Dengan sigap Iko meraih selembar kertas mencoba memecahkan misteri angka yang berjajar secara acak pada akhir sajak itu. Diambilnya beberapa angka yang terunggah pada laman Little Princess, lantas ia menuliskan angka itu kembali.
19-5-18-18-1-20-20-1 306
18-15-25-1-12. 16-1-12-1-3-5 905
7-18-1-14-4 8-15-20-5-12 806
2-15-21-7-5-14-22-9-12-12-5 406
‘Beberapa angka tertulis dengan pemisah, namun tidak dengan angka bagian belakang,’ batin Iko kembali berspekulasi. “Delapan kosong enam?” gumamnya lirih. “Jika delapan kosong enam adalah nomor kamar hotel, berarti …,” lanjutnya terputus. Laki- laki itu lantas menuliskan huruf abjad mulai dari A sampai Z. Pada bagian bawah huruf itu ia membubuhkan angka secara berurutan, dari nomor satu sampai duapuluh enam. Iko lantas mengambil satu baris angka, mencoba membenarkan spekulasinya.
19-5-18-18-1-20-20-1 306. Iko menuliskan kembali angka itu kemudian membubuhkan huruf yang tertera sesuai dengan urutan angka tersebut, dan ia menemukan sesuatu. S-E-R-R-A-T-T-A 306. “Seratta? Bukankah ini nama Hotel tempatku menginap saat di Labuan Bajo waktu itu?” gumamnya. Laki-laki itu mencoba meyakinkan kembali spekulasinya dengan mengambil beberapa baris angka lain yang telah ia tulis.
7-18-1-14-4-8-15-20-5-12 806. Jemari laki- laki itu tampak sibuk membubuhkan huruf di setiap angkanya, dan kembali ia dibuat terkejut atas apa yang ia temukan. G-R-A-N-D-H-O-T-E-L 806
“Grand Hotel, 806?” Iko menggelengkan kepalanya seakan tak percaya. “Ternyata seperti ini cara bedebah sialan itu menemui selingkuhannya?” gerutu Iko. Kini ia semakin yakin bahwa simbol angka acak itu tak lain adalah cara Evan bertemu dengan Little Princess. Ia sangat yakin Evan juga mengetahui laman akun tersebut. Dengan bergegas Iko menuliskan kembali angka terakhir pada sajak yang baru saja terunggah, dan kali ini ia akan mengetahui siapa sebenarnya Little Princess Itu.
2-15-21-7-5-14-22-9-12-12-5 406 B-O-U-G-E-N-V-I-L-L-E 406.
‘Bougenville? Benarkah pertemuan kali ini akan terjadi di Hotel Bougenville?’ Iko menyibakkan comma hair nya yang sudah berantakan, dan tanpa menunggu waktu lama ia bergegas untuk menjalankan rencananya, memastikan apakah pertemuan mereka kali ini akan terjadi di hotel tersebut.
...***...
Malam yang dinantikan oleh Iko akhirnya tiba. Laki- laki itu sengaja menyewa salah satu kamar di Hotel Bougenville untuk memastikan kebusukan yang Evan lakukan selama ini. Dengan jaket dan topi hitam serta masker yang membekap mulutnya, Iko menghabiskan waktu menunggu kedatangan laki- laki itu di kafe area lobi yang sudah pasti dilewati setiap tamu hotel yang datang. Beberapa menit sebelumnya, laki- laki itu sempat menanyakan siapa yang memesan kamar 406, namun petugas hotel merahasiakan semua tamunya sehingga Iko tak mendapatkan informasi apapun tentang itu. Setelah beberapa saat menunggu, Iko akhirnya mendapati sosok Evan yang datang dengan membawa rangkaian bunga mawar putih berbentuk hati. Raut wajah laki- laki itu tampak bahagia, namun Iko serasa ingin menghajarnya saat itu juga. Dengan sedikit tergesa laki- laki itu memasuki lift menuju lantai empat, sementara Iko mengekor pada lift berikutnya. Sedikit terlambat namun Iko masih mampu melihat Evan yang tampak berjalan menuju kamar 406, dan benar saja. Laki- laki itu kembali disambut dengan pelukan hangat oleh seorang perempuan. Sebisa mungkin Iko berusaha menangkap dengan jelas wajah perempuan itu, namun keberuntungan kembali tidak berpihak padanya lantaran wajah perempuan itu tak dapat ia lihat dengan jelas. Kali ini Iko sudah kehilangan kesabaran. Ia bersumpah akan menghabisi laki- laki yang telah mengkhianati sahabatnya itu malam ini juga. Beberapa lama waktu berlalu, akhirnya Iko mendapati Evan keluar dari kamar 406 dan berjalan menyusuri koridor yang telah sepi. Iko yang tak mampu lagi menahan emosi mengingat air mata kepedihan Ega yang menetes tempo hari, setengah berlari menghampiri Evan yang berjalan beberapa langkah di depannya. Semakin dekat langkah Iko hingga dengan segera ia meraih bahu laki- laki berbalut setelan jas hitam itu dan melayangkan kepalan tangannya tepat mengenai wajah Evan yang tampak terkejut. Evan tersungkur ke lantai, dan Iko yang tersulut amarah tetap melayangkan pukulannya beberapa kali.
“Bedebah sialan! Berani sekali kau mengkhianati sahabatku sampai seperti ini! Bangun kau laki- laki br*ngs*k!” sergah Iko sembari kembali menarik kerah jas Evan, mendorongnya ke dinding dan kembali melayangkan pukulannya. Mata Iko memerah menahan amarah, rahangnya mengerat penuh kebencian. Tubuh Evan yang mulai tersadar kini melawan, dan baku hantam akhirnya tak dapat terelakkan. Pertikaian dua laki- laki dewasa itu berlangsung selama beberapa saat, hingga akhirnya terhenti manakala dua petugas keamanan datang bergegas untuk menghentikan kekacauan itu.
“Enyahlah kau ke neraka laki- laki sialan!” bentak Iko pada Evan yang kembali berdiri dan berusaha merapikan kembali jasnya. Kedua sudut bibir laki- laki itu berdarah dengan memar- memar pada sekitar tulang pipinya.
“Jangan anda pikir saya akan tinggal diam atas apa yang anda lakukan pada saya. Saya akan membuat perhitungan dengan anda!” sergah Evan sembari menepis lengan petugas keamanan yang mencengkeramnya dan meninggalkan kerumunan itu. Iko hendak melakukan hal yang sama, namun ia baru menyadari beberapa tamu hotel di sekitar koridor itu tampak mengambil video atas perkelahiannya, entah sejak kapan. Amarah telah membuatnya kehilangan kendali sehingga ia melakukan pemukulan tersebut. Seketika laki- laki itu tersadar atas kejadian apa yang akan menimpanya setelah ini, namun ia tak peduli. Bagi laki- laki itu, melihat perempuan yang dicintainya menangis adalah kehancuran terbesar dalam hidup, melebihi kehancuran karirnya yang mungkin akan sirna tak lama lagi karena pertikaian yang baru saja terjadi.
"Lihat, bukankah itu Iko?" celetuk beberapa tamu hotel yang keluar begitu mendengar keributan itu terjadi. Tangan mereka masih menyodorkan ponsel untuk merekam sosok idola yang baru saja baku hantam dengan orang tak dikenal. Beberapa pasang mata itu menatap Iko dengan tatapan tak percaya bahwa sosok idola yang dikenal manis dan romantis di atas panggung bersama pasangan duetnya, ternyata mampu melakukan perbuatan yang dapat memancing keributan. Laki-laki itu menepis lengan kedua penjaga keamanan yang berusaha menggelandangnya bak tahanan. Dalam keadaan itu, seorang perempuan tampak keluar dari kamar 406 dengan jaket dan topi berwarna biru, berjalan tergesa- gesa begitu menyadari keributan yang ada di dekatnya. Mata laki- laki itu menelisik tajam melihat perempuan yang berjalan menjauh, namun seketika Iko terbelalak begitu menyadari bahwa ia sangat mengenal jaket dan tas yang dikenakan oleh perempuan itu. "Dia!?" seketika Iko ingin berlari menghampiri perempuan itu, namun kedua petugas keamanan hotel menahan langkahnya hingga laki- laki itu tak mampu berbuat banyak.
"Jadi selama ini dialah Little Princess itu?"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Dhia Syarafana
aluna
2024-11-02
0
borjun as
semangat ko,semoga cepat ketahuan siapa itu sebenarnya little princess
2023-10-03
1