Pagi hari di mansion seorang pria sedang terjadi kehebohan karena kedatangan seorang wanita paruh baya dengan sangat angkuh dan datar. Namun kedatangannya tidak di sambut hangat oleh para bodyguard dan pelayan apa lagi ketua bodyguard yang sangat dingin itu membuat wanita itu tidak bisa masuk ke mansion.
Namun wanita itu mengancam akan memecat mereka jika mereka tidak mengizinkan dirinya masuk. Karena ia adalah seorang nyonya besar dari Greifenhagen,
karena kekuasaan nyonya Cho begitu tinggi dari mereka, mereka pun terpaksa mengizinkan Nyonya Cho untuk masuk kedalam mansion yang sudah di peringati oleh tuan mereka agar tidak ada seorang pun yang boleh masuk ke mansion pribadinya.
Cho Kyuhyun Greifenhage..
Seorang wanita yang begitu angkuh dan arogan karena kekayaan yang di miliki oleh keponakannya ia mampu melakukan apapun sesuka dirinya. Toh ini sebagai balas budi dia karena ia sudah berhasil merawat dia sampai sebesar sekarang.
Para pelayan yang melihat kedatangan nyonya besar hanya bisa menunduk saja. Karena tidak berani kepada nyonya Cho yang selalu berbuat sesuka hati dia.
Setelah masuk nyonya Cho berjalan ke lantai dua. Namun segera di halangi oleh sekertaris Devan. Karena perintah tuanya tidak bisa di langgar, walaupun itu nyonya Cho sendiri.
"Minggir saya ingin bertemu dengan Vincent!" bentak nyonya Cho.
"Maaf nyonya, untuk saat ini tuan tidak bisa di ganggu. Jadi nyonya bisa datang lain waktu saja. Dan jika nyonya membutuhkan sesuatu nyonya bisa katakan kepada saya." ucap Devan Li. Dengan begitu sangat datar.
"Berani sekali anda menyuruh saya untuk pergi! Memangnya siapa anda hah? Anda cuma bawahan keponakan saya jadi anda tidak berhak mengatur saya." bentak nyonya Cho kepada Devan li.
Namun hal itu tidak membuat Devan sakit hati, karena perkataan pedas dan menyakitkan dari nyonya Cho udah menjadi makanan sehari-hari dirinya jadi Devan sudah sangat kebal. Saat nyonya Cho memaki-maki dirinya.
"Vincent, Keluar tante ingin bicara!!" teriak nyonya Cho.
Namun tak kunjung keluar nyonya Cho memaksa masuk ke dalam kamar Vincentius dengan mendorong tubuh Devan. Agar menyingkir dari hadapannya.
Saat pintu terbuka nyonya Cho sangat terkejut melihat pemandangan di depannya dengan seorang pria dan wanita yang tidak menggunakan apa-apa dalam satu selimut bersama.
"Siapa wanita itu?" tanya nyonya Cho kepada Devan yang sudah berada di belakangnya.
Karena tidak mendapatkan respon dari Devan ia berjalan ke arah ranjang mereka Namun sebelum itu ia mengambil satu ember kecil air dari kamar mandi lalu ia menyiramkan ke arah mereka.
Sontak saja membuat kedua pasangan yang baru saja tertidur karena habis melakukan kegiatan panas. Membuat mereka sangat lelah sampai ada suara pun mereka tidak mendengarnya.
"VINCENTIUS GREIFENHAGEN APA-APAAN INI HAH?!" bentak nyonya Cho dengan sangat keras.
Sampai membuat Vincent dan Aretha langsung tersadar dan betapa terkejutnya Aretha saat melihat dirinya berada di kamar seorang pria dengan tidak menggunakan apa-apa. Bahkan di seprainya terdapat bercak darah yang sangat banyak membuat Aretha diam membisu sambil memikirkan apa yang terjadi kepada dirinya.
Namun nyonya Cho menatap dengan sinis ke arah wanita yang bernama Aretha itu.
"Cih dasar wanita murahan,!" ucap nyonya Cho dengan sinis.
Deg.
Aretha terkejut mendengar perkataan dari Nyonya Cho yang mengatakan kalau dirinya adalah wanita murahan. Seburuk ini kah dirinya sampai ia selalu salah dan selalu di rendahkan oleh mata masyarakat sampai tidak mendapatkan pujian kepada dirinya. Namun ia langsung menatap ke arah nyonya Cho.
"Maaf, nyonya saya tidak murahan, entah apa kesalahan yang saya buat barusan, itu tidak akan pernah membuat saya menjadi seorang wanita murahan. Jika nyonya ingin mengatakan murahan nyonya tanyakan saja kepada rumah bordil di sana nyonya bisa menemukan para wanita murahan!" ucap Aretha dengan tegas.
"Dasar munafik, kamu sudah ketahuan murahan masih saja mengelak, Cih kamu itu sama saja dengan wanita yang berada di rumah bordil," ucap nyonya Cho dengan sinis.
"TANTE SUDAH HENTIKAN.. JIKA TANTE INGIN MENCARI GARA-GARA DI PAGI HARI SEBAIKNYA TANTE PERGI DARI SINI!!" bentak Vincent kepada Tantenya dengan menggunakan suara khas bangun tidur.
Nyonya Cho tentu saja gelagapan karena Vincent mengusir dirinya. Karena ia belum mendapatkan uang dari keponakannya ia pun langsung merubah ekspresinya menjadi lembut kepada'nya dan meminta maaf atas keributan yang ia buat pagi-pagi.
Vincent yang tau akan sifat tantenya pun menatap ke arah Devan untuk melakukan hal yang seperti biasa Devan lakukan yaitu mengirim uang puluhan juta ke rekening milik Tantenya itu,
Ia selama ini tidak memperdulikan Tante nya melakukan apapun yang penting dia tidak pernah menganggu atau mencampuri urusan pribadinya jika sampai maka ia tidak aka pernah mengirimkan uang lagi ke rekening milik Tantenya itu.
"500.000.000."
Nilai angka yang sudah di kirim ke rekening milik nyonya Cho. Devan mengirimkan uang lima ratus juta untuk nyonya Cho. Tanpa tuan dan nyonya Cho sadari Devan selalu mengawasi nyonya Cho lakukan bahkan ia selalu mengetahui buat apa saja uang yang sudah tuannya berikan.
Setelah melihat nominal uang yang di kirim oleh Devan, ia pun langsung mencium pipi keponakannya lalu ia pergi dari tempat itu. Namun pupil matanya melirik ke arah Aretha dengan sangat tajam dan datar.
Plakkk..
Tamparan keras dari Aretha membuat Vincent terkejut begitu pun dengan Devan ia sangat terkejut saat tuan-nya di tampar oleh Aretha dengan sangat keras.
"Dasar pria brengsek, bajingan, biadab, pria gila.. Apa yang kamu lakukan kepadaku hah?" maki Aretha dengan sangat keras sampai penghuni mansion mendengar apa yang terlah di katakan oleh Aretha.
"Saya, hanya membantu anda membuka segel, jadi salah'nya saya dimana?" ucap Vincent dengan tenang.
Plakkk.
Aretha kembali menampar pipi Vincent satunya lagi sampai membuat kedua pipi Vincent membengkak.
"Apa kamu bilang membantu? Asalkan kamu tau kalau kamu itu sudah merusak ku dan karena kamu aku kehilangan mahkota yang sejak kecil aku jaga. Dan. asalkan kamu tau mahkota itu adalah buat suami aku." bentak Aretha.
"Buat suami kamu Cih. Kamu jangan senang dulu bisa jadi suami kamu tidak bisa membobol segel kamu dan mungkin suami kamu nanti adalah orang yang memiliki pedang Letoy, jadi saya membantu suami kamu agar bisa memasukkan dengan mudah." ucap Vincent dengan sinis.
Plakkk..
"Dasar pria gila..! Dengan atas nama Tuhan saya Aretha mengutuk pria gila di depan saya agar kejantanannya tidak bisa di gunakan lagi!"
Jederrr.
Sebuah petir menyambar ke arah mansion milik Vincentius sampai membuat semua orang langsung menutup telinga meraka karena berapa kali petir menyambar.
Setelah mengutuk Vincent, Aretha pun pergi dari mansion milik Vincentius dengan jalan tertatih-tatih karena merasakan nyeri di bagian sensitifnya.
Tujuannya kali ini adalah rumah sakit untuk menjenguk kekasihnya.
"Siapa kamu..?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments