BAB 4: PERSELISIHAN

Sambungan telepon itu kembali terputus sebelum Evan mendengar suara seseorang yang tersambung di seberang sana. Evan kembali menatap Ega dengan kecewa. Laki- laki itu lantas menyerahkan ponsel pintar Ega kemudian melangkah pergi menuju ruang kerjanya.

“Hun! Hunny tunggu!” panggil Ega sembari berlari mengejar suaminya yang beranjak pergi. Perselisihan itu akhirnya tak terhindarkan juga, meskipun Ega harus berbohong untuk mencegahnya.

“Hunny, please! Dengarkan penjelasanku,” pinta Ega sembari meraih lengan suaminya. Langkah laki- laki itu terhenti, lantas ia berbalik menatap istrinya. Hening, hanya terdengar napas Ega yang sedikit terengah- engah.

“Sayang, kamu tahu ‘kan aku tidak bisa terlalu lama marah padamu. Tapi bukan berarti seperti ini,” ujar laki- laki itu. Nadanya tegas, namun ia tak meninggikan suaranya. Seketika Ega memeluk suaminya erat dengan penuh penyesalan karena merasa bersalah telah melukai hatinya. Laki- laki itu memang tak pernah berkata kasar, main tangan, bahkan meninggikan suaranya saat marah atau kecewa. Hal itulah yang membuat Ega begitu hati- hati dalam menjaga sikapnya. Karena hal itu juga, Ega memilih untuk mengakhiri kontrak kerja menjadi hairstylist yang khusus menangani Iko, sahabatnya sejak masa SMA. Ia lebih memilih untuk menjaga jarak demi menghargai perasaan suaminya itu.

“Hun aku benar- benar minta maaf. Sejak kita menikah, aku sudah tidak menangani Iko lagi, kamu tahu itu kan? Hanya saja hari ini, aku juga tidak tahu mengapa dia menghubungiku,” Ega memohon pengertian pada suaminya. Laki- laki itu melepas pelukannya perlahan, mengapit kedua pipi istrinya seraya menatapnya lekat- lekat.

“Aku percaya padamu, Sayang. Aku kecewa bukan karena Iko menghubungimu, tapi karena menyayangkan sikapmu yang harus berbohong padaku,” tegas Evan.

“Aku mengerti. Aku hanya bermaksud menghindari perselisihan di antara kita. Namun yang terjadi justru sebaliknya,” sesal perempuan itu. Bola mata cokelatnya berkaca- kaca menatap lekat sang suami.

“Jangan kamu ulangi lagi, okey?” pinta laki- laki itu yang seketika dijawab dengan anggukan kepala oleh Ega. Laki- laki itumengecup istrinya lembut, lantas kembali memeluknya erat.

“Terima kasih telah percaya padaku, Hun.”

...***

...

Ega melesatkan mobilnya menuju Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Hari ini, seluruh finalis ajang pencarian bakat dari agensi tempat Ega bekerja akan mengisi acara konser promosi yang diadakan oleh agensi, bekerja sama dengan salah satu penyelenggara acara ternama di Jakarta. Tak seperti biasanya, suasana hati perempuan itu sedang tidak bagus karena kesalahpahaman yang harus ia alami dengan suaminya semalam akibat panggilan telepon dari Iko. Perempuan itu tampak bergegas menuju ruang tata rias wanita untuk segera menangani beberapa idola yang akan tampil hari ini, termasuk Aluna. Dengan cekatan sang hairstylist menata rambut- rambut indah para idola sesuai dengan yang mereka inginkan.

“Kak Ega kenapa?” tanya Aluna penasaran karena mendapati raut muka Ega yang tak setenang biasanya.

“Aku tidak apa- apa,” jawabnya singkat sembari tetap menyelesaikan tatanan rambut Aluna. Perempuan itu hendak meminta penjelasan pada Iko tentang mengapa ia menghubunginya semalam.

“Kamu tampil jam berapa?” tanya Ega pada Aluna.

“Dua puluh menit lagi, Kak. Ada apa?” tanya Aluna padanya. Perempuan itu menggeleng.

“Ada yang kurang?” tanya Ega kembali setelah menyelesaikan tatanan rambut Aluna.

“Seperti biasa. Sempurna, Kak. Terima kasih! Aku mau ke kamar kecil dulu,” ujar Aluna sembari meninggalkan Ega menuju kamar kecil. Penata rambut itu lantas segera berjalan keluar ruangan untuk menemukan sosok Iko. Dengan bergegas ia memasuki ruang tata rias artis pria.

“Cari siapa, Say?” sapa Nathan, seorang hair stylist gemulai yang menangani Iko. Merasa tak mendapati Iko di ruangan itu, Ega menggeleng lantas bergegas meninggalkan ruangan itu dan menuju ruang kostum. Benar saja, mata Ega dengan mudah menemukan Iko di sana, tengah membenarkan kostumnya bersama beberapa asisten. Mendapati Ega yang berdiri di depan pintu, Iko sedikit terkejut lantasmengisyaratkan asistennya untuk meninggalkan ruang ganti itu. Ega menyapa singkat asisten tata busana yang berlalu di hadapannya, kemudian bergegas menghampiri Iko.

“Apa maksudmu menghubungiku tengah malam, hm? Tanya Ega dengan nada ketus pada laki- laki yang kini hanya berjarak beberapa jengkal di hadapannya.

“Ega, dengarkan aku –

“Mengapa kamu terus saja berusaha mendekatiku? Aku hampir kehilangan kepercayaan Evan karena panggilan teleponmu!” nada bicara Ega semakin meninggi karena emosi.

“Ega dengarkan aku!” Iko turut sedikit meninggikan nada bicaranya untuk meminta kesempatan.

“Nggak! Kamu yang harus mendengarkanku, Ko!” Napas Ega terengah- engah menahan amarah.

“Jangan pernah menghubungiku lagi. Sekalipun jangan. Sebagaimanapun kamu berusaha membuat hubungan persahabatan kita seperti dulu lagi, itu tidak akan pernah bisa karena kita sudah berbeda. Kamu mengerti?”pungkas perempuan itu sembari berbalik hendak meninggalkan Iko.

“Suamimu tidak seperti yang kamu pikirkan selama ini,” tutur laki- laki itu yang seketika membuat Ega menghentikan langkahnya. Ia kembali berbalik dan menghampiri Iko yang menatapnya tajam.

“Lihat dirimu. Semalam kamu berusaha menghancurkan kepercayaan suamiku, dan baru saja kamu mengatakan hal buruk tentangnya di depanku? Apa yang kamu inginkan sebenarnya? Apa kamu berharap kehancuran rumah tanggaku, hm? Jawab aku, Iko Bhagaskara!” ketus Ega dengan nada rendahnya yang tegas.

“Aku hanya ingin melihat kebahagiaanmu, Ega!” sergah Iko sembari mencengkeram kedua lengan Ega yang berjarak hanya satu jengkal di hadapannya. Laki- laki itu mengunci pandangan Ega lekat- lekat, berharap kepercayaan pada kedua bola mata cokelat itu.

“Aku sudah bahagia bersama suamiku! Aku. Sangat. Bahagia. Jadi jangan pernah berusaha menggoyahkanku dengan omong kosongmu itu!” pungkas Ega sembari menghempas cengkeraman tangan itu, namun Iko tetap menahannya.

“Buka mata kamu, Ga! Kamu tidak sepenuhnya mengenal suamimu! Iko bersikukuh meminta kepercayaan pada perempuan yang masih ia cengkeram lengannya degan kuat.

“Aku sangat mengenal suamiku! Sekalipun aku lebih dulu mengenalmu, tapi aku lebih lama mengenal suamiku! Jadi jangan kamu ulangi perkataan burukmu tentang dia. Mengerti?” Ega menghempaskan cengkeraman itu dengan kesal dan bergegas meninggalkan Iko yang dipenuhi rasa kecewa terhadap sahabat yang dulu begitu mempercayai dan mendengarkan semua perkataannya. Laki- laki itu menarik napas dan menghembuskannya kuat- kuat sembari menyibakkan Comma hair nya ke belakang. Ia tak pernah menyangka sosok Ega yang sekarang benar- benar menjadi sosok yang begitu asing baginya.

Sementara Ega, perempuan itu berjalan menelusuri lorong menuju ruang tata rias dengan langkah lebar dan napas yang masih sedikit sesak. Lorong itu tampak lengang karena semua kru dan artis sudah berpindah ke area belakang panggung untuk mempersiapkan penampilan mereka masing- masing, kecuali Iko yang masih tertinggal di ruang ganti. Digulungnya rambut indah yang sedari tadi ia biarkan tergerai lantas ia sematkan penjepit rambut pada gulungan itu untuk menahannya. Perempuan itu tak pernah menyangka bahwa sosok Iko, sahabat yang dulu sangat mendukung apapun yang ia lakukan, kini telah benar- benar berubah. Tanpa ia sadari, butiran air mata menetes dari kedua pelupuk matanya.

“Mengapa kamu jadi seperti ini, Ko?” tuturnya lirih sembari membenamkan wajah ke kedua telapak tangannya.

“Aku mencarimu ke mana- mana,” Suara seorang laki- laki dari ujung lorong yang berjarak beberapa meter dari hadapan Ega sontak membuatnya terkejut. Perempuan itu memalingkan wajah menuju sumber suara dan seketika kedua bola mata indahnya terbelalak mendapati siapa yang tengah berdiri di sana.

...***

...

Episodes
1 BAB 1: THE HAIRSTYLIST
2 BAB 2: SYAIR, GITAR, DAN JANJI
3 BAB 3: PANGGILAN TENGAH MALAM
4 BAB 4: PERSELISIHAN
5 BAB 5: KEJUTAN
6 BAB 6: PEWARNA RAMBUT
7 BAB 7: RASA YANG TERLAMBAT
8 BAB 8: THE FLORIST
9 BAB 9: MAWAR PUTIH BERBENTUK HATI
10 BAB 10: BUNGA YANG SAMA
11 BAB 11: LITTLE PRINCESS
12 BAB 12: SATU BUKTI YANG DITUNJUKKAN
13 BAB 13: PETUNJUK
14 BAB 14: THE FIVE HUNTERS
15 BAB 15: SPECIAL INVITATION
16 BAB 16: RASA YANG SAMA
17 BAB 17: TELISIK
18 BAB 18: TEKA TEKI
19 BAB 19: PERSEKONGKOLAN
20 BAB 20: MISTERI ANGKA YANG TERKUAK (REVISI PLOT)
21 BAB 21: DIALAH LITTLE PRINCESS!
22 BAB 22: HANCUR
23 BAB 23: AKU AKAN MELINDUNGIMU
24 BAB 24: AWAL KEHANCURAN EVAN
25 BAB 25: TAMPARAN KERAS
26 BAB 26: SURAT TAK TERDUGA UNTUK EVAN
27 BAB 27: SLEEP CALL
28 BAB 28: KONFERENSI PERS
29 BAB 29: KEHANCURAN ALUNA
30 BAB 30: THE QUEEN CARD
31 BAB 31: AKU YANG LEMAH SAAT DI DEKATMU
32 BAB 32: KETOK PALU
33 BAB 33: WELCOME TO LA LEMONADA, MRS. CEO!
34 BAB 34: KENANGAN MASA LALU
35 BAB 35: SUARA HATI YANG DIDENGAR SEMESTA
36 BAB 36: SATU PERMINTAAN PADA TUHAN
37 BAB 37: FRIENDSHIP MISSION
38 BAB 38: MISI YANG GAGAL
39 BAB 39: MALAM PENGHARGAAN
40 BAB 40: KATA YANG TERULANG
41 BAB 41: MEMBUKA HATI
42 BAB 42: HUBUNGAN RAHASIA
43 BAB 43: GELANG MANIK
44 BAB 44: FIRST DINNER
45 BAB 45: TEROR
46 BAB 46: MENIKAH?!
47 BAB 47: TRAUMA
48 BAB 48: KEKHAWATIRAN DUA LELAKI
49 BAB 49: THE GUARDIAN ANGEL
50 BAB 50: PERMINTAAN PAPA
51 BAB 51: RUMAH PENUH KENANGAN
52 BAB 52: CINTA SEORANG LAKI- LAKI
53 BAB 53: TERHALANG RESTU
54 BAB 54: PELAKU TEROR MISTERIUS
55 BAB 55: HANYA HARI INI
56 BAB 56: IJINKAN SAYA MEMINANG PUTRI ANDA
57 BAB 57: SYARAT
58 BAB 58: AKHIR YANG INDAH (END)
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BAB 1: THE HAIRSTYLIST
2
BAB 2: SYAIR, GITAR, DAN JANJI
3
BAB 3: PANGGILAN TENGAH MALAM
4
BAB 4: PERSELISIHAN
5
BAB 5: KEJUTAN
6
BAB 6: PEWARNA RAMBUT
7
BAB 7: RASA YANG TERLAMBAT
8
BAB 8: THE FLORIST
9
BAB 9: MAWAR PUTIH BERBENTUK HATI
10
BAB 10: BUNGA YANG SAMA
11
BAB 11: LITTLE PRINCESS
12
BAB 12: SATU BUKTI YANG DITUNJUKKAN
13
BAB 13: PETUNJUK
14
BAB 14: THE FIVE HUNTERS
15
BAB 15: SPECIAL INVITATION
16
BAB 16: RASA YANG SAMA
17
BAB 17: TELISIK
18
BAB 18: TEKA TEKI
19
BAB 19: PERSEKONGKOLAN
20
BAB 20: MISTERI ANGKA YANG TERKUAK (REVISI PLOT)
21
BAB 21: DIALAH LITTLE PRINCESS!
22
BAB 22: HANCUR
23
BAB 23: AKU AKAN MELINDUNGIMU
24
BAB 24: AWAL KEHANCURAN EVAN
25
BAB 25: TAMPARAN KERAS
26
BAB 26: SURAT TAK TERDUGA UNTUK EVAN
27
BAB 27: SLEEP CALL
28
BAB 28: KONFERENSI PERS
29
BAB 29: KEHANCURAN ALUNA
30
BAB 30: THE QUEEN CARD
31
BAB 31: AKU YANG LEMAH SAAT DI DEKATMU
32
BAB 32: KETOK PALU
33
BAB 33: WELCOME TO LA LEMONADA, MRS. CEO!
34
BAB 34: KENANGAN MASA LALU
35
BAB 35: SUARA HATI YANG DIDENGAR SEMESTA
36
BAB 36: SATU PERMINTAAN PADA TUHAN
37
BAB 37: FRIENDSHIP MISSION
38
BAB 38: MISI YANG GAGAL
39
BAB 39: MALAM PENGHARGAAN
40
BAB 40: KATA YANG TERULANG
41
BAB 41: MEMBUKA HATI
42
BAB 42: HUBUNGAN RAHASIA
43
BAB 43: GELANG MANIK
44
BAB 44: FIRST DINNER
45
BAB 45: TEROR
46
BAB 46: MENIKAH?!
47
BAB 47: TRAUMA
48
BAB 48: KEKHAWATIRAN DUA LELAKI
49
BAB 49: THE GUARDIAN ANGEL
50
BAB 50: PERMINTAAN PAPA
51
BAB 51: RUMAH PENUH KENANGAN
52
BAB 52: CINTA SEORANG LAKI- LAKI
53
BAB 53: TERHALANG RESTU
54
BAB 54: PELAKU TEROR MISTERIUS
55
BAB 55: HANYA HARI INI
56
BAB 56: IJINKAN SAYA MEMINANG PUTRI ANDA
57
BAB 57: SYARAT
58
BAB 58: AKHIR YANG INDAH (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!