Satu minggu sudah berlalu. Namun seorang pria tak kunjung bangun dari tidurnya. Bahkan wanita paru baya selalu menjenguk dan mengajaknya berbicara agar sang putra cepat sadar.
Saat vanandya akan keluar dari ruangan ICU, jari tangannya di pegang oleh Putranya Vegas dan tidak berapa lama Vegas mengalami kejang-kejang. Hal itu membuat vanandya langsung segera memanggil para dokter.
"Dokter! Dokter!"
Berapa kali vanandya memanggil para dokter yang di kirim oleh kai dari berbagai negara pun segera berlari dan masuk kedalam ruangan ICU. Sebelum mereka memeriksa, sang suster menyuruh Vanandya keluar terlebih dahulu.
Namun Vanandya ingin menemani sang putra di ruangan itu. Tapi suster mengatakan kalau mereka akan melakukan yang terbaik, Vanandya pun menghela nafas lalu keluar dari ruangan ICU.
"Sayang apa Vegas baik-baik saja?" tanya Valdes yang berada di tempat itu.
"Vegas habis mengalami kejang-kejang, aku takut kejadian berapa tahun yang lalu kejadian lagi kepada Vegas." ucap Vanandya dengan sedih.
"Husst! Kamu tidak boleh ngomong seperti itu, aku yakin kalau anak kita adalah anak yang kuat. Pasti dia bisa melewati ini semua," ucap Valdes.
Tak lupa Valdes memeluk vanandya dengan sangat erat. Agar Vanandya tenang dan bisa berpikir jernih.
"Tante!" ucap seorang wanita yang sedang berjalan cepat.
"Alara?" ucap Vanandya yang mendengar suara dari seorang wanita yang sangat di kenalinya.
Vanandya pun segera melepaskan pelukannya dari suami'nya lalu ia menatap ke arah calon mantunya dan ke-dua nya pun saling berpelukan.
Alara amaranggana adipati,
Alara adalah putri satu-satunya dari keluarga adipati. Dan alara adalah seorang wanita pembisnis asal Italia, ia meneruskan perusahaan milik sang ibu yang berada di Itali. Karena saat ini ibunya sudah tinggal di dalam keraton yang ada di bagian timur Indonesia.
Jadi semua tanggung jawab harus di pikul oleh dirinya, apa lagi ayah'nya harus berkerja di dalam keraton jadi ayah tidak bisa melakukan pekerjaan kantor.
Alara, adalah seorang gadis yang sangat mandiri, tegas, cuek penyayang dan lemah lembut. Karena alara selalu di ajarkan oleh ibunya untuk menjadi wanita yang tangguh. Namun tak lupa juga ia selalu di ajarkan tentang kebaikan,
Hal itu membuat vanandya semakin suka akan sifat dan karakter alara yang sangat baik, walaupun memiliki gelar keraton tapi alara tidak pernah sombong sedikit pun.
Dengan tata krama yang selalu di lakukan oleh alara dan bahasa krama yang selalu alara pakai membuat semua orang menyukai akan sifat alara.
"Sayang kapan kamu pulang ke indo?" tanya Vanandya dengan senyum yang mengembang.
"Sebenarnya alara pulang sudah dua hari yang lalu. Tapi karena kelelahan dan membatu ayah di keraton jadi alara tidak sempat datang menjenguk Vegas." ucap alara dengan sopan.
"Cih, sombong sekali. mentang-mentang anak keraton, saja bangga." cibir Aretha dengan kesal.
"Hm maaf, saya tidak bermaksud sombong. Jika kamu tidak menyukai tidak apa-apa, saya minta maaf." ucap alara dengan sopan kepada Aretha.
Namun hati kecilnya Aretha sangat iri kepada alara yang sangat di sayang oleh vanandya. Andaikan ia bisa seperti alara pasti ia bisa sebagai alara. Yang di kelilingi oleh orang yang sangat menyayanginya.
"Oh-iya kenalkan dia alara, alara ini adalah calon istri Vegas, karena alara sudah di jodohkan dengan Vegas sejak kecil." ucap Vanandya.
Hal itu membuat Aretha mematung mendengar perkataan dari vanandya yang mengatakan kalau akses adalah wanita yang sudah di jodohkan dengan Vegas.
"Tapi Tante? Kami saling mencintai, kenapa Tante memisahkan kami berdua?" tanya Aretha.
Alara, yang mendengar Aretha mengatakan itu merasa bersalah karena dirinya menjadi penghalang untuk kebahagiaan mereka. Seharusnya ia menolak perjodohan yang di lakukan oleh kedua orangtuanya.
Tapi karena alara tidak suka membantah ia hanya bisa mengiyakan saja permintaan dari mereka.
"Sudah saya katakan Aretha, kalau primbon kalian tidak sesuai, jadi buat apa hubungan kalian di pertahankan, lagian saya juga sudah menjodohkan dengan alara." ucap tegas Vanandya.
"Tante, primbon tidak menjadi halangan untuk saling mencintai, jika cinta kami kuat maka kita bisa melewati rintangan yang ada." ucap Aretha.
"Sudah saya putuskan kalian tidak akan pernah bersama dan alara adalah wanita yang sangat tepat untuk putraku," ucap vanandya.
Aretha menatap tajam ke arah alara, dengan tatapan permusuhan ia akan menghancurkan wanita di depan agar dia tidak bisa bersama dengan kekasihnya.
"Sayang tenanglah, kita tidak perlu membahas itu lagi kita saat ini sedang berada di rumah sakit. Dan anak kita juga belum sadar jadi kita tidak perlu membahas lagi." tegur Valdes dengan pelan.
Vanandya pun mengangguk mengiyakan perkataan dari suami'nya itu.
"Dasar wanita tak punya hati karena kamu kami tidak bisa bersama, hubungan yang sudah berjalan hampir lima tahun, kamu dengan mudahnya menghancurkan semuanya.!" ucap Aretha dengan tegas kepada alara.
Alara yang mendengar itu merasakan sakit di bagian hatinya, karena ia sudah merusak hubungan mereka. Apa dirinya masih bisa di katakan wanita baik-baik yang sudah tega menghancurkan wanita lain'nya?
Setelah mengatakan itu, Aretha dengan sangat kesal pun pergi dari tempat itu dengan rasa marah, kesal dan kecewa menjadi satu. Hubungan yang terjalin lima tahun sejak mereka masuk bangku kuliah sampai sekarang harus berakhir begitu saja dengan adanya perjodohan.
"Akhhhhh! Tuhan kenapa kau selalu membuat aku kehilangan? Kemana lagi aku harus mencari dan kemana lagi hati ini harus berlabuh. Tuhan aku sangat mencintai Vegas tapi kenapa kamu memisahkan kami." teriak Aretha di jalanan.
Seakan alam merasakan kesedihan Aretha, hujan pun turun begitu saja dengan sangat lebat. Sampai baju yang di gunakan oleh Aretha menjadi sangat basah kuyup.
Ia sangat sedih harus berpisah dari Vegas cinta pertamanya, pria yang sudah membuat hatinya tersenyum dan kembali cerah setelah paska kehidupan orang tuanya belasan tahun yang lalu karena mengalami kecelakaan.
Saat ini ia sedang terduduk di jalanan dengan air hujan yang terus membasahi tubuhnya sampai membuat ia menggigil, tapi semua itu tidak di pedulikan olehnya, baginya ia sudah pasrah akan jalan hidupnya.
"Ayah, ibu. Kenapa kamu pergi dari ku apa kalian tau saat ini aku sedang berjuang sendirian tanpa ada kalian di samping ku, ayah bilangin sama tuhan suruh agar dia memerintahkan malaikat untuk menjemput ku, aku ingin menyusul kalian." Aretha kembali berteriak menghadap ke arah langit. dengan air yang berjatuhan dari langit.
Saat sedang berbicara Aretha melihat ada sebuah mobil yang mengarah ke arah dirinya, karena tekat yang begitu bulat ia langsung berdiri dan berjalan ke arah tengah-tengah jalan, setelah itu ia pun berdiri siap untuk di tabrak, karana ia sudah tidak ada tujuan hidup lagi. Dan lebih baik ia menyusul kedua orang tuanya.
Mobil itu pun mulai mendekat lalu berapa detik kemudian...
Citttt.
Brukkk..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments