BAB 8: THE FLORIST

“Kak Ega cari siapa?” celetuk Aluna begitu mendapati Ega yang tampak celingukan selepas menata rambut Aluna. Merasa terintimidasi, Ega segera membereskan peralatannya untuk mengalihkan perhatian.

“Aku belum melihat Nathan sejak tadi. Beberapa peralatanku tertinggal di studio foto tempo hari dan aku meminta Nathan untuk membawakannya,” tutur Ega sembari menggulung kabel pengering rambut yang baru saja selesai ia gunakan untuk menata rambut Aluna.

“kak Ega belum tahu? Kak Iko dirawat di rumah sakit karena alergi pewarna rambut tempo hari, jadi Kak Nathan libur sampai Kak Iko sembuh. Iritasinya  cukup parah dari yang sebelumnya sehingga ia harus menjalani perawatan intensif,” seloroh Aluna yang seketika menghentikan gerakan tangan Ega yang masih sibuk menggulung kabel. Kekhawatiran Ega terhadap reaksi alergi Iko akhirnya terjadi.

“Jadi kamu tampil solo hari ini?” tanya Ega pada Aluna. Gadis cantik itu mengangguk sembari membuka ponselnya, lantas menunjukkan foto dirinya yang tengah menjenguk Iko di rumah sakit. Dalam foto yang telah ia unggah di akun sosial medianya itu, tampak Iko tengah terduduk dengan luka memerah yang cukup luas menjalar di sekitar pelipisnya. Dalam unggahannya itu dengan jelas Aluna menuliskan pesan pendek ‘Lekas sembuh bintangku’ yang pada bagian bawahnya dibanjiri ratusan ribu komentar berisi dukungan positif dan tanda cinta dari para penggemar duo idola itu. Disadari atau tidak, sepertinya bukan foto itu yang sebenarnya ingin ditunjukkan Aluna pada Ega, namun dukungan penggemar atas keromantisan hubungan mereka berdua yang terwakilkan dalam unggahan foto itulah alasan utamanya.

“Ah, iritasinya cukup serius. Jelas tidak mungkin baginya untuk tetap tampil dalam keadaan seperti itu,” pungkas Ega sembari memasukkan semua peralatan ke dalam koper hitamnya.

“Kak Ega tidak menjenguknya?” tanya Aluna polos.

“Aku akan menjenguknya jika kamu mengijinkannya,” Pungkas Ega singkat.

“Jika tidak?” gadis itu berceletuk dengan menyunggingkan sedikit senyum manisnya.

“Maka aku tidak akan kemana- mana. Sederhana, ‘kan?” jawab Ega yang diikuti tawa merdu dari mulut Aluna.

“Tentu saja boleh, Kak. Aku hanya bercanda. Kak Nathan, Kak Bagas, dan semua kru telah datang menjenguknya sejak kemarin. Hanya Kak Ega yang belum terlihat,” pungkas Aluna menjelaskan. Ega mengangguk kecil sembari tersenyum simpul. “Aku akan menjenguknya selepas ini,” tutupnya.

...***...

Ega menghentikan laju mobilnya pada sebuah toko bunga dengan desain interior vintage yang anggun. Bagian depan toko bunga itu dipenuhi dengan bunga bougenville yang bermekaran dan hampir menutupi seluruh sisi kanan dan kiri pintu masuk. Perlahan ia memasuki toko bunga berukuran tak kurang dari dua puluh meter persegi itu, dan seketika kehadirannya disambut hangat oleh seorang perempuan cantik dengan rambut ikal panjang yang diikat tinggi. Perempuan cantik itu mengenakan midi dress berwarna broken white dengan apron cokelat menutupi bagian depan tubuhnya.

“Ega! Ada angin apa kamu datang kemari?” ujar perempuan cantik itu seraya menjabat tangan Ega dengan lembut dan mendaratkan ciuman pipi kanan dan kiri. Perempuan itu adalah Tasya, teman satu kampus Ega dan Evan semasa kuliah dulu. Mereka dulu kenal cukup dekat, namun kesibukan masing- masing membuat keduanya jarang berkomunikasi.

“Buatkan aku rangkaian bunga yang indah. Aku hendak mengunjungi temanku yang sakit,” pinta Ega pada Tasya. Perempuan itu mengangguk penuh semangat sembari mempersilakan Ega untuk duduk.

“Kamu sehat kan, Tas?” tanya Ega sembari berjalan pelan mengamati bunga- bunga yang berjajar indah memenuhi ruangan itu.

“Seperti yang kamu lihat. Aku selalu berbahagia dengan bunga- bungaku,” pungkas Tasya sembari memilihkan beberapa jenis bunga yang sesuai dengan permintaan Ega.

“Kamu sendiri sehat ‘kan?” Tasya berbalik bertanya. Ega mengangguk sembari menarik sekuntum bunga mawar putih dan menghirup aromanya dalam- dalam.

“Siapapun pasti akan sehat jika punya suami tampan yang rajin memberikan rangkaian bunga mawar,” seloroh Tasya pada perempuan itu yang seketika membuat Ega sedikit terkejut.

“Jadi selama ini dia memesan bunga itu di sini?” tanya Ega tak menyangka. Tasya mengangguk puas karena turut bahagia melihat Ega begitu diratukan oleh suaminya yang sering memesankan rangkaian bunga.

“Yang kamu pegang itu pesanan dia, kamu tahu sangat sulit mendapatkan mawar putih akhir- akhir ini, tapi suamimu terus saja memintanya,” tutur Tasya sembari mulai merangkai bunga- bunga dalam genggamannya. Mendengar hal itu seketika membuat Ega terkejut. ‘Mawar putih?’ batin Ega menyadari bahwa selama ini Evan tidak pernah memberikan mawar putih untuknya, melainkan mawar merah seperti yang ia berikan tempo hari. Seketika kerongkongan Ega tercekat, membuatnya kesulitan menelan ludah. Hati dan pikirannya mulai bermunculan pikiran- pikiran yang tidak ia inginkan.

“Seperti ini, apakah sudah sesuai dengan yang kamu inginkan?” Tasya bertanya sembari menunjukkan hasil rangkaian bunga itu. Sementara Ega masih terpaku dengan pikiran- pikiran di kepalanya.

“Ga? Ega?” panggil Tasya membuyarkan lamunan Ega.

“Ah, bagaimana?” tanya Ega begitu tersadar. Tasya kembali menunjukkan rangkaian bunga itu pada Ega, dan perempuan itu mengangguk mengiyakan.  Tak berapa lama Ega menerima rangkaian itu, menyelesaikan pembayarannya dan berpamitan.

“Sering- seringlah datang kemari dan tunggu kejutan dari suamimu hari ini,” tutur Tasya begitu Ega berpamitan. Dalam perjalanannya menuju rumah sakit untuk menjenguk Iko, prasangka buruk mengenai suaminya mulai bermunculan. ‘Suamimu tidak seperti yang kamu pikirkan selama ini,’ seketika kata- kata Iko kembali terngiang di telinga Ega. Pikirannya mulai kacau hingga tanpa ia sadari bahwa mobil yang dikendarainya hampir menerobos lampu merah. Dengan cekatan kaki jenjangnya menginjak rem untuk menghentikan laju mobilnya sehingga mengakibatkan beberapa kendaraan yang berada di belakangnya turut menghentikan kendaraan mereka secara mendadak. Suara bising klakson di belakang sebagai bentuk protes atas tindakan ceroboh Ega, membuat pikiran perempuan itu semakin penat.

“Mungkinkah, Evan?”

...****************...

Terpopuler

Comments

borjun as

borjun as

iya mungkin aja lho ga..namanya laki2..

2023-09-27

1

borjun as

borjun as

nahh sepertinya perkataan Iko itu ada benarnya lho ga..

2023-09-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: THE HAIRSTYLIST
2 BAB 2: SYAIR, GITAR, DAN JANJI
3 BAB 3: PANGGILAN TENGAH MALAM
4 BAB 4: PERSELISIHAN
5 BAB 5: KEJUTAN
6 BAB 6: PEWARNA RAMBUT
7 BAB 7: RASA YANG TERLAMBAT
8 BAB 8: THE FLORIST
9 BAB 9: MAWAR PUTIH BERBENTUK HATI
10 BAB 10: BUNGA YANG SAMA
11 BAB 11: LITTLE PRINCESS
12 BAB 12: SATU BUKTI YANG DITUNJUKKAN
13 BAB 13: PETUNJUK
14 BAB 14: THE FIVE HUNTERS
15 BAB 15: SPECIAL INVITATION
16 BAB 16: RASA YANG SAMA
17 BAB 17: TELISIK
18 BAB 18: TEKA TEKI
19 BAB 19: PERSEKONGKOLAN
20 BAB 20: MISTERI ANGKA YANG TERKUAK (REVISI PLOT)
21 BAB 21: DIALAH LITTLE PRINCESS!
22 BAB 22: HANCUR
23 BAB 23: AKU AKAN MELINDUNGIMU
24 BAB 24: AWAL KEHANCURAN EVAN
25 BAB 25: TAMPARAN KERAS
26 BAB 26: SURAT TAK TERDUGA UNTUK EVAN
27 BAB 27: SLEEP CALL
28 BAB 28: KONFERENSI PERS
29 BAB 29: KEHANCURAN ALUNA
30 BAB 30: THE QUEEN CARD
31 BAB 31: AKU YANG LEMAH SAAT DI DEKATMU
32 BAB 32: KETOK PALU
33 BAB 33: WELCOME TO LA LEMONADA, MRS. CEO!
34 BAB 34: KENANGAN MASA LALU
35 BAB 35: SUARA HATI YANG DIDENGAR SEMESTA
36 BAB 36: SATU PERMINTAAN PADA TUHAN
37 BAB 37: FRIENDSHIP MISSION
38 BAB 38: MISI YANG GAGAL
39 BAB 39: MALAM PENGHARGAAN
40 BAB 40: KATA YANG TERULANG
41 BAB 41: MEMBUKA HATI
42 BAB 42: HUBUNGAN RAHASIA
43 BAB 43: GELANG MANIK
44 BAB 44: FIRST DINNER
45 BAB 45: TEROR
46 BAB 46: MENIKAH?!
47 BAB 47: TRAUMA
48 BAB 48: KEKHAWATIRAN DUA LELAKI
49 BAB 49: THE GUARDIAN ANGEL
50 BAB 50: PERMINTAAN PAPA
51 BAB 51: RUMAH PENUH KENANGAN
52 BAB 52: CINTA SEORANG LAKI- LAKI
53 BAB 53: TERHALANG RESTU
54 BAB 54: PELAKU TEROR MISTERIUS
55 BAB 55: HANYA HARI INI
56 BAB 56: IJINKAN SAYA MEMINANG PUTRI ANDA
57 BAB 57: SYARAT
58 BAB 58: AKHIR YANG INDAH (END)
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BAB 1: THE HAIRSTYLIST
2
BAB 2: SYAIR, GITAR, DAN JANJI
3
BAB 3: PANGGILAN TENGAH MALAM
4
BAB 4: PERSELISIHAN
5
BAB 5: KEJUTAN
6
BAB 6: PEWARNA RAMBUT
7
BAB 7: RASA YANG TERLAMBAT
8
BAB 8: THE FLORIST
9
BAB 9: MAWAR PUTIH BERBENTUK HATI
10
BAB 10: BUNGA YANG SAMA
11
BAB 11: LITTLE PRINCESS
12
BAB 12: SATU BUKTI YANG DITUNJUKKAN
13
BAB 13: PETUNJUK
14
BAB 14: THE FIVE HUNTERS
15
BAB 15: SPECIAL INVITATION
16
BAB 16: RASA YANG SAMA
17
BAB 17: TELISIK
18
BAB 18: TEKA TEKI
19
BAB 19: PERSEKONGKOLAN
20
BAB 20: MISTERI ANGKA YANG TERKUAK (REVISI PLOT)
21
BAB 21: DIALAH LITTLE PRINCESS!
22
BAB 22: HANCUR
23
BAB 23: AKU AKAN MELINDUNGIMU
24
BAB 24: AWAL KEHANCURAN EVAN
25
BAB 25: TAMPARAN KERAS
26
BAB 26: SURAT TAK TERDUGA UNTUK EVAN
27
BAB 27: SLEEP CALL
28
BAB 28: KONFERENSI PERS
29
BAB 29: KEHANCURAN ALUNA
30
BAB 30: THE QUEEN CARD
31
BAB 31: AKU YANG LEMAH SAAT DI DEKATMU
32
BAB 32: KETOK PALU
33
BAB 33: WELCOME TO LA LEMONADA, MRS. CEO!
34
BAB 34: KENANGAN MASA LALU
35
BAB 35: SUARA HATI YANG DIDENGAR SEMESTA
36
BAB 36: SATU PERMINTAAN PADA TUHAN
37
BAB 37: FRIENDSHIP MISSION
38
BAB 38: MISI YANG GAGAL
39
BAB 39: MALAM PENGHARGAAN
40
BAB 40: KATA YANG TERULANG
41
BAB 41: MEMBUKA HATI
42
BAB 42: HUBUNGAN RAHASIA
43
BAB 43: GELANG MANIK
44
BAB 44: FIRST DINNER
45
BAB 45: TEROR
46
BAB 46: MENIKAH?!
47
BAB 47: TRAUMA
48
BAB 48: KEKHAWATIRAN DUA LELAKI
49
BAB 49: THE GUARDIAN ANGEL
50
BAB 50: PERMINTAAN PAPA
51
BAB 51: RUMAH PENUH KENANGAN
52
BAB 52: CINTA SEORANG LAKI- LAKI
53
BAB 53: TERHALANG RESTU
54
BAB 54: PELAKU TEROR MISTERIUS
55
BAB 55: HANYA HARI INI
56
BAB 56: IJINKAN SAYA MEMINANG PUTRI ANDA
57
BAB 57: SYARAT
58
BAB 58: AKHIR YANG INDAH (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!