Pagi hari nya seperti biasa Lia memasak namun kali ini di temani Tata yang berada di kereta dorong, dari semalam Tata sering bangun.
Pagi pagi sekali Dimas bangun turun ke bawah dengan celana pendek nya dan bertelanjang dada.
deg deg deg Lia memalingkan wajah nya malu.
"Tumben mas pagi banget bangun?" Tanya Lia Dimas tertegun tidak kah Lia marah pada nya.
"Aku haus." Jawab Dimas Lia mengangguk, lantas memberikan minum untuk Dimas dia juga membuat kopi seperti biasa.
"Kopi mas." Ucap Lia menaruh kopi nya di meja makan.
"Kamu buat kopi?" Tanya Dimas heran.
"Iya, kaya biasa kan? waktu mas nginep di rumah ibu sama mbak juga aku yang buat kopi, kata mbak suami nya tuh suka kopi buatan adik ipar nya ini jadi sarapan nya nanti yah belum mateng sebentar lagi." Jawab Lia sambil mengaduk makanan nya Dimas memandang punggung Lia, dia menatap Tata yang sedang menunjukan genggaman tangan pada nya.
"Kamu marah sama ayah?" Ucap Dimas sambil menggendong Tata dia mengecup kepalan tangan nya Tata.
"Semalam dia begadang mas, marah mungkin nggak di temani ayah nya." Ucap Lia terkekeh.
"Kamu nggak ngantuk?" Tanya Dimas, Lia tersenyum.
"Ya ngantuk mas, tapi gimana lagi setiap tidur pasti Tata nangis, aku tidur kalau Tata juga tidur." Jawab Lia dia menaruh lauk yang sudah matang di mangkuk.
"Sini Tata sama bunda Yuk kita berjemur biar ayah mandi terus sarapan." Ucap Lia mengambil Tata dari gendongan Dimas, melangkah ke samping rumah tanpa peduli pada Dimas.
Lia menjemur Tata namun mata nya tampak amat sangat mengantuk sekali.
"Tata sayang, kita masuk ke kamar yah, bunda ngantuk banget ini." Ucap Lia sambil membawa Tata ke kamar melewati Dimas yang sedang sarapan begitu saja.
Sedang Dimas yang sudah selesai sarapan berjalan menuju kamar nya bersiap untuk berangkat kerja bergegas mandi karna waktu sudah mepet.
Dimas menggaruk kepala nya ketika membuka lemari baju baju nya belum di setrika menatap seisi kamar yang berantakan berbulan bulan dia hanya membersihkan seadanya karna Lia tak pernah masuk ke kamar nya lagi semenjak malam pertama waktu itu.
"Ini aku pake baju apa yah." Gumam Dimas, akhir nya dia memakai kemeja yang tersisa di lemari tinggal satu, dia keluar kamar nya membawa se keranjang besar baju kotor menaruh nya di samping mesin cuci.
"Nanti sore aja lah aku cuci nya." Gumam Dimas, dia mengerutkan alis nya ketika mendengar suara tangis dari kamar anak nya.
Ceklek
Dimas menghela nafas nya melihat Tata menangis menatap bunda nya yang sedang terlelap tidur.
"Usssttt diem yah sini sama ayah, bunda lagi cape, kamu kan semalem ngajak begadang." Ucap Dimas sambil menimang Tata membawa nya keluar kamar.
"Kita bikin susu dulu yah." Dimas membuat susu untuk Tata, setelah usai dia menaruh Tata di kasur ruang tengah.
"Kamu juga ngantuk kan? anak ayah ini suka nya siang buat bobo, malem buat bangun kasian bunda nak." Ucap Dimas
Dimas menghela nafas nya, dia mengambil ponsel nya meminta izin untuk berangkat terlambat dia kasian kepada Lia.
Dia menatap sekitar banyak foto foto mendiang istri nya.
"Apa aku nyuci yah mumpung anak tidur." Gumam Dimas melangkah ke belekang setelah putri nya tidur terlelap.
Mengerjakan pekerjaan rumah sebisa yang ia lakukan setidak nya meringan kan pekerjaan Lia.
Hingga dua jam kemudian Lia terbangun dari tidur nya.
"Kemana Tata? Ya ampun Tata sayang di mana kamu nak." Lia melihat ke kolong takut takut putri nya jatuh ke bawah.
Ceklek..
Lia keluar kamar dengan panik langkah nya terhenti melihat putri sedang memeluk ayah nya erat,
"Mas." Panggil Lia lirih.
"Kamu sudah bangun?" Tanya Dimas Lia mengangguk.
"Maaf mas aku ketiduran, kamu nggak berangkat kerja." Tanya Lia, Dimas menghela nafas nya.
"Aku kerja ninggalin Tata yang nangis kejer pengin susu kamu tidur sampai nggak denger." Ucap Dimas dingin mata Lia berkaca kaca.
"Maaf mas." jawab nya menunduk.
"Aku berangkat." Pamit Dimas berlalu pergi keluar rumah dia sudah terlambat sedari tadi.
Lia menatap sekeliling seperti ada yang beda, lebih bersih dari yang sebelum nya, lebih terlihat lega.
"Maaf kan bunda nak." Ucap Lia memeluk Tata yang sedang berbaring menatap diri nya.
"Maaf ketledoran bunda." Tangis sesal juga terluka berbulan bulan bersama namun sikap dingin yang ia rasakan selalu ia rasakan dari suami nya.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Ini Dimas sebelas dua belas sama ken.🤔
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
citra marwah
Mending ken bisa baper juga....laah ini mah kulkas 12 pintu
2023-09-24
0
Riska Fatihica
kapan coba sikap dimas berubah masa udah lama ga ada perubahan nya juga... jangan sampai menyesal loh Dimas... nanti Lia di ambil lagi sama afan loh ... kalau Lia terus kamu sia...sia in....
2023-09-24
0
Elfrina Binelka
lanjut ya thor
2023-09-24
0