Lia duduk termenung menatap jendela kamar tamu di rumah kakak nya.
"Ndo." Panggil Ibu lembut, Lia menatap ibu nya.
"Kenapa bu?" Jawab Lia.
"Kamu ke rumah sakit sama Dimas yah, ambil Tata, ponakan mu sudah boleh pulang." Pinta ibu, Lia mengangguk.
"Iya bu di mana mas Dimas." Tanya Lia.
"Sudah di mobil." Jawab Ibu, Lia menyalami tangan ibu pamit.
Ibu melihat kepergian Lia dengan perasaan sesak. "Dudah tiga hari kamu pergi nak, Ibu kasian dengan adik mu bagaimana dia bisa mengemban amanah ini." ucap ibu iba pada putri ke dua nya, bagaimanapun juga hubungan Lia dengan Afan sudah terjalin tujuh tahun bahkan jauh lebih lama dari hubungan Lita dengan Dimas yang baru terjalin tiga tahun.
Lia masuk ke mobil, Dimas yang melihat Lia sudah siap pun melajukan mobil nya dalam diam begitu juga Lia, mereka sama sama diam selama perjalanan menuju ke rumah sakit.
Begitu tiba di rumah sakit Dimas dan Lia segera menuju ke ruang anak.
"Mas aku ambil Tata, kamu urus segala biaya nya dulu." Dimas mengangguk, Lia berjalan menuju ruang anak.
"Mbak Lia." Sapa suster, Lia tersenyum.
"Iya sus gimana ke adaan Tata?" Tanya Lia.
"Sudah membaik mbak, sudah boleh pulang mbak Lia sendirian?" Tanya suster Lia menggeleng.
"Sama kakak saya dia lagi mengurus administrasi dulu sus." Jawab Lia, dia lantas mendekat melihat wajah ayu Tata, jiplakan bapak nya ini mah batin Lia tercengang.
Lia menggendong Tata, dia gemas melihat badan Tata yang gembul.
"Kasian kamu mbak cuma nglahirin aja, muka fotocopy ayah nya semua." Ucap Lia terkekeh namun air mata nya menetes tanpa sadar.
"Lia." Panggil Dimas, Lia menghapus air mata nya sebelum berbalik.
"Sudah selesai mas." Tanya Lia, Dimas mengangguk, dia menatap putri nya.
"Yuk pulang." Ajak Dimas Lia mengangguk.
"Suster terimakasih banyak sudah menjaga ponakan saya, kami pamit dulu permisi." Pamit Lia, Dimas menatap Lia sebelum akhir nya ikut pamit dengan suster.
"Sama sama mbak, mas hati hati." Jawab Suster.
"Mas sudah beli susu?" tanya Lia, Dimas menggeleng.
"Nanti mampir ke minimarket sebentar sekalian beli dot yang banyak." Pinta Lia, Dimas mengangguk Dimas memperhentikan laju mobil nya di depan minimarket.
"Tata di sini saja sama mas, kamu yang memilih segala kebutuhan Tata Ini atm mas, pin nya nanti mas kirim via chat." Ujar mas Dimas.
"Iya mas, dede sama ayah dulu yah." Ujar nya Lia menaruh Tata di pangkuan kakak ipar nya dia segera keluar untuk berbelanja.
Lia memborong susu juga dot agar bisa di gunakan tanpa menunggu dot sebelum nya kering, dia juga membeli segala kebutuhan mandi minyak telon bedak untuk Tata.
"Dek."
"Loh mas kamu di sini?" Tanya Lia.
"Iya tadi mas abis nganter adik mas kontrol kamu borong perlengkapan buat Tata." Tanya Afan Lia mengangguk tersenyum.
"Udah nih mas, Tinggal bayar." Jawab Lia, Mereka sama sama menuju kasir dan keluar minimarket saling asik bercerita dengan belanjaan di tangan Afan.
"Ini di taruh di mana dek.?" Tanya Afan Lia membuka pintu belakang.
"Sini aja mas makasih yah." Ucap Lia, Afan mengelus kepala Lia sayang.
"Iya dek sama sama." Dia membuka pintu mobil depan untuk tunanganan nya.
"Mas Dimas." Sapa Afan Dimas tersenyum.
"Sama siapa Fan." Tanya Dimas menyerah kan Tata pada Lia.
"Sama adik mas habis kontrol, mas sudah mau pulang." Tanya Afan basa basi dia agak canggung pasal nya Dimas tipikal pendiam.
"Iya makasih yah udah mau bantuin barang barang anak saya." Ucap Dimas, Afan mengangguk.
"Sama sama mas." Jawab Afan.
"Kalau begitu saya pamit pulang dulu ya Fan." Pamit Dimas
"Ya mas hati hati di jalan." Jawab Afan
"Aku pulang mas." Pamit Lia.
"Iya dek." Jawab Afan tersenyum.
Dimas membawa mobil nya ke rumah milik nya rumah milik keluarga nya, sebelum ia menjadi sebatang kara seperti sekarang ini.
Mereka berdua kembali terdiam, Dimas melirik Lia yang sedang mengelus pipi anak nya.
Begitu mereka sampai di depan rumah Dimas segera turun membantu Lia dan membawa belanjaan tadi.
"Ini mas." Ucap Lia memberikan atm milik Dimas.
"Kamu simpan saja itu buat beli segala kebutuhan Tata, takut nya mas lupa jadi kamu yang atur maaf mas merepotkan mu, mas nggak punya siapa siapa lagi." Jawab Dimas sebelum masuk ke dalam rumah meninggal kan Lia yang tertegun, memegang erat atm juga Tata di dalam gendongan nya.
"Apa aku bisa mbak?" Gumam Lia, sementara hati nya terpaut pada Afan, Kekasih masa sma nya tunangan nya hingga kini.
" Bu." Ucap Lia menyalami ibu nya.
"Wah cucu nenek cantik sekali, ini muka ayah nya di borong." Cletuk ibu membuat Lia terkekeh.
"Jahat yah bu Tata muka ibu nya nggak mau di ambil." kelakar Lia, mereka terkekeh apa lagi ketika si bayi ikut tersenyum.
"Wah tambah ngledek ini Tata Titi." Ucap Lia mencium pipi Tata gemas.
"Kamu bawa ke kamar gih sudah ibu siap kan di kamar tamu." Ucap Ibu Lia mengangguk.
"Iya bu."
"Kamu juga istirahat yah badan mu kurusan loh." Ucap ibu, Lia mengangguk segera masuk ke kamar tamu.
"Bobo ya sayang, bunda juga akan temani Tata bobo." Ucap Lia sebelum ikut tertidur di sebelah ponakan nya.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Dennoona
udah manggilin Bunda dong
2023-12-23
0
Riska Fatihica
apakah dimas bisa menerima Lia menjadi istrinya....
2023-09-23
0