sengaja

Rencana tinggal rencana, niat hati Dimas akan menjebol gawang se malam namun putri nya Tata seolah menghalangi nya, Begadang sepanjang malam, bahkan kini terlihat lingkaran hitam menghiasi mata sayu Dimas

Lia terkekeh ketika membalikan badan nya terlihat Dimas memeluk nya dengan manja, Lia maklum suami nya kelelahan bahkan sampai terdengar dengkuran lirih dari nya.

Lia turun dari ranjang dengan pelan pelan bergegas cuci muka gosok gigi, dia mau masak banyak untuk di rumah, kirim ke ibu juga ia akan bawa ke rumah sakit.

Berperang dengan wajan dan kawan kawan

Lia juga membuat cemilan banyak, pasal nya hari libur seperti ini suami nya pasti selalu di rumah bermain dengan putri nya, jadi Lia menyiap kan beberapa jenis cemilah.

Lia tau suami nya ini suka nyemil kalau di rumah karna dia tak akan merokok jika di area rumah.

"Akhir nya selesai juga." Lia melirik jam sudah menunjukan waktu pukul delapan pagi.

Lia menyiapkan sarapan juga menaruh cemilan yang ia buat di kulkas.

"Mandi dulu lah sebelum suami bangun." Gumam Lia.

Setelah mandi dan dandan dengan cantik.

"Mas bangun yuk? udah jam delapan loh?." ucap Lia mengguncang tubuh suami nya pelan.

"Eennngggghhh.."

"Mas bangun yuk?" Dimas membuka mata nya pelan, terlihat wajah ayu istri nya tepat di depan nya.

"Kamu cantik sekali." Puji Dimas membuat Lia malu.

"Bangun mas mandi terus sarapan yah." Titah Lia Dimas duduk dia melihat sekeliling.

"Tata belum bangun." Tanya Dimas Lia tersenyum.

"Dia sudah bangun minum susu terus mandi, terus bobo lagi." Jelas Lia terkekeh.

Cup.

"Morning kiss honey."

Blusss.

Lia memalingkan wajah nya malu tatapan mata nya itu loh, sayu sayu tapi tajem.

Dimas tersenyum melihat respon malu istri nya.

"Mas mandi gih." Ucap Lia sambil memberes kan selimut.

"baik Lah mas mandi sayang, tolong siap kan baju nya yah." Pinta Fahmi sebelum memasuki kamar mandi.

Lia terdiam Itu arti nya dia akan memasuki kamar kakak nya, lalu lia ingat perkataan suami nya kemaren Lia memantap kan hati nya sebelum membuka pintu kamar almarhum kakak nya.

Lia melihat sekeliling, tidak ada foto kakak nya sama sekali dia segera membuka lemari ingin mengambil baju suami nya.

"Kosong." Gumam Lia lalu membuka pintu lemari di sebelah nya ada baju suami nya namun sedikit berantakan.

"Berantakan gini kalau laki laki yang naruh baju ke lemari padahal aku cape cape nyetrika." Gerutu Lia, dia mengambil baju santai karna hari ini suami nya sedang libur.

Menyiap kan nya di ranjang yang sudah rapih, Lia juga berganti baju karna rencana nya dia mau pergi ke rumah sakit.

"Sayang kamu mau pergi." Panggil Dimas Lia memalingkan wajah nya malu kata sayang membuat pipi Lia panas.

cup

Dimas mencium pipi Lia" Di tanya kok nggak di jawab?" Ucap Dimas

"Mau ke rumah sakit Kan Lia udah ijin kemaren sore." Ujar Lia sambil mengambil tas nya,

"Oooh kamu jadi ke sana." Ucap Dimas sambil berganti baju, Lia menunduk malu kala tak sengaja melihat aset milik suami nya terkena pantulan dari kaca meja rias yang sedang Lia gunakan.

"Mas ganti nya nggak di kamar mandi." Ucap Lia membuat Dimas terkekeh.

"Memang nya kenapa? ganti di depan istri sendiri nggak masalah dong?" Bisik Dimas tepat di telingan Lia.

Lia beringsut ke samping geli rasa nya.

"Eeemm mas udah selesai kan? mas sarapan dulu yah mumpung Tata belum bangun." Ujar Lia, Dimas merangkul pinggang Lia.

"Baik Lah apa kata istri ku." Lia memalingkan muka nya kenapa dengan suami dingin nya ini.

Lia menyiap kan sarapan untuk suami nya.

"Makasih yang." Ucap Dimas kala menerima sepiring dari istri nya Lia mengangguk.

"Mas di kulkas Lia buat banyak cemilan." Ucap Lia Dimas mengangguk.

"Kamu nggak makan." Tanya Dimas dan Lia menggeleng.

"Lia sudah makan mas, nunggu mas bangun lama Lia udah Laper banget Lia nggak papa kan mas kalau ke rumah sakit." Ucap Lia, Dimas mengangguk.

"Iya hati hati kamu serius nggak mau mas antar." Lia menggeleng.

"Nggak mas Lia bisa sendiri kasian juga Tata semalem kan begadang." Jawab Lia Dimas mengangguk lagi.

setelah sarapan usai Lia bergegas pamit ke pada suami nya.

"Mas Lia pergi dulu yah." Ucap Lia Dimas mengangguk.

"Iya hati hati di jalan." Jawab nya dan mencium bibir Lia lama.

Lia bergegas pergi karna malu selama di perjalanan Lia memikir kan ucapan ibu nya, benar kah ia hanya nyaman bersama dengan Afan bukan cinta yang ia rasakan pada suami nya namun kalau memang itu cinta kepada suami, kenapa bisa hanya waktu tujuh bulan saja bersama bisa dengan mudah aneh menurut Lia.

Lia sampai di rumah sakit Ia segera menuju ruang rawat inap Afan niat nya ingin bersama Nindi namun Nindi ada acara mendadak.

Ceklek.

"Permisi." Ucap Lia, dia bisa melihat keluarga mas Afan sedang berkumpul.

"Sini nak Ibu kangen banget sama kamu." Ucap Ibu Afan.

"Bagaimana kabar ibu sehat?" Tanya Lia setelah menyalami tangan ke dua orang tua Afan Lia duduk di bangku sebelah ranjang Afan.

"Kami sehat nak? Afan tuh langsung drop waktu denger kamu nikah." Jawab Ibu, Lia tersenyum kecut.

"Mas sakit apa." Tanya Lia dia iba badan mantan tunangan nya kenapa bisa sekecil ini Afan menatap wajah ayu Lia.

"Katanya Lambung mas bermasalah dek, mas nggak nafsu makan." Jawab Afan, Lia membuka makanan nya yang ia taruh di meja.

"Kita makan yah, Ibu juga bapak adek Lia bawa banyak." Ucap Lia, Ibu membantu menyiap kan makanan untuk semua nya.

Sedang Lia membantu menyuapi Afan makan.

"Kamu nggak makan dek." Tanya Afan sambil menerima suapan dari Lia.

"Sudah mas, makan yang banyak ya mas biar cepet sembuh." Jawab Lia, dada nya sesak melihat sebegitu terpuruk nya mantan tunangan nya ini.

"Mas bisa berjanji sama Lia? setelah ini tolong kembalilah seperti semula mas, sehat lah lagi, semangat lah lagi, jangan buat Lia begitu merasa bersalah mas, Lia ikut sakit melihat mas seperti ini." Ucap Lia, mata nya berkaca kaca, tangan nya bergetar, Afan tersenyum.

"Mas bisa bahagia jika bersama dengan Lia, Lia semangat mas, Lia yang bisa membuat mas kembali seperti semula." Ucap Afan tersenyum getir.

"Mas, itu tak akan terjadi, kita sudah berbeda jalan, Lia mohon mas jangan buat Lia khawatir, jangan buat keluarga mas khawatir dan sedih melihat mas seperti ini." Ucap Lia lembutsedang Afan menatap bibir Lia Lama.

"Ck sengaja banget suami mu itu." Decak Afan Lia mengerut kan alis nya maksud nya apa? perasaan tidak membawa nama suami nya.

"Maksud mas?" Tanya Lia.

"Bibir mu bengkak ulah nya kan." Ucap Afan tersenyum kecut.

Deg deg deg.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

7 bulan,,Selama itu Lia bertahan dgn sikap jutek dan sadisnya Dimas, Kalo aku mah udah lama aku tinggalkan balik LG sama Akan,persetan sama anaknya,lha bapaknya aja gak tau bersyukur gitu, Aku gak sesabar Lia..

2023-12-12

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kok Fahmi?? Kan Dimas tuh 🤔🤔

2023-12-12

0

Riska Fatihica

Riska Fatihica

bener banget tuh afan...🤭

2023-09-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!