mina

Lia menatap Afan "Mas." Panggil Lia dia canggung rasa nya.

"Pulang lah dek, mas sadar kamu bukan milik mas sekarang." Suara Afan bergetar, Lia menunduk.

"Kita bisa apa mas Lia pun tak bisa melakukan apa pun, sedang bagi Lia Tata sangat berharga dia pengganti embak, keluarga Lia hanya ibu dan Tata sekarang apa Lia salah?" Serak Lia Afan menatap Lia.

"........."

"Apa mas bisa berjanji buat tetap berjalan layak nya yang Lia lakukan sekarang berusaha menerima ketentuan yang tuhan takdir kan ini."Ucap Lia menghapus air mata nya.

"Mas nggak bisa dek." Ucap Afan.

"Karna mas belum berusaha coba mas lihat sekeliling mas orang tua mas, adik mas mereka memikirkan mas, apa kah pantas mas hanya memikirkan Lia." Ucap Lia.

"Dek."

"Mas hanya belum mencoba,as merasa jalan mas berlubang padahal mas belum mencoba nya, bahwa lubang kecil bisa mas lewati lubang besar sekalipun susah di lewati namun akan tetap terlewati bukan jika kita berusaha." Ucap Lia.

"Mas, Lia memang tidak bisa memberikan harapan apa pun sama mas, tapi Lia percaya akan ada pendamping yang baik nanti untuk mas." Ucap Lia tersenyum, Afan memalingkan wajah nya.

"Dek bukan kah kita tetap bisa bersama, di belakang suami mu." Pinta Afan penuh harap Lia menghela nafas nya.

"Mas, pertunangan kita saja aku tak berani bermain main apa lagi ini pernikahan yang sah,suci untuk ku, mas mengerti maksud ku kan? masih banyak Lia Lia lain di luar sana yang jaaaaaaauh lebih baik dari hadapan mu ini." Ucap Lia tegas.

"Lia pamit pergi dulu semoga mas cepat sembuh." Sambung nya sambil berlalu pergi meninggal kan Afan yang sedang meratapi nasib nya.

Sedang keluaraga Afan hanya bisa menghela nafas nya, namun mungkin ini jalan terbaik bagi mereka.

"Gagal deh dapet kakak ipar sempurna." Bisik adik Afan Ibu dan ayah mengangguk.

"Heeemmm gagal dapet mantu idaman." Sambung ibu.

"Gagal pamer ya bu." Cletuk bapak.

"Iz bapak mah tau aja." Jawab ibu.

Sedang Lia memilih ke rumah ibu nya dia ingin menenang kan hati nya, Ia ingin curhat kepada ibu nya mengeluarkan keluh kesah nya unek unek nya.

"Bu ibu." Sapa Lia, ibu yang sedang menyiram tanaman terhenti.

"loh kamu ndo sini sini, sebentar ibu matikan air nya dulu yah." Lia terkekeh si ibu ini kaya udah lama nggak ketemu anak nya.

"Bagaimana kabar ibu." Tanya Lia.

"Kalau ibu kamu bisa lihat lah, seharus nya ibu yang tanya, kamu kenapa? kamu habis jenguk Afan yah?" Tanya ibu Lia mengangguk.

"Buuu."

"Jangan bilang kamu goyah?" Tebak ibu Lia terdiam.

"Nak, suami dan anak mu adalah jalan yang kamu pilih apa pun yang terjadi mereka adalah prioritas mu." Ucap ibu, Lia mengangguk.

"Lia tau itu bu, Lia juga tak ragu, hanya saja?" Lia menceritakan keadaan selama di rumah sakit.

"Ndo Itu ucapan orang yang sedang putus asa." Ujar ibu, Lia mengangguk.

"Lia tau bu, Lia faham bagaimana mas Afan, hanya saja Lia tak tau jika itu sampai terlalu menyakiti nya." Ucap Lia, Ibu mengangguk.

"Iya Itu karna dia terlalu mencintai mu, namun itu tanda nya Afan belum dewasa ndo." Ucap ibu Lia mengerutkan alis nya.

"Maksud ibu?" Tanya Lia penasaran.

"Afan belum bisa menguasai emosi nya, cinta nya dia kepada mu membuat sebegitu terluka hingga logika pun terhenti cinta nya yang begitu besar namun tidak bisa ia kontrol bisa menjerumus ke obsesi, jika lalu kalian menikah, ibu yakin dia akan begitu posesif terhadap mu, dia akan takut kamu selingkuh kamu jalan dengan lelaki lain, dia akan takut jika kamu berinteraksi dengan lawan jenis walaupun itu normal di mata umum." Jelas ibu, Lia terdiam.

"..........."

"Ibu tau suami mu mencintai mu, namun Dimas lebih bisa menahan ego nya, dia bisa mengendalikan emosi nya karna melihat situasi, keadaan kamu membuat dia sadar, posisi mu tak membuat dia bertekad mendapat kan mu, dia bisa bersabar setelah menikah dia akan membebaskan mu namun juga akan mengawasimu tanpa menuduh mu melakukan perselingkuhan seperti yang akan terjadi jika kamu menikah dengan Afan ndo, dia akan berfikir secara Logika, biar kata suami mu diam diam keras dingin, namun kalau kamu tau, kamu akan terpana dengan rasa cinta nya." Ucap ibu, Lia mengerut kan alis nya..

"Lia tak faham bu." Ucap Lia Ibu terkekeh.

"Nanti kamu juga akan Faham nak, masuk yuk Kita makan siang." Ajak ibu Lia melihat jam nya.

"Makan siang kecepetan maksud ibu." Jawab Lia Membuat Ibu tertawa.

"Nggak apa apa, udah ayuk kita makan aja. pura pura tegar juga butuh tenaga." Sindir ibu.

"Ibu mah." Cetus Lia.

"Sudah Lama kan kita nggak bersama seperti ini." Ucap ibu mengambil kan Lia makanan.

"Terimaksih bu."

"Kamu akan semakin sibuk jika Tata semakin bertumbuh besar" Ucap ibu Lia terkekeh.

"nNgomong ngomong tentang Tata anak itu bu, sudah bisa duduk dengan badan gembul nya." Ucap Lia, Ibu tertawa membayang kan badan bulat cucu nya berusaha duduk

"Jadi kangen sama cucu ibu itu." ucap Ibu.

"Bu, kenapa ibu tidak tinggal saja sama kita bu." Ucap Lia.

"Ibu kadung nyaman di rumah bapak mu ini Ndo, ibu juga kan punya usaha kamu tak usah pikirkan ibu, aktifitas ibu padat jadi kamu tenang saja." Ucap ibu, Lia mengangguk.

"Baik Lah bu, bu Lia pamit pulang dulu yah, Kasian mas Dimas semalam begadang jaga Tata." Pamit Lia.

"Salam untuk nya yah." Pinta ibu Lia mengangguk dia mencium punggung tangan ibu nya.

"Iya bu, Lia pergi ya bu." Pamit Lia.

"Hati hati ya nak oh ya, Kamu naik apa nak." Tanya ibu.

"Ojek bu, udah sampai di depan bu." Ucap Lia, Ibu mengangguk, Lia keluar rumah orang tua nya.

Lia tak sabar ingin pulang, membicarakan putri gembul nya membuat dia kangen.

Ketika Lia sampai di rumah Dimas Lia heran kenapa banyak sekali kendaraan motor.

"Mungkin teman teman mas Dimas kali yah?" Gumam Lia melangkah menuju pintu ruang tamu bersiap untuk masuk namun.

"Lita kan sudah meninggal lama kenapa kamu tidak menikah saja dengan mina yah semacam cinta lama nyambung lagi hahahhaha."

Deg deg deg.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Apa ini macil😡😡 ada apa ini, siapa minul🤔

Terpopuler

Comments

Dennoona

Dennoona

wahh ada bibit pelakor nih

2023-12-25

0

Riska Fatihica

Riska Fatihica

waduh siapa tuh Mina ... wah Lia mulai cemburu tuh.... semoga saja pembicaraan tentang Mina ga membuat hubungan dimas dan Lia jadi salah paham....

2023-09-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!