"Molly! molly!" panggil Nicholas yang berusaha membangunkan gadis itu.
Nicholas yang cemas langsung mengendongnya masuk ke dalam mobil. Rico kembali ke kursi supirnya dan menghidupkan mesin. Sesaat kemudian mereka meninggalkan lokasi kejadian.
"Bos, kita akan ke rumah sakit," kata Rico yang sedang mengemudi.
"Tidak bisa! Pulang ke rumah saja dan menghubungi dokter. Saat ini rumah sakit juga tidak aman," jawab Nicholas yang memeluk Molly yang tidak sadarkan diri.
"Baik, Bos," jawab Rico.
"Molly, kamu selamat," ucap Nicholas.
Mansion Anderson
Dokter pribadi Nicholas mendatangi rumahnya untuk mengobati Molly.
Nicholas yang cemas berdiri di luar sambil mondar mandir.
"Bos, jangan cemas, Molly pasti akan selamat," kata Rico yang berusaha menenangkan bosnya itu.
"Kondisinya masih belum membaik, Tapi, rela berkorban demi aku, gadis ini benar-benar...," ucap Nicholas terdiam.
"Molly adalah seorang gadis yang mengenang budi, Karena Bos sudah menyelamatkan dia. Oleh karena itu dia ingin balas budi," ujar Rico.
Satu jam kemudian.
"Maxwel, bagaimana kondisinya?" tanya Nicholas.
"Untung saja tidak mengancam nyawanya, gadis ini beruntung karena pelurunya hanya meleset dan tidak menembus ke dalam. Kalau tidak, dia akan meninggal atau koma," jawab Maxwel.
"Baguslah, kalau begitu," ucap Nicholas yang bernafas lega.
"Apakah dia akan sadar dalam waktu dekat?" tanya Rico.
"Dia kehilangan banyak darah dan masih lemah, Jadi, tergantung kondisinya. Aku akan sering memantau bagaimana perkembangannya," jawab Maxwel.
"Baiklah!" Ujar Nicholas yang duduk di samping gadis itu.
"Jangan khawatir! Penyelamatmu akan selamat!" kata Maxwel.
"Mana mungkin aku tidak khawatir, dia mengunakan nyawanya melindungiku. Hutangku padanya tidak terbayar," jawab Nicholas.
"Kamu adalah ketua mafia yang beruntung, Ke mana pun kamu pergi selalu ada yang melindungimu," ucap Maxwel.
"Aku beruntung karena mereka rela mengorbankan nyawanya untuk melindungiku," kata Nicholas.
"Apakah gadis ini akan tinggal di sini?"
"Iya."
"Aku hanya khawatir akan terjadi kesalahpahaman."
"Maksudmu?"
"Bagaimana Yunnie? Dia pasti akan marah ketika ada yang tinggal di rumahmu, sementara selama ini dia tidak pernah tinggal di sini," jawab Maxwel.
"Kalau begitu, dia harus mengerti," kata Nicholas.
"Nicholas, dia adalah pacarmu, Bagaimana dia bisa terima kalau ada gadis lain di rumahmu."
"Molly seperti adikku sendiri, Dia tidak akan tinggal di luar. aku dan adikmu itu tidak termasuk pacaran," jawab Nicholas.
"Aku tahu, Tapi, dia mencintaimu. Yunnie pasti akan marah besar kalau melihat gadia ini," ucap Maxwel.
Markas Mafia Kelompok Merah.
Markas Mafia yang terlihat sejumlah anggotanya yang berpakaian merah. Masing-masing dari Mereka memiliki senjata.
Ketua kelompok merah adalah Fanders Hanz, seorang mafia yang sudah berusia 65 tahun. ia dikenal sangat kejam dan selalu ingin menang. Harapannya selalu menjadi terkuat di dunia Mafia.
Siang itu ia sangat emosi setelah mendengar semua anggotanya terluka dan ada yang dibunuh oleh kelompok Dragon Red.
"Tidak berguna, Mereka berhasil mengalahkan kita, apakah kalian semua tidak ada kemampuan sama sekali," ketus Fanders dengan nada keras.
"Maaf, Bos. Setiap dia keluar pasti dikawal sejumlah anggota. Kita sudah mengunakan penembak jitu. Tapi, mereka masih menyadarinya," ucap salah satu anggotanya.
"Nicholas Anderson, berani sekali kau melawanku, apakah kau tidak tahu siapa aku sehingga berani menantangku. Aku adalah senior di dunia mafia. Sedangkan dirimu hanya bocah ingusan," bentak Fanders dengan kesal.
"Bos, mereka semua sudah berada di rumah sakit, yang masih hidup berkemungkinan besar mereka telah cacat."
"Kalau sudah begini, Maka mereka tidak berguna lagi bagi kita," ketus Fanders.
"Biarkan saja mereka! tidak perlu peduli pada mereka! mereka yang bodoh dan harus menanggung sendiri akibatnya. Bagi yang tewas dikubur saja. yang cacat abaikan!" perintah Fanders.
"Baik Bos," jawab anggotanya.
"Di dunia ini siapa yang berani melawanku, Maka...dia yang akan mati dengan mengenaskan, Dragon Red yang tidak tahu diri. kalian telah melukai anggotaku. Aku tetap tidak akan tinggal diam," ketus Fanders.
Keesokan harinya.
Mansion Anderson
"Bos, Fanders Hanz sangat kelewatan karena menyerang kita tanpa alasan," kata Frank.
"Apa kalian yakin mereka adalah anggotanya?" tanya Nicholas.
"Benar! Senjata yang mereka gunakan adalah dari kelompok mereka. Itu sudah tidak salah!"
"Dia mengutuskan anggotanya dan menyamar, bukankah sangat aneh," ujar Nicholas.
"Menyamar?" tanya Rico.
"Mereka yang menyerang kita berpakaian biasa, Fanders Hanz mengira dengan cara ini kita tidak tahu siapa dalang utamanya," jawab Nicholas
"Bukankah namanya adalah pengecut kalau menyamar, dia yang melakukannya. Tapi, malah takut terbongkar," ucap Frank.
"Bos, apa rencana kita selanjutnya?" tanya Rico.
"Awasi dia! kirim penembak rahasia untuk memberi pelajaran padanya!" perintah Nicholas.
"Baik, Bos!" jawab Rico dan Frank dengan serentak.
Nicholas kemudian menuju ke kamar Molly yang masih belum sadar, kepala gadis itu dililit perban serta tangannya di infus. Wajahnya pucat dan tentunya terlihat kusam karena hidup di perdesaan.
"Molly, bangunlah, jangan tidur terlalu!" ucap Nicholas.
"Lucas, Natalie, aku tidak akan melepaskan kalian," gumam Nicholas
Satu jam kemudian.
Markas Dragon Red.
Nicholas mendatangi markasnya. Ia disambut oleh semua anggotanya dengan hormat.
"Bos," sapa mereka dengan menunduk.
"Apakah dia masih hidup?" tanya Nicholas.
"Bos, mereka masih hidup, yang pria kami ikat, dan wanita kami kurung. Sementara putra mereka masih belum sadarkan diri," jawab salah satu wakilnya yang mengawasi markas.
Nicholas kemudian menuju ke penjara bawah tanah. Ruangan gelap yang dipenuhi dengan berbagai alat untuk menyiksa tahanan mereka.
Leher Lucas dililit rantai sehingga pria itu tidak berdaya dan hanya bisa berbaring di lantai dingin dan kotor.
"Tolong lepaskan aku! Tolong lepaskan aku!" teriak Lucas yang sedang menahan sakit. Sebelum dibawa ke penjara dirinya telah dirawat rumah sakit selama dua hari.
"Kamu takut? Bagaimana rasanya diikat seperti seekor hewan?" tanya Nicholas.
"Tuan, aku tidak menyinggungmu, Kenapa kamu melakukannya padaku?" tanya Lucas yang berubah posisi duduk.
"Bukankah Molly adalah anak yang kamu adopsi, Lalu, kenapa anak usia lima tahun harus menerima perlakuan buruk darimu? Anak usia lima tahun seharusnya disayang dan dirawat. Tapi, kau malah menyiksanya sampai dia dewasa. Bayangkan saja selama lima belas tahun dia disiksa. Sementara kamu hanya beberapa hari sudah tidak tahan," kata Nicholas.
"Aku sudah salah, Maafkan aku! maafkan aku!" ucap Lucas yang kesakitan.
"Apa yang kamu lakukan terhadap anak kecil tidak bisa dimaafkan lagi, Aku menyesal tidak datang lebih awal. sehingga Molly harus menanggung penderitaan selama ini. Lucas, kau adalah orang tua yang gagal dan tidak manusiawi," ketus Nicholas.
"Tolong lepaskan aku! aku akan melakukan apa saja untuk menebus kesalahanku!"
"Aku masih mempertimbangkan, Ingin menyerahkan mu kepada polisi atau kepada hewan peliharaanku," ujar Nicholas yang membuat Lucas semakin ketakutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Astuti Setiorini
apakah molly akan ditindas lagi sma wanita yang suka ma nicholas..semoga molly kuat
2023-10-12
1
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
2023-10-12
0
nizham muafa
Up juga,, semangat
2023-10-12
0