Episode 1

Suara gemuruh langkah kaki yang berjalan beriringan dengan berapa orang mendorong brangker rumah sakit, mereka terus mendorong brangker dengan cepat karena saat ini pasien sedang keadaan gawat darurat.

Berita tentang kecelakaan tunggal sudah berserakan di setiap stasiun televisi, karana kecelakaan itu melibatkan keluarga besar yang sangat di segani dan sangat berpengaruh di dalam dunia.

Seorang wanita yang mengikuti langkah para perawat yang membawa kekasihnya menuju ke ruang IGD, terus saja menangis, bahkan ia tidak memikirkan luka yang ia dapat dari kecelakaan tersebut.

Bahkan baju pengantin yang di gunakan oleh wanita itu sudah ternodai akan warna darah dari dirinya dan juga dari kekasihnya,

"Sayang, bertahanlah demi janji pernikahan kita, kamu harus kuat." ucap sang wanita.

Namun kesadaran sang pria tak bertahan lama dia sudah menutup matanya, sampai membuat sang wanita menangis karena melihat sang kekasihnya menutup mata.

Dan berapa saat kemudian brangker yang membawa pria itu sudah sampai di depan IGD, lalu mereka langsung membawa masuk pria itu ke dalam IGD.

Sebelum, wanita itu ikut masuk kedalam IGD, sudah lebih dulu di halangi oleh seorang suster.

"Maaf, nona sebaiknya anda tunggu di luar, biar kami dan tim dokter yang memeriksa keadaan suami anda." ucap sang suster lalu masuk ke dalam dan menutup pintu IGD.

Brukk.

Wanita itu menangis sejadi-jadinya karena ia harus mendapatkan musibah yang begitu menyakitkan, seharusnya ini adalah hari bahagia dirinya dan kekasihnya untuk menikah, tapi tuhan berkehendak lain dia memisahkan dengan cara seperti ini.

Salah satu suster datang dan ingin membantu mengobati luka yang di dapat oleh wanita itu, karena luka yang di dahi wanita itu cukup dalam, jadi suster takut kalau luka yang di dapat akan infeksi.

Wanita itu pun berdiri dari duduknya, dengan di bantu oleh suster ia duduk di kursi tunggu yang sudah di sediakan oleh pihak rumah sakit.

"Nona, saya turut prihatin dengan musibah yang anda alami bersama dengan suami anda," ucap sang suster sambil mengobati luka wanita itu.

"Terimakasih sus, " ucap wanita itu lirih dengan di selimuti kesedihan. Yang begitu dalam karena luka serius yang di dapat oleh kekasihnya.

"Nona harus semangat jangan terus bersedih, saya yakin kok kalau suami nyonya adalah sosok pria yang sangat kuat, pasti dia bisa bertahan dari kematian." jelas sang suster yang melihat gestur wajah kesedihan wanita itu.

"Saya takut terjadi sesuatu dengan dia sus. Bagaimana jika dia tidak Selamat? Saya takut kalau kami tidak akan bisa bersama lagi," ujar wanita itu.

"Nona, percaya kan akan kekuatan cinta? Saya yakin nona, jika cinta kalian lebih besar pasti suami nona bisa sembuh dan bisa melewati masa kritisnya." ucap sang suster kembali.

Tak terasa luka yang di dapat wanita itu sudah selesai di obati oleh suster, bahkan wanita itu tidak merasakan sakit atau nyeri sedikitpun.

"Akhirnya nona, luka nona sudah selesai di obati, Hm apa nona tidak ingin ganti pakaian?" kata suster.

Karena merasa prihatin dengan keadaan Wanita yang masih menggunakan baju pengantin berwarna putih yang sudah di nodai oleh darah yang sudah mengering di bajunya.

Wanita itu menggelengkan kepala, untuk saat ini ia tidak ingin berganti pakaian sebelum ia bisa melihat kekasihnya membuka mata, ia akan terus berpakaian seperti ini.

Lagi-lagi suster itu tersenyum karena merasa salut akan cinta wanita itu yang begitu besar terhadap suami'nya yang sedang berjuang melawan kematian.

"Semoga cinta kalian selalu abadi," gumam wanita itu yang sudah menjauh dari wanita itu,

Saat ini pikiran wanita itu semakin tidak tenang takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, bahkan ia seperti setrikaan yang tidak bisa diam, dengan membaca doa ia berjalan ke sana kemari.

"Ya Tuhan, saya mohon selamatkan kekasih ku, jangan kau ambil dia terlebih dahulu, aku masih ingin menikmati ketampanan kekasih ku yang kau ciptakan tuhan, kau tau kan tuhan bahwa aku sangat mencintai dia? Jadi jangan biarkan dia pergi tuhan." gumam wanita itu berdoa kepada sang pencipta.

Saat sedang menunggu sang dokter keluar perut wanita itu berbunyi berkali-kali, sampai wanita itu memegang perutnya takut kedengaran oleh orang karena ia merasa kelaparan.

Apa lagi ia belum makan sejak kemarin karena harus berpuasa agar pernikahan nya lancar, tapi kenyataannya tidak sama sekali bahkan mereka harus mengalami kecelakaan sebelum ijab qobul di mulai.

"Dasar perut tidak berguna! Kenapa kamu berbunyi sih di saat keadaan sedang menghawatirkan." maki wanita itu kepada sang perut karena terus saja berbunyi.

Namun seakan perut mendengar makian dari wanita itu, perut itu pun berbunyi dengan keras sampai membuat salah satu seorang dokter ingin masuk kedalam ruangan langsung berhenti, karena mendengar jeritan sang perut.

"Nona, sebaiknya anda makan terlebih dahulu, karana bahaya jika anda telat makan? Apa anda ingin membuat suami anda khawatir dengan keadaan nona yang belum makan?" tanya sang dokter kepada wanita itu.

Deg. Wanita itu terkejut mendengar suara sang dokter. Yang mengetahui kalau dirinya sedang kelaparan karena belum makan.

Sang dokter menyuruh perawat yang mengikuti dirinya untuk masuk terlebih dahulu dan beri tau juga kepada dokter yang di dalam kalau ia terlambat masuk ke ruangan.

Perawat itu pun masuk kedalam dengan kesal dan menatap ke arah wanita itu dengan tidak suka kepada wanita itu. Karena dia, dokter tidak jadi masuk kedalam,

Dokter itu langsung menyeret wanita itu dengan sedikit kasar sampai membuat pengunjung rumah sakit dan berapa staf melihat apa yang di lakukan oleh sang dokter kepada wanita itu. Hal itu tidak luput dari seorang yang baru saja datang.

Saat dokter dan wanita itu sampai di kantin rumah sakit, sang dokter lantas menyuruh wanita itu untuk duduk dan ia memesankan makanan untuk wanita di depannya.

"Kenapa kamu membawa saya kemari?" tanya wanita itu,

"Saya, tau kalau kamu sedang kelaparan jadi saya membawa kamu kemari," ujar dokter pria kepada wanita di depannya

"Tidak saya tidak ingin makan, sebelum kekasih saya bangun," ujar wanita itu.

Wanita itu lalu berdiri dari duduknya dan berniat pergi dari ruangan itu dan kembali ke ruang tunggu kekasihnya karena takut jika sang dokter keluar tidak ada siapa-siapa.

"Duduk dan makan, atau saya tidak akan mengobati suami kamu dan saya juga tidak akan menyelamatkan nyawanya!" ucap tegas dokter pria itu sampai membuat wanita itu kembali duduk di tempatnya dan menuruti semua perkataan dokter pria itu,

Betapa saat pun makanan datang dan ibu kanti menyajikan di meja tempat merek duduk.

"Makanlah, saya akan memeriksa keadaan suami kamu, jika saya tau kamu tidak makan saya tidak akan mengobati suami kamu lagi" ujar pria itu.

PLAKK

Saat wanita itu kembali ia langsung mendapatkan tatapan yang begitu keras sampai pengunjung rumah sakit melihat kejadian itu,

Terpopuler

Comments

semesta langit

semesta langit

Hallo, semua gimana nih.. kasih sarannya dong

2023-09-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!