EPISODE 9

Vincent Greifenhagen.

Pria yang saat ini berada di kamar mandi karena ingin membersihkan badannya yang habis bercinta dengan Aretha ia sangat terkejut jika si Jono tidak bisa berdiri lagi.

Hal itu pun membuat Vincent berteriak frustasi karena benda kebanggaannya harus tidur gak tau sampai kapan bahkan ia sudah berapa kali bermain solo tapi tetap saja si Jono tidak kunjung bangun.

Karena mendengar teriakan sang tuan sekertaris dan kepala bodyguard langsung berjalan ke arah kamar tuan meraka takut terjadi sesuatu kepada tuannya yang apa lagi kerjaan tuanya sangat beresiko tinggi. Jadi membuat mereka langsung menghampiri tuan mereka yang berada di kamar mandi.

"Ada apa tuan?" tanya kedua bawahan Vincent.

"Gawat Jono mati." ucap Vincent dengan khawatir. Akan nasib dirinya jika Jono mati.

Mendengar nama Jono kedua bawahan Vincent menatap terkejut. Namun ada gurat senyum di wajah mereka membuat Vincent menatap mereka dengan kesal, di saat ia sedang panik dan kesusahan mereka palah senyum-senyum tidak jelas, seperti orang gila.

Itulah kedua bawahan yang tidak punya akhlak saat tuan-nya sedang khawatir dan cemas kalau Jono benar-benar mati, kedua bawahan Vincent malah tersenyum karena mendengar dan melihat Jono yang tidak bangun lagi.

Kedua bawahan Vincent tau kalau Jono itu adalah benda kesayangan milik tuan meraka, yang selalu di gunakan untuk menolong para wanita yang ingin di buka Segelnya.

"Tuan, sepertinya mulai sekarang. Tuan, tidak lagi menikmati ciptaan tuhan, karena saat ini Jono tuan sudah mati terkena kutukan dari si bakpao." ujar sekretaris daven.

"Hahah.. Benar apa kata kamu daven sepertinya tuan. sudah tidak bisa lagi menggunakan Jono untuk menikmati ciptaan Tuhan yang sangat indah." ujar jendral raksa.

Mendengar ejekan dari kedua bawahnya ia menjadi merah padam karena kesal dan jengkel menatap ke-dua nya dengan sangat tajam seperti seekor elang yang ingin memangsa.

Glekk.

Keduanya menelan ludahnya sendiri karena mereka merasakan aura yang sangat berbeda dari tuan mereka.

"Tu-tuan... Ma-maaf kan kami," ucap kedua pria yang langsung berlutut di hadapan tuan mereka mereka masih ingin hidup dan mereka juga masih ingin menikmati dunia. Jika mereka mati maka mereka tidak pernah merasakan apa itu bercinta.

Vincent terdiam mendengar perkataan bawahannya ia sebenarnya tidak sungguh-sungguh marah kepada mereka hanya kesal saja karena dia mengejek dirinya yang mengatakan hal itu.

"Apa untungnya buat saya yang harus memaafkan kalian." ucap Vincent dengan kesal dan dingin.

"Untungnya, apa ya tuan? Kami tidak memiliki apa-apa tuan kami hanya orang miskin yang berkerja sama tuan, jika tuan meminta harta tentu saja kami tidak memilikinya, kan kami di gaji sama tuan masa harus di ambil lagi." ucap sekertaris daven.

"Apa kata daven benar tuan. Masa gaji kami harus di ambil oleh tuan, lalu kita akan makan apa tuan jika harta kami di ambil dan jika tuan ingin. nyawa kami jangan dulu ya tuan kami belum menikah." timpal Jendral raksa .

Kekesalan Vincent kembali terjadi karena mendengar perkataan mereka yang sangat tidak masuk akal. Tapi kerjain sedikit bisa kali ya. Pikiran Vincent terus berputar untuk membuang mereka jera karena sudah membuat ia kesal.

"Cih saya tidak membutuhkan uang kalian." ucap Vincent.

"Lalu tuan ingin apa? Katakan pada kami tuan kami janji akan memenuhi permintaan tuan." ucap kedua pria dengan sangat tegas.

"Baiklah saya ingin kalian buat si Jono bisa bangun lagi jika sampai tidak Bangun lagi maka saya akan sunat kalian berdua agar milik kalian tidak ada."

Glekk.

Lagi-lagi mereka menelan ludahnya sendiri karena mendengar permintaan dari tuan-nya yang menyuruh mereka untuk melakukan apapun agar Jono tuan bisa berdiri kembali.

"Kita harus melakukan apa tuan agar Jono bisa hidup kembali?" tanya raksa.

Walaupun memiliki hati yang sangat dingin dan datar raksa akan seperti kucing di hadapan. tuan'nya karena perlakuan tuan'nya kepada dirinya yang begitu baik membuat raksa menjadi hangat kepada sang tuan.

Selain memiliki kemampuan bela diri yang sangat kuat dan tidak terkalahkan raksa tidak pernah melawan tuan'nya jika dia bertindak kasar kepada'nya.

"Itu terserah kalian, mau melakukan dengan cara apapun asalkan Jono milikku bisa kembali lagi karena saya tidak ingin membuat para wanita kecewa." ucap Vincent.

Kedua pria itu menatap ke arah Jono berada, mereka tidak meragukan lagi sih kalau si Jono memiliki kepanjangan di atas rata-rata orang lokal apa lagi si Jono yang menggantung dengan begitu gagah dan perkasa membuat siapa saja terpesona.

Walaupun dia sudah mati tapi tetap saja keperkasaan Jono tidak main-main,

"Bisa, tidak kalian jangan menatap si Jono seperti itu?!" ucap Vincent. Karena merasa risih jika Jono di tatap oleh kedua bawahannya jika mereka wanita sih tidak apa-apa. Tapi mereka pria tentu saja Vincent tidak ingin.

Daven dan raksa tersadar dari lamunannya yang menatap ke arah Jono milik tuan-nya itu, karena saking terpesonanya membuat mereka tak bisa berpaling darinya. Vincent pun langsung pergi mengambil celana lalu ia memakai celana itu.

"Daven. Kita harus apa sekarang? Jika kita tidak bisa membuat Jono bangun lagi maka nasib Udin ku akan terancam." ucap raksa.

"Memangnya kamu doang yang terancam? Pino saya juga terancam!" ucap daven.

"Kamu si enak Pino belum di sunat lah si Udin udah di sunat." ucap kesal reksa.

Mereka pun terdiam di tempat, sambil memikirkan rencana apa yang akan mereka buat untuk membangunkan si Jono. Karena nasib mereka berada di Jono jika Jono tidak bangun maka mereka yang akan terancam punah.

"Sebaiknya kamu cari di internet siapa tau saja di situ ada yang bisa membantu kita untuk membangunkan Jono." usul raksa.

Setelah berapa lama mencari daven menemukan kalau membangun'kan si Jono harus menggunakan tujuh air sumur yang sangat tua dan air itu harus di campurkan dengan kembang tujuh rupa.

Reksa dan daven pun segera berpamitan kepada tuan mereka untuk mencari bahan agar Jono bisa berdiri lagi.

Karena alasan mereka mencari bahan untuk Jono Vincent pun mengizinkan mereka pergi tapi waktu mereka hanya dua jam untuk pergi. Karena jika melebihi itu mereka akan mendapatkan hukuman kembali.

"Memangnya kamu tau mencari sumur dimana?" tanya daven.

"Ahhh-Iya aku melupakan hal itu kita harus cari sumur dimana ya? Karena sekarang orang-orang tidak menggunakan sumur lagi." ucap raksa.

"Lalu kita harus mencari dimana? Soalnya waktu kita hanya dua jam saja karena jika melebihi itu kita bisa di hukum."

"Tuan mu itu terlalu berlebihan, coba saja tadi malam dia tidak ng323 dengan wanita itu pasti nasib kita tidak akan terancam seperti ini." ucap raksa dengan kesal.

"Ho'oh kau benar andaikan Tadi malam saya tidak mengatakan kepada tuan kalau wanita itu masih bersegel mungkin nasib saya akan baik-baik saja." gumam daven.

"Apa kamu bilang...!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!