EPISODE 10

Jendral raksa terkejut mendengar gumam'nan dari daven Li, yang mengatakan kepada tuan meraka kalau gadis yang di bawa oleh tuan-nya tadi malam masih bersegel.

Andaikan Devan tidak mengatakan itu mungkin Udin tidak terancam oleh tuan mereka. Namun mereka langsung tersadar kalau mereka hanya di berikan waktu dua jam untuk menemukan sumur tua.

Dan setelah satu jam mencari dengan berkat uang Jendral raksa dan sekertaris daven Li berhasil mengumpulkan air tujuh sumur, laku mereka tinggal mencari kembang tujuh rupa untuk menyempurnakan air sumurnya.

Mereka sambil berdoa semoga Jono bisa hidup kembali dengan bantuan dari air tujuh sumur yang mereka dapat dengan sangat susah payah. Apa lagi mereka harus mengeluarkan keringat saat mengambil air di salam sumur dengan menggunakan ember dan tali.

Saat semua barang sudah terkumpul mereka pun segera pulang ke kediaman. Untungnya mereka pulang dengan sangat tepat waktu hanya kurang satu detik saja. Jika sampai kelebihan maka akan di pastikan tuan mereka akan tambang ngamuk.

"Dari mana saja kalian?" suara bariton yang begitu datar mengejutkan mereka berdua yang habis berlari dari pagar utama ke mansion.

"Eh tu-tuan." ucap Devan saat melihat Vincent berada di hadapan mereka.

Mereka berdua masih berusaha mengatur nafas mereka yang tersengal-sengal karena habis berlari maraton karena ulah dari tuan meraka yang membuat mereka harus berlari.

Vincent yang melihat mereka sedang mengatur nafasnya hanya berdecak sebel laku ia mengejek mereka dengan sangat sadis.

"Cih lari begitu sja seperti orang mau sekarat. Ngakunya pria gagah, tapi lari segitu udah kecapean." ucap Vincent yang langsung pergi dari hadapan kedua pria itu.

Sebelum benar-benar melangkah lebih jauh Devan langsung berteriak yang mengatakan kalau dia sudah menemukan penawar untuk Jono agar bisa kembali hidup.

Mendengar itu Vincent langsung berbalik arah dan. menatap ke arah ke-dua nya, lantas Vincent bertanya benda apa yang mereka temukan untuk membantu membangunkan sang Jono.

Devan menunjukkan sebuah botol berisi air yang sangat jernih. Lalu raksa menunjukkan sebuah bunga tujuh rupa kepada majikan mereka.

Karena Vincent tidak tau menahu tentang bunga itu, lantas ia bertanya kepada ke-dua nya tentang air dan bunga.

"Buat apa bunga itu?" ucap Vincent.

Kedua pria itu langsung berdiri dari duduk'nya yang saat ini mereka sedang duduk di lantai karena kelelahan. Saat sudah berdiri ia pun langsung berucap.

"Tuan Katanya ini adalah khasiat yang paling manjur buat menghidupkan Jono lagi tuan." ujar Devan.

"Dari mana kalian mendapatkan teori seperti itu?" tanya Vincent.

"Kami..?"

Ucapan Devan terpotong saat melihat tatapan tajam dari tuan-nya, jika saja ia salah ucap sudah pasti ia akan kembali mendapatkan masalah lebih dari ini apa lagi saat ini tuan-nya sedang dalam depresi tingkat dewa.

Jendral raksa, yang kesal karena Devan selalu saja buat masalah karena kebodohannya itu pun langsung meminta kepada Vincent untuk segera berendam di air tujuh sumur dan kembang tujuh rupa. Karena itu adalah obat peninggalan jaman kuno.

  Vincent Greifenhagen yang sedikit tertarik pun melakukan seperti apa yang di suruh oleh kedua bawahannya dengan berendam di bathtub tentunya menggunakan air tujuh sumur yang sudah mereka dapatkan.

"Awas saja jika ini gagal saya benar-benar akan memotong milik kalian."

Glekk.

Keduanya menelan ludahnya lalu keduanya saling menatap satu sama lain mereka sangat cemas akan nasib mereka jika sampai di potong oleh tuan mereka.

***

Sementara itu di rumah sakit.

Keluarga Marquez sangat terkejut saat mendapatkan kabar kalau putranya mengalami amnesia sebagian yang tak kala putranya kehilangan ingatan tentang Aretha. Namun semua itu ada baik'nya karena sejak lima tahun ini putranya seling mengalami celaka,

Karena Vanandya adalah lahir dari keluarga yang memilik dadah biru yang sangat kental akan aturan Jawa membuat ia melakukan seperti apa yang sudah di ajarkan oleh Oma-nya.

Dan kenapa ia tak merestui hubungan Vegas dengan Aretha, karena primbon kalian tak cocok, apa lagi dengan kejadian yang Putranya alami, karena jika mereka tetap ingin bersatu maka kejadian buruk akan. terjadi.

Vanandya tidak menginginkan akan hal itu karena ia tidak ingin kehilangan putranya kedua kalinya.

"Sayang bagaimana keadaan kamu?" tanya Vanandya.

"I'm fine, mom, so you don't need to worry," ucap Vegas.

"Syukurlah," ucap Vanandya.

"oh-iya Alara terima kasih ya sudah menjaga putra Tante," ucap vanandya kepada alara.

"Ga apa-apa kok Tan, kalau begitu begitu saya pamit dulu om Tante." ucap Alara yang langsung pergi meninggalkan mereka.

Sudah sejak satu minggu Vegas sadarkan diri, saat ini dia akan pulang ke kediaman Marquez, yang sudah sangat di rindukan oleh-nya karena ia tidak nyaman harus berlama-lama di rumah sakit apa lagi ia sangat tidak menyukai obat-obatan.

Dengan itu dokter pun mengizinkan Vegas untuk pulang, asalkan Vegas harus rutin ke rumah sakit untuk mengecek perkembangan nya.

Saat ini semua pengawal Marquez sudah berjejer dengan rapih di halaman rumah sakit dengan berapa pengawal dari mereka pun membukakan pintu mobil untuk keluarga tuan mereka.

Mobil pun langsung melaju cukup kencang meninggalkan rumah sakit. Vegas sebenarnya bisa pulang sendiri tanpa bantuan dari orang tuanya, tapi karena sang mommy yang sangat bawel jika tidak di turuti maka dari itu Vegas pun menuruti keinginan mommy'nya.

Apa lagi dengan banyaknya pengawal Marquez yang selalu menjaga mereka. Dari depan dan belakang.

Ciittt.

Mobil yang di tumpangi Valdes dan anak, istrinya mendadak berhenti tak kala mobil milik pengawal di depannya berhenti. Membuat mereka semua harus berhenti.

"Ada apa ini?" tanya Vanandya.

"Saya tidak tau," ucap Valdes.

Saat ke-dua nya sedang berbicara ada seorang pengawal yang mengetuk jendela kaca mobil Valdes, Valdes pun menurunkan kaca mobil, dan bertanya kepadanya tentang apa yang terjadi di depan.

Pengawal itu menjelaskan kalau ada mobil lain yang menghalangi jalanan, sampai tidak bisa di lewati oleh mereka. Dan ia juga menjelaskan kalau pemilik mobil itu ada orang yang kabur dari rumah sakit jiwa. Karena sudah berapa kali ia peringati tapi orang itu tidak menggubrisnya.

Mendengar itu Vegas dengan gontai keluar dari mobil karena ia merasa kesal kepada pria yang sudah menghalangi jalanan.

Vanandya yang belum sempat mencegah Vegas sudah lebih dulu keluar dari mobil. Karena tidak ingin terjadi perkelahian Valdes dan vanandya keluar dari mobil mereka dan berjalanan menghampiri anak'nya. Yang sedang berbicara dengan seorang pria, yang katanya habis keluar dari rumah sakit jiwa.

"Sebaiknya kamu singkirkan mobilmu!" ucap Vegas dengan dingin.

"Kalau saya tidak mau, kamu mau apa?" ucap pria itu dengan sinis.

"Saya akan membuang kamu ke jurang bersama dengan mobilmu." ucap Vegas dengan tegas.

Hahahah..

"Di dunia ini tidak ada yang bisa mengancam'ku termasuk keluarga kalian yang hanya bisa menggunakan kekuasaan."

"Kau..

"Kenapa?"

"Sudah Vegas henti...

Deg.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!