Jantung Ega mulai berdegup tak karuan begitu mengetahui unggahan gambar rangkaian bunga mawar putih berbentuk hati pada akun bisnis milik Tasya. Tangannya mengepal menahan emosi, namun Ega tak mau gegabah. Perempuan itu masih berdiri dalam dua sisi, antara percaya dan tidak. Ia masih belum yakin bahwa suami yang sangat dicintainya itu telah mencuranginya, karena selama ini laki- laki itu selalu menghujaninya dengan cinta. Kembali Ega menghela napas panjang, menunggu lelakinya pulang.
‘Mungkin saja rangkaian bunga itu memang akan diberikan padaku malam ini,’ pikirnya berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Tak berapa lama kemudian, seseorang yang telah ditunggunya kini datang. Suara mobil Evan terdengar berhenti di garasi, lantas derap langkah sepatunya terdengar semakin lama semakin mendekat. Hati Ega semakin berdegup kencang memastikan apakah lelakinya membawakan rangkaian mawar putih atau tidak.Begitu mendapati sosok sang suami muncul di hadapannya, jantung Ega terasa terhenti karena ia dapati sang suami tak membawa apapun di tangannya, bahkan tidak untuk sekuntum bunga.
“Selamat malam, Sayang,” sapa laki- laki itu dengan lembut sembari memberikan pelukan pada istrinya yang tengah berdiri mematung di hadapannya. Serasa tak percaya, Ega masih benar- benar terkejut karena sang suami tak membawa bunga itu. Sebisa mungkin Ega berusaha tetap menenangkan dirinya, berharap semua itu tidak nyata.
“Kamu bahkan tidak menyambutku sama sekali?” tanya Evan yang sedikit kebingungan karena Ega tak memberi reaksi seperti biasa ketika ia pulang bekerja.
“Kamu, tidak membawakan sesuatu untukku?”tanya Ega berusaha membuka kemungiknan jika suaminya lupa memberikan rangkaian bunga padanya.
“Kamu memintaku membeli sesuatu hari ini?” Laki- laki itu berbalik bertanya.
“Uhm, tidak. Lupakan,” pungkas Ega singkat sembari menggamit tas hitam yang sedari tadi dijinjing Evan dan membawanya ke dalam kamar.
“Bersihkan dirimu, setelah itu kita makan.” Tutur Ega sembari bergegas masuk ke dalam kamar. Gejolak di dalam dada Ega kembali berkecamuk seakan tak percaya bahwa sang suami yang selama ini ia percaya atas ketulusan cinta yang diberikan, ternyata bermain hati di belakangnya. Air matanya tanpa sadar mulai menetes, namun lagi- lagi Ega berusaha menenangkan dirinya. Ia tak mau terburu mengambil kesimpulan sebelum ia benar- benar mengetahui dengan mata kepalanya sendiri jika memang suaminya telah bermain api.
Beberapa lama setelah ia membereskan kamar, perempuan itu kembali ke ruang makan untuk menemani sang suami makan malam. Dengan bergegas Ega melangkah menuju ruang makan, namun tak ia dapati sang suami berada di sana. Perempuan cantik bermata cokelat itu mencoba menelisik pandang ke tempat lain, namun tak jua ia dapati sang suami.
“Hun! Hunny!” Ia memanggil suaminya di area kamar mandi, namun kamar mandi itu telah terbuka. ‘Ke mana dia?’ pikirnya. Perempuan itu kembali melangkah ke ruang makan, dan seketika ia terkejut manakala ia dapati sang suami sudah berdiri di sana, dengan membawa serangkai bunga mawar putih berbentuk hati, persis seperti yang ia lihat dalam unggahan akun bisnis Tasya beberapa saat yang lalu.
“Surprise!” suara berat Evan seketika menggetarkan hati Ega yang tengah goyah atas keyakinannya pada sang suami. Laki- laki itu berhambur memeluknya, namun entah mengapa Ega merasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati. ‘Benarkah bunga ini Evan tujukan padaku? Atau karena Tasya menceritakan kedatanganku sehingga Evan memberikannya padaku?’ pikiran Ega kembali bergejolak.
“Aku tahu ini yang kamu tanyakan. Bagaimana mungkin aku lupa memberikan bunga untuk istriku ini,” tutur laki- laki itu sembari mengecup rambut Ega dengan lembut.
“Tadi aku bertemu Tasya dan-
“Aku tahu. Tasya menceritakannya padaku saat aku mengambil ini. Dan kamu berpikir aku memesan bunga ini bukan untukmu, hm?” laki- laki itu berusaha menerka isi pikiran istrinya. Ega mengangguk perlahan.
“Aku benar- benar minta maaf karena sempat curiga padamu,” tutur Ega, namun ia menyadari bahwa yang ia katakan bukanlah dari hatinya, karena saat ini kecurigaan mulai menguasai dirinya.
“Dengar. Kepercayaan adalah hal terpenting dalam suatu hubungan. Jika kamu tidak percaya padaku dan sebaliknya, lantas bagaimana hubungan kita akan berjalan ke depan? Kamu mengerti maksudku, ‘kan?” tutur Evan sembari membelai rambut Ega yang mengangguk perlahan. Keraguan masih menguasai pikiran perempuan itu.
“Ayo makan, aku sudah lapar.” Pinta Evan sembari menggeser tempat duduknya dan bersiap untuk makan malam. Dengan segera Ega meletakkan rangkaian bunga itu di atas meja dan ia bergegas mengambilkan makanan untuk suaminya.
...***...
Dalam ruang VIP itu. Iko menatapi rangkaian bunga yang dibawakan oleh Ega tadi siang. Matanya menelisik susunan bunga bunga indah itu dan seketika senyum tipis tersungging di kedua sudut bibirnya. Tangannya perlahan membelai bagian belakang bunga itu hingga ia baru menyadari secarik kertas ucapan tertancap di sana. Ditariknya kartu ucapan itu dan ia baca isinya.
‘lekas sehat, musisi hebat!’
Iko kembali tersenyum. Pada bagian bawah kartu ucapan itu tertera jelas tempat di mana Ega memesan rangkaian bunga itu, dan seketika memancing rasa penasaran Iko untuk membuka akun bisnis toko bunga itu. Tak kurang dari sepuluh detik, laki- laki itu dengan mudah menemukan akun bisnis toko bunga itu. Digesernya gambar- demi gambar hingga ia mendapati rangkaian bunga mawar putih berbentuk hati yang baru ter- unggah tadi sore, beserta nama pemesan yang ditandai di dalamnya.
“Evan?” gumam Iko. ‘Rupanya laki- laki itu kembali membawakan bunga untuk Ega,’ batinnya. Hatinya terasa terbakar, namun tangannya tetap melanjutkan menggeser gambar- gambar bunga itu. Beberapa gambar bunga mawar putih berbentuk hati ter unggah pada postingan sebelumnya, namun orang yang ditandai berbeda. Menyadari hal itu, seketika jemari Iko terhenti dan ia kembali menggeser bagian atas akun itu untuk melihat unggahan terakhir. Matanya kembali menelisik setiap detail foto bunga mawar putih berbentuk hati itu, dan seketika kedua manik mata itu membesar karena teringat sesuatu. ‘Bunga ini, bunga dengan bentuk dan warna yang sama.’
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
borjun as
hayooo...Iko kira2 kenal gak orang yg dikirimi Evan bunga
2023-09-28
1