinta Kamu
30
Bab 30 ~ Rencana Busuk
31
Bab 31 ~ Kangen Aku
32
Bab 32 ~ Emosi
33
Bab 33 ~ Emosi (2)
34
Bab 34 ~ Selesaikan ....
35
Bab 35 ~ Kamu Masa Depanku
36
Bab 36 ~ Masa Lalu
37
Bab 37 ~ Penjelasan
38
Bab 38 ~ Bertemu di Cafe
39
Bab 39 ~ Istri Teja Dewangga
40
Bab 40 ~ Kamu Kenapa?
41
Bab 41 ~ Ini Tentang Luna
42
Bab 42 ~ Tugas Terakhir
43
Bab 43 ~ Menyelamatkan Luna
44
Bab 44 ~ Siapa Herman?
45
Bab 45 ~ Bicarakan Baik-baik
46
Bab 46 ~ Rencana Amar
47
Bab 47 ~ Kabur
48
Bab 48 ~ Do You Miss Me
49
Bab 49 ~ Tolong Anakku
50
Bab 50 ~ Bujang Lapuk Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!