kepergok

Lia bergegas memberes kan bekas makan serta membereskan dapur Lia juga membuat cemilan untuk nanti malam mumpung anak ada yang jaga.

"Cemilan sudah ada buat teman nonton tv, buah juga masih ada stok." Gumam nya dia ingin melihat putri nya, seharian ini putri nya seperti tidak enak badan minta nya gendong terus.

Lia tertegun ketika melihat pemandangan menyejukan putri nya tertidur di pelukan ayah nya yang sedang terlelap juga muka yang mirip gaya tidur yang mirip pula membuat Lia gemas dia mengambil ponsel nya, memfoto nya berkali kali dari beberapa posisi.

"Gemes banget sih." Gumam Lia, tanpa sengaja Lia melihat ponsel Dimas yang menyala Lia melirik ada siluit foto seorang wanita, Lia menghela nafas nya Itu pasti foto kakak nya memang susah untuk move on.

'Hati tolong jangan gelisah. nggak mungkin kamu cemburu pada wanita yang sudah meninggal terlebih itu kakak kandung mu sendiri Lia Tolong sadar lah' pekik Lia dalam hati.

Namun jiwa penasaran nya membuat nya ingin melihat nya kembali.

Deg.

Deg.

Deg.

"Bagaimana mungkin." Gumam Lia, jantung nya berdebar lebih kencang tatkala melihat walpaper di ponsel suami nya adalah foto wanita yang tak asing, yang tak lain adalah diri nya sendiri, namun yang membuat dada lia berdebar foto itu adalan foto di mana diri nya yang baru saja masuk ke dalam universitas di mana tempat Dimas mengajar.

Lia menatap suami nya yang sedang tertidur, dia ingin bertanya namun tak kuasa ia takut apa yang ada di benak nya memang yang terjadi.

Lia memilih memberes kan rumah yang belum kelar, bikin cemilan dan menyiapkan makanan untuk besok ia bawa ke rumah sakit.

Ting tong Ting tong

Lia bergegas mencari jaket sebab ia memakai dres cukup seksih dan Segera membuka pintu.

"Ibu?" Pekik Lia senang membuat ibu tersenyum.

"Mengganggumu ndo?." Lia mencium punggung tangan ibu nya, menggelengkan kepala nya sebagai jawaban.

"Mari masuk bu." Ajak Lia

"Kok rumah sepi? di mana suami dan anak mu?." Tanya Ibu sambil masuk ke dalam bersama Lia.

"Lagi pada tidur bu." Jawab Lia.

"Sore sore begini tidur." Tanya ibu heran.

"Semalam dedek ngajak begadang, trus pagi aku ketiduran mas Dimas yang jaga dedek sampe sampe dia kerja telat bu." Jawab Lia mengambil kan ibu nya minum.

"Tata sakit?" Tanya Ibu khawatir Lia menggeleng.

"Nggak bu, tapi sering banget dia ngajak begadang, mana di tinggal tidur nggak mau kan." Adu Lia terkekeh, Ibu masuk ke kamar Tata, dia kaget melihat menantu nya juga berada di sana, lantas dia keluar kamar lagi.

"Dimas tidur di kamar ini." Tanya ibu.

deg deg deg.

"Iya bu."

'Lia nggak bohong kan bu memang saat ini mas Dimas sedang tidur di kamar Tata batin Lia.

"Kamu kenapa nggak nempatin kamar utama?" Tanya ibu penasaran.

"Aku masih enggan bu jika ke sana jadi kami tidur di kamar ini." Jawab Lia, kami yang di maksud Lia adalah dirinya dan Tata.

"Ooh di manapun asal kalian nggak pisah ranjang sih baik baik saja." Ucap Ibu, Lia mengangguk.

"ibu mau Lia siap kan makan?" Tawar Lia, Ibu menggeleng.

"nNggak ndo, Ibu tadi mampir aja pas ada acara pengajian di area sini." Jelas ibu, Lia mengangguk.

"Ndo Kamu bahagia hidup dengan Dimas" Tanya ibu tiba tiba.

"Kenapa ibu tanya seperti itu?" Tanya Lia balik.

"Nggak ndo hanya saja ibu khawatir jika kamu dan Dimas masih canggung." Ucap ibu Lia menggeleng.

"Ibu tenang saja yah, ibu tau kan mas Dimas orang nya gimana dia baik bu, jadi ibu tak perlu risau." Jelas Lia Membuat ibu tersenyum.

"Ndo ibu denger kabar Afan." Lia menatap ibu nya.

"Lia sudah dengar bu, rencana nya Lia besok ke sana sama Nindi bu." Ucap Lia.

"Nggak sama suami mu ndo." Tanya ibu, Lia menggeleng.

"Lia juga harus bisa jaga perasaan mas Dimas dan mas Afan bu, takutnya jika Lia bawa mas Dimas mereka berdua sama sama tersakiti, mas Dimas akan canggung dengan keluarga mas Afan, dan mas Afan akan semakin terluka bu." Jelas Lia Ibu mengangguk setuju.

"Ndo apa kamu masih mencintai nya?" Tanya ibu Lia menatap mata ibu nya.

"Bohong kalau Lia bilang sudah melupakan nya bu, nyata nya waktu tujuh tahun tak bisa begitu saja hilang hanya dengan waktu tujuh bulan, apa lagi ibu tau bagaimana baik nya mas Afan sama Lia tapi." Ucapan Lia menggantung.

"Tapi kenapa ndo? apa Dimas juga susah melupakan Lita? dan apa Dimas bersikap buruk padamu misal membandingkan kamu dengan Lita atau" Tanya ibu menggebu Lia menggeleng.

"Nggak bu, mas Dimas tak pernah sedikit pun membanding kan Lia sama mbak, bahkan mas Dimas tak pernah mengucapkan apa pun tentang mbak sama Lia bu, apa ibu bisa lihat nggak ada satupun foto mbak di rumah ini." Ucap Lia, Ibu melihat sekeliling benar tak ada foto anak sulung nya.

"Lalu."

"Itu kenapa ya bu apa mas Dimas berusaha menghilangkan mbak di rumah ini?" Tanya Lia membuat Ibu terkekeh.

"Bukan karna itu ndo, tapi karna suami mu ingin menjaga perasaan mu loh ndo, dia hanya ingin kamu tak merasa menjadi pengganti Ibu rasa seperti itu." Jelas ibu, Lia mengangguk.

"Bu Lia heran Kenapa Lia gelisah saat berfikir mas Dimas masih memikir kan mbak." Adu Lia Ibu tersenyum.

"Sedangkan mbak kan kakak Lia bu, nggak pantes kan bu Lia seperti itu." Sambung Lia.

"Ndo Itu tanda nya kamu cemburu, mungkin saja kamu sudah mulai ada rasa sama suami mu, sekarang ibu tanya, ketika suami mu menyentuh mu apa kamu menghindar?" Tanya ibu, Lia teringat ketikan Dimas mencium nya tadi Lia menggeleng.

"Apa ketika kamu sama Dimas kamu ingat sama Afan?" Tanya ibu lagi Lia terdiam, dia berfikir sejauh bersama mas Dimas dia tak ingat akan mas Afan, Lia pun menggeleng Ibu tersenyum.

"Kamu sudah tau jawaban nya ndo? tanpa ibu jelas kan." Jawab ibu.

"Tapi masa secepat itu bu." Tanya Lia heran.

"Bisa saja hubungan mu dengan Afan hanya sebatas nyaman layak nya teman, namun kamu berfikir mencintai nya karna yang ibu tau kamu hanya dekat dengan Afan dan sekarang Dimas betul." Tanya ibu, Lia mengangguk mantap.

"Itu sebab nya kamu sulit mengetahui nya ndo ibu ke kamar mandi dulu yah." Pamit ibu.

Lia merenung, apa yang ibu ucap kan bisa saja benar ada nya, memang lelaki yang dekat dengan nya hanya Afan dan Dimas, apa benar cinta yang sesungguh nya justru dengan Dimas yang notaben nya menjadi suami nya baru tujuh bulan kurang apa tidak salah? apa waktu selama ini hanya mempermain kan nya?

Ceklek

Dimas membuka pintu kamar anak nya dia heran kenapa istri nya melamun.

Cup.

Lia terkesiap ketika suami nya tiba tiba memeluk juga men cium nya.

"Eeemmmm." Lia ingin berbicara namun bibir nya terus Dimas lu mat.

"Mas A." Ucapan Lia terhenti ketika Dimas menyerang nya dengan ganas, bahkan sampai membuat nya berbaring di sofa.

Dug.

"Aduuuhh." Dimas melepas ciuman nya, dia melihat ke arah suara tadi, mata nya membola.

"Ibu.?

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Nah kan keperkog mertua gimana tuh malu nya berapa persen marimas

Terpopuler

Comments

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

baru mau eksekusi,,ehhh ketahuan mertua

2024-08-28

0

Dennoona

Dennoona

udah pengen buka puasa ya mas Dimas 🤭

2023-12-23

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Masih aja nanya,kamu pikir bisa melupakan kisah cinta yg sudah terjalin bertahun2,Kalian itu Egois banget sih..🙄🙄🤦🤦

2023-12-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!