Dapat Lia dengar suara tawa juga ledekan saling bersautan.
Lia memberanikan diri masuk ke rumah, dalam hati berdoa agar tak melihat sesuatu yang akan menyakitkan hati nya.
"Permisi." Ucap Lia, dia lega suami nya duduk terpisah dengan teman wanita nya.
"Kamu sudah pulang?" Jawab Dimas, semua teman Dimas kompak menatap Dimas siapa pikir mereka.
"Sini yang." Panggil Dimas sontak membuat semua menganga yang? sayang kah atau dia bernama mayang pikir mereka.
"Iya mas." Jawab Lia mendekat juga mencium punggung tangan suami nya.
"Baru pulang dari rumah sakit?" Tanya Dimas Lia menggeleng.
"Dari rumah ibu mas, kenapa belum ada minum dan cemilan mas kan Lia sudah siapa kan?" Tanya Lia heran pasal nya meja masih kosong.
"Anak mu ini nggak mau sama yang lain." Adu Dimas Lia terkekeh melihat wajah bulat putri nya nemplok di bahu sang ayah.
"Sebentar bunda ambil minum dulu yah, nanti main sama Tata." Ucap Lia sebelum permisi ke dapur.
"Dia siapa mu Dimas" Tanya teman wanita Dimas yang tadi menjodoh kan Dimas dengan mantan nya.
"Istriku." Jawab nya membuat semua menganga, Terlebih mantan ke kasih Dimas.
"Tunggu, bukan nya istri mu meninggal saat melahir kan anak mu lalu dia?." Tanya nya lagi penasaran Dimas tersenyum.
"Dia istri ku, adik Almarhumah Lita, Lia nama nya." Jawab Dimas.
"Ooh kau turun ranjang toh." Ucap nya Dimas mengangguk.
"Semacam itu."
Lia mendekat membawa beberapa gelas minum, lalu balik lagi mengambil beberapa cemilan.
"Pasti yang menyuruh kalian bersama ibu mertuamu kan?" Tebak Mina sinis menatap Lia, Dimas menggeleng.
"Justru ini wasiat dari Lita." Jawab Dimas, Lia duduk di samping suami nya, dia mengambil Tata dari gendongan suami nya.
"Nggak mau sama bunda hemm?" Ucap Lia pasal nya putri nya tak mau ia gendong.
"Ck ngambek dia di tinggal bunda nya lama." Decak Dimas Budi menatap wajah Lia lekat lekat membuat Dimas mendengus.
"Mau ku pukul wajah mu itu." Dengus Dimas.
"Wah cari mati lo bud.. natap bini temen di depan mata temen langsung." Cletuk salah satu teman pria Dimas.
"Bukan bukan, tapi kayak pernah Liyat yah?" Ucap Budi, Lia tersenyum.
"Saya mahasiswi di kampus bapak mengajar." Jawab Lia, Budi membola.
"Gue inget sekarang Dim dia kan cewek yang lo taksir berat waktu dia masih jadi maba? dan lo suka curi curi foto dia, bahkan lo bertekad akan menjadikan nya istri lo? tapi sayang dia punya tunangan dan lo down seketika." Pekik Budi girang karna ingatan nya masih bagus, mata Dimas melebar mendemgar nya dia melempar bantal sofa tepat mengenai wajah budi.
Brug.
Semua terdiam mendengar penuturan Budi, sahabat baik Dimas, Lia menatap wajah suami nya.
"Mas?" Dimas, memalingkan wajah nya malu juga bingung mau ngomong apa.
"Mas yang di katakan pak Budi apakah benar?" Tanya Lia penasaran.
"Heeemmm." Jawab Dimas.
"Jadi foto di ponsel mu benar itu foto ku?" Tanya Lia, Dimas menatap Lia.
"Kamu Lihat?" Tanya Dimas Lia mengangguk.
"Lia nggak sengaja lihat mas, maaf mas." Jawab Lia, Dimas mengangguk..
"Nggak papa kok bund," Jawab Dimas.
"Kalau Dimas menyukai Lia dengan begitu dalam lalu kenapa menikah dengan kakak nya?" Tanya Mina, Dimas menghela nafas nya, Ingin menjelaskan namun ini bukan konsumsi teman nya.
"Dimas kenal Lita saat tau Lia udah punya tunangan, jadi mulai deket dengan Lita namun belum berhubungan, hingga memutuskan untuk serius eh malah kaget saat tau adik nya justru mantan gebetan nya hahahaha." Dimas melotot saat Budi membuka kartu nya.
"Ember banget mulut mu Budi." Geram Dimas ingin sekali menyumpal mulut nya.
"Gue kan ngomong apa ada nya, kenapa sewot." Jawab Budi santai, Lia menatap suami nya.
"Kita bahas nanti yah inti nya?" Ucapan Fahmi terhenti ketika Budi menyauti nya.
"Inti nya Dimas tuh cinta mati sama lo Lia, melebihi apa pun, bahkan Lita sekalipun, dari tatapan mata nya aja keliatan kok siapa aja bisa nebak." Sambung Budi Dimas menghela nafas nya.
"Bisa diem nggak!" Desis Dimas geram pada Budi yang tertawa.
"Nanti kita bahas yah bund?" Ucap Dimas, Lia mengangguk.
"Mas pegel nggak sini biar Tata sama aku." Ucap Lia Dimas menggeleng.
"Nggak cape kok bund, udah tidur si kakak." Tanya Dimas Lia mengerut kan Alis nya.
"Kakak," gumam Lia.
"Iya kakak Tata siapa lagi." Goda Dimas Lia memalingkan muka nya malu.
"Sejak kapan seorang Dimas jadi penggoda." Sindir Mina, Lia menatap Mina, dari atas hingga bawah
"Hanya bersama Lia seorang." Jawab Budi, membuat Dimas dan beberapa teman pria nya terkekeh.
"Halah." Dengus Mina.
"Mas aku bawa Tata ke dalam yah kayak nya ngantuk dia." Ujar Lia, Dimas mengangguk.
"Dari tadi belom bobo Bund." Ucap Dimas Lia mengangguk.
"Iya ayah Tata bobo dulu, semua nya saya pamit ke dalam dulu." Pamit Lia semua mengangguk, Lia tak nyaman jika harus lama lama dengan teman suami nya ini terlebih teman wanita.
"Bud lain kali kalau mau main ke sini nggak usah bawa perempuan bisa nya cuma nyinyir aja." Ucap Dimas.
Deg deg deh
Lia dapat mendengar nada bicara yang dingin dari ucapan suami nya.
"Karna aku kah?" Gumam Lia.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Bukan karena kamu,tapi Noh karena ada yg Kepedean..
2023-12-12
1
Qaisaa Nazarudin
Noh kamu dengar kan Mina..jadi jangan coba2 jadi Pelakor..😏😏
2023-12-12
0
Ani
terbongkar sudah semua rahasia Dimas gara gara pak Budi. Apa jangan jangan si Lita tahu kalau Dimas pernah naksir Lia
2023-09-25
0