Episode 2

Setelah, sang dokter pergi dari kantin wanita itu pun mulai memakan-makanan yang sudah di pesan oleh sang dokter yang belum ia ketahui siapa namanya,

Wanita itu melahap makanan dengan cepat karena ia ingin mendapatkan perkembangan dari kekasihnya, walaupun ia mendapatkan tatapan dari pengunjung kantong yang sedang makan, tapi wanita itu tidak perduli sama sekali,

Wanita itu yang tidak lain adalah..

Aretha putri,

Wanita yang hidupnya penuh dengan misteri. Bahkan dia mengaku kalau dia adalah seorang yatim piatu yang sudah tidak memiliki orang tua, dan ia juga sedang menjalin hubungan dengan seorang pria konglomerat yang sangat di segani di dunia.

Gadis itu menjadi seorang wanita yang kuat, keras bahkan sangat arogan. Namun di balik hal itu ia adalah seorang wanita yang lembut kepada semua orang.

Aretha awalnya menolak ajakan kekasihnya untuk menikah, karena mereka terhalang oleh restu kedua orang tua kekasihnya, yang sangat tidak menyetujui akan pernikahan itu,

Tapi kekasihnya menyakinkan kalau semua akan berjalan lancar dan mamanya akan merestui hubungan mereka seiring berjalannya waktu. Karena mendengar ucapan dari kekasihnya Aretha mau tidak mau pun menyetujui pernikahan itu.

Tanpa sadar makanan Aretha sudah habis di makan oleh-nya, karena makanan sudah habis Aretha pun meminta pembayaran. Namun kata ibu kanti semua makanan sudah di bayar oleh sang dokter yang tadi membawa Aretha.

Ia pun lantas berterima kasih kepada ibu kantin, lalu ia meninggalkan kantin itu menunju ke arah ruangan perawatan kekasihnya.

PLAKK

Saat wanita itu kembali ia langsung mendapatkan tatapan yang begitu keras sampai pengunjung rumah sakit melihat kejadian itu, menatap dengan sangat iba,

"Dasar wanita keras kepala, sudah saya katakan kalau kalian itu tidak di izinkan menikah, tapi kamu selalu saja memaksa." ucap wanita itu dengan datar.

Sang suami hanya bisa menenangkan istrinya untuk tetap tenang karena jika istrinya sudah marah sudah tidak bisa di tenangkan lagi, apa lagi semenjak salah satu putranya meninggal, hal itu membuat istrinya selalu marah-marah tidak jelas, bahkan selalu melampiaskan kepada para pelayan dan bodyguard yang ada di mansion.

"Sudah, sayang sudah kamu tenang ya? Yang terpenting sekarang kita harus berdoa agar putra kita selamat," ujar sang suami.

Aretha, hanya bisa diam menerima semua perlakuan dari orang tua kekasihnya, memang ia yang salah karena terlalu berharap agar kekasihnya menikah dengan dirinya, tapi saat mereka akan ke penghulu semua kecelakaan yang dasar membuat mereka terpental. Dan hanya Aretha saja yang selamat sedangan kekasihnya terbaring koma tidak berdaya,

"Tante, maafkan Etha Tante, tapi Etha sangat mencintai Vegas Dan begitupun sebaliknya egas sangat mencintai Etha Tante." ucap Aretha dengan lirih,

Sosok wanita paruh baya yang masih terlihat sangat masih muda itu adalah..

Vanandya Marquez,

Dan, di sampingnya adalah suami'nya Valdes marquez.

Mereka sangat terkejut saat mendapat kabar dari pihak rumah sakit kalau Vegas aldebarat Marquez sedang di tangani oleh tim dokter karena dia mengalami kecelakaan yang sangat parah.

Mendengar hal itu Vanandya sangat syok dan sangat takut kejadian itu kembali terulang lagi, karena ia sudah kehilangan satu putranya vagas, karena mengalami kecelakaan bersama dengan ibunya di saat mereka akan pergi untuk berbelanja.

"Si Cinta-cintanya kalian, kalian tidak akan pernah bersatu karena weton atau primbon kalian sangat tidak sesuai, hal itu akan membuat putraku mengalami kesengsaraan jika bersama dengan kamu. Maka dari itu mulai sekarang jauhi putraku dan menikahlah dengan orang lain," ucap Vanandya dengan marah.

Deg..

Perkataan Vanandya begitu menyayat hatinya, bagaimana bisa ia harus menikah dengan orang lain sedangkan hatinya hanya untuk Vegas cinta pertama dan terakhir-nya,

Aretha meminta kepada vanandya untuk berbaik hati dan mau merestui hubungan mereka, agar mereka bisa hidup bahagia dengan saling mencintai.

Namun Vanandya tetap vanandya, ia tidak akan pernah merubah ucapannya, apa lagi setelah kehilangan vagas, sampai membuat vanandya tidak memiliki rasa simpati atau kasihan kepada orang-orang,

Aretha hanya bisa diam kembali karena ia sudah kehilangan kata-kata untuk berbicara dengan vanandya yang begitu kejam,

Setelah berapa menunggu seorang dokter keluar dari dalam ruangan IGD, dengan berapa dokter dan perawat yang ikut keluar yang membantu mengobati luka-luka Vegas.

"Keluarga tuan vegas?" tanya dokter.

"Kami dok!"

Vanandya, Valdes dan Aretha langsung berdiri dari duduk'nya dan menghampiri sang dokter. Lantas mereka langsung bertanya tentang kondisi putra mereka,

"Dok bagaimana kondisi putra saya? Apa dia baik-baik saja kan?" ucap Vanandya dengan sedih,

"Dok, jangan sampai saya mendengar kabar yang tidak mengenakan dari mulut anda, jika sampai mendengar hal itu aku akan membuat kalian hancur karena gagal menyelamatkan putraku.!" ucap valdes,

Glek.

Semua tim dokter dan perawat menelan ludah mereka dengan susah payang, karena ancaman dari Valdes akan sangat berbahaya bagi tim kedokteran.

"Sa-saat ini kondisi tuan muda masih sangat kritis, dan kami akan berusaha sebisa kami untuk menyelamatkan kondisi tuan muda,. dan kami juga belum tau pasti tuan muda akan koma sampai berapa lama," ucap sang dokter dengan takut,

"Aku kasih waktu dua kali dua puluh empat jam, untuk membuat putra saya bangun dari komanya, jika Sampai tidak bangun dalam waktu itu saya akan meratakan semua rumah sakit yang ada di Indonesia.!" ancam Valdes,

"Tuan, tidak perlu mengancam kami seperti itu, tanpa di ancam pun kami sebagai tim dokter akan melakukan sebisa kami, yang terpenting kalian harus berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan putra kalian, karena kami disini sebagai perantara dan kami juga bukan tuhan yang harus membuat putra kalian sembuh dalam waktu yang kalian tentukan." ucap sang dokter muda,

Keberanian pemuda itu berkata kepada Valdes membuat tim dokter dan perawat kagum karena tidak ada seorang pun yang berani kepada keluarga Marquez, tapi pemuda itu sangat berani kepada keluarga Marquez.

Seorang wanita yang baru saja datang dan mendengar semuanya pun langsung meminta maaf kepada mereka karena ke-dua nya masih sangat trauma akan kejadian berapa tahun yang lalu karena sang dokter yang tidak bisa menyelamatkan anak mereka.

Para dokter yang mendengar penjelasan dari wanita yang usianya sudah semakin renta tapi wajahnya sangat awet muda bahkan dia masih bisa di katakan usianya masih puluhan tahun.

Mereka sangat paham apa yang kedua orang tua itu rasakan karena kehilangan seorang anak di saat masih kecil itu akan memicu trauma yang begitu dalam,

"Tuan, tidak perlu khawatir saya dan tim dokter lain'nya akan berusaha menyembuhkan putra kalian, dan saya pastikan kalau kejadian itu tidak akan pernah terulang kembali," ucap dokter muda,

Vanandya tersenyum ke arah mereka, lalu ia meminta maaf atas apa yang terlah di katakan oleh suaminya dan ia sangat yakin kalau tim dokter akan bisa menyembuhkan putranya.

Setelah Perkataan itu tim dokter dam para perawat pergi dari tempat itu meninggalkan keluarga Marquez, dan orang yang menyaksikan hal itu juga mulai pergi dari tempat.

"Kalian, bisa tidak jangan terlalu kejam?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!