Bab 11 ~ Cantik Juga

Sedangkan di tempat berbeda, Luna sedang melepas rindu dengan Surya. Meskipun ada gurat kesedihan dalam hati, tapi tidak diperlihatkan pada pria tua yang sedang terkekeh mendengar ocehannya. Tidak sedikitpun gadis itu menceritakan masalah rumah tangganya, termasuk bagaimana Teja memperlakukan dirinya.

“Lain kali kalau temui Eyang, ajak suamimu.”

“Hm, tadi dia buru-buru mau ke luar kota.”

“Kamu masih bekerja?”

Luna mengangguk sambil menggigit roti bakar sarapannya.

“Eyang yakin Teja bisa menafkahimu, jadi pikirkanlah baik-baik. Sehebat-hebatnya profesi seorang perempuan, dia lebih hebat sebagai ibu rumah tangga. Jadi istri yang baik dan ibu yang luar biasa untuk anak-anaknya.”

Luna menyambut dengan senyum dan anggukan kepala, tidak mengatakan kalau Teja mungkin akan menceraikannya jika diantara mereka tidak ada perasaan atau cinta yang tumbuh.

Namun, Luna akan berusaha untuk membuat Teja jatuh cinta dengannya. Sejak tadi, gadis itu memperhatikan interaksi Om Amar dan Tante Indah. Melihat bagaimana Tante Indah melayani suaminya di meja makan, meskipun bukan hanya Amar saja yang dilayani sarapan, Surya, dirinya dan kedua anak mereka juga.

“Tante Indah nggak mual?” tanya Luna tentu saja membuat Indah bingung termasuk juga Amar dan yang lainnya.

“Mual kenapa?”

“Gombalan Om Amar, terlalu lebay,” sahut Luna dan Indah pun terkekeh sedangkan Amar berdecak.

“Iri ya karena Teja nggak bisa gombalin kamu, dia ‘kan kaku kaya kanebo kering dan dingin kayak es doger.”

“Amar,” tegur Surya.

“Lunanya diam, pasti yang aku bilang betul.”

“Sudah jangan goda Luna terus, nanti dia kapok main ke sini,” seru Indah.

“Emang udah kapok kali, aku ke sini mau ketemu Eyang bukan ketemu Om Amar,” ujar Luna sambil menjulurkan lidahnya.

“Halah, nanti kalau berantem sama Teja juga larinya ke sini. Nangis-nangis ngadu sama tantemu dan sama Eyang.”

“Nggaklah aku bukan perempuan cengeng.”

Luna mempercepat sarapannya dan pamit pada Surya dan yang lainnya, tidak ingin terjebak kemacetan ia pun segera pamit. Surya merangkul bahu Luna mengantar sampai beranda sambil menasehati gadis itu, tentu saja nasihat untuk hubungan pernikahannya dengan Teja.

Sampai di kantor, Luna memandang layar ponsel yang menunjukkan kontak suaminya. Kontak dengan nama Kangmas Suteja. Beberapa kali mengetik pesan dan dihapus kembali. Dia ingin memulai usahanya mendekati Teja dan membuat pria itu jatuh hati.

“Tapi ini bukan aku banget,” gumam Luna membaca pesan yang akan dikirim lalu menghapusnya lagi dan mengetik pesan lainnya.

[Pak Teja, aku bukan kepo tapi penasaran aja. Pak Teja ke mana sih?]

[Udah pulang belum?]

[Hati-hati ya, aku nggak mau jadi janda tapi belum diapa-apain]

Masih menunggu pesan yang dikirim dibaca oleh penerima, Luna kesal sendiri lalu meletakan ponselnya dan mulai bekerja apalagi Doddy ganteng sudah memberikan arahan untuknya terkait project bersama Teja.

“Di rumah Teja, di kantor juga kerjain punya Teja. Lama-lama aku ter teja-teja.”

“Teja siapa?” tanya Astri sudah berada di samping Luna membuat gadis itu terkejut.

“Apaan sih kayak jelangkung aja, nggak ada yang jemput udah di sini.”

“Ck, jangan lebay deh. Bantuin aku dong.” Astri menarik tangan Luna agar ikut ke kubikelnya dan menunjukan hasil rancangan miliknya.

Luna memang cukup diandalkan, beberapa rekan yang stuck karena tidak paham dengan permintaan rekanan sering meminta dirinya untuk sumbang saran.

“Oh gitu ya,” seru Astri sambil manggut-manggut. “Thanks ya babe.”

“Eh, gimana kemarin jalan sama Doddy ganteng?” tanya Luna sambil berbisik.

“Kalau bisa aku janganlah dapat partner kerja dia.”

Tentu saja ucapan Astri membuat Luna penasaran dan menunggu kelanjutan cerita dari wanita itu.

“Nggak usah nggantung, ayo ngomong jangan bikin orang penasaran kaya lagi nonton drakor deh.”

“Gimana ya, aku merasa aura Pak Doddy itu terlalu mendominasi dan bikin nggak nyaman. Kesimpulan aku dia itu … player.”

“Emang kamu digombalin apa gimana sih?”

Astri menggelengkan kepalanya.

“Dari gestur tubuh dan gaya bicaranya aku menyimpulkan begitu. Itu menurutku dan nggak perlu kamu ikut apa kataku karena aku bukan sedang mencari pengikut komunitas anti Pak Doddy. Lo hati-hati ya,” tutur Astri. “Udah sana kerja lagi,” usir wanita itu.

“Habis manis sepah dibuang, tadi minta ajarin sekarang ngusir.” Astri hanya terkekeh mendengar Luna yang protes karena ulahnya.  

Telepon di meja Luna berdering, ternyata dari pria yang tadi mereka bicarakan dan meminta Luna ke ruangan pria itu.

“Aku mau ketemu Doddy ganteng, mau titip salam nggak?” tanya Luna menggoda Astri yang hanya misah misuh dan bergumam tidak jelas.

“Jangan begitu Bund, nanti jatuh cinta malah berabe,” ejek Luna lagi lalu meninggalkan kubikel Astri.

Ruang kerja para senior memang terpisah, mereka mendapatkan ruang kerja masing-masing untuk privacy kerja meskipun tidak terlalu luas. Luna mengetuk pintu di mana Doddy berada.

“Masuklah!”

Setelah duduk di depan meja pria itu, keduanya langsung terlibat diskusi kelanjutan rancangan milik Teja termasuk draft kontrak kerja sama.

“Ini sudah oke, kamu hubungi orangnya dan kirim draft ini. Lebih cepat lebih baik, jangan sampai project ini gagal. Ini tugas pertamuku di sini.”

“Siap Kak. Nanti saya hubungi Pak Teja, beliau juga mau ada perubahan di rancangan kita.”

Doddy menatap Luna yang sedang menjelaskan, pria itu mengulas senyum tipis yang tidak disadari oleh Luna termasuk tatapannya mengarah pada bibir dan leher jenjang di hadapannya.

“Ada lagi Kak?”

“Pak Arta sudah kasih dua project lain ke saya, kita akan sibuk. Setelah makan siang kita bicarakan konsep dua project ini,” tutur Doddy menunjuk map di atas mejanya.

“Oke,” sahut Luna lalu pamit kembali ke mejanya.

Saat Luna berjalan menuju pintu, Doddy terus menatap gadis itu dengan senyum smirk.  “Kaluna Zena, kamu cantik juga.”

 

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

😁😁

2025-01-14

0

Sabaku No Gaara

Sabaku No Gaara

jgn² doddy ini pelaku pelecehanx yakk

2024-03-31

0

Ay_wjy90

Ay_wjy90

jd ikut senyum² baca ny...

2024-02-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Aku Bersedia
2 Bab 2 ~ Pria Tua Bertubuh Gendut
3 Bab 3 ~ Si Bujang Lapuk
4 Bab 4 ~ Kenapa Belum Menikah
5 Bab 5 ~ Membahagiakan Eyang
6 Bab 6 ~ Belum Ada
7 Bab 7 ~ Pernikahan
8 Bab 8 ~ Lurus Atau Belok
9 Bab 9 ~ Kepribadian Ganda
10 Bab 10 ~ Sugar Daddy dan Sugar Baby
11 Bab 11 ~ Cantik Juga
12 Bab 12 ~ Masa Lalu Teja (1)
13 Bab 13 ~ Masa Lalu Teja (2)
14 Bab 14 ~ Reuni Dan Juli
15 Bab 15 ~ Sampai Aku Datang
16 Bab 16 ~ Pertemuan
17 Bab 17 ~ Kenapa Begini?
18 Bab 18 ~ Woi Suteja
19 Bab 19 ~ Pingsan
20 Bab 20 ~ CLBK
21 Bab 21 ~ Doddy Si Player
22 Bab 22 ~ Mulai Meaum
23 Bab 23 ~ Rencana
24 Bab 24 ~ Enak ....
25 Bab 25 ~ Kaluna !!!
26 Bab 26 ~ Sepuluh Menit
27 Bab 27 ~ Jangan Lupa Password
28 Bab 28 ~ Karatan
29 Bab 29 ~ Aku Cinta Kamu
30 Bab 30 ~ Rencana Busuk
31 Bab 31 ~ Kangen Aku
32 Bab 32 ~ Emosi
33 Bab 33 ~ Emosi (2)
34 Bab 34 ~ Selesaikan ....
35 Bab 35 ~ Kamu Masa Depanku
36 Bab 36 ~ Masa Lalu
37 Bab 37 ~ Penjelasan
38 Bab 38 ~ Bertemu di Cafe
39 Bab 39 ~ Istri Teja Dewangga
40 Bab 40 ~ Kamu Kenapa?
41 Bab 41 ~ Ini Tentang Luna
42 Bab 42 ~ Tugas Terakhir
43 Bab 43 ~ Menyelamatkan Luna
44 Bab 44 ~ Siapa Herman?
45 Bab 45 ~ Bicarakan Baik-baik
46 Bab 46 ~ Rencana Amar
47 Bab 47 ~ Kabur
48 Bab 48 ~ Do You Miss Me
49 Bab 49 ~ Tolong Anakku
50 Bab 50 ~ Bujang Lapuk Happy Ending
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 ~ Aku Bersedia
2
Bab 2 ~ Pria Tua Bertubuh Gendut
3
Bab 3 ~ Si Bujang Lapuk
4
Bab 4 ~ Kenapa Belum Menikah
5
Bab 5 ~ Membahagiakan Eyang
6
Bab 6 ~ Belum Ada
7
Bab 7 ~ Pernikahan
8
Bab 8 ~ Lurus Atau Belok
9
Bab 9 ~ Kepribadian Ganda
10
Bab 10 ~ Sugar Daddy dan Sugar Baby
11
Bab 11 ~ Cantik Juga
12
Bab 12 ~ Masa Lalu Teja (1)
13
Bab 13 ~ Masa Lalu Teja (2)
14
Bab 14 ~ Reuni Dan Juli
15
Bab 15 ~ Sampai Aku Datang
16
Bab 16 ~ Pertemuan
17
Bab 17 ~ Kenapa Begini?
18
Bab 18 ~ Woi Suteja
19
Bab 19 ~ Pingsan
20
Bab 20 ~ CLBK
21
Bab 21 ~ Doddy Si Player
22
Bab 22 ~ Mulai Meaum
23
Bab 23 ~ Rencana
24
Bab 24 ~ Enak ....
25
Bab 25 ~ Kaluna !!!
26
Bab 26 ~ Sepuluh Menit
27
Bab 27 ~ Jangan Lupa Password
28
Bab 28 ~ Karatan
29
Bab 29 ~ Aku Cinta Kamu
30
Bab 30 ~ Rencana Busuk
31
Bab 31 ~ Kangen Aku
32
Bab 32 ~ Emosi
33
Bab 33 ~ Emosi (2)
34
Bab 34 ~ Selesaikan ....
35
Bab 35 ~ Kamu Masa Depanku
36
Bab 36 ~ Masa Lalu
37
Bab 37 ~ Penjelasan
38
Bab 38 ~ Bertemu di Cafe
39
Bab 39 ~ Istri Teja Dewangga
40
Bab 40 ~ Kamu Kenapa?
41
Bab 41 ~ Ini Tentang Luna
42
Bab 42 ~ Tugas Terakhir
43
Bab 43 ~ Menyelamatkan Luna
44
Bab 44 ~ Siapa Herman?
45
Bab 45 ~ Bicarakan Baik-baik
46
Bab 46 ~ Rencana Amar
47
Bab 47 ~ Kabur
48
Bab 48 ~ Do You Miss Me
49
Bab 49 ~ Tolong Anakku
50
Bab 50 ~ Bujang Lapuk Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!