EPISODE 6

Mendengar sekertaris'nya mengatakan kalau wanita itu sudah bangun. Vincentius pun langsung pergi dari ruang kerjanya dan pergi ke kamarnya dengan tampang datar dan wibawa nya.

Saat sudah berada di lantai dua ia pun langsung berjalan ke arah dimana kamarnya berada lalu ia masuk ke dalam kamar. Melihat seorang wanita sedang duduk di tepi ranjang sambil menangis, entah apa penyebabnya membuat wanita itu menangis.

Menyadari ada seorang yang masuk kedalam kamar ia pun langsung melihat siapa orang yang sudah masuk kedalam kamarnya. Eh larat kamar milik Vincentius, karena wanita itu belum menyadari kalau itu bukan kamar miliknya.

"Siapa kamu? Dan mau apa kamu di kamarku?" tanya wanita itu kepada Vincent.

Vincent membulatkan matanya mendengar perkataan dari wanita itu, mana ada dirinya berada di kamar wanita itu. Yang ada dia yang berada di kamar miliknya.

"Sepertinya kamu mabuk sampai tidak menyadari kalau ini kamarku, bukan kamar kamu dan sekarang kamu berada di rumahku." ucap Vincent dengan datar.

"Eh.."

Wanita itu terkejut, dan ia pun langsung tersadar kalau ini bukan kamarnya melainkan kamar orang lain, bahkan ia juga baru menyadari teryata kamarnya tidak seperti ini.

Namun sifat wanita tidak pernah berubah, dia tidak ingin di salahkan apa lagi saat ini moodnya sedang tidak baik-baik saja.

"Dasar pria brengsek, seharusnya kamu katakan sejak tadi kalau ini bukan kamarku. Dasar semua pria sama saja, sama-sama gila'nya, dan para pria tidak pernah menghargai seorang wanita." maki wanita itu kepada Vincent.

"Sebenarnya kamu itu siapa sampai berani memaki ku?" tanya Vincent yang sejak tadi diam mendengar ocehan Wanita itu.

"Aku? Aku siapa ya? kok aku lupa ya siapa namaku," ucap wanita itu.

Wanita yang di pungut oleh Vincent di tengah jalan dengan mata yang sembab dan makeup luntur membuat seperti penyihir dari got. Wanita itu tidak lain adalah.

Aretha putri.

Wanita yang habis di hina dan di permalukan di depan umum oleh calon ibu mertuanya karena ketidakcocokan weton atau primbon Jawa, yang lebih menyakitkan lagi ia di suruh menjauh dari Vegas oleh nenek lampir yang terlalu berkuasa.

Melihat wanita yang sangat menyedihkan Vincent memberikan minum kepada Aretha. Namun dengan maksud tertentu yang Vincent rencanakan.

Dengan bodohnya wanita itu menerima air minum dari Vincent lalu ia meminumnya langsung habis karena kekesalan dirinya kepada keluarga Marquez membuat ia merasa haus.

"Dasar wanita!" Vincent menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah menggemaskan Aretha yang sangat lucu baginya. Ia hanya perlu menunggu berapa menit untuk membuat Aretha kepanasan.

Sambil menunggu Vincent duduk di sofa yang berada di kamarnya dengan berkutat dengan ponselnya. Ia mengirimkan pesan kepada sekertaris untuk tidak ada yang boleh mengganggu mereka jika sampai ia terganggu maka ia sendiri yang akan menghukum mereka.

Sepuluh menit berlalu saat ini Aretha seperti ular Keket yang tidak bisa diam karena kepanasan. Bahkan badan'nya sudah mereka seperti kepiting rebus. Hal itu membuat Vincent mengangkat sudut bibirnya.

Saat ini rencana Vincent untuk menolong wanita di depannya akan segera terlaksana bahkan ia akan melakukan denga senang hati, tidak sia-sia membuka organisasi jasa menolong para wanita untuk di buka Segelnya.

Aretha yang kepanasan ingin meminta kepada Vincent tapi ia urungkan karena ia merasa gengsi untuk meminta bantuan kepada seorang pria. Apa lagi pria yang belum ia kenal.

Karena Vincent menunggu Aretha buka mulut untuk meminta dirinya melakukan sesuatu, tapi tak kunjung minta bantuan kepada dirinya.

Saat Vincent akan pergi Aretha bersuara dengan suara yang sangat erotis.

"Pria gila ahhhh.. Bisa kahhh.. kau membantuku shhh.." ucap Aretha dengan di selingi desahannya.

Vincent menatap tajam ke arah Aretha karena menyebut dirinya sebagai pria gila.

Karena tidak terima ia pun berjalan menghampiri Aretha dan jarak mereka sudah sangat dekat hanya berapa Senti saja.

"Kamu bilang apa?" ucap Vincent dengan suara beratnya menahan sesuatu yang Bangun di bawah sana karena mendengar ******* dari Aretha.

Dan ******* itu adalah ******* wanita bersegel karena, kenapa bisa begitu karena Vincent sangat memahami antara yang berpengalaman dan yang belum pengalaman. Dan artinya orang yang sudah berpengalaman itu orang yang sudah sangat longgar dan yang belum berpengalaman itu masih sangat bersegel.

"Aku..."

Belum sempat Aretha mengatakan sesuatu Vincent sudah lebih dulu mencium bibir Aretha dengan sangat rakus bahkan ia langsung ******* habis bibir milik Aretha yang terasa sangat manis di bibirnya.

Hal itu membuat gairah Vincent semakin memuncak karena tidak bisa menahan sesuatu yang di bawah. Bahkan sudah semakin sesak karena semakin membesar oleh benda panjang miliknya.

Aretha yang terpengaruh akan obat dari Vincent pun sangat menikmati permainan itu.

Tidak lupa juga Vincent mengabdikan momen yang ada lewat kamera ponselnya.

Keduanya sudah tidak menggunakan apa-apa lagi. Lalu Vincent menyuruh Aretha melakukan hal yang sangat dia suka.

"Aku masukan.!"

***

Sementara itu seorang pria kembali mengalami krisis yang tiba-tiba saja mengalami kejang hebat membuat orang tua pria itu merasa khawatir akan keselamatan dari Putranya Vegas.

Bahkan berapa dokter langsung melakukan tindakan cepat kepada vagas dengan melakukan berbagai cara agar Vegas bisa melewati masa kritisnya.

Dan berapa waktu kemudian para dokter keluar dari ruangan dan memberi tau kepada keluarga Marquez kalau saat ini Vegas baru saja melewati masa kritisnya dan kemungkinan besar dia akan sadar dalam berapa waktu lagi.

Mendengar akan hal itu vanandya, Valdes dan alara merasa lega karena Vegas sudah berhasil melewati masa kritisnya.

Setelah mengatakan itu para dokter berpamitan pergi lalu mereka pergi meninggalkan keluarga Marquez, Dan para suster akan menyiapkan kamar perawatan untuk Vegas, karena sebentar lagi Vegas akan di pindahkan ke kamar inap.

"Tante syukur lah kalau Vegas sudah melewati masa kritisnya," ucap alara.

"Iya sayang, mommy juga sangat bahagia karena sebentar lagi Vegas putra mommy akan baik-baik saja." ucap Vanandya.

"Hm sayang aku akan mengabari orang rumah kalau Vegas sudah melewati masa kritisnya." ucap Valdes yang di angguki oleh vanandya.

Valdes pun pergi dari ruangan itu sambil mencari kontak Keluarga'nya. Karena ia juga sangat bahagia mendengar kabar kalau putranya sudah berhasil melewati masa kritisnya.

Setelah Valdes mengabari kepada keluarganya ia langsung kembali lagi ke tempat istrinya berada,

Keluarga Marquez yang mendengar kabar dari Valdes kalau Vegas baik-baik saja mereka sangat bahagia Bakan mereka akan menjenguk Vegas besok pagi karena hari ini sudah mulai sangat malam.

"Om, Tante sebaiknya kalian pulanglah, biar aku disini menemani Vegas. Bukannya kalian kurang tidur. Dan kalian tidak perlu khawatir, karena aku yang akan menjaga Vegas." ucap alara.

"Tapi?"

"Benar apa kata alara sayang, sebaiknya kita pulang dan besok pagi baru kita kesini lagi. Kamu juga kurang tidur berapa hari terakhir karena ingin menemani Vegas."

Vanandya mau tidak mau ikut pulang bersama dengan suami'nya dan ia menitipkan Vegas kepada alara.

**

"Siapa wanita itu?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!