"Papa, jangan ikat Molly! Molly takut tempat yang gelap, Molly berjanji tidak akan keluar lagi, Pa," tangisan Molly yang duduk sambil menangis.
Lucas mengenggam wajah mungil gadis itu dengan erat sehingga Molly kesakitan.
"Ingat baik-baik dengan kataku! kalau kau masih ingin tinggal di sini, lebih baik diam dan jangan berulah. kalau tidak, aku tidak akan ragu melemparmu ke hutan yang terdapat ular piton di sana," kecam Lucas.
Molly menangis karena semakin ketakutan dengan ancaman ayahnya itu.
"Aku tidak peduli dengan hidup matimu, kau adalah anak sampah yang kami bawa pulang saat itu, dan anakku satu-satunya hanyalah Jacob!" ketus Lucas yang melepaskan tangannya dengan kasar.
Molly hanya bisa duduk menangis sambil menunduk.
Natalie melempar semua pakaian Molly yang sudah lama dan terlihat sebagian pakaiannya yang sudah robek ke lantai.
"Tinggal di sini selagi kau masih ingin hidup, atau kalau kau masih ingin keluar...Maka hutan adalah tempat yang paling cocok untukmu," bentak Natalie yang kemudian keluar bersama Lucas.
Molly walau baru berusia lima tahun akan tetapi ia bisa merasakan betapa sakit hatinya karena menerima penghinaan dari orang tuanya sendiri. lehernya digulung tali dan diikat di meja bagaikan seekor anjing. pakaiannya juga sangat tipis dan banyak yang sudah robek karena ibunya yang tidak cukup uang untuk membelikan pakaian baru untuknya.
Ia memeluk pakaiannya sambil gemetar di seluruh tubuhnya.
Hari demi hari telah berlalu.
Molly masih dikurung di gudang itu, setiap hari Lucas melepaskan ikatan tali yang ikat di kaki meja dan membawa gadis kecil itu pergi mandi. setelah itu dia membawa kembali ke gudang tersebut. setiap hari Lucas melakukan hal yang sama.
Putri adopsinya dianggap sebagai hewan peliharaan. bukan hanya itu saja...sebagai seorang ayah setiap memberi makan kepada putrinya dengan cara membuang sayur rebus ke lantai dan membiarkan Molly mengutip satu-persatu dan masuk ke mulutnya. gadis kecil itu tidak pernah lagi makan dengan kenyang. ia hanya diberikan beberapa potongan sayur rebus yang setengah matang setiap malam.
Molly harus menjalani kehidupan yang kejam dan ketakutan setiap hari. bahkan untuk makan saja hanya sekali dalam sehari. pria berhati iblis itu tidak peduli tangisan putrinya yang kelaparan dan minta makan di pagi hari.
Sikap Lucas yang selalu suka membentak, memukul sehingga membuat gadis kecil itu semakin lama semakin trauma.
"Mama, Molly takut dan lapar! tolong kembali datang jemput Molly pergi!" ucap Molly yang duduk memeluk kedua kakinya.
Ibukota PARIS
Sebuah mansion mewah yang berada pertengahan kota.
Terlihat beberapa anggota yang sedang berjaga di luar mansion yang memiliki halaman yang luas.
Seorang pria paruh baya bernama Justin Anderson bersama putranya yang berusia 15 tahun sedang bermain catur di balkon lantai dua. mereka dikelilingi oleh pengawal yang masing-masing memiliki senjata.
Pria paruh baya itu adalah bos mafia dari sebuah organisasi terbesar di SAN FRANSISCO, akan tetapi mereka menetap di PRANCIS.
"Nicholas, catur sama seperti kita yang berada di wilayah medan perang, ketika kita tidak kuat kita akan dikalahkan dengan mudah dan wilayah kita akan direbut oleh musuh kita," ucapnya pada putra semata wayangnya.
"Papa adalah bos mafia yang memiliki banyak anggota, apakah kita pernah kalah?" tanya Nicholas.
"Tidak pernah! walaupun begitu bukan berarti kita akan menang terus. oleh sebab itu kita harus selalu waspada terhadap setiap orang!" jawab Justin.
"Pa, paman-paman yang membantu papa semuanya sangat hebat, aku yakin musuh kita tidak akan mampu mengalahkan kita," ujar Nicholas.
"Nicholas, setelah papa pensiun posisi ketua harus digantikan olehmu, kamu harus paham peraturan kita dan juga selalu waspada. jangan mudah percaya pada seseorang termasuk orang yang di sekelilingmu!" kata Justin.
"Aku mengerti, Pa!" jawab Nicholas.
Di saat mereka sedang bermain, salah satu anggotanya datang menemui bos mereka.
"Bos," sapa anggotanya dengan hormat.
"William, apakah kamu sudah tahu latar belakangnya?" tanya Justin.
"Lapor, Bos! wanita itu bernama Jullia yang datang dari perdesaan. menurut info dia kabur dari rumah sebab bertengkar dengan suaminya. selain itu tidak ada yang istimewa," jawab William.
"Kalau hanya berasal dari desa dan tidak mencurigakan, Maka, biarkan dia bekerja di sini. saat aku tidak ada... kamu harus awasi mereka semua!"
"Baik, Bos!" jawab William.
"Mundurlah!" titah Justin.
"Baik!" jawab William yang kemudian melangkah pergi.
"Pa, apakah kita akan pergi ke suatu tempat?" tanya Nicholas.
"Papa ingin menunjukan sebuah desa yang telah menjadi milik kita. papa sudah membeli desa itu. suatu saat kita bisa mengunakan tempat itu untuk kepentingan," jawab Justin.
"Kapan kita akan berangkat, Pa?" tanya Nicholas.
"Besok! setelah itu kita harus berangkat langsung ke SAN FRANSISCO untuk mengurus sesuatu,"jawab Justin.
"Apakah aku akan ikut papa pergi?" tanya Nicholas.
"Tentu saja! sebelum papa pensiun, Papa ingin kamu mempelajari semuanya. karena kamu adalah masa depan Dragon Red," jawab Justin.
"Baik, akan ku pelajari semuanya, Pa!" jawab Nicholas.
Keesokan harinya.
Justin bersama Nicholas beserta puluhan anggotanya menuju ke sebuah perdesaan.
Di sisi lain Lucas bersama Natalie dan Jacob sedang berjalan dengan santai dan tanpa rasa malu sedikitpun terhadap para tetangga di sana.
Mereka dicemooh oleh para warga di sana.
Sementara Molly yang dipaksa ikut dalam kondisi lehernya yang dililit tali dan dipegang oleh Lucas. gadis kecil itu sangat ketakutan. penampilannya juga berantakan dan tidak terurus. wajah bulat gadis itu terkena banyak debu sehingga terlihat kotor. dress dan sepatu yang dia pakai telah kusam dan robek.
"Pria itu bukan manusia, lihatlah Molly seperti anjing diikat tali seperti itu."
"Kita tidak bisa apa-apa, dia sangat jahat dan suka mencari masalah. sehingga kita semua tidak berdaya."
"Pasangan tidak tahu malu, tidak menikah sudah tinggal bersama!"
"Biarkan saja! Tuhan tidak tidur. mereka akan kena karmanya. yang aku harapkan adalah Molly cepat terlepas dari mereka."
"Kita pergi jalan ke sana! anak ini kita ikat saja di suatu tempat," ujar Lucas yang memegang tali dan menuju ke tempat lain.
"Pergilah! aku dan Jacob menunggumu di sini," jawab Natalie dengan senyum.
Lucas menuju ke sebuah kayu yang berada di pinggir sawah. ia mengikatkan tali itu ke kayu tersebut. setelah selesai ia meninggalkan putrinya di sana.
"Papa, Molly tidak berani sendirian di sini! jangan tinggalkan Molly!" pinta Molly yang menarik tangan Lucas.
"Anak tidak berguna! begini saja kau takut," ketus Lucas yang mendorong gadis kecil itu sehingga terkapar di atas tanah.
"Papa, di sini sangat panas dan juga banyak ular. Molly sangat takut, Pa!" tangisan Molly yang langsung bangkit.
Lucas melempar sebungkus plastik yang berisi roti ke atas tanah yang ada beceknya. terlihat roti itu yang telah berjamur dan tidak layak dimakan lagi.
"Makan itu untuk mengisi perutmu!" ketus Lucas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Ya Allah...sungguh kasihan nasibmu Molly diperlakukan bagaikan hewan...Smg Justin dan Nicholas melihatnya dan menolong Molly
2024-02-02
0
Alexandra Juliana
Red Dragon mungkin Thor..
2024-02-02
1
Alexandra Juliana
Semoga desa itu tempat Molly tinggal, dan Molly bisa kabur dr rumah yg serasa neraka
2024-02-02
0